tag:blogger.com,1999:blog-51814455562112139582024-03-06T09:07:36.255+07:00Dokter GigiInformasi Seputar Kesehatan Gigi dan Mulutdrg. Adi Pratamahttp://www.blogger.com/profile/11619603784247579819noreply@blogger.comBlogger72125tag:blogger.com,1999:blog-5181445556211213958.post-33319370727848314412016-09-08T23:04:00.001+07:002016-09-08T23:18:05.370+07:00Perawatan Gigi Pada Perokok Berat Dan Peminum Kopi<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><b>Perawatan Gigi Pada Perokok Berat Dan Peminum Kopi</b> - Halo sobat blogger pada kesempatan ini kita akan membahas mengenai perawatan gigi pada pasien perokok dan peminum kopi. Rokok dan kopi sering dianggap sepasang pasangan yang
serasi. Merokok, kata yang biasa melakukakannya, kurang afdol jika tanpa ngopi.
Atau, kalau tidak kopi, ya teh nasgitel sebagai penggantinya. Yang paling banyak dikeluhkan oleh perokok
dan penikmat kopi atau teh yaitu masalah kebersihan mulut, karena gigi-giginya
nampak kotor coklat kehitaman. Itu disebabkan oleh asap rokok atau paparan dari
the dan kopi yang terus menerus pada permukaan gigi. Dalam bidang kedokteran
gigi pewarnaan gigi semacam itu dinamakan dental staining atai sering disingkat
stain (baca: stein). Secara estetis tentu akan sangat mengganggu penampilan.
Seberapa pun gantegnya seseorang, kalau giginya berwarna kuning kecoklatan,
akan anjlok juga kegantengan atau kecantikannya.</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQvxyuFx9paQ3ZH0Hezp-uEDneIJCHinT29G05obCbHT6Y7LOq_G-gd6lPdMgcIKbinI9FB5DTO-YyKH8mbe2cU7t5yfekPXXjY7iNuhytOq-tUX6D8jdyzsyn_TEaOiZUJ4Cwx9mixJiT/s1600/Perawatan+Gigi+Pada+Perokok+Berat+Dan+Peminum+Kopi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><img alt="Perawatan Gigi Pada Perokok Berat Dan Peminum Kopi" border="0" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQvxyuFx9paQ3ZH0Hezp-uEDneIJCHinT29G05obCbHT6Y7LOq_G-gd6lPdMgcIKbinI9FB5DTO-YyKH8mbe2cU7t5yfekPXXjY7iNuhytOq-tUX6D8jdyzsyn_TEaOiZUJ4Cwx9mixJiT/s320/Perawatan+Gigi+Pada+Perokok+Berat+Dan+Peminum+Kopi.jpg" title="Perawatan Gigi Pada Perokok Berat Dan Peminum Kopi" width="320" /></span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Dari segi kesehatan, stain akibat rokok, teh, atau kopi akan
memudahkan terbentukannya plak. Artinya, kalau gigi-gigi banyak terdapat stain,
maka akan lebih mudah terbentuk plak gigi. Nah, plak gigi inilah yang harus
diwaspadai karena merupakan penyebab utama gigi kerowok maupun radang gusi.
Plak merupakan lebih yang lengket di permukaan gigi dan berisi sangat banyak bakteri.
Gigi yang banyak stain-nya, terutama pada perokok, juga memudahkan terbentuk
karang gigi. Mulut perokok juga cendenrung berbau tak sedang karena endapan
nikotin dalam kebersihan mulut yang buruk Hal lain yang biasanya dialami
perokok berat adalah warna gusi menghitam akibat proses hiperpigmentasi. Asap
dan panas rokok yang memicu pembentukan pigmen di gusi sehingga menjadi gelap
dan kehitaman. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Bagaiamana perawatan gigi bagi perokok berat? Tentu yang
terpenting harus dijaga kebersihan mulutnya. Usahakan rutin datang ke dokter
gigi, paling tidak setahun 2 kali, untuk periksa dan membersihkan gigi dengan
scaling dan polishing. Jika anda peminum the atau kopi, dianjurkan agar
menydahinya dengan berkumur air putih. Sedangkan perokok lebih sulit, sebab endapan asap rokok tidak akan luruh dengan
berkumur. Coba perbaiki cara menyikat gigi, tertutama pada gigi-gigi depan di
permukaan yang sebelah dalam (menghadap ke langit-langit atau lidah). Pada
bagian itulah biasanya paling kotor akibat asap rokok. Jika mau menggunakan
obat kumur, boleh saja. Silahkan memilih obat kumur yang sesuai. Pasta yang
mengklaim punya khasiat khusus bagi perokok, tidak dilarang untuk digunakan.
Tetapi yang terpenting adalah tindakan scaling rutin 6 bulan sekali oleh dokter
gigi. Demikian penjelasan singkat dari saya, semoga artikel singkat ini bisa membantu anda,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Perawatan Gigi Pada Perokok Berat Dan Peminum Kopi</span></b></div>
drg. Adi Pratamahttp://www.blogger.com/profile/11619603784247579819noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5181445556211213958.post-11032742155908876762016-09-07T12:36:00.001+07:002016-09-07T12:36:22.529+07:00Mengapa Karang Gigi Mudah Terbentuk Pada Pasien Pemakai Behel Gigi?<h3 style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-weight: normal;">Karang Gigi, Behel dan Gusi Berdarah</span></h3>
<div>
<span style="font-weight: normal;"><br /></span></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>Mengapa Karang Gigi Mudah Terbentuk Pada Pasien Pemakai Behel Gigi?</b> Karang gigi atau kalkulus terbentuk dati plak gigi yang mengalami
mineralisasi sehingga terjadi pengerasan. Plak sebetulnya lunak dan transparan.
Ia senantiasa terbentuk pada permukaan gigi dan apapun yang berada di dalam
mulut, seperti di permukaan tambalan gigi, behel, atau gigi tiruan. Jadi plak
melapisi apa saja yang berada di rongga mulut, baik jaringan keras seperti gigi
maupun jaringan lunak seperti permukaan lidah. Plak ini segera terbentuk
beberapa saat setelah gigi terkena atau terlumurui olek air ludah kita. Air
ludah atau saliva tersebut melapisi permukaan gigi dan membentuk lapisan kental
yang dinamakan acquired pellicle. Lapisan inilah yang menjadi cikal bakal
terbentuknya plak gigi. Ke dalam lapisan itulah terakumulasi sangat banyak
mikroorganisme atau bakteri yang hidup di rongga mulut. Untuk diketahui, jumlah
bakteri di mulut kita bukan Cuma ribuan, tapi jutaan. Puluhan juta bahkan
lebih. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXJN6VelnsujQwFERoC0rMTxXkT5tAffwkXNWPnpiD-qS39ifBR_Im1BQL72jtUlCJqMYM029samuvxJR_I4i-7960PRhyO3doufEH24GvfRFAgPhMkvBAe4Zg8UhgI-LYd9gO1sRunojE/s1600/Membersihkan-Karang-Gigi-Pasien-Behel.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Mengapa Karang Gigi Mudah Terbentuk Pada Pasien Pemakai Behel?" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXJN6VelnsujQwFERoC0rMTxXkT5tAffwkXNWPnpiD-qS39ifBR_Im1BQL72jtUlCJqMYM029samuvxJR_I4i-7960PRhyO3doufEH24GvfRFAgPhMkvBAe4Zg8UhgI-LYd9gO1sRunojE/s320/Membersihkan-Karang-Gigi-Pasien-Behel.jpg" title="Mengapa Karang Gigi Mudah Terbentuk Pada Pasien Pemakai Behel?" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Nah, sampai disini sudah
bisa dimengerti bahwa plak selalu terbentuk pada permukaan gigi kita, karena
gigi senantiasasi terkena air ludah yang tak pernah sirna dari mulut kita.
Kalau mulut kehilangan air ludah malah bisa gawat dan menimbulkan masalah
serius dari segi kesehatan oral. Plak kemudian bisa mengalami mineralisasi dan
pelan-pelan mengeras menjadi karang gigi. Plak gigi juda potensial menyebabkan
gigi kerowok atau karies. Kapan plak cebderung menjadi karang gigi, kapan ia
cenderung menyebabkan kaerowok, antarai lain tergantungpada derajat keasamam
atau pH air ludah kita. Jika derajat keasaman cenderung bersifat alkalis atau
basa (pH>7) maka ia akan berpotensi menjadi karang gigi. Kekentalan atau
viskositas saliva juga mendrong terbentuknya karang gigi. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Plak tidak mungkin bisa diusir sepanjang waktu dari rongga mulut
kita. Yang harus diatasi ialaha agar plak jangan sampai menjadi matang atau
mature. Jangan pula plak mengalami mineralisasi berkelanjutan sehingga terjadi
karang gigi. Caranya sederhana saja. Yaitu menggosok gigi secara benar dan
teratur. Masalahnya, kadang kita sudah merasa rajin gosok gigi, tetapi cara menggosoknya kurang
tepat. Lain waktu kita jelaskan mengenai cara sikat gigi yang benar dari segi
kesehatan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pemakaian kawat gigi menyebabkan gigi lebih gampang kotor, lebih
mudah terbntuk plak, dan kurang optimal dalam pembersihan gigi. Karena itu para
pemakai kawat gigi harus ekstra di dalam menjaga kebersihan mulut, Gunakan
sikat gigi khusus, ada baiknya dikombinasi pula dengan obat kumur antseptik.
Hati-hati dalam mengkonsumsi makanan yang gampang menimbulkan debris atau
kotoran kitia. Sebab, kalau kebersihan mulut tidak terjaga terutama para
pemakaia kawat gigi, maka plak dan karang gigi akan menyebabkan radang gusi sehingga gusi mudah sekali berdarah, bau mulut
tidak enak, mungkin juga bisa timbul rasa sakit. Kalau ini yang terjadi, maka
anda harus segera ke dokter gigi untuk mendapatkan perawatan gusi yang tepat.
Itulah yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h4 style="text-align: justify;">
Mengapa Karang Gigi Mudah Terbentuk Pada Pasien Pemakai Behel Gigi?</h4>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<o:p></o:p></div>
drg. Adi Pratamahttp://www.blogger.com/profile/11619603784247579819noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5181445556211213958.post-44841269124092393822016-09-07T12:26:00.001+07:002020-05-28T20:51:57.319+07:00Dokter Gigi Palembang<h3>
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif; font-size: small;">Praktek Dokter Gigi Palembang</span></h3>
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span>
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><b>Dokter Gigi Palembang</b> - Halo para pembaca blog Dokter Gigi ini, perkenalkan nama saya drg. Adi Pratama saya adalah penulis dari blog Dokter Gigi sekaligus adalah dokter gigi yang berpraktek di Kota Palembang. Pendidikan Kedokteran Gigi saya tempuh di kampus tercinta saya yaitu Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Sebagian ilmu dan pengalaman saya selama menempuh pendidikan di FKG UGM akan saya tuliskan di blog ini.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwY8UxQZDf6SNS1fehg3AyQfkixy0vyCMBdh9dVyIQGtcwujRZLBj0qjOyQciZ91M_5aE-7ouIIICcwE2jRCuSpbCIa8OBbiPlCdApo6OMGXSEAZqNcGI1Rwx9W-k2qsPb7YijMBDPaZhY/s1600/dokter+gigi+palembang.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwY8UxQZDf6SNS1fehg3AyQfkixy0vyCMBdh9dVyIQGtcwujRZLBj0qjOyQciZ91M_5aE-7ouIIICcwE2jRCuSpbCIa8OBbiPlCdApo6OMGXSEAZqNcGI1Rwx9W-k2qsPb7YijMBDPaZhY/s1600/dokter+gigi+palembang.jpg" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">drg. Adi Pratama</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">Pengalaman saya di bidang internet dan internet marketing di Yogyakarta melandasi saya untuk membuat sebuah blog yang dapat memuat berbagai informasi kesehatan gigi dan mulut. Blog Dokter Gigi ini saya buat sebagai sarana informasi kesehatan gigi dan mulut bagi masyarakat secara umum maupun bagi mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan kedokteran gigi. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">Di dalam blog ini berisi artikel mengenai kesehatan gigi dan mulut yang secara simpel saya jelaskan agar lebih dimengerti masyarakat awam. Ini ditujukan untuk mengedukasi masyarakat dan menjawab keraguan masyarakat tentang masalah kesehatan gigi dan mulut. Selain artikel kesehatan gigi secara umum, di blog ini juga saya tulisakan mengenai berbagai artikel di dalam bidang kesehatan gigi dan mulut. Artikel ini ditujukan bagi mahasiswa kedokteran gigi dan dokter gigi yang membutuhkan penjelasan mengenai suatu materi ataupun bisa juga sebagai sarana untuk "mengingat" kembali.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">Mungkin saya sebagai dokter gigi memiliki keterbatasan pengetahuan dan bidang keilmuan, untuk itu saya mohon koreksi dan saran dari teman-teman sejawat sekalian apabila terdapat penulisan yang kurang tepat ataupun keliru. Semoga blog Dokter Gigi ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">Untuk anda yang berada di wilayah Kota Palembang dapat menghubungi saya untuk konsultasi atau sharing di alamat praktek saya di bawah ini:</span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span><div style="background-color: white; box-sizing: inherit; font-size: 14px;"><div class="separator" style="clear: both; font-size: medium; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; font-size: medium; text-align: justify;"><div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #3d3d3d; font-family: rubik, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><b style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><u style="border: 0px; box-sizing: inherit; font: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Klinik Mitra Palembang</u></b></div><div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #3d3d3d; font-family: rubik, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><b style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Alamat:</b> Jalan Dr. M. Isa No. 142, Palembang (Sebelah Samsung)</div><div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #3d3d3d; font-family: rubik, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><b style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Jadwal:</b> Senin - Sabtu (Kecuali Hari Libur)</div><div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #3d3d3d; font-family: rubik, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">(Pagi: 09:00-12:00) (Sore: 17.00-20.00)</div><div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #3d3d3d; font-family: rubik, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kontak WA:</strong> 0812 1917 9191</div><div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #3d3d3d; font-family: rubik, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><b>website: <a href="doktergigi.net">doktergigi.net</a></b></div><div><br /></div></div></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></span></div>
<h4 style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">Dokter Gigi Palembang</span></span></h4>
drg. Adi Pratamahttp://www.blogger.com/profile/11619603784247579819noreply@blogger.com0Palembang, Palembang City, South Sumatra, Indonesia-2.9189222672175417 104.71673313187716-2.9191712672175418 104.71641663187717 -2.9186732672175415 104.71704963187716tag:blogger.com,1999:blog-5181445556211213958.post-51585955455432281252016-09-07T00:10:00.001+07:002020-05-28T20:40:11.726+07:00Klinik Dokter Gigi Di Jogja<h3>
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif; font-size: small;">Klinik Dokter Gigi Di Yogyakarta</span></h3>
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span>
</span><br />
<h4>
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">Rekomendasi Klinik Dokter Gigi Jogja</span></h4>
<div>
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><b>Klinik Dokter Gigi Di Jogja</b> - Kesehatan gigi dan mulut adalah suatu hal yang sangat penting untuk kita jaga. Kesehatan gigi dan mulut juga mempengaruhi percaya diri individu dalam pergaulan sehari-hari. Merawat kesehatan gigi dan mulut dapan anda lakukan di dokter gigi di klinik gigi maupun praktek dokter gigi. Jogja adalah sebuah kota yang memiliki klinik gigi yang cukup banyak. Banyaknya klinik dokter gigi di jogja ini membuat masyarakat di jogja terkadang bingung memilih klinik gigi yang mana yang terbaik untuk melakukan perawatan gigi dan mulut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">Klinik dokter gigi yang baik haruslah memiliki dokter gigi yang berkompeten dan berpengalaman di bidang kedokteran gigi. Hal lain yang harus diperhatikan adalah kenyamanan klinik dan peralatan kedokteran gigi yang modern yang harus dimiliki klinik gigi tersebut. ketiga hal tersebut menjadi sangat penting untuk hasil perawatan kedokteran gigi yang terbaik untuk anda.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">Untuk wilayah jogja dan sekitarnya saya rekomendasikan klinik dokter gigi <b>Syaify Dental</b> yang berlokasi di <span style="background-color: white; line-height: 23px;">Perum. Nogotirto, Jl. Murai G-85, Ringroad Barat, Sleman, Yogyakarta. Klinik Gigi Syaify Dental ini dimiliki oleh </span><span style="background-color: white; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit;">Dr. drg. H. Ahmad Syaify, Sp. Perio(K).</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit;"><span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIIZxhQPWvowudIAu_Cj0FxX3_wmGiyRe8dkpJiCfwfh3aejKD586wcyaRrRekYQmTBfXRvJ6tlzAk33h9ItrvB2RcHzzmJBgp6Bxfc6Dxiz0pLCWX-ZSvVeV-ACrCTp1AH-pb8RqAfh8R/s1600/2016_0822_10073900.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black; font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><img alt="Klinik Dokter Gigi Di Jogja" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIIZxhQPWvowudIAu_Cj0FxX3_wmGiyRe8dkpJiCfwfh3aejKD586wcyaRrRekYQmTBfXRvJ6tlzAk33h9ItrvB2RcHzzmJBgp6Bxfc6Dxiz0pLCWX-ZSvVeV-ACrCTp1AH-pb8RqAfh8R/s320/2016_0822_10073900.jpg" title="Klinik Dokter Gigi Di Jogja" width="320" /></span></a></div>
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAmVAAbk7V-84caQEhLq7Fz1axEpyhZSgUq4E60SG_zdfM8K4ZBTsAiWnzix-If2TcsHTXrIJL6tfAEhKjySbvAaIGln1Amg4tm1A8RfmmWdf9FF7lIGNcK3uoXnhhX9FPWNkpPRrnGD4z/s1600/2016_0822_10084800.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black; font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><img alt="Klinik Dokter Gigi Di Jogja" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAmVAAbk7V-84caQEhLq7Fz1axEpyhZSgUq4E60SG_zdfM8K4ZBTsAiWnzix-If2TcsHTXrIJL6tfAEhKjySbvAaIGln1Amg4tm1A8RfmmWdf9FF7lIGNcK3uoXnhhX9FPWNkpPRrnGD4z/s320/2016_0822_10084800.jpg" title="Klinik Dokter Gigi Di Jogja" width="320" /></span></a></div>
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkcbm4Udip0l5pMUJhOEmE4DljOp0zqh1DgdFzIuV8bdC4xRsyfZkAq64RiwP4rSMtdrTXJ8gYZW6vWV2jnDGAdq-QkRbYoBcrAFlCNWcWZJ_abFuedqRvBjwf-8a7owwqeEPqVK6kMTHL/s1600/2016_0822_10092400.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black; font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><img alt="Klinik Dokter Gigi Di Jogja" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkcbm4Udip0l5pMUJhOEmE4DljOp0zqh1DgdFzIuV8bdC4xRsyfZkAq64RiwP4rSMtdrTXJ8gYZW6vWV2jnDGAdq-QkRbYoBcrAFlCNWcWZJ_abFuedqRvBjwf-8a7owwqeEPqVK6kMTHL/s320/2016_0822_10092400.jpg" title="Klinik Dokter Gigi Di Jogja" width="320" /></span></a></div>
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtTPQq5y9ZJ68LTDBwdHEdkUbKwFkuia0dTCgGp2w5I2uhA9XeJEvkcXKmwz38JJYgeZHerEHpz_mrlrRrwmljes00oz0IAPZOUskkmdVrMVkUq44epUJapmbmFqxg009yL7Sg5vV5T7ww/s1600/2016_0822_10101600.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black; font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><img alt="Klinik Dokter Gigi Di Jogja" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtTPQq5y9ZJ68LTDBwdHEdkUbKwFkuia0dTCgGp2w5I2uhA9XeJEvkcXKmwz38JJYgeZHerEHpz_mrlrRrwmljes00oz0IAPZOUskkmdVrMVkUq44epUJapmbmFqxg009yL7Sg5vV5T7ww/s320/2016_0822_10101600.jpg" title="Klinik Dokter Gigi Di Jogja" width="320" /></span></a></div>
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjl_P7a5iGeVU4tQfePr1VDHD6Wzw_5iIhspEw2w28uJUMgORN5UEMRWTIzHCWc-jR2lOW45rYuRQOpBrr2kAMuTxw_rqcgOBubucQwnHtv4gGFqDNJLQonx-3f20UPFJU7gSmeHcNP6Cws/s1600/2016_0822_10125000.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black; font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><img alt="Klinik Dokter Gigi Di Jogja" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjl_P7a5iGeVU4tQfePr1VDHD6Wzw_5iIhspEw2w28uJUMgORN5UEMRWTIzHCWc-jR2lOW45rYuRQOpBrr2kAMuTxw_rqcgOBubucQwnHtv4gGFqDNJLQonx-3f20UPFJU7gSmeHcNP6Cws/s320/2016_0822_10125000.jpg" title="Klinik Dokter Gigi Di Jogja" width="320" /></span></a></div>
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1ZX0oTghtYwOE6zwQZ5iyMmoGP891GSAocWSrCrIvcosaplL7Kw-6w4fR4uMpn9YblB-5jrCLRLhsEnJ4cCWFin87NUWod50ZPJDcKNkn0vnGWai6c-KAOTVhXanhPdUSTzPoKipcqjHJ/s1600/2016_0822_10120300.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black; font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><img alt="Klinik Dokter Gigi Di Jogja" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1ZX0oTghtYwOE6zwQZ5iyMmoGP891GSAocWSrCrIvcosaplL7Kw-6w4fR4uMpn9YblB-5jrCLRLhsEnJ4cCWFin87NUWod50ZPJDcKNkn0vnGWai6c-KAOTVhXanhPdUSTzPoKipcqjHJ/s320/2016_0822_10120300.jpg" title="Klinik Dokter Gigi Di Jogja" width="320" /></span></a></div>
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1cMMP1ykRTFLIp5qY15eiUwnen5e5DaEupPMz9KpfzUd__3q6qK9FOdIBrdN-bHIirStoKbsSBbYN86PvWHol9H_3WypqPaCkzbJcjdiw83jjNab0S8ksdRZ6f2D9LJF0WFptQtGY8dyl/s1600/2016_0822_10103300.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black; font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><img alt="Klinik Dokter Gigi Di Jogja" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1cMMP1ykRTFLIp5qY15eiUwnen5e5DaEupPMz9KpfzUd__3q6qK9FOdIBrdN-bHIirStoKbsSBbYN86PvWHol9H_3WypqPaCkzbJcjdiw83jjNab0S8ksdRZ6f2D9LJF0WFptQtGY8dyl/s320/2016_0822_10103300.jpg" title="Klinik Dokter Gigi Di Jogja" width="320" /></span></a></div>
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEit1xD9SO2iuL7W-Omztc5ADFDours-sfs7e2dMrayXGN3ivIUnJSt4Zt_Oil00vBudRpONUky4Fv-QzPt508ReAzcOVbh6eJ860ml4bTyIcaeRykUMykoe7VbPveLYrE_xRjtR9MovNOLx/s1600/2016_0822_10151500.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black; font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><img alt="Klinik Dokter Gigi Di Jogja" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEit1xD9SO2iuL7W-Omztc5ADFDours-sfs7e2dMrayXGN3ivIUnJSt4Zt_Oil00vBudRpONUky4Fv-QzPt508ReAzcOVbh6eJ860ml4bTyIcaeRykUMykoe7VbPveLYrE_xRjtR9MovNOLx/s320/2016_0822_10151500.jpg" title="Klinik Dokter Gigi Di Jogja" width="320" /></span></a></div>
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9Kf0ZCmQCxcvA1F_cDaUzPUNmfwk-N3aMKdxXOyWbeyHM4O00dqQ2pgLV9zGlObEd9rYbC7-qpMBqGfxRa3iqIS9k6DJT5qOTF8VRH79wqzvX2YTNPaqjkm7HWSESGK_PUjfsfBnCRC0h/s1600/2016_0822_10160100.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black; font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><img alt="Klinik Dokter Gigi Di Jogja" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9Kf0ZCmQCxcvA1F_cDaUzPUNmfwk-N3aMKdxXOyWbeyHM4O00dqQ2pgLV9zGlObEd9rYbC7-qpMBqGfxRa3iqIS9k6DJT5qOTF8VRH79wqzvX2YTNPaqjkm7HWSESGK_PUjfsfBnCRC0h/s320/2016_0822_10160100.jpg" title="Klinik Dokter Gigi Di Jogja" width="320" /></span></a></div>
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhi8qhl7RqpLG7udPSAEvYUfMOLdjNQqBnN1I_SQQ7Ec5EoXSn5V_dZib56y-DxWPZonMcz6gPso1yYZLLUfy4z0uJsdHgt-G4zauaJv_6Abilbz3BsgsD_UMEhfaRgKshfhgSzHc90WY3Y/s1600/2016_0822_10143700.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black; font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><img alt="Klinik Dokter Gigi Di Jogja" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhi8qhl7RqpLG7udPSAEvYUfMOLdjNQqBnN1I_SQQ7Ec5EoXSn5V_dZib56y-DxWPZonMcz6gPso1yYZLLUfy4z0uJsdHgt-G4zauaJv_6Abilbz3BsgsD_UMEhfaRgKshfhgSzHc90WY3Y/s320/2016_0822_10143700.jpg" title="Klinik Dokter Gigi Di Jogja" width="320" /></span></a></div>
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFBhZp8yl4Xr4Vx2AhDUKIY1wm4rvP_1Spjz-OMN2EUON79VMFTHQtIHAR9ylJbcYE2cIeATOj4qpjZ8_txDy29_KaLE3gfcFyhagc9SOql642oy4NgXWuAV8b5emL1zTCITb3dLOTb5cc/s1600/2016_0822_10195500.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black; font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><img alt="Klinik Dokter Gigi Di Jogja" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFBhZp8yl4Xr4Vx2AhDUKIY1wm4rvP_1Spjz-OMN2EUON79VMFTHQtIHAR9ylJbcYE2cIeATOj4qpjZ8_txDy29_KaLE3gfcFyhagc9SOql642oy4NgXWuAV8b5emL1zTCITb3dLOTb5cc/s320/2016_0822_10195500.jpg" title="Klinik Dokter Gigi Di Jogja" width="320" /></span></a></div>
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbiwRCcCXatuXBzQEmrOZns3y6nnJEUQ0xxYLfqJXEFjLng9y7eiiWt0k5cEK4sdkF7Qh70GSQsN7TG1HB4egFfnn6Ht_Yw5iXOyBw-bih9xjIEjb-mTcFQcPTPLf8AExzEwqDoG9-X-7U/s1600/2016_0822_10210000.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black; font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><img alt="Klinik Dokter Gigi Di Jogja" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbiwRCcCXatuXBzQEmrOZns3y6nnJEUQ0xxYLfqJXEFjLng9y7eiiWt0k5cEK4sdkF7Qh70GSQsN7TG1HB4egFfnn6Ht_Yw5iXOyBw-bih9xjIEjb-mTcFQcPTPLf8AExzEwqDoG9-X-7U/s320/2016_0822_10210000.jpg" title="Klinik Dokter Gigi Di Jogja" width="320" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">Selain <span style="background-color: white;">Dr. drg. H. Ahmad Syaify, Sp. Perio(K) Syaify Dental juga memiliki dokter gigi lainnya yaitu drg. Mirza Mangku Anom yang tidak lain adalah anak dari dokter gigi Ahmad Syaify.</span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">Dokter gigi ahmad syaify sendiri adalah Dosen Fakultaas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada. Beliau adalah sosok dokter gigi yang sangat handal di jogja. terbukti banyaknya pasien yang datang tidak hanya dari jogja, tetapi dari luar kota yang sengaja datang ke Syaify Dental untuk merawat kesehatan giginya.</span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjw6RDa_xvOfIpkEsKAqfdtP_2r4SYoFY6Q3ZIa1D4ZxLIEYZ5yeAvzR6rjtmUs_1gxgxbOTW6VlbirsfjC6-IzSAAi0KMD07JRHSgyYBe9UngpsNaxK767ngWplYgc-k1pyWMI7WaMtIm1/s1600/IMG-20160825-WA0024_1472129462849.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black; font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><img alt="Klinik Dokter Gigi Di Jogja" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjw6RDa_xvOfIpkEsKAqfdtP_2r4SYoFY6Q3ZIa1D4ZxLIEYZ5yeAvzR6rjtmUs_1gxgxbOTW6VlbirsfjC6-IzSAAi0KMD07JRHSgyYBe9UngpsNaxK767ngWplYgc-k1pyWMI7WaMtIm1/s320/IMG-20160825-WA0024_1472129462849.jpg" title="Klinik Dokter Gigi Di Jogja" width="237" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhERbqxUEzQD0gpv3TGpQ2x0_1xnpWbmklKxKc7z_ElS5LC1d_cokdUW2I-jsJyXbcKPkAoLhYE7JT6F6qDBInT8o4WwEZwiLSGSzPMVFzEq2dpdueemNl9BdKtcob4FdWcDmLiutx-W_Ki/s1600/IMG_2699-270x300.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black; font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><img alt="Klinik Dokter Gigi Di Jogja" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhERbqxUEzQD0gpv3TGpQ2x0_1xnpWbmklKxKc7z_ElS5LC1d_cokdUW2I-jsJyXbcKPkAoLhYE7JT6F6qDBInT8o4WwEZwiLSGSzPMVFzEq2dpdueemNl9BdKtcob4FdWcDmLiutx-W_Ki/s1600/IMG_2699-270x300.jpg" title="Klinik Dokter Gigi Di Jogja" /></span></a></div>
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtCPDorTQknrBvsPtC4WESfT55Y39jfExHfdy3eFbBjo9nqsmJHTuNBOW0PPbSKq4GPqoB9jt6VED850RsPyitVYh_p6M_ktYvD8HtdwuE74FfSxuKwlKClhu8uq2rjmW3J7USz5fuHR6w/s1600/IMG_4536-300x300.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black; font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><img alt="Klinik Dokter Gigi Di Jogja" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtCPDorTQknrBvsPtC4WESfT55Y39jfExHfdy3eFbBjo9nqsmJHTuNBOW0PPbSKq4GPqoB9jt6VED850RsPyitVYh_p6M_ktYvD8HtdwuE74FfSxuKwlKClhu8uq2rjmW3J7USz5fuHR6w/s1600/IMG_4536-300x300.jpg" title="Klinik Dokter Gigi Di Jogja" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">Perawatan gigi dan mulut yang bisa anda lakukan di Syaify Dental ada berbagai macam seperti perawatan gigi umum yang meliputi penambalan gigi, cabut gigi, pemasangan gigi palsu, pemasangan kawat gigi, dan lainnya. Sedangkan perawatan gigi spesialistik yang dapat anda lakukan adalah perawatan mengencangkan gigi goyah, pemasangan implan gigi, bleaching gusi, pengambilan tumor gusi, dan berbagai perawatan gigi dan mulut lain yang berhubungandengan jaringan pendukung gigi. hal ini berhubungan dengan spesialistik dokter gigi ahmad syaify yaitu bedah perio dan estetik.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">Untuk alamat lengkap Klinik Dokter Gigi Syaify Dental anda dapat melihatnya di bawah ini:</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 23px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<div style="color: #333333; font-size: 16px; text-align: start;">
<div style="font-family: "times new roman";">
<div style="background-color: #f7f7f8; color: #1c1e21; font-family: "helvetica neue", helvetica, arial, sans-serif; font-size: 17px; text-align: start;">
<div>
<span style="font-weight: 700;">Alamat:</span> Perum. Nogotirto, Jl. Murai G-85, Ringroad Barat, Sleman, Yogyakarta.</div>
<div>
<span style="font-weight: 700;">Telepon:</span> (0274) 584567 / 082135967266</div>
<div>
<span style="font-weight: 700;">Whatsapp / SMS:</span> 082135967266 / 0816672420 / 081297896161</div>
<div>
<span style="font-weight: 700;">Jam Praktek:</span> Setiap Hari ( Pukul 08.00 – 21.00 WIB )</div>
</div>
<div style="background-color: #f7f7f8; color: #1c1e21; font-family: "helvetica neue", helvetica, arial, sans-serif; font-size: 17px; text-align: start;">
<span style="font-weight: 700;">Website:</span> <a href="klinikgigijogja.com">klinikgigijogja.com</a></div></div></div></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 23px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">Semoga informasi singkat dari saya dapat berguna bagi anda yang berada di wilayah jogja dan sekitarnya untuk melakukan perawatan gigi dan mulut.</span></span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 23px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></span></span><br />
<span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><span style="color: #1a1a1a; font-family: "trebuchet ms", sans-serif; font-size: 16px; line-height: 28px;"><br /></span></span></span></div>
<h4 style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 23px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">Klinik Dokter Gigi Di Jogja</span></span></h4>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-style: inherit; font-variant-caps: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit;"><span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="background-color: white; color: #3c4032; font-family: "trebuchet ms", sans-serif; font-size: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit;"><br /></span></div>
drg. Adi Pratamahttp://www.blogger.com/profile/11619603784247579819noreply@blogger.com0Sleman, Sumberadi, Mlati, Sleman Regency, Special Region of Yogyakarta, Indonesia-7.716165 110.33540300000004-7.716165 110.33540300000004 -7.716165 110.33540300000004tag:blogger.com,1999:blog-5181445556211213958.post-76073446306275249552016-09-06T23:10:00.002+07:002020-05-28T20:43:46.228+07:00Pasang Implan Gigi Di Jogja<h3>
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif; font-size: small;">Harga Implan Gigi Jogja</span></h3>
<div>
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<h4>
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">Tempat Implan Gigi Jogja</span></h4>
<div>
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><b>Pasang Implan Gigi Di Jogja</b> - <span style="text-align: justify;">Gigi tiruan dipakai untuk
menggantikan gigi asli yang hilang. Kehilangan gigi tentu menimbulkan persoalan
tersendiri. Apalagi yang hilang adalah gigi depan. Bisa-bisa tidak berani
keluar rumah sampai berhari-hari. Kalau pun terpaksa, si empunya gigi</span><span style="text-align: justify;"> </span><span style="text-align: justify;">bakal kehilangan keceriaan. Tidak berani
tertawa lepas. Bahkan untuk buka mulut pun, mungkin terpaksa</span><span style="text-align: justify;"> </span><span style="text-align: justify;">harus sangat dibatasi.</span><span style="text-align: justify;"> </span><span style="text-align: justify;">Malu kalau terlihat ompong. Selain sebagai
alat pengunyahan, gigi geligi memiliki fungsi estetik. Seberapa pun cantik atau
tampan wajah seseorang, jika giginya bermasalah tentu akan mengurangi nilai
kecantikan atau ketampanannya.</span><span style="text-align: justify;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /><o:p></o:p></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDDop5trukNZyJeAq-X8GR_l7RBX-Nuim8kZyTIzw04TnPCgUdJ8tYVF7avA7KZ-3KVgxg2rem67j-aaTNZc0k1Kwn8qWpOQIFYwAQWU_s-uMMNIEeBLAYG_uvph_oOMRXbTvlygnxE3vn/s1600/implan+gigi.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black; font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><img alt="Pasang Implan Gigi Di Jogja" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDDop5trukNZyJeAq-X8GR_l7RBX-Nuim8kZyTIzw04TnPCgUdJ8tYVF7avA7KZ-3KVgxg2rem67j-aaTNZc0k1Kwn8qWpOQIFYwAQWU_s-uMMNIEeBLAYG_uvph_oOMRXbTvlygnxE3vn/s1600/implan+gigi.jpg" title="Pasang Implan Gigi Di Jogja" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">Gigi yang ditanam di gusi atau
tulang rahang adalah implant gigi, salah satu jenis gigi tiruan paling
mutakhir. Dibandingkan gigi tiruan lainnya, implant memiliki banyak sekali
keunggulan. Antara lain, lebih nyaman karena secara struktur paling mirip
dengan gigi asli. Kalau gigi tiruan lainnya, hanya menumpang di gusi atau
paling banter dilekatkan pada gigi, maka implant sama sekali tidak mengganggu
gigi-gigi lainnya. Ia betul-betul mandiri, dalam arti gigi tiruan tertanam
secara kokoh pada tulang rahang. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">Supaya mendapat gambaran yang
utuh, saya jelaskan sekilas mengenai macam-macam gigi tiruan. Ada gigi tiruan
lepasan (<i>removable denture</i>) dan gigi tiruan permanen (<i>fixed denture</i>).
Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Gigi tiruan lepasan
menimbulkan risih dan rasa tidak enak, terutama di awal-awal pemakaian. Ini
disebabkan oleh plat gigi tiruan yang menutupi langit-langit atau gusi di
sekeliling lidah. Gigi tiruan cekat yang berupa jembatan gigi (<i>crown and
bridge</i>) relatif lebih nyaman. Salahhsatu kelemahannya, karena untuk
pemasangannya maka gigi di sebelahnya harus di “korban” kan di bur sampai
kecil. Berarti gigi-gigi tersebut harus kehilangan seluruh lapisan emailnya.
Setelah itu gigi tiruan cekat dipasang diatasnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">Diantara
macam-macam gigi tiruan, implant gigi paling mutakhir dan paling nyaman. Sesuai
namanya, implant gigi ditanamkan ke
dalam tulang rahang sehingga dapat berfungsi sangat menyerupai gigi asli. Pada
prinsipnya implant gigi terdiri dari 2 bagian, yaitu implant yang terbuat dari
bahan tertentu menyerupai baut yang dihunjamkan ke tulang rahang. Bagian ini
berfungsi sebagai fondasi seperti akar gigi. Kemudian bagian mahkota gigi yang
dipasang di atas implant tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">Pemasangan
implant gigi tidak harus melalui tindakan operasi. Tetapi tergantung kasusnya,
apakah harus dengan operasi atau tidak perlu. Pengerjaann ya tidak lama, tidak
sampai 1 jam. Setelah implant terpasang maka ditunggu beberapa pekan sampai
implant cukup kokoh dan siap untuk ditambahi mahkota gigi. Mengenai
keamanannya, tidak usah khawatir karena bahan implant gigi sudah dijamin tidak
menimbulkan efek negative terhadap tubuh. Tentu
dokter perlu mengetahui kondisi pasien terlebih dakul, sebelum memasang
implat. Misalnya, apakah pasien tidak menderita penyakit gula, yang akan
mengurangi keberhasilan implant gigi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">Di
Yogyakarta sudah ada beberapa dokter gigi yang melakukan pemasangan implant. RSGM
Prof Soedomo sudah lama membuka
<i>dental implant centre</i>. Di praktek sore,
anda dapat melakukan pemasangan implan di <b>Prektek Dokter Gigi Ahmad Syaify (Syaify Dental)</b>. Mengenai biaya memang relative masih mahal jika dibandingkan gigi tiruan
lainnya. Di
Yogyakarta berkisar Rp 10 juta per-implant lengkap dengan mahkota gigi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">Untuk pemasangan implan di jogja anda dapat ke Praktek Dr. drg. H. Ahmad Syaify, Sp. Perio(K). yang bralamat di:</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 23px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<div style="color: #333333; font-size: 16px; text-align: start;">
<div style="background-color: #f7f7f8; color: #1c1e21; font-family: "helvetica neue", helvetica, arial, sans-serif; font-size: 17px; text-align: start;">
<div>
<span style="font-weight: 700;">Alamat:</span> Perum. Nogotirto, Jl. Murai G-85, Ringroad Barat, Sleman, Yogyakarta.</div>
<div>
<span style="font-weight: 700;">Telepon:</span> (0274) 584567</div>
<div>
<span style="font-weight: 700;">Whatsapp / SMS:</span> 0816672420 / 082135967266 / 081297896161</div>
<div>
<span style="font-weight: 700;">Jam Praktek:</span> Setiap Hari ( Pukul 08.00 – 21.00 WIB )</div>
</div>
<div style="background-color: #f7f7f8; color: #1c1e21; font-family: "helvetica neue", helvetica, arial, sans-serif; font-size: 17px; text-align: start;">
<span style="font-weight: 700;">Website:</span> <a href="doktergigijogja.com">doktergigijogja.com</a></div>
</div>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 23px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></span></div>
<h4 style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 23px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">Pasang Implan Gigi Di Jogja</span></span></h4>
drg. Adi Pratamahttp://www.blogger.com/profile/11619603784247579819noreply@blogger.com0Nogotirto, Gamping, Sleman Regency, Special Region of Yogyakarta, Indonesia-7.7633830107013377 110.33655634987645-7.7638745107013376 110.33592584987645 -7.7628915107013379 110.33718684987645tag:blogger.com,1999:blog-5181445556211213958.post-76749317378132981052016-09-05T23:51:00.004+07:002020-05-29T00:08:24.707+07:00Rekomendasi Dokter Gigi Jogja<h3>
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif; font-size: small;">Dokter Gigi Jogja</span></h3>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><b>Rekomendasi Dokter Gigi Jogja</b> - Halo jogja apakabar? jogja adalah kota yang sangat tenang dengan sejuta kenangan bagi yang pernah tinggal di sana, Memori saya tentang jogja masih sangat dalam dan penuh suka dan duka selama menempuh pendidikan di FKG UGM. Selama menempuh pendidikan di FKG UGM saya banyak menemukan orang-orang hebat dalam bidang kedokteran gigi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">Salah satu dosen di FKG UGM yang sangat saya kagumi karena kecerdasan dan jiwa kepemimpinannya adalah Dr. drg. H. Ahmad Syaify, Sp. Perio(K). Beliau sekarang menjabat sebagai pimpinan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada, hal ini dikarenakan pengakuan civitas akademisi FKG UGM akan jiwa kepemimpinan yang beliau miliki. Jabatan lain yang beliau pengang saat ini adalah Ketua PDGI Sleman, Ketua PMI Yogyakarta, Wakil Ketua IPERI. Beliau juga pernah menjabat sebagai Direktur RSGM Prof. Soedomo FKG UGM, Ketua Senat FKG UGM, dan Kepala Bagian Periodonsia FKG UGM.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBRrJSAGr-7Y6IYAv-qnkEWlXUWMYUwpxo0elYMVJkPSWMalVoYSuy1psLFJqjA93Qt4jWFwHl2GVjbkwy7YZjRc7JHtZfv1MKss1ypmZuNj5QJ1HdakuG6BqBFT7J-075WPMUEAWLSLNj/s1600/IMG_5181.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black; font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><img alt="Rekomendasi Dokter Gigi Jogja" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBRrJSAGr-7Y6IYAv-qnkEWlXUWMYUwpxo0elYMVJkPSWMalVoYSuy1psLFJqjA93Qt4jWFwHl2GVjbkwy7YZjRc7JHtZfv1MKss1ypmZuNj5QJ1HdakuG6BqBFT7J-075WPMUEAWLSLNj/s320/IMG_5181.JPG" title="Rekomendasi Dokter Gigi Jogja" width="230" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">Dr. drg. H. Ahmad Syaify, Sp. Perio(K).</span></b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">Sebagai dokter gigi spesialis periodonsia, bidang spesialistik beliau meliputi masalah kesehatan jaringan pendukung gigi yaitu seperti mengencangkan gigi yang goyah, <i>bleaching</i> gusi, tumor gusi, pemasangan<i> implant</i> gigi, dan berbagai hal lain yang berhubungan dengan jaringan pendukung gigi. Selain itu anda juga bisa melakukan perawatan gigi yang lain secara umum, seperti penambalan gigi, mencabut gigi, memasang gigi palsu, memutihkan gigi, pemasangan kawat gigi, dan perawatan gigi lainnya.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">Praktek dokter gigi Ahmad Syaify ini berlokasi di:</span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: inherit; line-height: 23px; text-align: justify;">
<div style="color: #333333; font-size: 16px; text-align: start;">
<div style="font-family: "times new roman";">
<div style="background-color: #f7f7f8; color: #1c1e21; font-family: "helvetica neue", helvetica, arial, sans-serif; font-size: 17px; text-align: start;">
<div style="background-color: #f7f7f8; color: #1c1e21; font-family: "helvetica neue", helvetica, arial, sans-serif; font-size: 17px; text-align: start;">
<div>
<span style="font-weight: 700;">Alamat:</span> Perum. Nogotirto, Jl. Murai G-85, Ringroad Barat, Sleman, Yogyakarta.</div>
<div>
<span style="font-weight: 700;">Telepon:</span> (0274) 584567 / 082135967266</div>
<div>
<span style="font-weight: 700;">Whatsapp / SMS:</span> 082135967266 / 0816672420 / 081297896161</div>
<div>
<span style="font-weight: 700;">Jam Praktek:</span> Setiap Hari ( Pukul 08.00 – 21.00 WIB )</div>
</div>
<div style="background-color: #f7f7f8; color: #1c1e21; font-family: "helvetica neue", helvetica, arial, sans-serif; font-size: 17px; text-align: start;">
<span style="font-weight: 700;">Website:</span> <a href="doktergigijogja.id">doktergigijogja.id</a></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: inherit; line-height: 23px; text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: inherit; line-height: 23px; text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">Penampakan praktekkan beliau adalah sebagai berikut:</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXfez15DeFN97MzJt1g898_vl1AVzoS3SoJHkUd6KdGPf6LuLMiYvrnpVkQ6bTPcfhlzAVUibhd_piglMfGznb3-Ignt39Wl4gN_BnAPeVbd1UFzMCQAvbAyZ2v-E2oG0zizNOPd9Kj9mC/s1600/2016_0822_10073900.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black; font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><img alt="Rekomendasi Dokter Gigi Jogja" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXfez15DeFN97MzJt1g898_vl1AVzoS3SoJHkUd6KdGPf6LuLMiYvrnpVkQ6bTPcfhlzAVUibhd_piglMfGznb3-Ignt39Wl4gN_BnAPeVbd1UFzMCQAvbAyZ2v-E2oG0zizNOPd9Kj9mC/s320/2016_0822_10073900.jpg" title="Rekomendasi Dokter Gigi Jogja" width="320" /></span></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjX0I8rhMZSQE3uikM1IokJuVt9ciwW4fH-N-rk8CJIUovRBmPIu7aacZRm7KPZxzbuUnnG1OWqi4xmcKR0LyGrUHyOiLyyrsZ6XuoMSXGpJw7hGeegQdVS-NBns-uF4abRKftkbgAiGmMQ/s1600/2016_0822_10084800.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black; font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><img alt="Rekomendasi Dokter Gigi Jogja" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjX0I8rhMZSQE3uikM1IokJuVt9ciwW4fH-N-rk8CJIUovRBmPIu7aacZRm7KPZxzbuUnnG1OWqi4xmcKR0LyGrUHyOiLyyrsZ6XuoMSXGpJw7hGeegQdVS-NBns-uF4abRKftkbgAiGmMQ/s320/2016_0822_10084800.jpg" title="Rekomendasi Dokter Gigi Jogja" width="320" /></span></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2glhXlvgKRu_p9a8YLBSmPQDtII9GfhvCVNKI8QcabQWQzBVj92msUMh-I3xBgini4bKwZMy9jN9ikHuZ9XnOOpZj6ZmsPRAkq-qdv5h-XPuFQvcdos6JayY7hmif2wFdUDwJQB8qgA67/s1600/2016_0822_10092400.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black; font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><img alt="Rekomendasi Dokter Gigi Jogja" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2glhXlvgKRu_p9a8YLBSmPQDtII9GfhvCVNKI8QcabQWQzBVj92msUMh-I3xBgini4bKwZMy9jN9ikHuZ9XnOOpZj6ZmsPRAkq-qdv5h-XPuFQvcdos6JayY7hmif2wFdUDwJQB8qgA67/s320/2016_0822_10092400.jpg" title="Rekomendasi Dokter Gigi Jogja" width="320" /></span></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLhcYbUH0QslrRFiXC49glN6hyrPKCU_AjPyjDsrdWjCR87QxKzujgItVjVFeK-0vj9VX0X2GU4KzfWMvbNezKYCMYFEsTMnJzFognuCcWAtAlsFSIhe3pSOWvgaJfzwrinD4uvOOpPwZr/s1600/2016_0822_10101600.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black; font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><img alt="Rekomendasi Dokter Gigi Jogja" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLhcYbUH0QslrRFiXC49glN6hyrPKCU_AjPyjDsrdWjCR87QxKzujgItVjVFeK-0vj9VX0X2GU4KzfWMvbNezKYCMYFEsTMnJzFognuCcWAtAlsFSIhe3pSOWvgaJfzwrinD4uvOOpPwZr/s320/2016_0822_10101600.jpg" title="Rekomendasi Dokter Gigi Jogja" width="320" /></span></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjq8C85rtz86-23P0_fUibZBnh9GgSOWBwOdRf7PmmT0jk5UELRj02NJ_MwDdH-AAX1piDjr4JgJQsERV6rCFUbwa7fXrZt2eiULS7wcxMe0h9PQbc1wp1mle5RerT-pH391SoRaA6STTrE/s1600/2016_0822_10103300.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black; font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><img alt="Rekomendasi Dokter Gigi Jogja" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjq8C85rtz86-23P0_fUibZBnh9GgSOWBwOdRf7PmmT0jk5UELRj02NJ_MwDdH-AAX1piDjr4JgJQsERV6rCFUbwa7fXrZt2eiULS7wcxMe0h9PQbc1wp1mle5RerT-pH391SoRaA6STTrE/s320/2016_0822_10103300.jpg" title="Rekomendasi Dokter Gigi Jogja" width="320" /></span></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZzdaUiUhrq5fLc-MVdOwwJR8fG_SYdbS7amCQg7Ei3qqLEYHn7km__T8MuACqMe_xPQYb40Hf0EVQA7gmQZSTJqiHr2osQrN_nmLs9USqVJqqNSdzAE_BJqxkX5QukKOrjdvhO-Nr3jao/s1600/2016_0822_10120300.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black; font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><img alt="Rekomendasi Dokter Gigi Jogja" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZzdaUiUhrq5fLc-MVdOwwJR8fG_SYdbS7amCQg7Ei3qqLEYHn7km__T8MuACqMe_xPQYb40Hf0EVQA7gmQZSTJqiHr2osQrN_nmLs9USqVJqqNSdzAE_BJqxkX5QukKOrjdvhO-Nr3jao/s320/2016_0822_10120300.jpg" title="Rekomendasi Dokter Gigi Jogja" width="320" /></span></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnZIwo8y_B2VBM8OmcsZj4dWWKqCLY1BnYoUm5DQw15qesw7BwY9AS50WIgD8s1dVvYChFTmtpmRMAFMSNkrMeT8LhFBempomc4_KJ0MSKlspYE9eBYgJ7B9AUvu3S3gagQ5RDta01NlmH/s1600/2016_0822_10125000.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black; font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><img alt="Rekomendasi Dokter Gigi Jogja" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnZIwo8y_B2VBM8OmcsZj4dWWKqCLY1BnYoUm5DQw15qesw7BwY9AS50WIgD8s1dVvYChFTmtpmRMAFMSNkrMeT8LhFBempomc4_KJ0MSKlspYE9eBYgJ7B9AUvu3S3gagQ5RDta01NlmH/s320/2016_0822_10125000.jpg" title="Rekomendasi Dokter Gigi Jogja" width="320" /></span></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWW5nLqQkW7RymzToV5awQiEFkaH3JZhFuv3-VLEXeSZ4cCjB_M7gcfuburWHvimRUO3ouY_1cOZ7jQybDd-anOA8iucvSL1AtySK69u045xXZVualUXVtYYb7TfdAebYyE4ffUtDJsJGC/s1600/2016_0822_10143700.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black; font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><img alt="Rekomendasi Dokter Gigi Jogja" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWW5nLqQkW7RymzToV5awQiEFkaH3JZhFuv3-VLEXeSZ4cCjB_M7gcfuburWHvimRUO3ouY_1cOZ7jQybDd-anOA8iucvSL1AtySK69u045xXZVualUXVtYYb7TfdAebYyE4ffUtDJsJGC/s320/2016_0822_10143700.jpg" title="Rekomendasi Dokter Gigi Jogja" width="320" /></span></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6AKPfJ_JtZ46WifoiAfpAVvs6Vok7hzq9R_NpOSrZ5sTZTgIqpCJF3jQazznVIjAK_V5VD1Dti5MnZ_Bh6OYhqztbZaRboLDCFRJ1uYx1QxLvnU0mdp5oK-jilc6WT_7wsV7OshsSK5dt/s1600/2016_0822_10151500.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black; font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><img alt="Rekomendasi Dokter Gigi Jogja" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6AKPfJ_JtZ46WifoiAfpAVvs6Vok7hzq9R_NpOSrZ5sTZTgIqpCJF3jQazznVIjAK_V5VD1Dti5MnZ_Bh6OYhqztbZaRboLDCFRJ1uYx1QxLvnU0mdp5oK-jilc6WT_7wsV7OshsSK5dt/s320/2016_0822_10151500.jpg" title="Rekomendasi Dokter Gigi Jogja" width="320" /></span></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2vDF_OIJomSLn3OgCDhMw38Qiax4IsKrmiIAF1Ndsd3ZyMwz8elTiR9RsuhYmputZOJCgSxkzLSCOJlebZErFu5bLYrsTGp6TFhrw8MWAlmiCz_5qZpuyfw0vAqaCxeibnZiGGMpMvdQ2/s1600/2016_0822_10160100.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black; font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><img alt="Rekomendasi Dokter Gigi Jogja" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2vDF_OIJomSLn3OgCDhMw38Qiax4IsKrmiIAF1Ndsd3ZyMwz8elTiR9RsuhYmputZOJCgSxkzLSCOJlebZErFu5bLYrsTGp6TFhrw8MWAlmiCz_5qZpuyfw0vAqaCxeibnZiGGMpMvdQ2/s320/2016_0822_10160100.jpg" title="Rekomendasi Dokter Gigi Jogja" width="320" /></span></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQrAJ5MYEB_oJsXa8j8JCNUTMigAqCx7_uZvChZS2mmKfgMeym8erQxMoS1GG9onqdtd4QKSVGFfD9-HyxoXmFuYO5LpHTQh4LasR3zZZMOM4qA15_lP2e_zKjmI26Xz0oZdLy-VDJBupO/s1600/2016_0822_10195500.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black; font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><img alt="Rekomendasi Dokter Gigi Jogja" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQrAJ5MYEB_oJsXa8j8JCNUTMigAqCx7_uZvChZS2mmKfgMeym8erQxMoS1GG9onqdtd4QKSVGFfD9-HyxoXmFuYO5LpHTQh4LasR3zZZMOM4qA15_lP2e_zKjmI26Xz0oZdLy-VDJBupO/s320/2016_0822_10195500.jpg" title="Rekomendasi Dokter Gigi Jogja" width="320" /></span></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: black; font-family: "trebuchet ms", sans-serif; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOI7W87rRwiboRsGkjo3z9tZR6b14YDupR_DOk0D3UVvQk7DqD8jCb7QA0_0TeuyOFHQmAayame4meElAoyZH9PLvQVppTP9rekFK-ukXYet9o67MWZuxbX4Pm77fxbMDTXmyeJ1NaTBut/s1600/2016_0822_10210000.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Rekomendasi Dokter Gigi Jogja" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOI7W87rRwiboRsGkjo3z9tZR6b14YDupR_DOk0D3UVvQk7DqD8jCb7QA0_0TeuyOFHQmAayame4meElAoyZH9PLvQVppTP9rekFK-ukXYet9o67MWZuxbX4Pm77fxbMDTXmyeJ1NaTBut/s320/2016_0822_10210000.jpg" title="Rekomendasi Dokter Gigi Jogja" width="320" /></a></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">Praktek dokter Ahmad Syaify ini sudah banyak di kenal oleh masyarakat jogja dan sekitarnya, tidak heran bila banyak pasien yang berasal dari luar kota jogja. Pasien di praktek dokter gigi ahmad syaify tidak hanya masyarakat biasa juga terkadang ada yang dari kalangan artis dan tokoh terkenal.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhN1p7EN82sO-P4AzrTB3HApqVJAFYAv1qiQ6kuoPKYAqbaU6nnyND86FGoQTUaYYNVBTlvIkEF9KSjr5NC8fB7WIbH8rH2F55mnBeP7maCKNvM6lLsOR8Ddu66UVbrO9iumOUB6NL0c815/s1600/IMG-20160825-WA0024_1472129462849.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhN1p7EN82sO-P4AzrTB3HApqVJAFYAv1qiQ6kuoPKYAqbaU6nnyND86FGoQTUaYYNVBTlvIkEF9KSjr5NC8fB7WIbH8rH2F55mnBeP7maCKNvM6lLsOR8Ddu66UVbrO9iumOUB6NL0c815/s320/IMG-20160825-WA0024_1472129462849.jpg" width="238" /></span></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguXoW8hHUmzoq7QAMeDZ9gXpFRAHPMEVj1frQE0velYuFJp6n44eX9TYw-MeokbxH3S3muAUuSj-NduNBxrnhN4wcF5DKItUSneE2VC84I1E4aogTGlHqo4pc66YCLkKUnDXlV5EfBhSRZ/s1600/IMG_2699-270x300.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguXoW8hHUmzoq7QAMeDZ9gXpFRAHPMEVj1frQE0velYuFJp6n44eX9TYw-MeokbxH3S3muAUuSj-NduNBxrnhN4wcF5DKItUSneE2VC84I1E4aogTGlHqo4pc66YCLkKUnDXlV5EfBhSRZ/s1600/IMG_2699-270x300.jpg" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: inherit; line-height: 23px; text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">Bila anda berada di jogja dan memerlukan perawatan gigi, maka <span style="background-color: transparent;">Dr. drg. H. Ahmad Syaify, Sp. Perio(K) adalah rekomendasi dokter gigi terbaik untuk anda kunjungi.</span></span></div>
<br />
<h4 style="background-color: white; box-sizing: inherit; text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><span style="background-color: transparent; line-height: 23px;">Rekomendasi Dokter Gigi Jogja</span></span></h4>
drg. Adi Pratamahttp://www.blogger.com/profile/11619603784247579819noreply@blogger.com0Nogotirto, Gamping, Sleman Regency, Special Region of Yogyakarta, Indonesia-7.7633883259510688 110.3365609854585-7.764371825951069 110.3353004854585 -7.7624048259510685 110.33782148545851tag:blogger.com,1999:blog-5181445556211213958.post-58082517666941663582015-10-03T16:51:00.002+07:002015-10-03T16:51:52.899+07:00Gusi Bengkak Atau Dalam Kedokteran Gigi Disebut Gingivitis<h2>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><a href="http://adifkgugm.blogspot.co.id/2015/10/gusi-bengkak-atau-gingivitis.html" target="_blank">Gusi Bengkak Atau Dalam Kedokteran Gigi Disebut Gingivitis</a></span></h2>
<h3>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Gingivitis</span></h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDGFbmDfqYMaIN8hmoSzQDQxDf3nkpWQm3LzRAr6GYzwFYIpmsq1jmCPY4dPjarVZlKteS7TtPmctHyj1ymz5npbyaVkY1rZgbu7hAQiVRDJqkOtsLuFXO969kPQiYAwUnQCCyRaNEcg58/s1600/367287.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Gingivitis (Gusi Bengkak)" border="0" height="197" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDGFbmDfqYMaIN8hmoSzQDQxDf3nkpWQm3LzRAr6GYzwFYIpmsq1jmCPY4dPjarVZlKteS7TtPmctHyj1ymz5npbyaVkY1rZgbu7hAQiVRDJqkOtsLuFXO969kPQiYAwUnQCCyRaNEcg58/s320/367287.jpg" title="Gingivitis (Gusi Bengkak)" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Gingivitis (Gusi Bengkak) </span><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">merupakan proses peradangan didalam jaringan periodonsium yang terbatas pada gingiva, yang disebabkan oleh mikroorganisme yaang membentuk suatu koloni serta membentuk plak gigi yang melekat pada tepi gingival. Gingivitis adalah peradangan gingiva. Pada kondisi ini tidak terjadi kehilangan perlekatan. Pada pemeriksaan klinis terdapat gambaran kemerahan di margin gingiva, pembengkakan dengan tingkat yang bervariasi, perdarahan saat probing dengan tekanan ringan dan perubahan bentuk gingiva. Peradangan gingiva tidak disertai rasa sakit. Peradangan gingiva disebabkan oleh faktor plak maupun non-plak.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Namun peradangan gingiva tidak selalu disebabkan oleh akumulasi plak pada permukaan gigi, dan peradangan gingiva yang tidak disebabkan oleh plak sering memperlihatkan gambaran klinis yang khas. Keadaan ini dapat disebabkan beberapa penyebab, seperti infeksi bakteri spesifik, infeksi virus atau jamur yang tidak berhubungan dengan peradangan gingiva yang berhubungan dengan plak dan peradangan gingiva karena faktor genetik. Peradangan gingiva yang berasal dari faktor genetik terlihat pada Hereditary gingival fibromatosis, dan beberapa kelainan mukokutaneus yang bermanifestasi sebagai peradangan gingiva. Contoh lesi adalah lichen planus, pemphigoid, pemphigus vulgaris dan erythema multiforme.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Alergi dan trauma merupakan contoh lain dari peradangan gingiva yang tidak disebabkan oleh faktor non-plak. Peradangan gingiva yang tidak disebabkan oleh faktor non-plak sangat relevan, penyebab lesi secara umum merupakan sample penting untuk memahami variasi dari reaksi jaringan yang terdapat pada periodontium. Selain faktor plak dan non-plak peradangan gingiva juga disebabkan oleh karena gangguan sistemik dengan perdarahan spontan atau setelah teriritasi. Perdarahannya eksesif dan sulit dikontrol. Adapula karena penggunaan obat tertentu, alergi, terapi radiasi, siklus menstruasi, dan genetik. Keparahan peradangan gingiva akan terus berlanjut akibat penumpukan plak, apabila kebersihan rongga mulut tidak dipelihara. Pada gingiva yang mengalami perdarahan, persentase jaringan ikat yang terkena radang adalah lebih besar, tetapi epitelnya lebih sedikit dan lebih tipis bila dibandingkan dengan gingiva yang tidak mengalami perdarahan. Ini berarti terjadinya perdarahan pada gingiva adalah sejalan dengan perubahan histopatologis yang terjadi pada jaringan ikat periodonsium. </span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<h3 style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">MACAM - MACAM GINGIVITIS </span><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">(Gusi Bengkak) </span><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></h3>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Gingivitis marginalis kronis</b> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Merupakan suatu peradangan gingiva pada
daerah margin yang banyak dijumpai pada anak,
ditandai dengan perubahan warna, ukuran
konsistensi, dan bentuk permukaan gingiva.
Penyebab peradangan yang paling umum yaitu
disebabkan oleh penimbunan bakteri plak.
Perubahan warna dan pembengkakan gingiva
merupakan gambaran klinis terjadinya gingivitis
marginalis kronis. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Eruption gingivitis</b> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Merupakan peradangan yang terjadi di
sekitar gigi yang sedang erupsi dan berkurang
setelah gigi tumbuh sempurna dalam rongga mulut,
sering terjadi pada anak usia 6-7 tahun ketika gigi
permanen mulai erupsi. Eruption gingivitis
berkaitan dengan akumulasi plak. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Gingivitis pada gigi karies dan loose teeth
(eksfoliasi parsial)</b> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada pinggiran margin yang tererosi akan
terdapat akumulasi plak, sehingga dapat terjadi
edema sampai dengan abses. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Gingivitis pada maloklusi dan malposisi </span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Peradangan disertai dengan perubahan
warna gingiva menjadi merah kebiruan, pembesaran
gingiva, ulserasi, dan bentuk poket dalam yang
menyebabkan terjadinya pus, meningkat pada anakanak
yang memiliki overjet dan overbite yang besar,
kebiasaan bernafas melalui mulut, open bite, edge to
edge, dan protrusif. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Gingivitis pada mucogingival problems </span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Mucogingival problems merupakan salah
satu kerusakan atau penyimpangan morfologi,
keadaan, dan kuantitas dari gingiva di sekitar gigi
antara margin gingiva dan mucogingival junction
yang ditandai oleh mukosa alveolar yang tampak
tipis dan mudah pecah, susunan jaringan ikatnya
yang lepas serta banyaknya serat elastis. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Gingivitis karena resesi gusi lokalisata </span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Terjadi karena trauma sikat gigi, alat
ortodontik, frenulum labialis yang tinggi, dan
kebersihan mulut yang buruk. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Gingivitis karena alergi </span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Mc Donald dan Avery, 2004 menyatakan
bahwa adanya peradangan pada gingiva yang
bersifat sementara terutama berhubungan dengan
perubahan cuaca. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Gingivitis Artefacta </span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Peradangan karena perilaku yang sengaja
melakukan cedera fisik dan menyakiti diri sendiri.
Salah satu penyakit periodontal yang disebabkan
oleh adanya cedera fisik pada jaringan gingiva
disebut sebagai gingivitis artefakta yang memiliki
varian mayor dan minor.
Gingivitis artefakta minor merupakan bentuk
yang kurang parah dan dipicu oleh iritasi karena
kebiasaan menyikat gigi yang terlalu berlebihan.
Kondisi ini juga dapat terjadi akibat menusuk
gingiva dengan menggunakan jari kuku atau benda
asing lainnya.
Gingivitis artefakta mayor merupakan
bentuk yang lebih parah, karena melibatkan jaringan
periodontal. Perilaku ini berhubungan dengan
gangguan emosional. Peradangan gingiva oleh
karena perilaku mencederai diri sendiri terjadi pada
anak-anak dibandingkan pada orang dewasa dan
prevalensinya lebih banyak terjadi pada
perempuan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"></span><br />
<h3>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">
PENYEBAB UTAMA GINGIVITIS (Gusi Bengkak) </span></h3>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">
</span><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><div>
Penyakit periodontal didefinisikan sebagai proses patologis yang mengenai jaringan periodontal. Sebagian besar penyakit periodontal disebabkan oleh adanya infeksi bakteri. Walaupun faktor-faktor lain dapat memengaruhi jaringan periodontal, penyebab utama penyakit periodontal adalah mikroorganisme yang berkolonisasi di permukaan gigi.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b>1. Acquired Pelicle</b></div>
<div>
Acquired Pelicle merupakan lapisan tipis, licin, tidak berwarna, translusen, aseluler, dan bebas bakteri. Lokasinya tersebar merata pada permukaan gigi dan lebih banyak terdapat pada daerah yang berdekatan dengan gingiva. Jika diwarnai dengan larutan disclosing solution akan terlihat suatu permukaan yang tipis dan pucat bila dibandingkan dengan plak yang lebih kontras warnanya.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b>2. Materi Alba</b></div>
<div>
Materi alba adalah suatu deposit lunak, berwarna kuning atau putih keabu-abuan yang melekat pada permukaan gigi, restorasi, kalkulus, dan gingiva. Tidak mempunyai struktur yang spesifik serta mudah disingkirkan dengan semprotan air, akan tetapi untuk penyingkiran yang sempurna diperlukan pembersihan secara mekanis. Materi alba dapat menyebabkan iritasi lokal pada gingiva sehingga dapat merupakan penyebab umum terjadinya peradangan pada gingiva. Efek iritasi oleh materi alba ini disebabkan oleh bakteri serta produk – produknya. Deposit ini perlekatannya kurang erat jika dibandingkan dengan plak gigi. Deposit dapat terlihat jelas tanpa menggunakan larutan disklosing dan cenderung menumpuk pada sepertiga gingival mahkota gigi dan pada gigi yang malposisi. Deposit ini dapat terbentuk pada permukaan gigi yang baru dibersihkan dalam beberapa jam dan pada waktu tidak digunakan untuk pengunyahan. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b>3. Food Debris</b></div>
<div>
Kebanyakan debris akan segera mengalami liquifikasi oleh enzim bakteri dan bersih 5 – 30</div>
<div>
menit setelah makan, tetapi sebagian masih tertinggal pada permukaan gigi dan membran mukosa. Aliran saliva, aksi mekanis dari lidah, pipi, dan bibir serta bentuk dan susunan gigi dan rahang akan memengaruhi kecepatan pembersihan sisa makanan. Pembersihan ini dipercepat oleh proses pengunyahan dan viskositas ludah yang rendah. Walaupun debris makanan mengandung bakteri, tetapi berbeda dari plak dan materi alba, debris ini lebih mudah dibersihkan. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b>4. Plak gigi</b></div>
<div>
Plak gigi merupakan mikroorganisme pada permukaan gigi yang melekat pada matriks polimer saliva yang berasal dari bakteri. Plak gigi mengalami perkembangan pada permukaan gigi dan membentuk bagian pertahanan pejamu di dalam rongga mulut. Sebagai contoh, penggunaan antibiotik yang berspektrum luas secara berkepanjangan. Pada kondisi tersebut, pertumbuhan mikroorganisme secara berlebihan khususnya jamur dan bakteri. Plak gigi tidak dapat dibersihkan hanya dengan berkumur ataupun semprotan air dan hanya dapat dibersihkan secara sempurna dengan cara mekanis. Jika jumlahnya sedikit plak tidak dapat terlihat, kecuali diberi dengan larutan disklosing atau sudah mengalami diskolorisasi oleh pigmen – pigmen yang berada dalam rongga mulut. Jika menumpuk, plak akan terlihat berwarna abu – abu, abu – abu kekuningan, dan kuning.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<div>
<b>Komposisi Mikroba Plak Gigi Pada Gingivitis</b>:</div>
<div>
Pada peradangan gingiva lapisan plak memiliki ketebalan 400 µm, bahkan lebih tebal. Peningkatan plak secara kuantitatif merupakan peranan penting pada perkembangan peradangan gingiva. Peradangan gingiva berhubungan dengan akumulasi plak di sekitar margin gingiva. Kondisi ini menyebabkan perubahan komposisi plak dari mikroflora streptococci menjadi Actinomyces spp. Mikroflora mengalami peningkatan pada jumlah spesies selama perkembangan gingivitis. Beberapa penelitian menyatakan bahwa terjadi peningkatan mikroba <i>Fusobacterium nucleatum, P. Intermedia, Capnocytophaga spp., Eubacterium spp., </i>dan<i> spirochete </i>pada gingiva yang mengalami peradangan.</div>
</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b>5. Stain gigi </b></div>
<div>
Pewarnaan pada gigi terjadi melalui 3 cara :
(1) stain melekat langsung pada permukaan gigi
melalui Acquired Pelicle, (2) stain mengendap pada
kalkulus dan deposit lunaak, dan (3) stain bersatu
dengan struktur gigi dan bahan tambal. Stain yang
melekat langsung pada permukaan gigi dan stain
yang mengendap pada kalkulus dapat dihilangkan
dengan cara di skeling dan dipoles.
Stain gigi yang menebal membuat
permukaan gigi kasar dan selanjutnya menyebabkan
penumpukan plak sehingga mengiritasi gingiva di
sekitarnya. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b>6. Kalkulus</b> </div>
<div>
Kalkulus merupakan massa yang mengalami
kalsifikasi yang terbentuk dan melekat erat pada
permukaan gigi, serta objek lainnya di dalam mulut,
seperti restorasi dan gigi geligi tiruan. Kalkulus
jarang ditemukan pada gigi susu dan sering
ditemukan pada gigi permanen anak usia muda.
Meskipun demikian, pada anak usia 9 tahun,
kalkulus sudah dapat ditemukan pada sebagian
besar rongga mulut, dan pada hampir seluruh
rongga mulut individu dewasa.
Kalkulus dikelompokkan menjadi
supragingival dan subgingival. Kalkulus
supragingival adalah kalkulus yang melekat pada
permukaan mahkota gigi mulai dari puncak gingival
margin dan dapat dilihat. Kalkulus ini berwarna
putih kekuning-kuningan, konsistensinya keras
seperti batu tanah liat dan mudah dilepaskannya dari
permukaan gigi dengan skeler.
Sedangkan kalkulus subgingival adalah
kalkulus yang berada dibawah batas gingiva margin,
biasanya pada daerah gingiva dan tidak dapat
terlihat pada waktu pemeriksaan. Untuk
menentukan lokasi dan perluasannya harus
dilakukan probing, biasanya padat dan keras,
berwarna cokelat tua atau hijau kehitam – hitaman,
konsistensinya seperti kepala korek api, dan melekat
erat ke permukaan gigi.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<h3>
Peradangan gingiva yang disebabkan oleh faktor lokal</h3>
<div>
Peradangan gingiva oleh karena faktor lokal adalah termasuk jenis anatomi dan perkembangan gigi, karies, faktor iatrogenik, gigi malposisi, bernapas melalui mulut, overhanging, gigi tiruan sebagian, kurangnya attached gingiva, dan resesi. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Peradangan yang tergolong kronis ataupun rekuren dipicu oleh trauma mekanis seperti dari penyikatan gigi, menusuk gigi dan menggigit makanan keras, seperti apel. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Keparahan perdarahan bergantung pada intensitas peradangan. Dinding pembuluh darah berkontraksi, aliran darah berkurang, trombosit darah melekat pada tepi jaringan, dan fibrous terbentuk mengalami kontraksi dan menyebabkan tepi gingiva mengalami peradangan. Perdarahan pada gingiva disebabkan oleh peradangan dan dapat terjadi secara spontan pada gingiva. Laserasi gingiva oleh karena bulu sikat gigi selama penyikatan gigi secara agresif dapat menyebabkan perdarahan gingiva bahkan pada kondisi tanpa adanya penyakit gingiva. Sensasi terbakar pada gingiva dari makanan panas atau kimia juga dapat meningkatkan perdarahan pada gingiva.</div>
<div>
<br /></div>
<h3>
Peradangan gingiva yang disebabkan oleh perubahan sistemik.</h3>
<div>
Pada beberapa gangguan sistemik, perdarahan gingiva terjadi secara spontan setelah iritasi. Kondisi tersebut akibat perdarahan abnormal pada kulit, organ internal, dan jaringan lain, termasuk mukosa rongga mulut.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Pengaruh terapi, kontrasepsi oral, kehamilan, dan siklus menstruasi juga dilaporkan sebagai faktor yang mempengaruhi perdarahan pada gingiva. Beberapa medikasi juga telah ditemukan memiliki pengaruh negatif pada gingiva. Sebagai contoh, antikonvulsan, antihipertensi berupa calcium channel blocker, dan obat imunosupresan diketahui menyebabkan pembesaran gingiva yang dapat menyebabkan perdarahan gingiva sekunder.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<h3>
Peradangan gingiva yang disebabkan oleh faktor hormon</h3>
<div>
Perubahan hormon seksual berlangsung semasa pubertas dan kehamilan, keadaan ini dapat menimbulkan perubahan jaringan gingiva yang merubah respons terhadap produk-produk plak. Pada masa pubertas insidensi peradangan gingiva mencapai puncaknya dan perubahan ini tetap terjadi walaupun kontrol plak tetap tidak berubah.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Plak dapat menyebabkan peradangan yang hebat pada masa pubertas yang diikuti dengan pembengkakan gingiva dan perdarahan. Bila masa pubertas sudah lewat, peradangan cenderung reda dengan sendirinya tetapi tidak dapat hilang kecuali bila dilakukan pengkontrolan plak yang adekut.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<h3>
Peradangan gingiva yang disebabkan oleh faktor nutrisi</h3>
<div>
Peradangan gingiva karena malnutrisi ditandai dengan gingiva tampak bengkak, berwarna merah terang karena defisiensi vitamin C. Kekurangan vitamin C mempengaruhi fungsi imun sehingga menurunkan kemampuan inang melindungi diri dari produk-produk seluler tubuh berupa radikal oksigen.</div>
<div>
<br /></div>
<h3>
Gingivitis yang disebabkan oleh faktor non-plak</h3>
<div>
<b>Penyakit Gingiva yang Berasal dari Bakteri Spesifik</b></div>
<div>
<b><br /></b></div>
<div>
Peradangan gingiva dapat terjadi ketika faktor patogen yang berhubungan dengan non-plak melebihi peranan dari respon daya tahan host. Lesi dapat disebabkan oleh bakteri dan mungkin tidak disertai oleh lesi ditempat lain pada tubuh. Contoh umum dari lesi tersebut yang berkaitan dengan infeksi melalui Neisseria gonorrhea, Treponema pallidum, Sttreptococci, Mycobacterium chelonae atau organisme lain. Manifestasi dari lesi gingiva nampak ulserasi berwarna merah terang yang edematous dan sangat sakit, asimptomatik atau mucous patches, atau gingivitis atypical non ulserasi, peradangan gingiva yang parah. Biopsy dilakukan melalui pemeriksaan mikrobiologi untuk menunjukkan riwayat lesi.</div>
</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<div>
<b>Penyakit Gingiva yang Berasal dari Virus</b></div>
<div>
<b><br /></b></div>
<div>
<b>Infeksi Virus Herpes</b></div>
<div>
Infeksi virus dikenal sebagai penyebab peradangan gingiva yang utama adalah virus herpes : virus herpes simplex type 1 dan 2 serta virus varicella-zooster. Virus ini biasanya menyerang tubuh manusia sejak kanak-kanak dan dapat berkembang menjadi penyakit mukosa rongga mulut yang diikuti dengan periode laten dan kadang – kadang terjadi reaktivasi. Virus herpes simplex type 1 (HSV-!) biasanya menyebabkan manifestasi rongga mulut, sementara virus herpes simplex type 2 (HSV-2) terutama melibatkan infeksi anogenital dan melibatkan infeksi oral.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b>Gingivostomatitis Herpetika Primer</b></div>
<div>
Infeksi herpes simplex adalah infeksi virus yang paling umum. Herpes simplex adalah virus DNA dengan derajat infeksi rendah, dimana setelah memasuki epitel mukosa oral, menembus ujung saraf dan dengan transportasi retrograde melalui reticulum endoplasmatik menuju ke ganglion trigeminal dimana virus tersebut dapat menetap selama bertahuntahun. Virus ini juga telah diisolasi pada lokasi diluar saraf seperti gingival. Virus herpes simplex dapat berperan pada erythema multiforme. Telah ditemukan virus herpes simplex pada gingivitis, acute necrotizing gingivitis, dan periodontitis.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b>Herpes Zooster</b></div>
<div>
Virus varicella zoster menyebabkan varicella sebagai infeksi primer yang sembuh dengan sendirinya. Terutama terjadi pada anak- anak dan reaktivasi dari virus pada usia dewasa menyebabkan herpes zoster. Manifestasi keduanya dapat melibatkan gingiva. Chicken pox disertai dengan demam, malaise dan skin rash. Lesi intraoral adalah ulser kecil biasanya pada lidah, palatum dan gingiva. Virus tetap berada dalam ganglion akar dorsal dimana virus dapat direaktivasi bertahun-tahun setelah infeksi primer. Reaktivasi selanjutnya mengakibatkan herpes zoster, dengan lesi unilateral setelah saraf terinfeksi. Secara normal reaktivasi mempengaruhi ganglia thoracic pada orang tua atau pasien immunocompromised. Reaktivasi virus yang berasal dari ganglion trigeminal terjadi sekitar 20%. Jika percabangan kedua atau ketiga dari saraf trigeminal terlibat, peradangan kulit juga dapat muncul bersama dengan peradangan intraoral, atau hanya terjadi peradangan intraoral, sebagai contohnya adalah peradangan yang timbul pada palatum gingiva.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b>Penyakit Gingiva yang Berasal dari Jamur</b></div>
<div>
Infeksi jamur pada mukosa oral mencakup penyakit seperti infeksi aspergillosis, blastomycosis, candidosis, coccidioidomycocis, cryptococcosis, histoplasmosis, mucormycosis dan paracoccidioidomycosis, tetapi beberapa infeksi sangat jarang dan tidak semua infeksi tersebut bermanifestasi sebagai peradangan gingiva.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b>Candidosis</b></div>
<div>
Variasi spesies candida ditemukan berasal dari mulut manusia termasuk C. Albicans, C. Glabrata, C. Krusei, C. Tropicalis, C. Parapsilosis, dan C. Guillermondii. Jamur ini hidup normal dalam kavitas oral tetapi juga suatu patogen opportunistik. Prevalensi oral carriage dari C. Albicans pada orang dewasa sehat sekitar 3%-48%, variasi yang besar terjadi karena perbedaan pada sampel populasi dan prosedur yang digunakan. Proporsi C. Albicans pada populasi jamur dalam rongga mulut dapat mencapai sekitar 50-80%, dan sejauh ini infeksi jamur pada mukosa oral yang paling sering adalah candidosis yang disebabkan oleh organisme C. Albicans. Infeksi oleh C. Albicans biasanya terjadi sebagai konsekuensi dari berkurangnya sistem pertahanan tubuh termasuk immunodefisiensi, berkurangnya sekresi saliva merokok dan perawatan dengan kortikosteroid. Gangguan flora mikroba oral, seperti setelah terapi dengan antibiotik berspektrum luas, yang dapat menyebabkan oral candidosis.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b>Linear Gingival Erythema</b></div>
<div>
Linear Gingival Erythema (LGE) dianggap suatu manifestasi gingival dari immunosupression yang ditandai dengan linear erythematousband yang terdapat pada free gingiva. LGE ditandai oleh ketidakseimbangan intensitas peradangan terhadap jumlah plak yang ada. Tidak ditemukan adanya poket atau hilangnya attachment. Karakteristik dari tipe peradangan ini adalah peradangan tidak merespon secara baik pada peningkatan oral higiene atau skeling. Perluasan gingival banding yang diukur berdasarkan jumlah daerah yang terlibat yang telah terbukti bergantung pada penggunaan tembakau. Sementara 15% dari daerah yang terlibat mengalami perdarahan saat probing dan 11% nampak perdarahan spontan, tanda khas dari LGE dianggap sebagai berkurangnya perdarahan saat probing.</div>
<div>
<br /></div>
<h3>
<b>Penyakit Gingiva yang Berasal dari Faktor Genetik</b></h3>
<div>
<b>Hereditary Gingival Fibromatosis</b></div>
<div>
Hyperplasia gingiva (sinonim dengan gingival overgrowth, gingival fibromatosis), dapat terjadi sebagai efek dari pengobatan sistemik seperti phenytoin, sodium valproate, cyclosporine dan dihydropyridines. Peradangan tergantung pada perluasan plak. Hyperplasia gingiva dapat berasal dari faktor genetik. Peradangan tersebut dikenal sebagai hereditary gingival fibromatosis (HGF) adalah suatu keadaan yang tidak biasa yang ditandai oleh diffuse gingival enlargement, kadang- kadang menutupi sebagian besar permukaan, atau seluruh gigi. Peradangan timbul tanpa tergantung dari pengangkatan plak secara efektif.</div>
</div>
<div>
<br /></div>
<h3>
GAMBARAN KLINIS GINGIVITIS (Gusi Bengkak) </h3>
</span><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><div>
<br /></div>
<div>
Secara umum, gambaran klinis gingivitis adalah adanya
tanda klinis berikut: kemerahan, perdarahan akibat stimulasi,
perubahan kontur, adanya plak atau kalkulus dan secara radiografi
tidak ditemukan kehilangan tulang alveolar. Pemeriksaan histologi
jaringan gingiva yang mengalami peradangan menunjukkan
ulserasi epitel. Keberadaan radang memberikan pengaruh negatif
terhadap fungsi epitel sebagai pelindung. Perbaikan ulserasi
epitelium ini bergantung pada aktivitas proliferative atau
regenerative sel epitel.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Gejala klinis gingivitis yang parah adalah termasuk eritema,
edema, dan pembesaran hiperplastik. Daerah anterior menunjukkan
kondisi yang lebih parah dengan adanya gigi yang berjejal ringan,
dan bernapas melalui mulut. Pada saat probing tidak terdapat
kehilangan perlekatan, dan poket tidak terdapat di daerah
cementoenamel junction. </div>
<div>
<br /></div>
<h3>
KARAKTERISTIK GINGIVITIS (Gusi Bengkak) </h3>
</span><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><div>
<b>Perubahan Warna Gingiva </b></div>
<div>
Warna gingiva ditentukan oleh beberapa
faktor, termasuk jumlah dan ukuran pembuluh
darah, ketebalan epitel, keratinisasi, dan pigmen di
dalam epitel.
Perubahan warna merupakan tanda klinis
dari penyakit pada gingiva. Warna gingiva normal
adalah merah muda coral dan dihasilkan oleh
vaskularitas jaringan dan lapisan epitel. Gingiva
menjadi memerah ketika vaskularisasi meningkat
atau derajat keratinisasi epitel mengalami reduksi
atau menghilang. Warna menjadi pucat ketika
keratinisasi mengalami reduksi.
Peradangan kronis menyebabkan warna
merah atau merah kebiruan akibat proliferasi dan
keratinisasi. Vena akan memberikan kontribusi
menjadi warna kebiruan. Perubahan warna gingiva
akan memberikan kontribusi pada proses
peradangan. Perubahan terjadi pada papilla
interdental dan margin gingiva, dan menyebar pada
attached gingiva. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b>Perubahan Konsistensi </b></div>
<div>
Baik kondisi kronis maupun akut dapat
menghasilkan perubahan pada konsistensi gingiva
normal yang kaku dan tegas. Seperti yang
dinyatakan bahwa pada gingivitis kronis, perubahan
destruktif atau edema dan reparative atau fibrous
terjadi secara bersamaan, dan konsistensi gingiva
ditentukan berdasarkan kondisi yang dominan.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b>Perubahan Klinis dan Histopatologis </b></div>
<div>
Pada peradangan gingiva, perubahan
histopatologi menyebabkan perdarahan gingiva
akibat dilatasi, pembengkakan kapiler, dan
penipisan atau ulserasi epitel. Karena kapiler
membengkak dan menjadi lebih dekat ke
permukaan, menipis, epitelium kurang protektif, dan
stimuli yang secara normal tidak melukai dapat
menyebabkan rupture pada kapiler dan perdarahan
gingiva.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b>Perubahan Tekstur Jaringan Gingiva </b></div>
<div>
<div>
Permukaan gingiva normal seperti kulit jeruk yang biasa disebut sebagai stippling. Stippling</div>
<div>
terbatas pada attached gingiva dan secara dominan terdapat pada daerah subpapila, tetapi meluas sampai ke papilla interdental. Secara biologis stippling pada gingiva tidak diketahui, beberapa peneliti menyimpulkan bahwa kehilangan stippling merupakan tanda awal dari terjadinya gingivitis. Pada peradangan kronis, permukaan gingiva halus dan mengkilap atau kaku, tergantung pada perubahan eksudatif atau fibrotik. Tekstur permukaan yang halus juga dihasilkan oleh atropi epitel pada gingivitis, dan permukaan yang rupture terjadi pada gingivitis kronis. Hiperkeratosis dengan tekstur kasar, dan pertumbuhan gingiva secara berlebih akibat obat akan menghasilkan permukaan yang berbentuk nodular pada gingiva</div>
</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b>Perubahan Posisi Gingiva </b></div>
<div>
Salah satu gambaran pada penyakit gingiva
adalah adanya lesi pada gingiva. Lesi traumatik
seperti lesi akibat kimia, fisik atau termal
merupakan lesi yang paling umum pada rongga
mulut. Lesi akibat kimia termasuk karena aspirin,
hidrogen peroksida, perak nitrat, fenol, dan bahan
endodontik. Lesi karena fisik termasuk bibir, rongga
mulut, dan tindik pada lidah yang dapat
menyebabkan resesi gingiva. Lesi karena termal
dapat berasal dari makanan dan minuman yang
panas. Pada kasus akut, epitelium yang nekrotik,
erosi atau ulserasi, dan eritema merupakan
gambaran umum. Sedangkan pada kasus kronis,
terjadi dalam bentuk resesi gingiva.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b>Perubahan Kontur gingiva </b></div>
<div>
Perubahan pada kontur gingiva berhubungan
dengan pembesaran gingiva, tetapi perubahan
tersebut dapat juga terjadi pada kondisi yang lain.
Ketika resesi ke apikal, celah menjadi lebih
lebar, dan meluas ke permukaan akar. Ketika lesi
mencapai mucogingival junction, mukosa rongga
mulut mengalami peradangan karena kesulitan
untuk mempertahankan kontrol plak yang adekuat
pada daerah ini. Istilah McCall festoon telah
digunakan untuk menggambarkan penebalan pada
gingiva yang diamati pada gigi kaninus ketika resesi
telah mencapai mucogingival junction.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b>Gusi Bengkak Atau Dalam Kedokteran Gigi Disebut Gingivitis</b></div>
</span></div>
drg. Adi Pratamahttp://www.blogger.com/profile/11619603784247579819noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5181445556211213958.post-67613755722485409382015-09-18T22:48:00.005+07:002015-10-01T11:24:27.670+07:00Teknik Odontektomi Kedokteran Gigi<div style="text-align: justify;">
<h2>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><b><a href="http://adifkgugm.blogspot.com/2015/09/teknik-odontektomi-kedokteran-gigi.html" target="_blank">Teknik Odontektomi Kedokteran Gigi</a></b></span></h2>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Definisi Menurut Archer:</b> Odontektomi adalah pengambilan gigi dengan prosedur bedah dengan pengangkatan mukoperiosteal flap dan membuang tulang yang ada diatas gigi dan juga tulang disekitar akar bukal dengan chisel, bur, atau rongeurs. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><a href="http://adifkgugm.blogspot.com//2014/03/klasifikasi-impaksi-gigi-molar-3-gigi.html" target="_blank">Modifikasi Sistem Klasifikasi Untuk Gigi Impaksi Maksila</a></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Sistem klasifikasi untuk impaksi gigi M3 maksila pada dasarnya sama dengan impaksi gigi M3 mandibula. Meskipun demikian beberapa perbedaan dan penambahan harus dibuat untuk menjadikannya lebih akurat dalam prosedur perawatan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Berdasarkan angulasinya, tiga tipe impaksi untuk M3 maksila adalah (gbr. 9-39) :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">vertical impaksi </span></li>
<li><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">distoangular impaksi </span></li>
<li><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">mesioangular impaksi</span></li>
</ol>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHr_Lj30qHg-6OzQKjyPcc7xERRUDR7G6RmwLlwd98FPmXYUbK8smHGQR25UXAvpuk9b8RbD0FsVVi2sXrjVW_NE93IQGORn8FdtCwQM3mM5kXViq2o4s-O_wPVSN0xvpy8LQ4fAT_y-pz/s1600/Picture6.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Teknik Odontektomi Kedokteran Gigi" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHr_Lj30qHg-6OzQKjyPcc7xERRUDR7G6RmwLlwd98FPmXYUbK8smHGQR25UXAvpuk9b8RbD0FsVVi2sXrjVW_NE93IQGORn8FdtCwQM3mM5kXViq2o4s-O_wPVSN0xvpy8LQ4fAT_y-pz/s1600/Picture6.png" title="Teknik Odontektomi Kedokteran Gigi" /></span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Vertikal impaksi terjadi pada hampir 63% kasus, distoangular impaksi terjadi 25%, mesioangular impaksi terjadi pada 12% kasus. Posisi yang lain namun terjadi hanya kurang dari 1% seperti : transverse, inverted, dan horizontal. Impaksi vertikal dan distoangular lebih mudah diekstraksi sementara mesioangular lebih sulit. Mesioangular impaksi lebih sulit karena tulang yang diatas gigi imnpaksi yang harus dibuang atau diekspansi terletak di posterior dari gigi (lebih sulit dibandingkan distoangular atau vertikal impaksi). </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Posisi M3 maksila dalam arah bukopalatal juga menentukan tingkat kesulitan ekstraksi. Kebanyakan M3 maksila menyudut ke bukal aspek dari alveolar prosesus, yang membuat tulang diatas area tersebut tipis dan menjadikannya mudah untuk diekstraksi atau diekspansi. Terkadang impaksi gigi M3 maksila menyudut ke aspek palatal dari prosesus alveolar. Hal ini membuat gigi lebih sulit untuk diekstraksi, karena sejumlah besar tulang harus dihilangkan untuk mendapatkan akses ke gigi. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">The Pell dan Gregory mengklasifikasikan impaksi berdasarkan hubungannya dengan oklusal plane menjadi A, B, dan C. (gbr 9-40). </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Kelas A permukaan oklusal M3 sejajar dengan permukaan oklusal M2. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Kelas B permukaan oklusal dari M3 terletak diantara oklusal plane dan cervikal line M2. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Kelas C permukaan oklusal M3 dibawah cervikal line M2. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJeMjL_jqd37062HmNHkng8G6bVN9DNXfEt1UlIOxn0iPfu02XnVaPNFE0ZhxhfEAnWaM4wJs9t3qKXm-FBYxDMDZVdQ0ljI0uv7qn1vFS4DrCFEtAOtibnY93zEOZD16sDHs9iilrLG-A/s1600/Picture7.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Teknik Odontektomi Kedokteran Gigi" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJeMjL_jqd37062HmNHkng8G6bVN9DNXfEt1UlIOxn0iPfu02XnVaPNFE0ZhxhfEAnWaM4wJs9t3qKXm-FBYxDMDZVdQ0ljI0uv7qn1vFS4DrCFEtAOtibnY93zEOZD16sDHs9iilrLG-A/s1600/Picture7.png" title="Teknik Odontektomi Kedokteran Gigi" /></span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Faktor yang mempersulit ekstraksi gigi M3 maksila diantaranya adalah bentuk individual akar dari M3. akar yang fusi lebih mudah diekstraksi dibandingkan akar yang erratic (menyebar). Folikel yang mengelilingi gigi impaksi juga mempersulit ekstraksi. Jika folikel luas gigi lebih mudah diekstraksi dibandingkan jika polikel tipis atau idak ada. Densitas tulang juga mempersulit ekstraksi gigi M3. pasien muda lebih dense dan elastik. Hubungan dengan M2 juga mempengaruhi kesulitan ekstraksi gigi M3.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Faktor lain yang mempengaruhi kesulitan ekstraksi M3 maksila dibandingkan mandibula adalah kehadiran sinus maksilaris. Jika akar M3 berkontak dengan maksilari sinus, ekstraksi gigi M3 akan menghasilkan komplikasi sinus maksilari seperti sinusitis atau oroantral fistula. Terakhir, ekstraksi dari gigi M3 maksila dapat membuat tuberositas maksila menjadi fraktur. </span><br />
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><a href="http://adifkgugm.blogspot.co.id/2014/03/klasifikasi-impaksi-gigi-molar-3-gigi.html" target="_blank">Klasifikasi Untuk Gigi Impaksi Mandibula</a></span></b><br />
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white; border: 0px; color: #3c4032; font-stretch: inherit; line-height: 19px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: 700; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">a. Menurut Winter (1926)</span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; text-indent: -18pt; vertical-align: baseline;">·V</span><span lang="EN-US" style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; text-indent: -18pt; vertical-align: baseline;">ertikal </span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; text-indent: -18pt; vertical-align: baseline;">·</span><span lang="EN-US" style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; text-indent: -18pt; vertical-align: baseline;">Horizontal </span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; text-indent: -18pt; vertical-align: baseline;">·</span><span lang="EN-US" style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; text-indent: -18pt; vertical-align: baseline;">Inverted </span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; text-indent: -18pt; vertical-align: baseline;">·</span><span lang="EN-US" style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; text-indent: -18pt; vertical-align: baseline;">Unusual </span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; text-indent: -18pt; vertical-align: baseline;">·</span><span lang="EN-US" style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; text-indent: -18pt; vertical-align: baseline;">Mesioangular</span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; text-indent: -18pt; vertical-align: baseline;">·</span><span lang="EN-US" style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; text-indent: -18pt; vertical-align: baseline;">Distoangular</span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; text-indent: -18pt; vertical-align: baseline;">·</span><span lang="EN-US" style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; text-indent: -18pt; vertical-align: baseline;">Buccoangular</span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; text-indent: -18pt; vertical-align: baseline;">·</span><span lang="EN-US" style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; text-indent: -18pt; vertical-align: baseline;">Linguoangular</span></span><br style="background-color: white; color: #3c4032; line-height: 19px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;" /><span style="background-color: white; border: 0px; color: #3c4032; font-stretch: inherit; line-height: 19px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><span lang="EN-US" style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; text-indent: -18pt; vertical-align: baseline;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: 700; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span lang="EN-US" style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; text-indent: -18pt; vertical-align: baseline;">b. Menurut </span><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 22.4px; margin: 0px; padding: 0px; text-indent: -24px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: normal; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span></span><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 22.4px; margin: 0px; padding: 0px; text-indent: -24px; vertical-align: baseline;">Pell & Gregory (1933)</span></span></span></span><br />
<div class="separator" style="background-color: white; border: 0px; clear: both; color: #3c4032; font-stretch: inherit; line-height: 19px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheWgd5wL-aAcSxaVa02W0OgThIZfAdmsBY7lP3uCJVLHM0afntfJuOkAcjkxngGAeD7sFQwy0uyhHEKskASiqyZPgMPB39dYfdV8rpVPRNUlGVM29vXu0pGr25Q44uE8ljxB6IiGiB9Iqn/s1600/impaksigigi.jpg" imageanchor="1" style="border: 0px; color: #1e598e; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px 1em; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; transition: color 0.4s; vertical-align: baseline;"><img alt="Teknik Odontektomi Kedokteran Gigi" border="0" height="326" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheWgd5wL-aAcSxaVa02W0OgThIZfAdmsBY7lP3uCJVLHM0afntfJuOkAcjkxngGAeD7sFQwy0uyhHEKskASiqyZPgMPB39dYfdV8rpVPRNUlGVM29vXu0pGr25Q44uE8ljxB6IiGiB9Iqn/s1600/impaksigigi.jpg" style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; height: auto; line-height: inherit; margin: 0px; max-width: 100%; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="Teknik Odontektomi Kedokteran Gigi" width="640" /></a><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: 700; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 22.4px; margin: 0px; padding: 0px; text-indent: -24px; vertical-align: baseline;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></span></span></span></div>
<div class="separator" style="background-color: white; border: 0px; clear: both; color: #3c4032; font-stretch: inherit; line-height: 19px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: white; border: 0px; clear: both; color: #3c4032; font-stretch: inherit; line-height: 19px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; color: #3c4032; font-stretch: inherit; line-height: 19.5px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 6.55pt; padding: 0px; text-align: left; text-indent: 36pt; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: 700; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span lang="EN-US" style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">- Berdasarkan ruang antara ramus dan sisi distal M2 : </span></span></span><span style="border: 0px; color: #333333; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 22.4px; margin: 0px; padding: 0px; text-indent: -24px; vertical-align: baseline;">à</span><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span lang="EN-US" style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: 700; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> 3 klas</span></span><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="background-color: white; border: 0px; color: #3c4032; font-stretch: inherit; line-height: 19.5px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 70.9pt; padding: 0px; text-align: left; text-indent: -14.2pt; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">1.<span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: normal; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span></span><span lang="EN-US" style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Klas I </span></span><span style="border: 0px; color: #333333; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 22.4px; margin: 0px; padding: 0px; text-indent: -24px; vertical-align: baseline;">à</span><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span lang="EN-US" style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; text-indent: -14.2pt; vertical-align: baseline;"> ruang cukup</span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: white; border: 0px; color: #3c4032; font-stretch: inherit; line-height: 19.5px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 70.9pt; padding: 0px; text-align: left; text-indent: -14.2pt; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">2.<span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: normal; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span></span><span lang="EN-US" style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Klas II </span></span><span style="border: 0px; color: #333333; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 22.4px; margin: 0px; padding: 0px; text-indent: -24px; vertical-align: baseline;">à</span><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span lang="EN-US" style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> ruang kurang</span><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: white; border: 0px; color: #3c4032; font-stretch: inherit; line-height: 19.5px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 70.9pt; padding: 0px; text-align: left; text-indent: -14.2pt; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">3.<span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: normal; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span></span><span lang="EN-US" style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Klas III </span></span><span style="border: 0px; color: #333333; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 22.4px; margin: 0px; padding: 0px; text-indent: -24px; vertical-align: baseline;">à</span><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span lang="EN-US" style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> tdk ada ruang/M3 dalam ramus mandibula.</span><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: white; border: 0px; color: #3c4032; font-stretch: inherit; line-height: 19.5px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 70.9pt; padding: 0px; text-align: left; text-indent: -14.2pt; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span lang="EN-US" style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; color: #3c4032; font-stretch: inherit; line-height: 19.5px; margin: 0px 0px 0.0001pt; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span lang="EN-US" style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> <span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: 700; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">- Berdasarkan relasi antara ramus mandibula dan molar kedua meliputi.</span></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; color: #3c4032; font-stretch: inherit; line-height: 19.5px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 70.9pt; padding: 0px; text-align: left; text-indent: -14.2pt; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span lang="EN-US" style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">1. Posisi A </span></span><span style="border: 0px; color: #333333; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 22.4px; margin: 0px; padding: 0px; text-indent: -24px; vertical-align: baseline;">à</span><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span lang="EN-US" style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> bagian tertinggi dari gigi terletak lebih tinggi atau sejajar dengan garis oklusal gigi M2.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; color: #3c4032; font-stretch: inherit; line-height: 19.5px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 70.9pt; padding: 0px; text-align: left; text-indent: -14.2pt; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span lang="EN-US" style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">2. Posisi B </span></span><span style="border: 0px; color: #333333; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 22.4px; margin: 0px; padding: 0px; text-indent: -24px; vertical-align: baseline;">à</span><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span lang="EN-US" style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> bagian tertinggi dari gigi terletak diantara garis oklusal dan garis servikal gigi M2.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; color: #3c4032; font-stretch: inherit; line-height: 19.5px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 70.9pt; padding: 0px; text-align: left; text-indent: -14.2pt; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span lang="EN-US" style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">3. Posisi C </span></span><span style="border: 0px; color: #333333; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 22.4px; margin: 0px; padding: 0px; text-indent: -24px; vertical-align: baseline;">à</span><span lang="EN-US" style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; text-indent: -14.2pt; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span>bagian tertinggi dari gigi terletak dibawah servikal line gigi M2.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; color: #3c4032; font-stretch: inherit; line-height: 19.5px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 70.9pt; padding: 0px; text-align: left; text-indent: -14.2pt; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; color: #3c4032; font-stretch: inherit; line-height: 19.5px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 70.9pt; padding: 0px; text-align: left; text-indent: -14.2pt; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white; border: 0px; color: #3c4032; font-stretch: inherit; line-height: 19px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: 700; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">c. Menurut Archer (1975) </span></span><span style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-stretch: inherit; line-height: 22.4px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left; text-indent: -24px; vertical-align: baseline;">à</span><span style="background-color: white; border: 0px; color: #3c4032; font-stretch: inherit; line-height: 19px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; text-indent: 48px; vertical-align: baseline;"> </span><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; text-indent: -27.6px; vertical-align: baseline;">Gabungan antara Winter dengan Pell & Gregory</span></span><br style="background-color: white; color: #3c4032; line-height: 19px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;" /><span style="background-color: white; border: 0px; color: #3c4032; font-stretch: inherit; line-height: 19px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; text-indent: -27.6px; vertical-align: baseline;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></span></span><br />
<div class="separator" style="background-color: white; border: 0px; clear: both; color: #3c4032; font-stretch: inherit; line-height: 19px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
</div>
<div class="separator" style="background-color: white; border: 0px; clear: both; color: #3c4032; font-stretch: inherit; line-height: 19px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioUrK_HCL4cram9sXAANQnUcaiwoLfGo0eqOi5sXb-LLG9hSl3NbEK5pfGOY5PbinUnmXhyphenhyphenYp0WfjVgFr8P0a2MBTLhwJs5jDpgHwGcKp5fsf23O3BXKtyHKypM1lkXJiirxj6_FBJn_v5/s1600/impaksigigi.jpg" imageanchor="1" style="border: 0px; color: #1e598e; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px 1em; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; transition: color 0.4s; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; color: black; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Teknik Odontektomi Kedokteran Gigi" border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioUrK_HCL4cram9sXAANQnUcaiwoLfGo0eqOi5sXb-LLG9hSl3NbEK5pfGOY5PbinUnmXhyphenhyphenYp0WfjVgFr8P0a2MBTLhwJs5jDpgHwGcKp5fsf23O3BXKtyHKypM1lkXJiirxj6_FBJn_v5/s1600/impaksigigi.jpg" style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; height: auto; line-height: inherit; margin: 0px; max-width: 100%; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="Teknik Odontektomi Kedokteran Gigi" width="548" /></span></span></a></div>
<div class="separator" style="background-color: white; border: 0px; clear: both; color: #3c4032; font-stretch: inherit; line-height: 19px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white; border: 0px; color: #3c4032; font-stretch: inherit; line-height: 19px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; text-indent: -27.6px; vertical-align: baseline;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; text-indent: -27.6px; vertical-align: baseline;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: 700; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 24px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; text-indent: -27.6px; vertical-align: baseline;">d. Menurut </span><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-indent: -18pt; vertical-align: baseline;">Wright (1985) </span><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 19.5px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; text-indent: 48px; vertical-align: baseline;">à</span><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-indent: -18pt; vertical-align: baseline;"> bentuk akar gigi</span></span></span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; color: #3c4032; font-stretch: inherit; line-height: 19px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 72pt; padding: 0px; text-align: left; text-indent: -18pt; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">– Akar lurus terpisah atau fusi<o:p style="margin: 0px; padding: 0px;"></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; color: #3c4032; font-stretch: inherit; line-height: 19px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 72pt; padding: 0px; text-align: left; text-indent: -18pt; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span lang="SV" style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">– </span><span lang="SV" style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Akar bengkok ke distal/mesial<o:p style="margin: 0px; padding: 0px;"></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; color: #3c4032; font-stretch: inherit; line-height: 19px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 72pt; padding: 0px; text-align: left; text-indent: -18pt; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">– </span>Kombinasi</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; color: #3c4032; font-stretch: inherit; line-height: 19px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 72pt; padding: 0px; text-align: left; text-indent: -18pt; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; color: #3c4032; font-stretch: inherit; line-height: 19px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 72pt; padding: 0px; text-align: left; text-indent: -18pt; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Impaksi Gigi Lainnya </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Setelah M3 mandibula dan maksila, gigi lain yang terkadang impaksi adalah Canine. Jika gigi terletak diatas dalam kelas B atau C dan menyudut ke labial aspek. Penanganannya dapat dilakukan dengan prosedur flap dan orthodontic appliances. Teknik flap yang digunakan adalah dengan insisi anterior, inferior, dan posterior mukosa. Kemudian flap diangkat dan diretraksi ke apical (apically repositioned flap). Tulang yang ada dibersihkan dengan chisel atau bur dan flap di posisikan ke apikal lalu dijahit. Setelah itu diberikan periodontal pack sampai proses healing terjadi. Setelah 7-10 hari orthodontist dapat melakukan pemasangan bracket pada gigi untuk menariknya kearah yang diinginkan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Langkah-langkah dasar dalam merencanakan prosedur operasi : </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">1. Pelajari hasil rontgen foto</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Tidak ada penajaman atau pemendekan gambar</span></li>
<li><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Bentuk gigi</span></li>
<li><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Jumlah serta lenkung akar</span></li>
<li><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Letak / posisi gigi</span></li>
</ul>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">2. Klasifikasi gigi impaksi</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">3. Pelajari posisi gigi impaksi secara klinis</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">4. Lakukan palpasi disekeliling daerah operasi</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Prosedur Operasi : </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">1. Rencanakan outline flap yang akan digunakan , sehingga setelah operasi nanti diharapkan terjadi penyembuhan yang baik</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">2. Tentukan bagaimana cara mengeluarkan gigi</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Dengan pembelahan gigi</span></li>
<li><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Hanya dengan pengangkatan tulang</span></li>
<li><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Kombinasi pemngangkatan tulang dan pembelahan gigi</span></li>
</ul>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">3. Perkirakan pembukaan tulang sehingga dapat memberikan ruangan yang cukup untuk mengeluarkan gigi impaksi</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">4. Rencanakan dengan metode yang logis dan instrumen yang tepat.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Komplikasi pada waktu operasi M3 </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Perdarahan</span></li>
<li><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Fraktur akar gigi M3</span></li>
<li><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Kerusakan gigi M2</span></li>
<li><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Fraktur mandibula</span></li>
<li><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Fraktur tuberositas maksila</span></li>
</ul>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<h3>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><b>PROSEDUR BEDAH ODONTEKTOMI</b></span></h3>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Prinsip dan langkah-langkah untuk menghilangkan gigi impaksi sama dengan surgical extraction lain. Ada 5 teknik dasar :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Mendapatkan exposure yang cukup ke area gigi impaksi ini berarti pengangkatan flap jaringan lunak harus memberikan dimensi yang cukup bagi operator untuk melakukan pembedahan yang perlu.</span></li>
<li><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Mendapatkan akses yang diperlukan untuk pembuangan tulang agar gigi terlihat untuk dilakukan pemotongan atau pengangkatan.</span></li>
<li><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Membelah/membagi gigi dengan bur atau chisel (pisau bedah) agar ekstraksi gigi dapat dilakukan tanpa pembuangan tulang berlebihan.</span></li>
<li><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Mengangkat potongan gigi dari prosesus alveolar dengan elevator.</span></li>
<li><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Pembersihan dengan irigasi dan pembersihan mekanis dengan kurettase dan ditutup dengan simple interrupted suture.</span></li>
</ol>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Meskipun pendekatan bedahnya mirip dengan ekstraksi dengan bedah gigi lainnya, namun perlu diingat bahwa pengangkatan gigi memerlukan pembuangan tulang, kadang memerlukan pembelahan gigi, dan karena tulang yang dibuang relative keras maka alat dan teknik melakukannya harus sangat baik. Gigi sebenarnya bisa diangkat tanpa dilakukan pembelahan namun harus dengan membuang sejumlah besar tulang. Hal ini akan memperlama penyembuhan dan melemahkan rahang. Namun pemotongan gigi menjadi banyak bagian juga tidak terlalu baik karena akan memperlama waktu operasi. Jadi buanglah tulang dan potonglah gigi sesuai dengan kebutuhan untuk menyingkat waktu bedah dan proses penyembuhan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Langkah 1 : </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pengangkatan Flap yang Cukup untuk Aksesbilitas. Untuk mendapatkan akses ke area dan penglihatan yang ke tulang, surgeon harus melakukan mukoperiosteal flap. Ada teknik melakukan flap : envelope flap dan three-corner flap. Envelope flap merupakan favorite karena mudah ditutup dan proses penyembuhan lebih cepat, sedangkan three-corner flap dilakukan untuk mendapatkan akses yang lebih dalam ke area akar gigi. Flap envelope direfleksikan dari leher M1 dan M2 tetapi dengan perluasan distal kea rah lateral atau bukal ke dalam region M3 (trigonum retromolare). Flap mandibula yang paling sering digunakan adalah envelope tanpa insisi tambahan,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Envelope flap insisi dimulai dari mesial papila M1 melewati leher gigi sampai ke sudut distobukal M2 dan kemudian terus lurus kebelakang ke samping anterior border mandibula (gbr 9-43). Insisi kebelakang harus dalam garis lurus dan tetap diatas tulang. Insisi kebelakang tidak boleh masuk ke sublingual space karena disana bisa mencederai lingual nerve yang dekat dengan area M3 mandibula. Kemudian flap diangkat ke eksternal oblique ridge dengan elevator. Retraktor diletakkan di buccal shelf, hanya pada eksternal obliq ridge dan distabilisasi dengan memberikan tekanan ke tulang. Retractor Austin dan Minnesota biasa digunakan.</span></li>
<li><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Three-corner flap insisi berjalan dari belakang, dari distobucal line angle M2 melewati leher gigi kemudian kedepan ke arah apikal M1. (gbr 9-44)</span></li>
<li><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Aspek lingual mandibula dihindari untuk mencegah cedera pada N. lingualis. Flap serupa digunakan pada lengkung rahang atas, tetapi diletakkan di atas tuberositas sedangkan peluasan distalnya tetap ke lateral atau bukal. </span></li>
</ul>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtZYrMuvMrk3FAp1UplANSJ5sOYLFqwHq6Gl2hrTAgQtjvCDyDcbYLjE1S7lBCjBZW_UAXCxeFZHvfwqe0uMShE9tIm4ii0dYtwH4w5kHOAtODhM7Xi8-ZYTkDp-4TWDZO1xGoOCrCsuRt/s1600/Picture8.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Teknik Odontektomi Kedokteran Gigi" border="0" height="385" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtZYrMuvMrk3FAp1UplANSJ5sOYLFqwHq6Gl2hrTAgQtjvCDyDcbYLjE1S7lBCjBZW_UAXCxeFZHvfwqe0uMShE9tIm4ii0dYtwH4w5kHOAtODhM7Xi8-ZYTkDp-4TWDZO1xGoOCrCsuRt/s400/Picture8.png" title="Teknik Odontektomi Kedokteran Gigi" width="400" /></span></a></div>
<div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Langkah 2 :</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pengambilan Tulang Diatas Gigi Impaksi. Setelah soft tissue diangkat, surgeon harus menentukan bagian tulang mana yang akan diambil. Pada beberapa kasus, gigi bisa langsung dipotong dengan chisel tanpa harus dilakukan pengambilan tulang. Pengamilan tulang dilakukan dengan menggunakan drill. Alat yang biasa digunakan handpiece with adequate speed, high torque, round bur no.8, dan telah disterilkan dengan steam autoclave. Tulang yang diatas permukaan oklusal, bukal, dan distal dibuang lebih dulu (gbr.9-45). Jarang dilakukan pada bagian lingual karena membahayakan lingual nerve. Untuk gigi maksila, tulang yang pertama diambil bagian bukal kebawah sampai servikal line dan terlihat mahkota klinisnya. Karena tulang di maksila tipis, pengambilan tulang bisa dengan chisel atau hand instrumen.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyaYWyA0JnRxhyphenhyphenLV5nFrtSZoIUbjL54ALKH9I4R8rnSaiq4yMJADkoc9dF8FsLJybxO_p3WhRHpwoCz9QJo5CYToyb8kPvx9pc2Ig5PpN4NUkCMmL98sevDvyW1SrnhTJW896vDllj8O9I/s1600/Picture9.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Teknik Odontektomi Kedokteran Gigi" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyaYWyA0JnRxhyphenhyphenLV5nFrtSZoIUbjL54ALKH9I4R8rnSaiq4yMJADkoc9dF8FsLJybxO_p3WhRHpwoCz9QJo5CYToyb8kPvx9pc2Ig5PpN4NUkCMmL98sevDvyW1SrnhTJW896vDllj8O9I/s320/Picture9.png" title="Teknik Odontektomi Kedokteran Gigi" width="300" /></span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Langkah 3 :</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pemotongan Gigi. Dilakukan dengan bur atau chisel. Bur jangan digunakan untuk memotong dalam arah lingual. (skali lg ad lingual nerve-nya). Impaksi gigi maksila jarang dilakukan pemotongan gigi, karena lapisan tulang biasanya tipis dan relative elastis. Secara umum impaksi gigi dimanapun berada, pemotongan biasanya dilakukan pada servikal line. Hal ini akan memudahkan pengambilan bagian mahkota, mendorong bagian akar ke ruang yang ditempati bagian mahkota, kemudian mengangkat bagian akar. Pada kasus mesioangular yang cenderung sulit, pemotongan dilakukan pada bagian distal setengah mahkota gigi sampai ke bawah cervical line dari aspek distal. Setelah bagian distal diangkat, small straight elevator disisipkan ke purchase point pada mesial aspek M3, dan gigi diangkat dengan gerakan rotasi dan lever dengan elevator (gbr 9-46). Pada kasus horizontal impaksi setelah tulang yang diinginkan diambil, gigi dipotong tepat di servikal line, kemudian pengangkatan bagian gigi sama dengan pengambilan gigi secara umum (gbr 9-47). Pada kasus vertical impaksi gigi dipotong menjadi bagian mesial dan distal (gbr 9-48).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Langkah 4 :</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pengambilan Potongan Gigi dengan Elevator. Setelah tulang dibersihkan dan gigi dipotong, langkah selanjutnya adalah mengangkat potongan gigi dengan dental elevator. Pada mandibula elevator yang biasa digunakan adalah straight elevator, the paired Cryer elevator, dan Crane pick. Perbedaan pengambilan gigi impaksi dengan ekstraksi biasa adalah pada pengambilan gigi impaksi hampir tidak diperlukan luksasi gigi untuk tujuan ekspansi bucal or linguocortical plate. Karena tulang telah dibuang dan gigi telah dipotong. Pemberian tekanan yang eksesive malah akan membahayakan gigi M2 sebelahnya dan keseluruhan mandibula. Elevator didesain bukan untuk memberikan tekanan berlebih pada gigi akan tetapi untuk mencungkil gigi atau akar gigi kearah yang diinginkan dengan tekanan yang sesuai.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Langkah 5 :</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Debridement of Wound and Wound Closure. Setelah gigi impaksi diangkat, langkah berikutnya adalah pembersihan wound (soket) dari semua debris yang mungkin ada dari pecahan tulang dan lainnya. Pembersihan dengan irigasi salin sterile dan pembersihan mekanis dengan periapikal kuretase. Tulang hasil kuretase harus halus dan pinggirannya tidak tajam. Sebuah mosquito hemostat dapat digunakan untuk mengambil sisa dental folikel.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Penutupan insisi adalah penutupan yang dilakukan pertama kali. Jika disain flap baik dan tidak traumatized maka flap akan dengan mudah dikembalikan ke tempat asalnya. Penjahitan awal dibuat melalui attach tissue / perlekatan jaringan pada aspek posterior dari M2, jahitan tambahan dilakukan ke belakang dari posisi tersebut dan kedepan melalui papila pada sisi mesial dari M2. Biasanya 3-4 jahitan diperlukan untuk menutup flap bedah. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Teknik Odontektomi Kedokteran Gigi</b></span></div>
drg. Adi Pratamahttp://www.blogger.com/profile/11619603784247579819noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5181445556211213958.post-13022810216686331602015-09-18T22:28:00.001+07:002015-10-01T11:24:40.407+07:00Anestesi Lokal Dalam Pencabutan Gigi<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><a href="http://adifkgugm.blogspot.com//2015/09/anestesi-lokal-dalam-pencabutan-gigi.html" target="_blank">Anestesi Lokal Dalam Pencabutan Gigi</a></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKmWkaxOXV7uZdhsMCp2976xWKzZBRCq_PLg6m1mOdHm6_4qA5KiYr3Q7Vs4YwqnThPGiJVA45F_nEAU-bPyaVX9xTuQMxSms5MakgXiChS_KTEw7s1AGWI4MnNkfxgPP8gmBdIJnaL3Ow/s1600/F000145f014-007-9780323074131.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Anestesi Lokal Dalam Pencabutan Gigi" border="0" height="226" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKmWkaxOXV7uZdhsMCp2976xWKzZBRCq_PLg6m1mOdHm6_4qA5KiYr3Q7Vs4YwqnThPGiJVA45F_nEAU-bPyaVX9xTuQMxSms5MakgXiChS_KTEw7s1AGWI4MnNkfxgPP8gmBdIJnaL3Ow/s320/F000145f014-007-9780323074131.jpg" title="Anestesi Lokal Dalam Pencabutan Gigi" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Definisi Anestesi lokal</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Anestesi lokal didefinisikan sebagai kehilangan sensasi pada area tertentu yang dipersarafi oleh nervus tertentu pada tubuh akibat depresi eksitasi pada serabut saraf maupun akibat inhibisi pada proses konduksi nervus perifer. (Malamed, S. F, 1.3)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Sedangkan Anestesiologi didefinisikan sebagai ilmu yang mendasar usaha dalam hal- hal pemberian anestesi dan analgesic serta menjaga keselamatan penderita yang mengalami pembedahan atau tindakan, melakukan tindakan resusitasi pada penderita gawat, mengelola unit perawatan intensif, memberi pelayanan terapi, penanggulangan nyeri menahun bersama cabang ilmu kedokteran lainnya dan dengan peran serta masyarakat secara aktif mengelola kedokteran gawat darurat.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Persiapan Anestesi</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebelum dilakukan pemberian anestesi lokal, operator harus mempertimbangkan resiko yang dapat terjadi pada pasien. Hal ini disebabkan oleh efek depresan yang merupakan salah satu efek dari obat- obatan anestesi lokal. Selain itu, obat- obatan anestesi lokal pun memiliki efek samping lain berupa bronkospasm yang sering kali menyebabkan hiperventilasi maupun vasodepressor sinkop. Oleh karena itu, keadaan umum pasien perlu dievaluasi sebelum melakukan tindakan anestesi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Evaluasi Praanestesi dilakukan melalui anamnesis serta evaluasi kondisi fisik pasien. Dalam anamnesis, pasien ditanyakan tentang riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita, obat- obatan yang sedang dikonsumi, riwayat alergi, dan juga beberapa keluhan- keluhan yang mungkin dialami oleh pasien. Dalam evaluasi praanestesi ini pula ditanyakan tentang ketakutan pasien sebelum dilakukan anestesi sehingga keadaan psikologis pasien dapat pula dievaluasi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Penyakit- penyakit yang umumnya ditanyakan kepada pasien dalam evaluasi praanestesi adalah kelainan jantung, hipotensi, diabetes, gagal ginjal, penyakit liver, alergi terhadap obat, hipertensi, rematik, asma, anemia, epilepsy, serta kelainan darah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pemeriksaan fisik praanestesi yang perlu dilakukan adalah inspeksi visual untuk mengobservasi adanya kelainan pada postur tubuh pasien, gerakan tubuh, bicara, dan sebagainya; evaluasi tanda vital; serta status kesehatan fisik menurut ASA.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Komplikasi Anestesi Lokal</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada pemberian anestesi lokal, terdapat komplikasi yang mungkin saja terjadi. Komplikasi yang disebabkan pemberian anestesi lokal dibagi menjadi dua, komplikasi lokal, dan komplikasi sistemik. Komplikasi lokal merupakan komplikasi yang terjadi pada sekitar area injeksi, sedangkan komplikasi sistemik merupakan komplikasi yang melibatkan respon sistemik tubuh terhadap pemberian anestesi lokal.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Komplikasi Lokal </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">a. Jarum Patah</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Penyebab utama jarum patah adalah kondisi jarum yang fatig akibat dibengkokkan. Jarum patah dapat pula disebabkan oleh kesalahan teknik saat administrasi, kelainan anatomi pasien, serta jarum yang disterilkan berulang. Apabila kondisi ini terjadi, pasien diinstruksikan untuk tidak bergerak dan tangan operator jangan dilepaskan dari mulut pasien dan pasang bite block bila perlu. Jika patahan dapat terlihat, patahan dapat dicoba diambil dengan arteri klem kecil. Namun, apabila jarum tidak terlihat, insisi dan probing tidak boleh dilakukan dan segera konsultasikan ke spesialis bedah mulut untuk diambil secara surgical.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">b. Rasa sakit</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Rasa sakit saat administrasi anestesi lokal disebabkan oleh penggunaan jarum yang tumpul, pengeluaran anestetikum dengan terlalu cepat, serta tidak menguasai teknik anestesi lokal. Hal ini dapat dicegah dengan menggunakan anestesi topikal sebelum insersi jarum dan mengeluarkan anestetikum secara perlahan, serta anestetikum yang digunakan lebih baik jika suhunya sama dengan suhu tubuh.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">c. Parestesi atau Anestesi Berkepanjangan</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Parestesi atau anestesi yang berkepanjangan dapat terjadi akibat trauma saraf, anestetikum bercampur alkohol, serta adanya perdarahan pada sekitar saraf. Parestesi berkepanjangan dapat menyebabkan trauma pada bibir yang tergigit dan apabila mengenai N. Lingualis dapat menyebabkan mati rasa kecap. Sebagai upaya pencegahan, operator harus berhati- hati saat administrasi dan menggunakan spuit sekali pakai sehingga tidak perlu mensterilkan dengan larutan alkohol. Penanggulangan parestesi yang berkepanjangan dapat dilakukan dengan penjelasan pada pasien bahwa hal tersebut akan terjadi dalam waktu lama, control setiap dua bulan, dan apabila berlangsung lebih dari satu tahun maka konsultasi neurologis diperlukan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">d. Paralisis Fasial</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Paralisis fasial disebabkan oleh insersi jarum yang terlalu dalam saat blok N. Alveolaris Inferior sehingga masuk ke kelenjar parotis dan mengenai cabang saraf wajah, biasanya N. Orbicularis oculi. Penanggulangan hal tersebut dilakukan dengan memberitahu pasien bahwa hal tersebut akan berlangsung selama beberapa jam dan mata pasien harus dilindungi selama refleks berkedip belum kembali.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">e. Trismus</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Trismus merupakan salah satu komplikasi pemberian anestesi akibat adanya trauma pada M. Mastikatorius atau pembuluh darah pada intra temporal fossa. Trismus dapat pula disebabkan oleh anestesi lokal yang bercampur alkohol dan berdifusi ke jaringan sehingga mengiritasi M. Mastikatorius. Penangulangan trismus dilakukan dengan cara pemberian analgetik, kompes air panas selama 20 menit, latihan buka tutup mulut selama 5 menit setiap 3-4 jam, dapat pula diberikan permen karet untuk melatih gerakan lateral. Bila trismus berlanjut lebih dari 7 hari, maka konsulkan pada spesialis bedah mulut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">f. Hematom</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Hematom sering terjadi pada komplikasi blok N. Alveolaris Inferior, N. Alveolaris Superior Posterior, dan N. Mentalis/ Insisif. Pencegahan hematom dapat dilakukan dengan mengetahui anatomi sehingga tidak terjadi penyebaran darah ke ronga ekstravaskuler. Penggunaan jarum pendek pada anestesi N. Alveolaris superior posterior juga dapat dilakukan sebagai upaya meminimalisasi hematom. Penanggulangan hematom akibat administrasi anestesi lokal adalah dengan menekan perdarahan dan jangan mengompres panas selama 4-6 jam setelah kejadian, namun setelah satu hari dapat dikompres hangat 20 menit per jam. Kompres dingin dapat dilakukan segera setelah terjadi hematom untuk mengurangi perdarahan dan rasa sakit.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">g. Infeksi</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Infeksi terjadi akibat kontaminasi jarum dan dapat menyebabkan trismus. Bila infeksi berlanjut sampai lebih dari hari ketiga, maka antibiotik diindikasikan untuk pasien tersebut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">h. Edema</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Edema disebabkan oleh trauma selama anestesi lokal, infeksi, alergi, perdarahan, dan penyuntikan anestetikum yang terkontaminasi alkohol. Penanggulangan edema dilakukan dengan observasi bila edema disebabkan oleh trauma injeksi atau iritasi larutan, biasanya akan hilang 1- 3 hari tanpa terapi. Sedangkan bila lebih dari 3 hari dan disertai rasa sakit atau disfungsi mandibula, antibiotik sebaiknya diberikan untuk pasien tersebut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">i. Trauma jaringan lunak</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada pasien anak- anak, atau pasien dengan cacat mental, rasa baal setelah pemberian anestesi lokal dapat menyebabkan pasien tersebut mengigit bibir maupun jaringan lunak lainnya. Penanggulangan trauma jaringan lunak di sekitar area yang dianestesi dilakukan dengan pemberian salep untuk mengurangi iritasi, analgesic, serta antibiotik jika diperlukan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">j. Lesi intraoral</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Lesi intraoral umumnya disebabkan oleh trauma jarum pada jaringan saat insersi. Penanggulangan lesi ini dilakukan dengan pemberian topikal anestesi praanestesi, pemberian obat kumur, dan pemberian antibiotik jika terjadi infeksi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Komplikasi Sistemik</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">a. Reaksi psikis</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Reaksi psikis yang sering terjadi sebagai komplikasi sistemik akibat pemberian anestesi lokal adalah sinkop atau serangan vasovagal. Hal ini merupakan gangguan emosional sebelum penyuntikan. Pada saat terjadi reaksi psikis, arteri mengalami vasodilatasi sehingga menyebabkan volume darah ke jantung berkurang sehingga menyebabkan penurunan umpan balik kardiak yang menyebabkan hilang kesadaran mendadak. Tanda- tanda reaksi psikis ini adalah pucat, mual, pusing, keringat dingin, dan jika tidak ditangani cepat kesadaran akan hilang, pupil membesar, denyut nadi lemah dan tidak teratur. Perawatan reaksi psikis ini adalah dengan penaganan emergensi sinkop.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">b. Reaksi toksik</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Reaksi toksik pada administrasi anestesi lokal jarang terjadi bila penyuntikan dilakukan sesuai dengan prosedurnya. Apabila aspirasi tidak dilakukan sebelum penyuntikan, maka anestetikum akan masuk ke dalam intravaskuler sehingga menyebabkan overdosis. Tanda- tanda reaksi toksik adalah terjadi konvulsi, gangguan pernafasan, dan syok.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">c. Reaksi alergi</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Riwayat alergi pasien harus ditanyakan praanestetikum sehingga meminimalisasi terjadinya reaksi alergi. Reaksi alergi yang terjadi berbeda- beda dengan tingkat keparahan yang juga berbeda. Tingkat reaksi alergi yang paling ringan adalah localized skin reaction dengan gejala lokal eritema, edema, dan pruritus. Untuk tingkatan lesi yang lebih parah yaitu reaksi pada kulit yang tergeneralisasi, antihistamin perlu diberikan. Pada kasus alergi yang melibatkan traktus respiratorius, diberikan epinefrin secara intramuscular kemudian melakukan prosedur emergensi. Tingkat reaksi alergi yang paling parah adalah syok anafilaktik yag perlu ditangani dengan segera dengan pemberian epinefrin IM atau IV, serta penaganan emergensi syok.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">d. Virus Hepatitis/ HIV</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Penyebaran kedua virus ini dapat melalui jarum suntik. Oleh karena itu, jarum suntik harus digunakan sekali pakai sebagai upaya pencegahan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">e. Interaksi obat</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Interaksi obat dapat terjadi pada pasien yang mendapat obat sistemik. Secara umum, interaksi obat dengan anestesi lokal sangat jarag. Namun, anestesi lokal yang mengandung noradrenalin dapt merangsag respon tekanan darah pasien yang mendapatkan antidepresan trisiklik. Karena itu, noradrenalin tidak dianjurkan untuk dipakai.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Teknik Anestesi Blok Rahang Bawah</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Anestesi Blok Fisher’s</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Teknik anestesi blok rahang bawah yang paling sering digunakan adalah blok saraf alveolaris inferior atau lebih dikenal dengan blok Fisher’s. Teknik blok anestesi blok rahang bawah ini sangat berguna untuk anestesi satu regio pada rahang bawah. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada teknik anestesi blok Fisher’s ini, saraf yang teranestesi meliputi N. Alveolaris inferior, cabang dari N. V3, N. Insisivus, N. Mentalis, dan N. Lingualis.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Area yang teranestesi dengan teknik blok Fisher’s adalah geligi mandibular sampai midline, corpus mandibula, ramus inferior, mukoperiosteum bukal, mukus membrane anterior pada mandibula gigi molar pertama, dua pertiga anterior lidah dan dasar mulut, serta jaringan lunak lingual dan periosteum.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLt5acdh98OhyVZXU8lGFKT0Ghs34A6FgRHm_86OkUun5BmO8yA6Rh17oAt84GHeseDYrwyM7f1M3AcPeLMcq_YiSmIVykJOH-0nh2P-UNFbFwaW925ZE0UIdWBPYUJyWO4-5nSS2ADAvT/s1600/Picture4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Anestesi Lokal Dalam Pencabutan Gigi" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLt5acdh98OhyVZXU8lGFKT0Ghs34A6FgRHm_86OkUun5BmO8yA6Rh17oAt84GHeseDYrwyM7f1M3AcPeLMcq_YiSmIVykJOH-0nh2P-UNFbFwaW925ZE0UIdWBPYUJyWO4-5nSS2ADAvT/s1600/Picture4.jpg" title="Anestesi Lokal Dalam Pencabutan Gigi" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Daerah yang teranestesi pada blok Fisher’s</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Indikasi teknik anestesi blok Fisher’s adalah untuk prosedur pada gigi rahang bawah multiple pada satu region, anestesi jaringan lunak buccal, anestesi jaringan lunak lingual. Sedangkan kontraindikasi blok Fisher’s adalah adanya infeksi atau inflamasi akut pada area injeksi, serta pasien dengan kemungkinan untuk menggigit jaringan lunak yang teranestesi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Keuntungan anestesi blok Fisher’s adalah injeksi anestesi di satu tempat memberikan anestesi pada area yang luas pada satu region. Namun, area yang luas pada anestesi blok Fisher’s ini tidak diperlukan untuk keperluan prosedur lokal. Kerugian lain anestesi blok Fisher’s ini adalah adanya persentase anesthesia yang tidak cukup, intraoral landmark yang menjadi acuan penyuntikan kadang tidak terlihat, kadang terjadi aspirasi positif, anestesi lingual dan bibir bawah menimbulkan ketidaknyamanan bagi pasien.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Teknik Penyuntikan Anestesi Blok Rahang Bawah</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tahapan penyuntikan anestesi blok Fisher’s adalah :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Jari telunjuk diletakkan di belakang gigi molar ketiga kemudian digeser ke lateral untuk mencar linea oblique eksterna lalu digeser ke median untuk mencari linea oblique interna melalui trigonum retromolar.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyJCAByDY_YaF2nXH2r53t8IrA3jLbMvu0b_o-QIlHmlp22RqGq01Ek8IPHooraBFWer_5uRPjh6CVxZJ_UsojcPre2nfc_Eh0Py9IjrQ8XnQp7AAYoZyB1zQu_NkOit5QkPepdcG9z_qe/s1600/Picture5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Anestesi Lokal Dalam Pencabutan Gigi" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyJCAByDY_YaF2nXH2r53t8IrA3jLbMvu0b_o-QIlHmlp22RqGq01Ek8IPHooraBFWer_5uRPjh6CVxZJ_UsojcPre2nfc_Eh0Py9IjrQ8XnQp7AAYoZyB1zQu_NkOit5QkPepdcG9z_qe/s1600/Picture5.jpg" title="Anestesi Lokal Dalam Pencabutan Gigi" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Punggung jari harus menyentuh bucooklusal gigi yang terakhir, lalu jarum dimasukkan kira- kira pada pertengahan lengkung kuku dari sisi rahang yang tidak dianestesi yaitu region premolar sampai terasa kontak dengan tulang.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Syringe kemudian digeser kea rah sisi yang akan dianestesi, harus sejajar dataran oklusal, jarum ditusukkan lebih lanjut sedalam 6mm lalu lakukan aspirasi. Bila aspirasi negative, larutan anestesi lokal dikeluarkan ½ cc untuk menganestesi N. Lingualis.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Syringe digeser lagi kea rah posisi pertama namun tidak peuh, sampai region caninus, kemudian jarum ditusukkan lebih dalam menyusuri tulang kurang lebih 10- 15 mm sampai terasa konta jarum dengan tulang terlepas. Lakukan kebali aspirasi, bila negative, larutan anestetikum dikeluarkan 1cc untuk menganestesi N. Alveolarius inferior.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"><b> Anestesi Blok N. Buccinatorius (Buccal Nerve Block)</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Blok N. Buccinatorius ditujukan untuk menganestesi daerah pipi dan membrane mukosa bukal pada region gigi molar.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Saraf yang teranestesi pada blok ini adalah N. Buccal yang merupakan cabang dari N. V3 yang mempersarafi jaringan lunak dan periosteum buccal sampai gigi molar mandibular. </span><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Anestesi blok N. Buccinatorius diindikasikan untuk prosedur dental pada region gigi molar rahang bawah. Namun blok ini merupakan kontraindikasi untuk infeksi atau terdapat inflamasi akut pada area injeksi</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Teknik Penyuntikan Anestesi Blok N. Buccinatorius</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">a. Penyuntikan anestesi blok buccal dilakukan pada coronoid notch, sedikit ke median dari linea oblique ramus mandibula. Mukosa bukal dan pipi ditarik kemudian jarum ditusukkan kea rah lateral dan distal di gigi molar ketiga setinggi 2-3 mm di sekitar oklusal.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">b. aspirasi, bila negative, cairan anestetikum dikeluarkan 0,5 cc.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/-f10Z-OYH1Q/0.jpg" frameborder="0" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/-f10Z-OYH1Q?feature=player_embedded" width="320"></iframe></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Anestesi Lokal Dalam Pencabutan Gigi</b></span></div>
drg. Adi Pratamahttp://www.blogger.com/profile/11619603784247579819noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5181445556211213958.post-33194118713958888232015-09-18T21:59:00.001+07:002015-10-01T11:24:52.347+07:00Mekanisme Pertahanan Gingiva<h2 style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><a href="http://adifkgugm.blogspot.com//2015/09/mekanisme-pertahanan-gingiva.html" target="_blank">Mekanisme Pertahanan Gingiva</a></span></h2>
<div>
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIJ-jShN75sfV_soimOsmv4ZYGQXIpt-snKYHRwzjYAQ2PB-5R8NrXcLUHP5GBjBcHO4Y9WG6viZ7UVShrCZ6gxuPb6eBXj7nMSWmR4l9lf2GqfLQD8ZIgiTjX5c9JSskSfQG5k-B2dPEZ/s1600/periodontium3%25282%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Mekanisme Pertahanan Gingiva" border="0" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIJ-jShN75sfV_soimOsmv4ZYGQXIpt-snKYHRwzjYAQ2PB-5R8NrXcLUHP5GBjBcHO4Y9WG6viZ7UVShrCZ6gxuPb6eBXj7nMSWmR4l9lf2GqfLQD8ZIgiTjX5c9JSskSfQG5k-B2dPEZ/s320/periodontium3%25282%2529.jpg" title="Mekanisme Pertahanan Gingiva" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<h3 style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Cairan Sulcular</b></span></h3>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Keberadaan dari cairan sulcular atau gingival crevicular fluid (GCF) sudah diketahui sejak abad 19 tetapi komposisinya dan mungkin peranannya dalam mekanisme pertahanan bagian mulut dijelaskan oleh Waerhaug dan Krasse pada tahun 1950an. Studi selanjutnya, Brill mengkonfirmasi keberadaan dari GCF dari manusia dan menganggap itu “transudate”. Pada ginggiva normal, sedikit atau tidak sama sekali cairan yang terkumpul.Saat ini, ketertarikan dalam test untuk mendeteksi atau memprediksi penyakit periodontal sudah dihasilkan dalam banyak penelitian mengenai komponen-komponen, asal, dan fungsi dari GCF.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Metode Pengumpulan</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Rintangan yang paling susah kebanyakan ketika mengumpulkan GCF adalah kelangkaan dari material yang dapat dijumpai pada sulcus. Beberapa teknik pengumpulan sudah dicoba. Beberapa metode termasuk penggunaan strip kertas yang dapat menyerap, membelit benang di sekitar atau di dalam sulcus, mikropipet, dan mencuci intracrevicular. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Strip kertas ditempatkan di dalam sulkus (metode intrasulkular) atau jalan masuknya (metode ekstrasulkular). Teknik Brill memasukkan sampai poket sampai resistansi terganggu. Metode ini memperlihatkan ukuran dari iritasi epitel sukular yang dapat menyebabkan aliran dari cairan. Untuk meminimalkan iritasi ini, Loe dan Holm- Pedersen menempatkan strip kertas pada jalan masuk dari poket atau melebihi dari jalan masuk poket. Dengan cara ini, cairan akan diserap keluar dan diangkat oleh strip tersebut, tetapi sulkular epitelium tidak berkontak dengan strip kertas.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Teknik membelitkan benang digunakan oleh Weinsten. Benang ditempatkan pada celah ginggival di sekitar gigi, dan jumlah dari cairan terkumpul dan dihitung dengan menimbang sampel benang.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Penggunaan mikropipet memungkinkan pengumpulan cairan dengan kapilaritas. Tabung kapiralitas dengan panjang dan diameter yang sudah distrandardisasi ditempatkan pada poket, isinya akan disentrifugasi dan dianalisis.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Cravicular Washing digunakan untuk studi GCF dengan normal ginggiva. Satu metode menggunakan alat yang berupa lempeng akrilik yang menutupi maksila dengan tepi lembut dan memiliki groove pada tepi ginggiva, yang disambungkan pada empat tabung pengumpul. Pencucian dilakukan dengan membilas area crevicular dari satu sisi kelainnya, dengan pompa peristaltik.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Jumlah</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Jumlah dari GCF yang terkumpul pada strip kertas dapat dihitung dengan berbagai cara. Bagian yang basah dapat dibuat lebih terlihat dengan memberikan ninhidrin; kemudian diteliti dengan mikroskop atau kaca pembesar. Metode elektronik dengan mengukur cairan yang terkumpul pada blotter (periopaper), menggunakan mesin elektronik (Periotron, Harco Eletronics). Kelembaban dari strip kertas mengakibatkan aliran dari arus listrik dan memberikan hasil digital. Perbandingan dari kedua teknik diatas menunjukkan hasil yang sama. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Ukuran dari GCF yang terkumpul sangat sedikit. Penghitungan diperlihatkan oleh Cimasoni bahwa strip kertas dengan lebar 1.5 mm dan dimasukkan 1mm ke dalam sulkus ginggiva pada ginggiva yang sedikit inflamasi menyerap sekitar 0.1 mg dari GCF selama 3 menit. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Komposisi</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Komponen GCF dapat dikarakteristikan berdasarkan protein individual, antibodi dan antigen yang spesifik, dan enzim dengan beberapa spsifikasi. GCF juga terdiri dari beberapa elemen selular. Beberapa penelitian berusaha menggunakan GCF untuk mendeteksi penyakit yang sedang aktif atau memprediksi resiko dari penyakit periodontal. Sejauh ini, lebih dari 40 komponen ditemukan pada GCF sudah dianalisis, tetapi asal mereka belum diketahui secara tepat. Bagian- bagian ini mungkin berasal dari organisme atau diproduksi oleh bakteri pada celah ginggiva, tetapi asal mereka susah dijelaskan, contoh β-glucuronidase, enzim lisosom, dan asam laktatdehidrogenase, enzim sitoplasmik. Asal kolagen mungkin dari fibroblas, PMNs, atau kolagen yang disekresikan oleh bakteri. Mayoritas elemen dari GCF yang dideteksi sejauh ini enzim, tetapi ada juga yang bukan enzim.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Elemen Selular</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Elemen selular ditemukan pada GCF temasuk bakteri, epitelial sel yang terkelupas, leukosit (PMNs, limfosit,monosit/ makrofag), yang bermigrasi di seluruh sulcula epitelium.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Elektrolit</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Potasium, sodium, dan kalsium sudah dipelajari didalam GCF. Kebanyakan penelitian menunjukkan korelasi positif kalsium dan sodium konsentrasi dan sodium/potasium rasio dengan inflamasi. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Bahan-bahan Organik</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Karbohidrat dan protein sudah diteliti. Glukosa hexosamin dan asam hexuronik ditemukan pada GCF. Glukosa darah kedarnya tidak berkorelasi dengan glukosan dalam GCF; konsentrasi glukosa pada GCF tiga atau empat kali lebih tinggi daripada glukosa pada serum. Interpretasi ini tidak hanya ditemukan pada jaringan yang berdekatan, tetapi terdapat pada flora dari mikroba lokal. Total protein pada GCF lebih sedikit dari serum. Tidak ada korelasi yang signifikan antara konsantrasi protein di GCF dan keparahan dari ginggivitis, kedalaman poket, atau luasnya kehilangan tulang.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Produk metabolisme dan bakteri diidentifikasi pada GCF termasuk asam laktat, urea, hidroksiprolin, endotoksin, subtansi sitotoksik, hidrogen sulfida, dan faktor antibakterial. Metodologi untuk menganalisa komponen GCF bervariasi sesuai perbedaan komponen-komponen tersebut. Contoh fluorometri untuk mendeteksi metaloprotein, enzym-linked immunoabsorbbent assay untuk mendeteksi kadar enzim dan interleukin-1; radioimmunoassays untuk mendeteksi unsur turunan xyclooxygenase dan prokolagen III; high-pressure liquid chromatography (HPLC) untul mendeteksi timidazole; dan test immunodot secara langsung dan tidak langsung untuk mendeteksi acute-phase ptotein.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Aktifitas Selular dan Humoral dalam Gingival Crevicular Fluid</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Mengamati penyakit periodontal merupakan hal yang membingungkan karena sangat sedikit prosedur noninvasive yang dapat mengikuti awal dan perkembangan penyakit. Analisis GCF terutama dalam kesehatan dan penyakit mungkin bisa sangat berguna karena kesederhanaan GCF dan karena GCF bisa diamati dengan metode noninvasive. Analisis GCF diidentifikasi baik respon sel dan humoral untuk kesehatan individual dan juga penyakit periodontal. Respon imunitas selular denga adanya sitokinin, tetapi tidak jelas adanya petunjuk antara sitokinin dan penyakit. Meskipun begitu, interleukin 1- alfa dan interleukin 1- beta diketahui meningkatkan PMNs dan monosit/makrofag kepada endotelial sel , menstimulasi produksi dari protaglandin E2 (PGE2), dan melepaskan enzim lisosom, kemudian menstimulasi resorpsi tulang. Bukti juga mengindikasi keberadaan dari interferon- α di GCF, yang mungkin mempunyai peran protektif pada penyakit periodontal karena kemampuannya mencegah resorpsi tulang. Penelitian yang membandingkan antibodi pada celah ginggiva dengan antibodi pada serum menunjukkan spesifik mikroorfanisme tidak memberikan bukti bahwa ada signifikansi terdapatnya antibodi pada GCF di penyakit periodontal. Walaupun peranan antibodi di mekanisme pertahanan ginggival susah diketahui, disepakati bahwa pada penyakit periodontal, (1) reduksi pada respon antibodi merugikan, dan (2) antibodi respon memiliki peran protektif.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Pengertian Klinis</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Dikatakan sebelumnya, GCF adalah eksudat pada inflamasi. Keberadaannya pada sulkus normal dapat dijelaskan karena ginggiva yang terlihat normal secara klinis memperlihatkan adanya inflamasi saat pemeriksaan mikroskopis. Jumlah GCF bertambah banyak saat terjadi inflamasi dan terkadang proporsinya memperlihatkan tingkat keparahan inflamasi. Produksi GCF tidak bertambah karena trauma oklusi, tetapi bertambah karena pengunyahan makanan keras, menggosok gigi dan tekanan pada ginggival, ovulasi, hormonal kontrasepsi, dan merokok. Faktor lain yang berpengaruh terhadap jumlah GCF adalah circadian periodicity dan terapi periodontal. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Dibawah ini faktor-faktor yang berpengaruh adalah :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Circadian Periodicity. Terjadi peningkatan bertahap dalam jumlah GCF dari pukul enam pagi sampai pukul sepuluh malam dan menurun setelah itu.</span></li>
<li><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Hormon Seksual. Hormon seksual wanita meningkatkan GCF, mungkin karena permeabilitas vaskularnya bertambah besar. Kehamilan, ovulasi, dan kontrasepsi hormonal semuanya meningkatkan produksi cairan ginggival.</span></li>
<li><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Stimulasi Mekanis. Mengunyah dan menggosok gigi dengan sangat kuat menstimulasi aliran dari GCF. Bahkan stimulasi kecil dengan memberikan strip kertas dapat memperlihatkan kenaikan produksi cairan.</span></li>
<li><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Merokok. Merokok memproduksi secara singkat, tetapi jelas meningkatkan aliran GCF.</span></li>
<li><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Terapi Periodontal. Terdapat peningkatan produksi GCF selama periode penyembuhan setelah operasi periodontal.</span></li>
<li><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Obat-obatan pada Gingival Crevicular Fluid. Seluruh GCF yang diekskresikan oleh obat-obatan dapat berguna saat terapi periodontal. Bader dan Goldgaber mendemonstrasikan pada anjing bahwa tetrasiklin diekskresikan pada GCF; penemuan ini menyebabkan penelitian lebih jauh yang memperlihatkan konsentrasi tetrasiklin dibandingkan dengan serum. Metronidazole antibiotik lainnya yang ditemukan dalan GCF manusia.</span></li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<h3 style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Leukosit pada Daerah Dentogingival</b></span></h3>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Leukosit ditemukan secara klinis pada sulkus ginggival yang sehat pada manusia atau binatang percobaan. Leukosit ditemukan terutama pada PMNs. Mereka terlihat pada secara ekstravaskular dengan jumlah sedikit pada jaringan penghubung yang berdekatan dengan bagian bawah sulkus; darisana, mereka menyeberangi epitelium ke sulkus dimana mereka dikeluarkan. Leukosit terdapat pada sulkus ketika pada irisan histologis dari jaringan sekitarnya bebas dari inflamsi. Perbedaan jumlah leukosit secara klinis pada sulkus manusia sehat terlihat 91.2 %- 91.5% PMNs dan 8.5- 8.8 % sel mononuklear.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Sel mononuklear diidentifikasi sekitar 58% limfosit B, 24 % limfosit T, dan 18% mononuklear fagositosit. Rasio limfosit T dan limfosit B ditemukan berkebalikan pada darah 3 : 1 dengan pada serum 1 : 3 pada GCF. Leukosit distimulasi oleh bakteri plak yang berbeda, tetapi dapat ditemukan di bagian dentoginggival hewan dewasa yang bebas kuman. Leukosit diketahui berada pada gingiva sehat yang secara mekanis tidak teriritasi , mengindikasikan ahwa perpindahan mereka secara independen akibat dari kenaikan permeabilitas vaskular. Mayoritas sel ini dapat hidup terus, fagosit, dan bisa membunuh. Karena itu, leukosit membentuk mekanisme protektif melawan pelebaran plak ke dalam sulkus ginggival. Leukosit juga terapat di saliva. Tempat keluar utama leukosit ke dalam rongga mulut adalah sulkus ginggiva.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b> </b></span></div>
<h3 style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Saliva</b></span></h3>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Sekresi saliva secara alami bersifat protektif karena mereka mengatur jaringan oral secara fisiologi. Saliva sangat berpengaruh pada plak dengan pembersihan permukaan mulut secara mekanis, membuffer asam yang di produksi oleh bakteri, dan dengan mengontrol aktifitas dari bakteri.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Faktor Antibakterial</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Saliva terdiri dari banyak faktor organik dan anorganik yang mempengaruhi bakteri dan produknya di lingkungan mulut. Faktor anorganik antara lain ion-ion dan gas, bikarbonat, sodium, potasium, fosafat, kalsium, fluoride, amonium, dan karbon dioksida. Faktor organik antara lain lisosom, laktoferin, mieloperoksida, laktoperoksida, dan aglutinin seperti glikoprotein, mucin, β2-makroglobulin, fibronektin, dan antibodi. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Lisosom adalah enzim hidrolisis yang memotong pertalian antara komponen struktural asam glikopeptida muramik, yang berisi bagian dinding sel bakteri in vitro. Lisosom bekerja pada bakteri positif dan juga negatif; targetnya termasuk spesies Voillenellaa dan Actinobacillus actinomycetemcomitans. Enzim tersebut secara langsung mengusir kedua spesies tersebut bila menyerang mulut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Sistem laktoperoksidase tiosinat dalam saliva diperlihatkan sebagai bakteriasidal terhadap Lactobacillus dan Streptococcus dengan mencegah akumulasi lisin dan asam glutamik, yang merupakan faktor esensial tumbuhnya bakteri. Antibakterial lainnya adalah laktoferin yang efektif melawan spesies Actinobacillus. Mieloperoksidase, hampir sama dengan peroksidase saliva, diproduksi oleh leukosit dan bakteriasidal untuk Actinobacillus tetapi mempunyai efek mencegah pengikatan strain Actinomyces oleh hidroksiapatit.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Antibodi pada Saliva</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Sama dengan GCF, saliva terdiri dari antibodi yang diaktivasi oleh bakteri yang berasal dari rongga mulut. Meskipun, immunoglobulins G (IgG) dan M (IgM) ada, yang paling banyak ditemukan dalam saliva adalah immunoglobulin A (IgA). Meskipun, IgG lebih banyak dalan GCF. Kelenjar saliva mayor dan minoy menghasilkan igA dan lebih sedikit igG dan IgM. GCF menghasilkan sebagian besar IgG, komplemens, dan PMNs yang mengonaktif atau melawan bakteri. Antibodi saliva terlihat tersintesis secara lokal, karena mereka bereaksi dengan bakteri yang berasal dari mulut, tetapi tidak dengan bakteri yang berasal dari saluran pencernaan. Beberapa bakteri terlihat dilapisi oleh IgA, dan deposit bakteri pada gigi berisi IgA dan IgG secara kuantitas lebih anyak sekitar 1% daripada berat kering mereka. Itu meperlihatkan bahwa antibodi IgA ada di kelenjar parotid dapat mencegah pengikatan dari Streptococcus ke epitel. Disimpulkan bahwa abtibodi dapat merusak kemampuan bakteri untuk menempel ke permukaan oral atau gigi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Enzim secara normal ditemukan di saliva berasal dari kelenjar saliva, bakteri, leukosit, jaringan oral, dan substansi yang dicerna; enzim yang terutama ada yang amilase. Beberapa enzim yang bertambah saat terjadi penyakit periodontal: hialuronidase dan lipase, β-glukuronidase dan kondroitin sulfat, asam amino dekarboksilat, katalase, peroksidase, dan kolagenase.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Enzim proteolitik di saliva berasal dari host dan akteri oral. Enzim ini diakui sebagai kontributor pada saat awal yang perkembangan dari penyakit periodontal. Untuk melawan enzim ini, saliva mempunyai antiprotease yang mencegah protease sistein seperti satepsin dan antileukoprotease yang menghambat elastase. Antiprotease yang lain, diidentifikaso sebagai tissue inhibitor of matrix metalloproteinase (TIMP), diperlihatkan untuk menghambat akitifitas dari collagen-degrading enzymez. Glikoprotein dan hliko lipid ada dalam mamalia terlihat bertugas sebagai reseptor untuk pengikatan beberapa virus dan bakteri. Kesamaan antara glikoprotein dan komponen dari epitel menunjukkan bahwa sekresi secara kompotitif menghambat perlekatan antigen dan membatasi pertumbuhan yang patologis. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Buffer Saliva dan Faktor Koagulasi</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pemeliharaan secara fisiologi konsentrasi ion hidrogen (pH) pada permukaan mukosa epitalial dan pemukaan gigi merupakan peranan penting dari buffer saliva. Efe yang terutama mempunyai hubungan setelah diteliti adalah karies gigi. Buffer yang paling penting dalam saliva adalah asam bikarbonat. Saliva juga mempunyai faktor koagulasi (faktor VIII, IX, and X; plasma thromboplastin antecedent [PTA]; Hageman factor) yang mempercepat koagulasi darah dan mencegah invasi bakteri ke dalam luka. Enzim aktif fibrinolisis juga ada.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Leukosit</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Saliva mempunyai semua bentuk dari leukosit, yang terutama adalah PMNs. Jumlah PMNs berbeda secara pribadi manusia pada waktu yang berbeda pula dan bertambah pada saat gingivitis. PMNs menjangkau rongga mulut dengan bermigrasi keseluruh sulkus gingival. PMNs yang ada pada saliva terkadang diartikan sebagai orogranulocyetes. Beberapa peneliti migrasi dari PMNs tersebut berkorelasi dari tingkat keparahan dari inflamasi gingival dan karena itu merupakan index yang dapat dipercaya untuk memeriksa gingivitis.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Peranan pada Patologis Periodontal</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Saliva memiliki perana penting dalam mengatasi permulaan plak, proses terbentuknya, dan metabolisme. Aliran saliva dan komponennya mempengaruhi pembentukan sulkus, karies, dan penyakit periodontal. Pengambilan kelenjar saliva pada binatang secara signifikan meningkatkan timbulnya dental karies dan penyakit periodontal dan memperlama penyembuhan luka. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada manusia, kenaikan inflamasi dari penyakit gingival, karies gigi, dan destruksi gigi yang sangat cepat ditambah karies pada serviks dan sementm adalah konsekuensi secara parsial dari berkurangnya sekresi saliva (xerostomia). Xerostomia dapat terjadi akibat siololithiasis, sarcoidosis, Sjogren’s sindrom, penyakit ,ikulicz’s, irradiasi, pengambilan kelenjar saliva, dan faktor-faktor lainnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<h3 style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Inflamasi Gingiva</b></span></h3>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Perubahan patologis pada gingivitis dihubungkan dengan jumlah mikrorganisme dalam sulkus gusi. Organisme ini memiliki kemampuan untuk mensintesis produk (kolagenase, hialuronidase, protease, kondrotin sulfatase, atau emdotoksin) yang menyebabkan kerusakan pada epithelial dan jaringan ikat, juga kandungan interselular seperti kolagen, substansi dasar, dan glikokaliks (cell coat). Hal ini mengakibatkan perluasan ruang antara sel-sel epithelial junction selama gingivitis awal yang memungkinkan agen infeksi diperoleh dari bakteri untuk mendapat jalan masuk ke jaringan ikat. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Meskipun penelitian luas, kita masih tidak dapat membedakan secara tepat antara jaringan gusi normal dengan initial stage dari gingivitis. Kebanyakan biopsi dari gingival normal manusia secara klinis mengandung sel-sel inflamasi yang predominan terdiri dari sel-sel T, dengan sangat sedikit sel B atau plasma sel. Sel-sel ini tidak merusak jaringan, tetapi mereka akan menjadi penting pada saat merespon bakteri atau substansi lain yang mengganggu gingival. Dibawah kondisi normal, karena itu, aliran konstan neutrofil bermigrasi dari pembuluh darah flexus gingival melewati epitel junction, ke margin gingival, dan kedalam sulkus gingival kavitas oral. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Stage I Gingivitis: Inisial Lesion</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Manifestasi pertama dari inflamasi ginggiva adalah perubahan vaskularisasi yaitu dilatasi kapiler dan peningkatan aliran darah. Perubahan inflamasi awal ini terjadi, dalam respon terhadap aktivasi mikroba dari resident leukosit dan stimulasi dari sel endothelial. Secara klinis, respon awal ginggiva terhadap bakteri plak ini tidak kelihatan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Secara mikroskopik, beberapa ciri klasik inflamasi akut dapat dilihat pada jaringan ikat dibawah epithelial junction. Ciri morfologi perubahan pembuluh darah (pelebaran kapiler dan venula) dan adheren dari neutofil terhadap dinding pembuluh (marginasi) terjadi dalam 1 minggu dan kadang-kadang lebih cepat 2 hari setelah plak dapat terakumulasi. Leukosit, Polymorphonuclear Neutrophils (PMN`s) utama, meninggalkan pembuluh darah kapiler dengan bermigrasi melewati dinding ( diapedesis, emigrasi ). Mereka dapat terlihat dalam jumlah banyak pada jaringan ikat, epithelial junction, dan sulkus gusi. Eksudat dari cairan sulkus ginggiva dan protein serum ekstravaskular terdapat disini. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Bagaimanapun, penemuan ini tidak diiringi dengan manifestasi dari kejelasan kerusakan jaringan pada lampu mikroskop atau level ultrastruktural; mereka tidak membentuk sebuah rembesan (infiltrate ); dan kehadirannnya tidak dipertimbangkan dalam perubahan patologi. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Perubahan juga dapat terdeteksi dalam epithelial junction dan jaringan ikat perivaskuler pada tahap awal ini. Limfosit segera terakumulasi. Peningkatan pada migrasi leukosit dan akumulasinya sampai sulkus gusi dapat dikorelasikan dengan peningkatan aliran cairan ginggiva dalam sulkus. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Karakter dan intensitas respon host menentukan apakah lesi inisial dapat dipecahkan secara cepat, dengan restorasi jaringan kembali ke keadaan normal, atau perlahan-lahan berkembang menjadi lesi inflamasi kronik. Jika hal ini terjadi, infiltrasi makrofag dan sel limfoid muncul dalam beberapa hari. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Stage II Gingivitis : The Early Lesion</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">The early lesion berkembang dari initial lesion dalam 1 minggu setelah permulaan akumulasi plak. Secara klinis, early lesion mungkin tampak seperti gingivitis awal, yang berkembang dari inisial lesion. Seiring berjalannya waktu, tanda-tanda klinis eritema dapat terlihat, terutama proliferasi kapiler dan peningkatan formasi loop kapiler antara rete pegs atau ridges. Perdarahan pada pemeriksaan mungkin juga terjadi. Aliran cairan gingiva dan jumlah dari leukosit yang bertransmigrasi mencapai jumlah maksimum antara 6 sampai 12 hari setelah onset dari gingivitis klinik.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pemeriksaan mikroskopik gusi memperlihatkan infiltrasi leukosit pada jaringan ikat dibawah epithelial junction terdiri dari limfosit utama ( 75% dengan sel T mayor ), tetapi juga membuat beberapa migrasi neutrofil, seperti makrofag, sel plasma, dan mast sel. Semua perubahan terlihat dalam lesi inisial berlanjut ke intensitas dengan early lesion. Epithelium junction menjadi infiltrasi padat dengan neutrofil, seperti sulkus ginggiva, dan epithelium junction mulai menunjukkan perkembangan rete pegs atau ridges. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Terdapat peningkatan jumlah destruksi kolagen; 70% kolagen dihancurkan disekitar infiltrasi selular. Kelompok serat utama mengakibatkan kolagen terlihat berbentuk sirkuler dan kumpulan-kumpulan serat dentoginggiva. Perubahan pada ciri morfologi pembuluh darah juga dapat dilihat.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">PMN`s yang telah meninggalkan pembuluh darah karena respon terhadap stimuli kemotaktik dari komponen plak yang berjalan ke epithelium, menyebrangi lamina basalis,dan ditemukan pada epithelium dan muncul di daerah poket.. PMNs menarik bakteri dan terjadi fagositosis. PMN`s mengeluarkan lisosom berhubungan dengan ingesti bakteri. Fibroblast menunjukkan perubahan sitotoksik dengan penurunan kapasitas produksi kolagen. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Stage III Gingivitis : The Established Lesion</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Established lesion karakteristiknya berupa predominan sel plasma dan limfosit B dan kemungkinan berhubungan dengan pembentukan batas poket gingival kecil dengan poket epithelial. Sel B yang ditemukan dalam established lesion predominan oleh imunoglobin G1 (IgG1) dan G3 (IgG3).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada gingivitis kronis (stage III), yang terjadi 2 atau 3 minggu setelah permulaan akumulasi plak, pembuluh darah menjadi engorged dan padat, vena kembali dirusak, dan aliran darah menjadi lambat. Hasilnya adalah anoxemia ginggiva local, yang ditandai dengan adanya corak kebiru-biruan pada gusi yang merah. Ekstravasasi dari sel darah merah kedalam jaringan ikat dan terganggunya haemoglobin dalam komponen pigmen dapat juga memperdalam warna kekronisan inflamasi ginggiva. Established lesion dapat dijelaskan secara klinis selayaknya inflamasi ginggiva pada umumnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Secara histology, reaksi inflamasi kronik dapat diobservasi. Beberapa penelitian menunjukkan inflamasi gingival kronik. Ciri kunci yang membedakan established lesion adalah peningkatan jumlah sel plasma. Sel plasma menyerbu jaringan ikat tidak hanya dibawah epithelial junction, tetapi juga jauh didalam jaringan ikat, sekitar pembuluh darah, dan antara kelompok-kelompok serat kolagen. Epithelial junction menyingkap ruangan interselular diisi dengan debris granular sel, termasuk lisosom diperoleh dari neutrofil, limfosit, dan monosit yang terganggu. Lisosom mengandung asam hidrolase yang dapat menghancurkan komponen jaringan. Epithelial junction berkembang menjadi rete pegs atau ridges yang menonjol dalam jaringan ikat, dan lamina basalis dihancurkan pada beberapa area. Pada jaringan ikat, serat kolagen dihancurkan disekitar perembesan dari plasma sel yang intact dan terganggu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Predomonan dari sel plasma menjadi karakteristik utama dari established lesion. Bagaimanapun, beberapa penelitian dari eksperimen gingivitis pada manusia telah gagal mendemonstrasikan predominansi sel plasma dalam mempengaruhi jaringan ikat, termasuk satu penelitian dalam durasi 6 bulan. Peningkatan dari proporsi sel plasma diperjelas dengan gingivitis yang tahan lama, tetapi waktu untuk perkembangan established lesion mungkin melebihi 6 bulan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"></span>Stage ini terlihat adanya hubungan terbalik antara jumlah kelompok kolagen intact dan jumlah sel-sel inflamasi. Aktivitas kolagenolitik ditingkatkan dalam jaringan gusi yang mengalami inflamasi melalui enzim kolagenase. Kolagenase secara normal berada pada jaringan gusi dan dihasilkan melalui beberapa bakteri oral dan PMN`s. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Penelitian menunjukkan bahwa inflamasi ginggiva kronik mengalami peningkatan level asam dan alkaline fosfat, β-glukuronidase, β -glukosidase, β -galaktosidase, esterase, aminopeptida, sitokrom oksidase, elastase, laktat dehidrogenase, dan aril sulfatase, semuanya dihasilkan dari bakteri dan penghancuran jaringan. Tingkat mukopolisakarida netral diturunkan, agaknya merupakan hasil dari degradasi substansi dasar.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Established lesion terdapat 2 tipe: beberapa tetap stabil dan tidak mengalami progress untuk beberapa bulan atau tahun dan yang lain menjadi lebih aktif dan berubah untuk penghancuran lesi secara progresif. Established lesion juga tampak reversible. Flora kembali dari karakteristik yang mendukung kerusakan lesi menjadi asosiasi dengan kesehatan periodontal. Persentase sel plasma menurun drastic, dan jumlah limfosit meningkat secara proporsional.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Stage IV Gingivitis : The Advanced Lesion </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Perluasan lesi kedalam tulang alveolar merupakan karakter dari stage ke empat yang disebut advanced lesion. Untuk lebih jelasnya, akan dibahas pada chapter 27 dan 28.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Secara mikroskopik, terdapat fibrosis pada gingival dan manifestasi inflamasi yang menyebar dan kerusakan jaringan imunopatologi. Pada dasarnya,dalam advanced lesion, sel plasma berlanjut mendominasi jaringan ikat, dan neutrofil berlanjut mendominasi epithelial junction dan celah gingival.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Gingivitis akan mengalami progress menjadi periodontitis hanya pada individu yang rentan. Bagaimanapun, apakah periodontitis dapat terjadi tanpa didahului gingivitis atau tidak, belum diketahui saat ini¸ yang menghasilkan pembesaran tersebut. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Mekanisme Pertahanan Gingiva</b></span><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"><b> </b> </span></div>
drg. Adi Pratamahttp://www.blogger.com/profile/11619603784247579819noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5181445556211213958.post-39241167059632867512015-09-18T21:37:00.002+07:002015-10-01T11:25:22.841+07:00Faktor-Faktor Yang Dapat Menimbulkan Sakit Gigi<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><a href="http://adifkgugm.blogspot.com//2015/09/faktor-faktor-yang-dapat-menimbulkan.html" target="_blank">Sakit Gigi</a></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgL2I6c9dPJmQh6eXDydfapDbog2DYF32CRK79JwS44ufWqRsiOJcajTDTOEtDym6S68oTj92UqkDpKrFtvqvlKqyUPkLiYe2DyYtwdAVB_N79uvB5SjzyuNOgJ6vQDCFuvhoblHHFhyc5k/s1600/40sakit-gigi-ok.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Sakit Gigi" border="0" height="251" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgL2I6c9dPJmQh6eXDydfapDbog2DYF32CRK79JwS44ufWqRsiOJcajTDTOEtDym6S68oTj92UqkDpKrFtvqvlKqyUPkLiYe2DyYtwdAVB_N79uvB5SjzyuNOgJ6vQDCFuvhoblHHFhyc5k/s320/40sakit-gigi-ok.jpg" title="Sakit Gigi" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Faktor-Faktor yang dapat menimbulkan sakit gigi</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Sakit gigi dapat timbul karena berbagai sebab. Sakit gigi pada umumnya disebabkan karena gigi berlubang (karies). Ada yang membedakan faktor etiologi atau penyebab karies atas faktor penyebab primer yang langsung mempengaruhi biofilm (lapisan tipis normal pada permukaan gigi yang berasal dari saliva) dan faktor modifikasi yang tidak langsung mempengaruhi biofilm. Karies terjadi bukan disebabkan karena satu kejadian saja seperti penyakit menular lainnya tetapi disebabkan serangkaian proses yang terjadi selama beberapa kurun waktu. Karies merupakan penyakit multifaktorial yaitu adanya beberapa faktor yang menjadi penyebab terbentuknya karies. Ada 4 (empat) faktor utama yang memegang peranan yaitu faktor host atau tuan rumah, agen atau mikroorganisme, substrat atau diet dan faktor waktu, yang digambarkan sebagai empat lingkaran yang bertumpang tindih. Untuk terjadinya karies, maka kondisi setiap faktor tersebut harus saling mendukung yaitu tuan rumah yang rentan, mikroorganisme yang kariogenik, substrat yang sesuai dan waktu yang lama.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Faktor Host (Tuan Rumah)</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Ada beberapa hal yang dihubungkan dengan gigi sebagai tuan rumah terhadap karies gigi (ukuran dan bentuk gigi), struktur enamel (email), faktor kimia dan kristalografis, saliva. Kawasan-kawasan yang mudah diserang karies adalah pit dan fisure pada permukaan oklusal dan premolar. Permukaan gigi yang kasar juga dapat menyebabkan plak yang mudah melekat dan membantu perkembangan karies gigi. Kepadatan kristal enamel sangat menentukan kelarutan enamel. Semakin banyak enamel mengandung mineral maka kristal enamel semakin padat dan enamel akan semakin resisten. Gigi susu lebih mudah terserang karies dari pada gigi tetap, hal ini dikarenakan gigi susu lebih banyak mengandung bahan organik dan air dari pada mineral, dan secara kristalografis mineral dari gigi tetap lebih padat bila dibandingkan dengan gigi susu. Alasan mengapa susunan kristal dan mineralisasi gigi susu kurang adalah pembentukan maupun mineralisasi gigi susu terjadi dalam kurun waktu 1 tahun sedangkan pembentukan dan mineralisasi gigi tetap 7-8 tahun. Saliva mampu meremineralisasikan karies yang masih dini karena banyak sekali mengandung ion kalsium dan fosfat. Kemampuan saliva dalam melakukan remineralisasi meningkat jika ada ion fluor. Selain mempengaruhi komposisi mikroorganisme di dalam plak, saliva juga mempengaruhi pH.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Faktor Agent (Mikroorganisme)</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Plak gigi memegang peranan penting dalam menyebabkan terjadinya karies. Plak adalah suatu lapisan lunak yang terdiri atas kumpulan mikroorganisme yang berkembang biak di atas suatu matriks yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi yang tidak dibersihkan.20 Komposisi mikroorganisme dalam plak berbeda-beda, pada awal pembentukan plak, kokus gram positif merupakan jenis yang paling banyak dijumpai seperti Streptococcus mutans, Streptococcus sanguis, Streptococcus mitis, Streptococcus salivarus, serta beberapa strain lainnya, selain itu dijumpai juga Lactobacillus dan beberapa beberapa spesies Actinomyces. Plak bakteri ini dapat setebal beratus-ratus bakteri sehingga tampak sebagai lapisan putih.Secara histometris plak terdiri dari 70% sel-sel bakteri dan 30% materi interseluler yang pada pokoknya berasal dari bakteri.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Pengaruh Substrat atau Diet</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Faktor subtrat atau diet dapat mempengaruhi pembentukan plak karena membantu perkembangbiakan dan kolonisasi mikroorganisme yang ada pada permukaan enamel. Selain itu, dapat mempengaruhi metabolisme bakteri dalam plak dengan menyediakan bahan-bahan yang diperlukan untuk memproduksi asam serta bahan lain yang aktif yang menyababkan timbulnya karies. Dibutuhkan waktu minimum tertentu bagi plak dan karbohidrat yang menempel pada gigi untuk membentuk asam dan mampu mengakibatkan demineralisasi email. Karbohidrat ini menyediakan substrat untuk pembuatan asam bagi bakteri dan sintesa polisakarida ekstra sel. Orang yang banyak mengkonsumsi karbohidrat terutama sukrosa cenderung mengalami kerusakan gigi, sebaliknya pada orang dengan diet banyak mengandung lemak dan protein hanya sedikit atau sama sekali tidak memliki karies gigi. Hal ini dikarenakan adanya pembentukan ekstraseluler matriks (dekstran) yang dihasilkan karbohidrat dari pemecahan sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa. Glukosa ini dengan bantuan Streptococcus mutans membentuk dekstran yang merupakan matriks yang melekatkan bakteri pada enamel gigi. Oleh karena itu sukrosa merupakan gula yang paling kariogenik (makanan yang dapat memicu timbulnya kerusakan/karies gigi atau makanan yang kaya akan gula). Sukrosa merupakan gula yang paling banyak dikonsumsi, maka sukrosa merupakan penyebab karies yang utama. Makanan dan minuman yang mengandung gula akan menurunkan pH plak dengan cepat sampai pada level yang dapat menyebabkan demineralisasi email. Plak akan tetap bersifat asam selama beberapa waktu. Untuk kembali ke pH normal sekitar 7, dibutuhkan waktu 30-60 menit. Oleh karena itu, konsumsi gula yang sering dan berulang-ulang akan tetap menahan pH plak di bawah normal dan menyebabkan demineralisasi email.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Faktor Waktu</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Secara umum, karies dianggap sebagai penyakit kronis pada manusia yang berkembang dalam waktu beberapa bulan atau tahun. Adanya kemampuan saliva untuk mendepositkan kembali mineral selama berlangsungnya proses karies, menandakan bahwa proses karies tersebut terdiri atas perusakan dan perbaikan yang silih berganti. Adanya saliva di dalam lingkungan gigi mengakibatkan karies tidak menghancurkan gigi dalam hitungan hari atau minggu, melainkan dalam bulan atau tahun. Lamanya waktu yang dibutuhkan karies untuk berkembang menjadi suatu kavitas cukup bervariasi, diperkirakan 6-48 bulan. Dengan demikian sebenarnya terdapat kesempatan yang baik untuk menghentikan penyakit ini.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Determinan (Faktor-faktor yang Mempengaruhi)</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Selain faktor langsung (etiologi), juga terdapat faktor-faktor tidak langsung yang disebut sebagai faktor resiko luar, yang merupakan faktor predisposisis dan faktor penghambat terjadinya karies yaitu umur, jenis kelamin, sosial ekonomi, penggunaan fluor, jumlah bakteri, dan perilaku yang berhubungan dengan kesehatan gigi. Perilaku yang dapat mempengaruhi kesehatan mulut khususnya karies tidak terlepas dari kebiasaan merokok/penggunaan tembakau, konsumsi alkohol, kebersihan rongga mulut yang tidak baik dan diet makanan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>a. Umur</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Hasil studi menunjukkan bahwa lesi karies dimulai lebih sering pada umur yang spesifik. Hal ini berlaku terutama sekali pada umur anak-anak namun juga pada orang dewasa. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Kelompok umur berisiko tersebut adalah:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">1. Umur 1-2 tahun</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Studi oleh Kohler et all (1978,1982), bahwa pada ibu-ibu dengan saliva yang mengandung banyak Streptococcus mutans sering menularkannya kepada bayi mereka segera setelah gigi susunya tumbuh, hal ini menyebabkan tingginya kerentanan terhadap karies.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">2. Umur 5-7 tahun</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Studi oleh Carvalho et all (1989) menunjukkan bahwa pada masa ini permukaan oklusal (kunyah) gigi molar pertama sedang berkembang, pada masa ini gigi rentan karies sampai maturasi kedua (pematangan jaringan gigi) selesai selama 2 tahun.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">3. Umur 11-14 tahun</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Merupakan usia pertama kali dengan gigi permanen keseluruhan. Pada masa ini gigi molar kedua rentan terhadap karies sampai maturasi kedua selesai.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">4. Umur 19-22 tahun</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Adalah kelompok umur berisiko pada usia remaja. Pada masa ini gigi molar ke tiga rentan karies sampai maturasi keduanya selesai. Di usia ini pula biasanya orang-orang meninggalkan rumah untuk belajar atau bekerja di tempat lain, yang selanjutnya dapat menyebabkan perubahan tidak hanya gaya hidup tapi juga pada kebiasaan makan dan menjaga kebersihan mulut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>b. Jenis Kelamin</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Dari pengamatan yang dilakukan Milhann-Turkeheim pada gigi M1, didapat hasil bahwa persentase karies gigi pada wanita adalah lebih tinggi dibanding pria. Selama masa kanak-kanak dan remaja, wanita menunjukkan nilai DMF yang lebih tinggi daripada pria. Walaupun demikian, umumnya oral higiene wanita lebih baik sehingga komponen gigi yang hilang (M=Missing) lebih sedikit.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>c. Sosial Ekonomi</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Karies dijumpai lebih rendah pada kelompok sosial ekonomi rendah dan sebaliknya. Hal ini dikaitkan dengan lebih besarnya minat hidup sehat pada kelompok sosial ekonomi tinggi. Menurut Tirthankar (2002), ada dua faktor sosial ekonomi yaitu pekerjaan dan pendidikan. Pendidikan adalah faktor kedua terbesar yang mempengaruhi status kesehatan. Seseorang yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi akan memiliki pengetahuan dan sikap yang baik tentang kesehatan sehingga akan mempengaruhi perilakunya untuk hidup sehat. Dalam</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">penelitiannya, Paulander, Axelsson dan Lindhe (2003) melaporkan jumlah gigi yang tinggal di rongga mulut pada usia 35 tahun sebesar 26,6% pada pendidikan tinggi sedangkan pada pendidikan rendah sebesar 25,8%. Hasil penelitian Sondang Pintauli dkk, dijumpai DMF-T rata-rata sebesar 7,63 dengan DMF-T rata-rata lebih rendah pada ibu-ibu rumah tangga. Dengan tingkat pendidikan tinggi bila dibandingkan dengan tingkat pendidikan menengah dan tingkat pendidikan rendah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>d. Penggunaan Fluor</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Menurut Rugg-Gunn (2000) di Inggris menyatakan bahwa penggunaan fluor sangat efektif untuk menurunkan prevalensi karies, walaupun penggunaan fluor tidaklah merupakan satusatunya cara mencegah gigi berlubang. Demikian halnya penelitian yang dilakukan Dr. Trendly Dean dilaporkan bahwa ada hubungan timbal balik antara konsentrasi fluor dalam air minum dengan prevalensi karies. Penelitian epidemiologi Dean ditandai dengan perlindungan terhadap karies secara optimum dan terjadinya mottled enamel (keadaan email yang berbintik-bintik putih, kuning, atau coklat akibat kelebihan fluor/fluorosis) yang minimal apabila konsentrasi fluor kurang dari 1 ppm.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b> e. Pola Makan</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Setiap kali seseorang mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung karbohidrat, maka beberapa bakteri penyebab karies di rongga mulut akan mulai memproduksi asam sehingga pH saliva menurun dan terjadi demineralisasi yang berlangsung selama 20-30 menit setelah makan. Di antara periode makan, saliva akan bekerja menetralisir asam dan membantu proses remineralisasi. Namun, apabila makanan berkarbonat terlalu sering dikonsumsi, maka email gigi tidak akan mempunyai kesempatan untuk melakukan remineralisasi dengan sempurna sehingga terjadi karies. Misalnya, derajat penderita karies gigi di Palembang relatif tinggi. Salah satu penyebabnya adalah makanan yang berpotensi menimbulkan kerusakan gigi, yaitu empekempek. Empek-empek terbuat dari sagu, sehingga mengandung karbohidrat dan zat gula. Karbohidrat yang tinggi akan membuat karang gigi menjadi tebal. Kandungan cuka dalam cairan yang ditambahkan pada empek-empek juga tidak bagus untuk gigi, khususnya juga untuk anak di bawah usia delapan tahun. Kandungan fluor dalam gigi anak usia di bawah delapan tahun belum kuat menahan cuka.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>f. Kebersihan Mulut (Oral Higiene)</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebagaimana diketahui bahwa salah satu komponen dalam pembentukan karies adalah plak. Telah dicoba membandingkan insidens karies gigi selama 2 tahun pada 429 orang mahasiswa yang menyikat giginya dengan teratur setiap habis makan dengan mahasiswa yng menyikat giginya pada waktu bangun tidur dan malam pada waktu sebelum tidur, ternyata bahwa golongan mahasiswa yang menyikat giginya secara teratur rata-rata 41% lebih sedikit kariesnya dibandingkan dengan golongan lainnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>g. Merokok</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Nicotine yang dihasilkan oleh tembakau dalam rokok dapat menekan aliran saliva, yangmenyebabkan aktivitas karies meningkat. Dalam hal ini karies ditemukan lebih tinggi pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Macam-macam penyebab sakit gigi </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><a href="http://adifkgugm.blogspot.co.id/2015/09/karies-gigi.html" target="_blank">Gigi berlubang (Karies)</a></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Karies merupakan suatu penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan gigi (pit, fisur dan daerah interproksimal) meluas ke arah pulpa. Proses karies ditandai dengan terjadinya demineralisasi oleh bakteri pada jaringan keras gigi, diikuti dengan kerusakan bahan organiknya. Menyebabkan terjadinya invasi bakteri dan kerusakan jaringan pulpa serta penyebaran infeksi ke jaringan apical.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Proses terjadinya karies :</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Penyebab utama karies adalah adanya proses demineralisasi pada email. Dimana email adalah bagian terkeras dari gigi, bahkan paling keras dan padat diseluruh tubuh. Sisa makanan yang bergula (karbohidrat) dan susu menempel pada permukaan email dan akan bertumpuk menjadi plak, dan menjadi media pertumbuhan yang baik bagi bakteri. Bakteri yang menempel tersebut akan menghasilkan asam dan melarutkan pemukaan email sehingga terjadi proses demineralisasi. Bakteri yang paling banyak Sterptococcus Organisme, yang mana berkembang biak dan mengeluarkan gel ekstra sel yang lengket dan akan menjerat berbagai bentuk bakteri yang lain. Dalam beberapa hari plak ini akan bertambah tebal dan terdiri dari berbagai macam mikroorganisme. Akhirnya flora plakyang tadinya didominasi oleh bentuk kokus berubah menjadi flora campuran yang terdiri atas kokus, batang dan filament. Sehingga dalam beberapa lama akan terjadi demineralisasi email dan menghancurkan gigi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Tanda dan gejala:</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">a. Rasa nyeri sedang sampai berat ketika makan atau minum sesuatu yang manis, dingin atau panas.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">b. Sakit gigi</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Kebanyakan gigi berlubang ditemukan saat pemeriksaan gigi. Gigi berlubang yang ditemukan dan dirawat secara dini bisa mengurangi rasa sakit, menghemat biaya dan yang terpenting menyelamatkan gigi. Semakin dini lubang gigi ditemukan, semakin berkurang pula rasa sakit yang mengintai anda karena email dan dentin tidak begitu peka terhadap rasa sakit dibanding pulpa .</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Klasifikasi Karies Gigi</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Berdasarkan Stadium Karies (dalamnya karies): </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">a. Karies Superfisialis</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">di mana karies baru mengenai enamel saja, sedang dentin belum terkena.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">b. Karies Media</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">di mana karies sudah mengenai dentin, tetapi belum melebihi setengah dentin.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">c. Karies Profunda</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">di mana karies sudah mengenai lebih dari setengah dentin dan kadang-kadang sudah mengenai pulpa.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Berdasarkan Keparahan atau Kecepatan Berkembangnya:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">a. Karies Ringan</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Kasusnya disebut ringan jika serangan karies hanya pada gigi yang paling rentan seperti pit (depresi yang kecil, besarnya seujung jarung yang terdapat pada permukaan oklusal dari gigi molar) dan fisure (suatu celah yang dalam dan memanjang pada permukaan gigi) sedangkan kedalaman kariesnya hanya mengenai lapisan email (iritasi pulpa).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">b. Karies Sedang</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Kasusnya dikatakan sedang jika serangan karies meliputi permukaan oklusal dan aproksimal gigi posterior. Kedalaman karies sudah mengenai lapisan dentin (hiperemi pulpa).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">c. Karies Berat/Parah</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Kasusnya dikatakan berat jika serangan juga meliputi gigi anterior yang biasanya</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">bebas karies. Kedalaman karies sudah mengenai pulpa, baik pulpa tertutup maupun pulpa terbuka (pulpitis dan gangren pulpa). Karies pada gigi anterior dan posterior sudah meluas ke bagian pulpa.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Menurut Parkin dalam <a href="http://adifkgugm.blogspot.co.id/2013/08/klasifikasi-karies-gigi-menurut-gv-black.html" target="_blank">G.V. Black</a> bahwa klasifikasi karies gigi dapat dibagi atas 5, yaitu:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Kelas I adalah karies yang mengenai permukaan oklusal gigi posterior.</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Kelas II adalah karies gigi yang sudah mengenai permukaan oklusal dan bagian aproksimal gigi posterior.</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Kelas III adalah karies yang mengenai bagian aproksimal gigi anterior.</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Kelas IV adalah karies yang sudah mengenai bagian aproksimal dan meluas ke bagian insisal gigi anterior.</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Kelas V adalah karies yang mengenai bagian servikal gigi anterior dan posterior.</span></li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Gingivitis</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Definisi </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Gingivitis merupakan penyakit periodontal stadium awal berupa peradangan pada gingiva,termasuk penyakit paling umum yang sering ditemukan pada jaringan mulut. Gingivitis biasanya ditandai dengan gusi bengkak, warnanya merah terang, dan mudah berdarah dengan sentuhan ringan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Patogenesis</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Gingivitis dapat disebabkan beberapa hal, diantaranya kebersihan mulut yang buruk, penumpukan karang gigi (kalkulus/tartar), dan efek samping dari obat-obatan tertentu yang diminum secara rutin. Sisa-sisa makanan yang tidak dibersihkan secara seksama menjaditempat pertumbuhan bakteri. Dengan meningkatnya kandungan mineral dari air liur, plak akan mengeras menjadi karang gigi (kalkulus). Karang gigi dapat terletak di leher gigi dan terlihat oleh mata sebagai garis kekuningan atau kecoklatan yang keras dan tidak dapat dihilangkan hanya dengan menyikat gigi. Kalkulus juga dapat terbentuk di bagian dalam gusi (saku gusi/poket). Kalkulus adalah tempat pertumbuhan yang baik bagi bakteri, dan dapat menyebabkan radang gusi sehingga gusi mudah berdarah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Klasifikasi</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">1. Berdasarkan lamanya peradangan gingival</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">a. Akut : Peradangan gingiva dengan durasi singkat, setelah perawatan dari pasien sendiri dapat mengembalikan status sehat.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">b. Kronis : Gingivitis durasi lama, terjadi sampai bertahun-tahun periodontitis.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">2. Berdasarkan perluasan peradangan</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">a. Terlokalisasi : membatasi peradangan jaringan gingiva pada gigi atau sebagian.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">b. General : peradangan jaringan gingiva pada seluruh mulut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">3. Berdasarkan Penyebabnya</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Dental Plak Induced</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Terjadi pada periodontium dengan tidak ada attachment loss atau ada attachment loss yang menyeluruh dan tidak berkembang.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>1. Gingivitis associated with dental plaque only</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Disebabkan karena interaksi antara mikroorganisme pada dental plak biofilm, jaringan, dan sel inflamatory host.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">a. With local contributing factor</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Faktor local yaitu plaque-retentive calculus formation pada mahkota dan permukaan akar yang memiliki kemampun untuk melekatkan mikroorganisme dan menghalangi pembersihannya dengan teknik control plak.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">b. Without local contributing factor</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>2. Gingival disease modified by systemic factor</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">a. Associated with Endocrine system</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">1) Puberty associated gingivitis</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Respon gingivitis terhadap dental plak dan hormon yang relative sedikit selama masa puber.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">2) Menstrual-cycle associated gingivitis</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> Respon gingivitis terhadap dental plak dan hormon sebelum ovulasi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">3) Pregnancy associated</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> - Gingivitis</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Respon terhadap dental plak dan perubahan hormon, biasanya terjadi selama trimester 2 dan 3.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">4) Diabetes mellitus associated gingivitis</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">b. Associated with blood dyscrasias</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">1) Leukemia associated gingivitis</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Disebabkan karena terganggunya keseimbangan sel darah putih yang menyuplai periodonsium, sehingga terjadi peningkatan pendarahan dan pembesaran gingival.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">2) Lainnya</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Gingivitis yang berhubungan dengan keabnormlan fungsi atau jumlah sel darah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">c. Gingival disease modified by malnutrition</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">1) Ascorbic acid deficiency gingivitis</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Yaitu kekurangan asam askorbat (vitamin C) yang kronis. Manifestasi : bengkak, ulcer, mudah berdarah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">2) Lainnya</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">- Deficiency nutrisi spesifik :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Vitamin A : untuk menjaga kesehatan epitel sulkus</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Vitamin B komplek : untuk menjaga kesehatan jaringan mukosa</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">- Kelaparan mengeliminasi semua nutrient yang dibutuhkan untuk kesehatan periodonsium.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Non-plak Induced</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">1. Disebabkan oleh bakteri: Neisseria gonorrhoeae, Treponema pallidum, Streptooccus species.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Disebabkan oleh virus: Infeksi virus herpes( primary herpetic gingivostomatitis, reccurent oral herpes, varicella zoster, dll )</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Disebabkan oleh jamur: Infeksi candida (Gingival candidiasis), Linear gingival erythema, Histoplasmosis.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Karena genetik: Hereditary gingival.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">5.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Karena kondisi sistemik, dental restorative materials (merkuri, nikel, aklirik) reaksi yang diakibatkan oleh pasta gigi, obat kumur, permen karet aditif, makanan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">6.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Lesi traumatik: chemical, fisik, thermal.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">7.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Reaksi tubuh oleh benda asing.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">8.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tidak bisa di spesifikasi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Penatalaksanaan dan Pencegahan </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Kondisi medis yang menyebabkan atau memperburuk gingivitis harus diatasi. Kebersihan mulut yang buruk, caries serta adanya cavitas pada gigi akan menjadi predisposisi untuk terjadinya superinfeksi, nekrosis, rasa nyeri serta perdarahan pada gusi. Dengan sikat gigi yang lunak dan perlahan, anjuran kumur-kumur dengan antiseptic yang mengandung klorheksidin 0,2% untuk mengendalikan plak dan mencegah infeksi mulut. Pembersihan karang gigi supraginggiva dapat dilakukan bertahap.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Periodontitis</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Definisi</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Periodontitis secara umum diartikan sebagai inflamasi yang melibatkan struktur periodontal pendukung. Terlibatnya struktur periodontal pendukung oleh inflamasi bisa akibat: 1) kelanjutan inflamasi dari gingivitis kronis yang tidak dirawat atau tidak tuntas perawatannya, atau 2) penjalaran inflamasi dari pulpa gigi melalui foramen apikalis ke ruang ligament periodontal di bagian apical. Untuk membedakan kedua bentuk periodontitis tersebut, digunakan terminology yang berbeda yaitu: 1) Periodontitis Marginalis, berkembang dari gingivitis (peradangan atau infeksi pada gusi) yang tidak dirawat. Infeksi akan meluas dari gusi ke arah bawah gigi sehingga menyebabkan kerusakan yang lebih luas pada jaringan periodontal. dan 2) Periodontitis Apikalis, yaitu peradangan yang terjadi pada jaringan sekitar apeks gigi yang biasanya merupakan lanjutan dari infeksi atau peradangan pada pulpa.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Tanda Klinis </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Meskipun periodontitis marginalis dapat diklasifikasikan lagi atas beberapa tipe periodontits, namun secara umum ada ciri-ciri klinis yang biasa menyertai gingivitis kronis juga dijumpai pada kasus-kasus periodontitis marginalis. Ciri-ciri klinis (selain ciri-ciri klinis gingivita kronis) yang dijumpai pada kasus periodontitis marginalis adalah: 1) saku periodontal atau poket periodontal, 2) abses periodontal, 3) kehilangan tulang dan pola perusakan tulang, 4) trauma karena okulasi, 5) migrasi gigi patologis, 6) mobilitas gigi, dan 7) resesi gingival.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Etiologi </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pembentukkan periodontitis marginalis secara umum terjadi melalui interaksi dari berbagai faktor. Secara umum etiologi penyakit ini dapat dikelompokkan menjadi beberapa faktor, antara lain; </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">1) Faktor lokal </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Periodontitis umumnya disebabkan oleh plak. Plak adalah lapisan tipis biofilm yang mengandung bakteri, produk bakteri, dan sisa makanan. Lapisan ini melekat pada permukaan gigi dan berwarna putih atau putih kekuningan. Plak yang menyebabkan gingivitis dan periodontitis adalah plak yang berada tepat di atas garis gusi. Bakteri dan produknya dapat menyebar ke bawah gusi sehingga terjadi proses peradangan dan terjadilah periodontitis.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">2) Faktor sistemik </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Kebanyakan periodontitis marginalis terjadi pada pasien yang memiliki penyakit sistemik yang mempengaruhi keefektivan respon host. Diabetes merupakan contoh penyakit yang dapat meningkatkan keganasan penyakit ini, selain itu kehamilan, menopause dan kelainan endokrin dapat juga menyebabkan periodontitis marginalis. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">3) Lingkungan dan perilaku </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Merokok dapat meningkatkan tingkat keparahan penyakit ini. Pada perokok, terdapat lebih banyak kehilangan attachment dan tulang, lebih banyak furkasi dan pendalaman poket. Obat-obatan juga dapat mempengaruhi penyakit ini. Antidepresan, parasetamol dan antihistamin mengandung bahan-bahan yang menurunkan produksi air liur. Karena air liur memiliki efek pembersihan pada gigi dan membantu menghambat pertumbuhan bakteri, jika produksinya berkurang maka plak dan karang gigi dapat terbentuk lebih mudah. Obat lain, terutama obat anti-kejang, calcium channel blockers dan obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh, kadang-kadang menyebabkan pertumbuhan berlebih dari jaringan gusi (gingiva hiperplasia), membuat plak lebih sulit untuk dihilangkan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">4) Genetik </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Biasanya kerusakan periodontal sering terjadi di dalam satu keluarga, ini kemungkinan menunjukkan adanya faktor genetik yang mempengaruhi periodontitis marginalis ini.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Dampak yang ditimbulkan dari sakit gigi</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Apabila sakit gigi tidak segera ditangani maka karies akan berlanjut keruang pulpa sehingga terjadi imvasi bakteri dak kematian pulpa serta penyebaran infeksinya ke jaringan periapeks yang dapat menyebabkan nyeri ataupun rasa sakit yang hebat. Karies yang tidak ditangani juga dapat menjadi penyebab timbulnya penyakit sistemik.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Cara penatalaksanaan/penanganan sakit gigi</b>:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Perawatan karies pada anak terbagi atas 2, yaitu :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Perawatan karies gigi Metode Preventif</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Yaitu jenis perawatan dengan metode pencegahan. Contohnya dengan Dental Health Education pada pasien. Dalam DHE ini pasien diajarkan bagaimana cara menggosok gigi dengan benar. Serta penyuluhan akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut sejak dini.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Perawatan karies gigi Metode Operatif</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Alasan utama melakukan restorasi pada gigi susu, yaitu untuk memberikan dan menjamin mastikasi yang nyaman dan efisiensi pada anak. Adanya gigi yang terasa ngilu dan sakit dapat menyebabkan seorang anak menjadi takut atau malas untuk makan. Jika kejadian ini berlangsung dalam waktu yang cukup lama, maka akan berpengaruh terhadap kecukupan nutrisinya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Adapun perawatan karies pada orang dewasa, yaitu dengan melakukan restorasi dengan menggunakan bahan-bahan tambalan, seperti amalgam, komposit dan glass ionomer cement. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Perawatan karies gigi ditentukan oleh stadium saat karies terdeteksi:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">1. Penambalan (filling) ---> dilakukan untuk mencegah progresi karies lebih lanjut. Ini merupakan penambalan biasa yang dilakukan pada karies yang ditemukan saat iritasi atau hiperemia pulpa. Bahan yang digunakan yaitu, amalgam, Composite resin & glass ionomer. Penambalan dengan inlay juga bisa dilakukan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">2. Perawatan Saluran Akar (PSA)/ Root Canal Treatment:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Dilakukan bila sudah terjadi pulpitis atau karies sdh mencapai pulpa. Setelah dilakukan PSA, dibuat restorasi yang dinamakan Onlay.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">3. Ekstraksi gigi:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Merupakan pilihan terakhir dalam penatalaksanaan karies gigi. Dilakukan bila jaringan gigi sudah sangat rusak sehingga tidak dpt direstorasi. Gigi yang telah diekstraksi perlu diganti dengan pemasangan gigi palsu (denture), implant atau jembatan (bridge).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Cara pencegahan timbulnya sakit gigi</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">1. Menjaga kebersihan mulut (oral hygiene) dgn baik:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> a) Menyikat gigi dengan baik dan teratur, untuk ini ada 3 faktor yang harus diperhatikan: </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> Pemilihan sikat gigi: bulu sikat jangan terlalu keras/lembek/jarang. Ujung sikat gigi dan ujung bulu sikat sedekat mungkin, bila tidak ujung sikat gigi sudah mentok ke bagian belakang tapi bulu sikat tidak kena gigi, jadi ada bagian gigi yang tidak tersikat. Ini biasanya pada gigi geraham bungsu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> Cara/gerakan sikat gigi harus vertikal dari arah gusi ke ujung gigi. Untuk rahang atas dari atas ke bawah. Untuk rahang bawah ke atas. Bagian luar, dalam dan permukaan gigi yang untuk mengunyah disikat dengan teliti, tidak usah terlalu keras, tapi mantap.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> Frekuensi sikat gigi minimal dua kali sehari, pagi dan malam. Yang paling penting</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">malam hari sebelum tidur. Tentu saja sebaiknya sikat gigi dengan odol yang</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">mengandung fluor yang dapat menguatkan email.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">- Flossing</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">- Mouthwash</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">- Kontrol rutin ke dokter gigi, minimal 6 bulan sekali</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">2. Diet rendah karbohidrat. Karbohidrat merupakan sumber energi yang penting bagi tubuh. Ada 3 jenis karbohidrat yaitu polisakarida, ologosakarida/disakarida dan monosakarida. Karbohidrat yang disebut gula adalah sukrosa, jenis disakarida yang paling banyak dikonsumsi orang padahal bersifat lebih kariogenik daripada jenis lainnya. Disakarida dan monosakrida (glukosa) akan difermentasi oleh bakteri dalam mulut dan menghasilkan asam yang akan menyebabkan demineralisasi sehingga terjadi karies atau lubang pada gigi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">3. Fluoride</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Melalui; pasta gigi, mouthwash, supplement, air minum, fluoride gel. Berbagai macam konsep tentang mekanisme kerja fluor yang berkaitan dengan pengaruhnya pada gigi sebelum dan sesudah gigi erupsi. Pemberian fluor yang teratur baik secara sistemik maupun lokal merupakan hal yang penting diperhatikan dalam mengurangi terjadinya karies oleh karena dapat meningkatkan remineralisasi. Namun demikian, jumlah kandungan fluor dalam air minum dan makanan harus diperhitungkan pada waktu memperkirakan kebutuhan tambahan fluor, karena pemasukan fluor yang berlebihan dapat menyebabkan fluorosis.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Penggunaan pit and fissure sealant (dental sealant).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Sakit Gigi</span></b></div>
drg. Adi Pratamahttp://www.blogger.com/profile/11619603784247579819noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5181445556211213958.post-64675083433126611992015-09-18T21:15:00.000+07:002015-10-01T11:25:37.615+07:00Karies Gigi<h2 style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><a href="http://adifkgugm.blogspot.com//2015/09/karies-gigi.html" target="_blank">Karies Gigi</a></span></b></h2>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIj3WSA4Jj3HGrcMauu_3PyAflqiOQnQiBChv4u80Mfx1ft80I_AOHDal67n8rYWH3x3YUJtCzXw1_1FdvrBjK45HF2o6sTAkloQAs1p5xwpdqAIeUAzAQQWpCp5nDHuHbf4C3GIWuqw7C/s1600/download.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Karies Gigi" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIj3WSA4Jj3HGrcMauu_3PyAflqiOQnQiBChv4u80Mfx1ft80I_AOHDal67n8rYWH3x3YUJtCzXw1_1FdvrBjK45HF2o6sTAkloQAs1p5xwpdqAIeUAzAQQWpCp5nDHuHbf4C3GIWuqw7C/s1600/download.jpg" title="Karies Gigi" /></a></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<h3 style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Definisi </span></b><b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Karies Gigi</span></b></h3>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Karies berasal dari kata Yunani yang berarti “Lubang”. WHO mendefinisikan karies gigi sebagai “localized, post-eruptive, pathologic process of external origin involving softening of hard tooth tissue and proceeding to the formation of a caviti”. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Karies gigi merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi yaitu email, dentin, dan sementum, yang disebabkan oleh aktivitas suatu jasad renik, dalam suatu karbohidrat yang dapat diragikan. Tanda awal karies gigi berupa munculnya spot putih seperti kapur pada permukaan gigi. Ini menunjukkan area demineralisasi akibat asam. Demineralisasi jaringan keras gigi ini yang kemudian diikuti oleh kerusakan bahan organik pada gigi. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<h3 style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Etiologi </span></b><b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Karies Gigi</span></b></h3>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Komponen yang menyebabkan karies gigi: </span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Komponen dari gigi dan saliva, meliputi: komposisi gigi, morfologi gigi, posisi gigi, PH saliva, kuantitas saliva, kekentalan saliva.</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Komponen mikroorganisme yang terdapat dalam mulut: Streptococcus sp, Lactobacillus sp, Staphylococcus sp.</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Komponen makanan, terutama yang mengandung karbohidrat, misalnya sukrosa dan glukosa yang dapat diragikan oleh bakteri dan membentuk asam.</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Komponen waktu. Kemampuan saliva untuk memineralisasi selama proses karies, menandakan bahwa proses tersebut terdiri atas periode perusakan dan perbaikan yang silih berganti, sehingga bila saliva berada di dalam linkungan gigi, maka karies tidak akan menghancurkan gigi dalam hitungan hari atau minggu, melainkan dalam bulan atau tahun.</span></li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<h3 style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Patofisiologi </span></b><b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Karies Gigi</span></b></h3>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Terdapat teori mengenai terjadinya karies, yaitu teori asidogenik, teori proteolitik, teori proteolisis kelasi dan teori demineralisasi - remineralisasi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">a. Teori Asidogenik</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Miller (1882) menyatakan bahwa kerusakan gigi adalah proses kemoparasiter yang terdiri atas dua tahap, yaitu dekalsifikasi email sehingga terjadi kerusakan total email dan dekalsifikasi dentin pada tahap awal diikuti oleh pelarutan residunya yang telah melunak. Asam yang dihasilkan oleh bakteri asidogenik dalam proses fermentasi karbohidrat dapat mendekalsifikasi dentin, menurut teori ini, karbohidrat, mikroorganisme, asam, dan plak gigi berperan dalam proses pembentukan karies.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">b. Teori Proteolitik</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Gottlieb (1944) mempostulasikan bahwa karies merupakan suatu proses proteolisis bahan organik dalam jaringan keras gigi dan produk bakteri. Mikroorganisme menginvasi jalan organik seperti lamela email dan sarung batang email, serta merusak bagian-bagian organik ini. Proteolisis juga disertai pembentukan asam.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">c. Teori Proteolisis Kelasi</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Teori ini diformulasikan oleh Schatz (1955). Kelasi adalah suatu pembentukan kompleks logam melalui ikatan kovalen koordinat yang menghasilkan suatu kelat. Teori ini menyatakan bahwa serangan bakteri pada email dimulai oleh mikroorganisme yang keratinolitik dan terdiri atas perusakan protein serta komponen organik email lainnya, terutama keratin. Ini menyebabkan pembentukan zat-zat yang dapat membentuk kelat dan larut dengan komponen mineral gigi sehingga terjadi dekalsifikasi email pada PH netral atau basa.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">d. <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Teori Demineralisasi dan Remineralisasi</span></b></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Menurut Steinberg et al. (1992), proses kimia yang terjadi pada permukaan email setelah gigi erupsi adalah peristiwa demineralisasi dan remineralisasi. Ion kalsium (Ca+²) merupakan faktor utama yang berperan dalam peristiwa tersebut. Pada keadaan normal (pH normal) garam kalsium ini berada dalam suatu keseimbangan dinamik antara email, air liur dan plak. Reaksi kimia dari siklus demineralisasi dan remineralisasi sebagai berikut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgisPulOc92l3wZzBnY9lIAxnCKVvTfRS6-NEQJGeE2RtjnmiHVH4-y6ocQhkRhxL9i1SYheIXnb0cON355IGXcTwOjGOWJ3WYkNp-A7S4rinKd3MkayG-gVMHNiD7g_HCBz6MGsuDdYGPZ/s1600/Picture1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Karies Gigi" border="0" height="133" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgisPulOc92l3wZzBnY9lIAxnCKVvTfRS6-NEQJGeE2RtjnmiHVH4-y6ocQhkRhxL9i1SYheIXnb0cON355IGXcTwOjGOWJ3WYkNp-A7S4rinKd3MkayG-gVMHNiD7g_HCBz6MGsuDdYGPZ/s320/Picture1.jpg" title="Karies Gigi" width="320" /></span></a></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5.0000pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-weight: bold;">Gambar 1.</span> Skema reaksi kimia siklus demineralisasi dan remineralisasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5.0000pt; margin-top: 5.0000pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Secara perlahan-lahan demineralisasi interna berjalan ke arah dentin melalui lubang fokus tetapi belum sampai kavitasi (pembentukan lubang). Kavitasi baru timbul bila dentin terlibat dalam proses tersebut. Namun kadang-kadang begitu banyak mineral hilang dari inti lesi sehingga permukaan mudah rusak secara mekanis, yang menghasilkan kavitasi yang makroskopis dapat dilihat.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipLKO2nRoYOWf-v-4oPm8vM57t1ejmEyHdILQrC653DhlXto5zNOZAy0dFCwJ02x28qAkKY4j-PFBXwi86GH714Objl-DpNjPor1eF9i8AplUgRkg3TjK6NcMr_muPxWcYdvl4nGllTqdT/s1600/Picture2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Karies Gigi" border="0" height="165" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipLKO2nRoYOWf-v-4oPm8vM57t1ejmEyHdILQrC653DhlXto5zNOZAy0dFCwJ02x28qAkKY4j-PFBXwi86GH714Objl-DpNjPor1eF9i8AplUgRkg3TjK6NcMr_muPxWcYdvl4nGllTqdT/s400/Picture2.jpg" title="Karies Gigi" width="400" /></span></a></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-weight: bold;">Gambar 2</span>. Proses Demineralisasi pada Karies Gigi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="p0" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<h3 style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Klasifikasi </span></b></span><b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Karies Gigi</span></b></h3>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></b></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><a href="http://adifkgugm.blogspot.co.id/2013/08/klasifikasi-karies-gigi-menurut-gv-black.html" target="_blank">A. Klasifikasi Karies Menurut Dr. G.V. Black</a></span></b></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvb09AtSJ3-Hovd41aUSkVKP0Be1fHNBo5VVmnOWgQuIjtvIdAWw9U7QWL9vbnJvFZOzJtILLeHGRGXta8wnuGTY5-SqHN2vnuif3w1Nr-lk_OyCM2GumVAqhwTEPp30m5vTp5t-1HW9TO/s1600/Picture3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Karies Gigi" border="0" height="124" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvb09AtSJ3-Hovd41aUSkVKP0Be1fHNBo5VVmnOWgQuIjtvIdAWw9U7QWL9vbnJvFZOzJtILLeHGRGXta8wnuGTY5-SqHN2vnuif3w1Nr-lk_OyCM2GumVAqhwTEPp30m5vTp5t-1HW9TO/s320/Picture3.jpg" title="Karies Gigi" width="320" /></span></a></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Menurut G.V. Black, karies diklasifikasikan menggunakan lokasi spesifik dari lesi karies yang sering terjadi pada gigi, yaitu:</span></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">1. Kelas I </span></b></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> Karies yang terjadi pada pit dan fissure semua gigi, baik anterior maupun posterior.</span></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">2. Kelas II</span></b></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> Karies yang terjadi pada permukaan aproksimal dari gigi posterior. Kavitas ini biasa terdapat pada permukaan halus dibawah titik kontak yang sulit dibersihkan. Bentuk lesi pada kelas ini biasanya berbentuk elips.</span></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">3. Kelas III</span></b></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> Karies yang terjadi pada permukaan aproksimal dari gigi anterior. Karies bisa terjadi pada permukaan mesial atau distal dari incisivus atau kaninus. Bentuk lesi pada kelas ini biasanya berbentuk bulat dan kecil.</span></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">4. Kelas IV</span></b></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> Kelas ini merupakan lanjutan dari karies kelas III. Karies yang meluas ke incisal sehingga melemahkan sudut incisal edgenya dan dapat menyebabkan fraktur pada gigi.</span></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">5. Kelas V</span></b></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> Karies yang terjadi pada permukaan servikal gigi. Lesi ini bisa terjadi pada permukaan fasial atau labial, namun lebih dominan terjadi pada permukaan fasial gigi. Kavitas pada kelas ini bisa mengenai sementum gigi.</span></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">6. Kelas VI</span></b></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> Karies yang terjadi pada ujung-ujung cusp gigi posterior dan incisal edge.</span></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">B. Klasifikasi Karies Menurut G.J. Mount</span></b></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></b></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> Menurut G.J. Mount, karies diklasifikasikan berdasarkan lesi yang terjadi pada permukaaan gigi beserta ukuran kavitasnya, yang terdiri atas 3 site, yaitu:</span></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>1. Site 1</b> - Karies pada pit dan fissure di permukaan oklusal gigi anterior maupun posterior.</span></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>2. Site 2</b> - Karies pada permukaan aproksimal gigi anterior maupun posterior.</span></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>3. Site 3 </b>- Karies pada 1/3 mahkota dari akar (servikal) sejajar dengan gingiva.</span></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> Pembagian 5 ukuran dari kemajuan proses terbentuknya lesi, yaitu:</span></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>1. Size 0</b> - Lesi paling awal yang diidentifikasikan sebagai tahap awal dari demineralisasi berupa white spot. </span></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>2. Size 1</b> - Kavitas permukaan minimal. Masih dapat disembuhkan dengan peningkatan remineralisasi struktur gigi. </span></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>3. Size 2</b> - Kavitas yang sedikit melibatkan dentin. Kavitas yang terbentuk berukuran sedang dan masih menyisakan struktur email yang didukung dengan baik oleh dentin dan cukup kuat untuk menyokong restorasi.</span></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>4. Size 3</b> - Kavitas yang lebih luas dari size 2. Struktur gigi yang tersisa lemah dan cusp atau incisal edgenya telah rusak sehingga tidak dapat beroklusi dengan baik dan kurang mampu menyokong restorasi.</span></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>5. Size 4</b> - Karies meluas dan hampir semua struktur gigi hilang seperti kehilangan cusp lengkap atau incisal edge. Karies hampir atau sudah mengenai pulpa. </span></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">C. Klasifikasi Karies Berdasarkan Kedalamannya</span></b></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></b></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Karies berdasarkan kedalamannya</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Karies Superfisial</b> yaitu karies yang hanya mengenai email</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Karies Media</b> yaitu karies yang mengenai email dan telah mencapai setengah dentin</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Karies Profunda </b>yaitu karies yang mengenai lebih dari setengah dentin dan bahkan menembus pulpa.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Karies Profunda dibagi atas 3 stadium:</span></b></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Karies Profunda stadium I</b> - Karies telah melewati setengah dentin,biasanya radang pulpa belum dijumpai. </span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Karies Profunda stadium II</b> - Masih dijumpai lapisan tipis yang membatasi karies dengan pulpa.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Karies Profunda stadium III</b> - Pulpa telah dibuka, dijumpai bermacam-macam radang pulpa. </span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Menurut ICDAS, karies terbagi atas 6, yaitu:</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">1. D1 - Dalam keadaan gigi kering, terlihat lesi putih pada permukaan gigi.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">2. D2 - Dalam keadaan gigi basah, sudah terlihat adanya lesi putih pada permukaan gigi.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">3. D3 - Terdapat lesi minimal pada permukaan email gigi.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">4. D4 - Lesi email lebih dalam. tampak bayangan gelap dentin atau lesi sudah mencapai</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">bagian dentino enamel Junction (DEJ).</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">5. D5 - Lesi telah mencapai dentin.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">6. D6 - Lesi telah mencapai pulpa. </span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>D. Klasifikasi Karies Berdasarkan Banyaknya Permukaan Gigi yang Mengalami Karies</b>.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">1. Karies sederhana</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> Karies yang hanya terjadi pada satu permukaan saja.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">2. Karies Compound </span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> Karies yang terjadi pada dua permukaan.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">3. Karies Kompleks</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> Karies yang terjadi pada tiga permukaan atau lebih</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<h3 style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Macam - Macam Karies</span></b></h3>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Karies Email</span></b></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Karies email adalah karies yang terjadi pada permukaan enamel gigi (lapisan terluar dan terkeras pada gigi), dan belum terasa sakit, hanya ada pewarnaan hitam atau coklat pada enamel. Setelah karies terbentuk proses demineralisasi berlanjut, email mulai pecah. Sekali permukaan email rusak gigi tidak dapat memperbaiki dirinya sendiri. Rencana perawatan karies:</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Remineralisasi dengan pengulasan fluor.</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Konsul diet dan factor risiko yang lain.</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Aplikasi penutupan fisur.</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Restorasi setelah ekkavasi lesi atau preparasi minimal.</span></li>
</ul>
<br />
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Karies Dentin</span></b></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Karies yang sudah mencapai bagian dentin atau bagian pertengahan antara permukaan gigi dan pulpa. Gigi biasanya terasa sakit apabila terkena rangsang dingin, makanan masam, dan manis. Karies sudah mencapai kedalaman dentin, dimana karies ini dapat menyebar dan mengikis dentin. Karies yang sudah mencapai bagian dentin (tulang gigi) atau bagian pertengahan antara permukaan gigi dan pulpa, gigi biasanya terasa sakit apabila terkena rangsangan dingin, makanan masam, dan manis. Jika pembusukan telah mencapai dentin, maka bagian gigi yang membusuk harus diangkat dan diganti dengan tambalan (restorasi). Biasanya penumpatan secara langsung masih bisa dilakukan dengan memberikan bahan pelapis sebelum diberikan bahan penumpat.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Dewasa ini telah banyak dikembangkan bahan tumpatan untuk memperbaiki gigi yang rusak. Salah satu bahan tumpatan tetap yang pada saat ini banyak digunakan oleh dokter gigi adalah semen glass ionomer. Bahan tumpatan yang memenuhi persyaratan estetika adalah yang sewarna atau hampir mendekati warna gigi, baik gigi anterior maupun posterior tanpa mengesampingkan faktor kekuatan, keawetan, dan biokompabilitas dari bahan tersebut (Nurdin, 2001). Rencana perawatan karies email:</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pembuatan ragangan restorasi yang diinginkan.<br />Pertimbangan resistensi dan retensi.<br />Pembuangan karies dentin dan penempatan restorasi.<br />Penyingkiran karies dentin.<br />Menghaluskan bagian dalam kavitas.<br />Menghaluskan tepi preparasi.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">3. Karies Pulpa</span></b></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Karies pulpa adalah yang telah mendekati atau telah mencapai pulpa sehingga terjadi peradangan pada pulpa. Biasanya terasa sakit waktu makan dan sakit secara tiba-tiba tanpa rangsangan. Pada tahap ini, apabila tidak dirawat, maka gigi akan mati dan memerlukan perawatan yang lebih kompleks. Jika karies dibiarkan dan tidak dirawat maka akan mencapai pulpa gigi. Disinilah dimana syaraf gigi dan pembuluh darah dapat ditemukan. Pulpa akan terinfeksi. Abses atau fistula (jalan dari nanah) dapat terbentuk dalam jaringan ikat yang halus. Rencana perawatan dengan restorasi dengan preparasi minimal dan perawatan endodontik.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pulpitis</span></b></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pulpitis atau inflamasi pulpa dapat akut atau kronis, sebagian atau seluruhnya, dan pulpa dapat terinfeksi atau steril. Keradangan pulpa dapat terjadi karena adanya jejas yang dapat menimbulkan iritasi pada jaringan pulpa. Jejas tersebut dapat berupa kuman beserta produknya yaitu toksin, dan dapat juga karena faktor fisik dan kimia (tanpa adanya kuman). Namun kebanyakan inflamasi pulpa disebabkan oleh kuman dan merupakan kelanjutan proses karies, dimana karies ini proses kerusakannya terhadap gigi dapat bersifat lokal dan agresif. Apabila lapisan luar gigi atau enamel tertutup oleh sisa makanan, dalam waktu yang lama maka hal ini merupakan media kuman sehingga terjadi kerusakan di daerah enamel yang nantinya akan terus berjalan mengenai dentin hingga ke pulpa.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Ada tiga bentuk pertahanan dalam menanggulangi proses karies yaitu:</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Penurunan permebilitas dentin.</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pembentukan dentin reparatif.</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Reaksi inflamasi secara respons immunologik.</span></li>
</ul>
<br />
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Apabila pertahanan tersebut tidak dapat mengatasi, maka terjadilah radang pulpa yang disebut pulpitis. Radang adalah merupakan reaksi pertahanan tubuh dari pembuluh darah, syaraf dan cairan sel di jaringan yang mengalami trauma. Pulpitis secara klinis terdiri dari 2 macam kondisi berdasarkan tingkat pemulihan jaringan pulpa, yaitu reversibel dan ireversibel. Pulpitis reversibel merupakan pulpitis yang jaringan pulpanya masih dapat dipertahankan sedangkan pulpitis ireversibel merupakan pulpitis yang sudah tidak dapat pulih kembali.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">a) Pulpitis Reversibel</span></b></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pasien dapat menunjukan gigi yang sakit dengan tepat. Diagnosis dapat ditegaskan oleh pemeriksaan visual, taktil, termal, dan pemeriksaan radiograf. Pulpitis reversibel akut berhasil dirawat dengan prosedur paliatif yaitu aplikasi semen seng oksida eugenol sebagai tambalan sementara, rasa sakit akan hilat dalam beberapa hari. Bila sakit tetap bertahan atau menjadi lebih buruk, maka lebih baik pulpa diekstirpasi. Bila restorasi yang dibuat belum lama mempunyai titik kontak prematur, memperbaiki kontur yang tinggi ini biasanya akan meringankan rasa sakit dan memungkinkan pulpa sembuh kembali. Bila keadaan nyeri setelah preparasi kavitas atau pembersihan kavitas secara kimiawi atau ada kebocoran restorasi, maka restorasi harus dibongkar dan aplikasi semen seng oksida eugenol. Perawatan terbaik adalah pencegahan yaitu meletakkan bahan protektif pulpa dibawah restorasi, hindari kebocoran mikro, kurangi trauma oklusal bila ada, buat kontur yang baik pada restorasi dan hindari melakukan injuri pada pulpa dengan panas yang berlebihan sewaktu mempreparasi atau memoles restorasi amalgam.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">b) Pulpitis Irreversibel</span></b></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Definisi irreversibel adalah suatu kondisi inflamasi pulpa yang persisten, dapat simtomatik atau asimtomatik yang disebabkan oleh suatu stimulus/jejas, dimana pertahanan pulpa tidak dapat menanggulangi inflamasi yang terjadi dan pulpa tidak dapat kembali ke kondisi semula atau normal. Pulpitis irreversibel akut menunjukkan rasa sakit yang biasanya disebabkan oleh stimulus panas atau dingin, atau rasa sakit yang timbul secara spontan. Rasa sakit bertahan untuk beberapa menit sampai berjam-jam, dan tetap ada setelah stimulus/jejas termal dihilangkan. Pulpitis irreversibel kebanyakan disebabkan oleh kuman yang berasal dari karies, jadi sudah ada keterlibatan bakterial pulpa melalui karies, meskipun bisa juga disebabkan oleh faktor fisis, kimia, termal, dan mekanis. Pulpitis irreversibel bisa juga terjadi dimana merupakan kelanjutan dari pulpitis reversibel yang tidak dilakukan perawatan dengan baik.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada awal pemeriksaan klinik pulpitis irreversibel ditandai dengan suatu paroksisme (serangan hebat), rasa sakit dapat disebabkan oleh hal berikut: perubahan temperatur yang tiba-tiba, terutama dingin; bahan makanan manis ke dalam kavitas atau pengisapan yang dilakukan oleh lidah atau pipi; dan sikap berbaring yang menyebabkan bendungan pada pembuluh darah pulpa. Rasa sakit biasanya berlanjut jika penyebab telah dihilangkan, dan dapat datang dan pergi secara spontan, tanpa penyebab yang jelas. Rasa sakit seringkali dilukiskan oleh pasien sebagai menusuk, tajam atau menyentak-nyentak, dan umumnya adalah parah. Rasa sakit bisa sebentar-sebentar atau terus-menerus tergantung pada tingkat keterlibatan pulpa dan tergantung pada hubungannya dengan ada tidaknya suatu stimulus eksternal. Terkadang pasien juga merasakan rasa sakit yang menyebar ke gigi di dekatnya, ke pelipis atau ke telinga bila bawah belakang yang terkena.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Secara mikroskopis pulpa tidak perlu terbuka, tetapi pada umunya terdapat pembukaan sedikit, atau kalau tidak pulpa ditutup oleh suatu lapisan karies lunak seperti kulit. Bila tidak ada jalan keluar, baik karena masuknya makanan ke dalam pembukaan kecil pada dentin, rasa sakit dapat sangat hebat, dan biasanya tidak tertahankan walaupun dengan segala analgesik. Setelah pembukaan atau drainase pulpa, rasa sakit dapat menjadi ringan atau hilang sama sekali. Rasa sakit dapat kembali bila makanan masuk ke dalam kavitas atau masuk di bawah tumpatan yang bocor.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pulpitis ireversibel merupakan suatu infeksi jaringan pulpa yang merupakan proses lanjut dari karies yang bersifat kronis, oleh karena itu pada pemeriksaan histopatologi tampak adanya respon inflamasi kronis yang dominan. Selain itu terdapat daerah mikro abses dan daerah nekrotik serta mikroorganisme bersama-sama dengan limfosit, sel plasma, dan makrofage. pulpitis irefersibel umumnya disebabkan oleh mikroorganisme dan sistem pertahanan jaringan pulpa sudah tidak mampu mengatasinya, serta tidak dapat sembuh kembali. Rasa nyeri pulpitis ireversibel dapat berupa nyeri spontan, nyeri berdenyut, menjalar, dan menyebabkan penerita tidak dapat tidur sehingga membuat kondisi menjadi lemah dan akan mengganggu aktifitas penderita.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Cara praktis untuk mendiagnosa pulpitis irreversibel adalah:</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Anamnesa: ditemukan rasa nyeri spontan yang berkepanjangan serta menyebar.</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Gejala Subyektif: nyeri tajam (panas, dingin), spontan (tanpa ada rangsangan sakit), nyeri lama sampai berjam-jam.</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Gejala Obyektif: karies profunda, kadang-kadang profunda perforasi, perkusi dan tekan kadang-kadang ada keluhan.</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tes vitalitas: peka pada uji vitalitas dengan dingin, sehingga keadaan gigi dinyatakan vital.</span></li>
</ul>
<br />
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Macam Pulpitis ireversibel berdasarkan lokasi nyeri terdiri dar 2 macam, yaitu pulpitis irreversibel terlokalisasi dan pulpitis ireversibel tidak terlokalisi. Pulpitis irreversibli terlokalisasi lebih mudah dan cepat didiagnosis.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tanda dan gejala dari pulpitis ireversibel terlokalisasi antara lain:</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Nyeri yang terus menerus hingga beberapa sampai berjam-jam.</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Nyeri berdenyut atau nyeri yang hebat hingga menganggu aktifitas pasien.</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Nyeri spontan berlangsung sepanjang hari atau ketika malam.</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Nyeri ketika makan makanan yang dingin maupun panas.</span></li>
</ul>
<br />
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Perawatan Pulpitis Ireversibel</span></b></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam melakukan perawatan pulpitis ireversibel terlokalisasi agar perawataan yang dilakukan dapat akurat, ada dua faktor yang dapat mempengarui proses perawatan, antara lain:</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Lokasi gigi yang pulpitis ireversibel (anterior atau posterior).</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Sensasi gigi saat dilakukan perkusi (sensitif atau nyeri).</span></li>
</ul>
<div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<br />
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Terapi: pulpektomi</span></b></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pulpektomi adalah pembuangan seluruh jaringan nekrotik pada ruang pulpa dan saluran akar diikuti pengisian saluran akar dengan bahan semen yang dapat diresorbsi. Perawatan terdiri dari pengambilan seluruh pulpa, atau pulpektomi, dan penumpatan suatu medikamen intrakanal sebagai desinfektan atau obtuden (meringankan rasa sakit) misalnya kresatin, eugenol, atau formokresol. Pada gigi posterior, dimana waktu merupakan suatu faktor, maka pengambilan pulpa koronal atau pulpektomi dan penempatan formokresol atau dressing yang serupa di atas pulpa radikuler harus dilakukan sebagai suatu prosedur darurat. Pengambilan secara bedah harus dipertimbangkan bila gigi tidak dapat direstorasi. Prognosa gigi adalah baik apabila pulpa diambil kemudian dilakukan terapi endodontik dan restorasi yang tepat.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 5pt; margin-top: 5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Karies Gigi</span></b></div>
drg. Adi Pratamahttp://www.blogger.com/profile/11619603784247579819noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5181445556211213958.post-60539649880261782822015-09-18T14:35:00.000+07:002015-10-01T11:25:49.985+07:00Ameloblastoma Adalah<h2 style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><a href="http://adifkgugm.blogspot.com//2015/09/ameloblastoma-adalah.html" target="_blank">Ameloblastoma Adalah</a></span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Definisi Ameloblastoma</span></b></h3>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Ameloblastoma ialah tumor yang berasal dari jaringan organ enamel yang tidak menjalani diferensiasi membentuk enamel. Hal ini telah dijelaskan sangat tepat oleh Robinson bahwa tumor ini biasanya unisentrik, nonfungsional, pertumbuhannya bersifat intermiten, secara anatomis jinak dan secara klinis bersifat persisten.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Ameloblastoma adalah tumor yang berasal dari epitelial odontogenik. Ameloblastoma biasanya pertumbuhannnya lambat, secara lokal invasif dan sebagian besar tumor ini bersifat jinak.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<h3 style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Etiologi dan Patogenesis</span></b></h3>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada saat ini sebagian penulis mempertimbangkan bahwa tumor ini tumbuh dari berbagai asal, walaupun rangsangan awal dari proses pembentukan tumor ini belum diketahui. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tumor ini dapat berasal dari:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Sisa sel dari enamel organ atau sisa-sisa dental lamina. Struktur mikroskopis dari beberapa spesimen dijumpai pada area epitelial sel yang terlihat pada perifer berbentuk kolumnar dan berhubungan dengan ameloblast yang pada bagian tengah mengalami degenerasi serta menyerupai retikulum stelata</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Sisa-sisa dari epitel Malassez. Terlihat sisa-sisa epitel yang biasanya terdapat pada membran periodontal dan kadang-kadang dapat terlihat pada tulang spongiosa yang mungkin menyebabkan pergeseran gigi dan menstimulasi terbentuknya kista odontogenik </span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Epitelium dari kista odontogenik, terutama kista dentigerous dan odontoma. Pada kasus yang dilaporkan oleh Cahn (1933), Ivy (1958), Hodson (1957) mengenai ameloblastoma yang berkembang dari kista periodontal atau kista dentigerous tapi hal ini sangat jarang terjadi. Setelah perawatan dari kista odontogenik, terjadi perkembangan dan rekurensi menjadi ameloblastoma. </span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Basal sel dari epitelium permukaan dari tulang rahang. Siegmund dan Weber (1926) pada beberapa kasus ameloblastoma menemukan adanya hubungan dengan epiteluim oral. </span></li>
</ul>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPPi7xhlbcZW_CNBkiCelwcHZYpxEqI-yzP_z-90AAH-BJ87u2FUbfsnpleT6kVMj7QHNB_UP8IfHY9igzx7pxPvJDUQQv9FUqoI2uiEhwN3LARxeBxUHLcKamxXkix0-ySlSGVJ11F662/s1600/Picture1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Ameloblastoma Adalah" border="0" height="258" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPPi7xhlbcZW_CNBkiCelwcHZYpxEqI-yzP_z-90AAH-BJ87u2FUbfsnpleT6kVMj7QHNB_UP8IfHY9igzx7pxPvJDUQQv9FUqoI2uiEhwN3LARxeBxUHLcKamxXkix0-ySlSGVJ11F662/s320/Picture1.png" title="Ameloblastoma Adalah" width="320" /></span></a></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Gambar 1. Kemungkinan sumber penyebab ameloblastoma </span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<h3>
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tipe Ameloblastoma</span></b></h3>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Ada tiga tipe subtipe secara klinis untuk tujuan perawatan antara lain tipe solid/multikistik, tipe unikistik, dan tipe ekstraosseus/periferal.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWaF8uQWWHlpuFF50620nJN9EXC6yvujKR-_KO9fm8Efd3vTqDpo4m4Bh5UEjt9__tFP-OBt5_JbwDVhMQuRWvOvY5hIuI7ExOO9kT_jZfP2bqxPWgjAemUxM3HfGBHMBCoIWKWJGq1Wul/s1600/Picture2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Ameloblastoma Adalah" border="0" height="130" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWaF8uQWWHlpuFF50620nJN9EXC6yvujKR-_KO9fm8Efd3vTqDpo4m4Bh5UEjt9__tFP-OBt5_JbwDVhMQuRWvOvY5hIuI7ExOO9kT_jZfP2bqxPWgjAemUxM3HfGBHMBCoIWKWJGq1Wul/s400/Picture2.png" title="Ameloblastoma Adalah" width="400" /></span></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Gambar 2. Ameloblastoma subtipe klinis A. Tipe multikistik B. Tipe Unikistik C. Tipe Periferal</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tipe solid atau multikistik</span></b></div>
<div>
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tumor ini menyerang pasien pada seluruh lapisan umur. Tumor ini jarang terjadi pada anak yang usianya lebih kecil dari 10 tahun dan relatif jarang terjadi pada usia 10 sampai 19 tahun. Tumor ini menunjukan angka prevalensi yang sama pada usia dekade ketiga sampai dekade ketujuh. Tidak ada predileksi jenis kelamin yang signifikan. Sekitar 85% tumor ini terjadi pada mandibula, paling sering pada daerah molar di sekitar ramus asendens. Sekitar 15% tumor ini terjadi pada maksila biasanya pada regio posterior.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tumor ini biasanya asimptomatik dan lesi yang kecil ditemukan pada saat pemeriksaan radiografis. Gambaran klinis yang sering muncul adalah pembengkakan atau ekspansi rahang yang tidak terasa sakit. Jika tidak dirawat, lesi akan tumbuh lambat membentuk massa yang masif. Rasa sakit dan parastesia jarang terjadi bahkan pada tumor yang besar.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tumor ini muncul dengan berbagai macam gambaran histologis antara lain variasi dalam bentuk folikular, pleksiform dan sel granular. Walaupun terdapat bermacam tipe histologis tapi hal ini tidak memperngaruhi perawatan maupun prognosis.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tipe solid atau multikistik tumbuh invasif secara lokal memiliki angka kejadian rekurensi yang tinggi bila tidak diangkat secara tepat tapi dari sisi lain tumor ini memiliki kecenderungan yang rendah untuk bermetastasis.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Ameloblastoma tipe solid/multikistik ini ditandai dengan angka terjadi rekurensi sampai 50% selama 5 tahun pasca perawatan. Oleh karena itu, ameloblastoma tipe solid atau multikistik harus dirawat secara radikal (reseksi dengan margin jaringan normal disekeliling tumor). Pemeriksaan rutin jangka panjang bahkan seumur hidup diindikasikan untuk tipe ini.</span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tipe unikistik</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Ameloblastoma unikistik sering terjadi pada pasien muda, 50% dari tumor ini ditemukan pada pasien yang berada pada dekade kedua. Lebih dari 90% ameloblastoma unikisik ditemukan pada mandibula pada regio posterior.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Ameloblastoma tipe unikistik umumnya membentuk kista dentigerous secara klinis maupun secara radiografis walaupun beberapa diantaranya tidak berhubungan dengan gigi yang tidak erupsi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tipe ini sulit didiagnosa karena kebanyakan ameloblastoma memiliki komponen kista. Tipe ini umumnya menyerang bagian posterior mandibula diikuti dengan regio parasimfisis dan anterior maksila. Sebuah variasi yang disebut sebagai ameloblastoma unikistik pertama sekali disebut pada tahun 1977 oleh Robinson dan Martinez. Mereka melaporkan bahwa tipe unikistik ini kurang agresif dan menyarankan enukleasi simple sebagai perawatannya. Studi menunjukan secara klinis enukleasi simple pada ameloblastoma tipe unikistik sebenarnya menunjukan angka rekurensi yang tinggi yaitu sekitar 60%. Dengan demikian enukleasi simple merupakan perawatan yang tidak sesuai untuk lesi ini dan perawatan yang lebih radikal dengan osteotomi periferal atau terapi krio dengan cairan nitrogen atau keduanya lebih sesuai untuk tumor ini.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tipe periferal/ekstraosseus</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Periferal ameloblastoma juga dikenal dengan nama ekstraosseus ameloblastoma atau ameloblastoma jaringan lunak. Biasanya terjadi pada gingiva atau mukosa alveolar. Tipe ini menginfiltrasi jaringan di sekelilingnya yaitu jaringan ikat gingiva dan tidak ada keterlibatan tulang di bawahnya. Periferal ameloblastoma ini umumnya tidak sakit, sessile, kaku, pertumbuhan eksofitik yang biasanya halus atau granular.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tumor ini diyakini mewakili 2 % sampai 10% dari seluruh kasus ameloblastoma yang didiagnosa. Tumor ini pernah dilaporkan terjadi pada semua rentang umur dari 9 sampai 92 tahun. Kasus-kasus melaporkan bahwa tumor ini terjadi kebanyakan pada pria daripada wanita dengan perbandingan 1,9 dengan </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">70% dari ameloblastoma tipe periferal ini terjadi pada mandibula, dari bagian ramus dari anterior mandibula sampai foramen mandibula paling sering terkena. Beberapa penulis lebih suka mengklasifikasikan mereka ke dalam hamartoma daripada neoplasma dan tumor ini biasnya bersifat jinak, tidak mengalami rekurensi setelah eksisi simpel komplit.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Perawatan yang direkomendasikan untuk tumor ini berbeda dengan perawatan tumor tipe lainnya karena tumor ini biasanya kecil dan bersifat lokal pada jaringan lunak superfisial. Kebanyakan lesi berhasil dirawat dengan eksisi lokal dengan mengikutsertakan sebagian kecil dari margin jaringan yang normal. Margin inferior harus diikutkan periosteoum untuk menyakinkan penetrasi sel tumor ke tulang tidak terjadi.</span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTcB4Lx8n4eUFYLBnJ7VbcNw0lLaNSyhwoESUdtA8a1UVKn2u78grIyrSnxPepbeKCo2aljH7xUf_8IVfuxDFTMYIbiBoE5Ki833oCvnef5TMfOeadJ0GY2V15D_h1Nb8p6FE8Z53txZFt/s1600/Picture3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Ameloblastoma Adalah" border="0" height="272" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTcB4Lx8n4eUFYLBnJ7VbcNw0lLaNSyhwoESUdtA8a1UVKn2u78grIyrSnxPepbeKCo2aljH7xUf_8IVfuxDFTMYIbiBoE5Ki833oCvnef5TMfOeadJ0GY2V15D_h1Nb8p6FE8Z53txZFt/s320/Picture3.png" title="Ameloblastoma Adalah" width="320" /></span></a></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Gambar 3. Periferal Ameloblastoma</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<h3 style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Gambaran Histopatologis</span></b></h3>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></b></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Ameloblastoma menunjukan berbagai macam variasi pola histologi bergantung pada arah dan derajat differensiasi sel tumor. Klasifikasi WHO membagi ameloblastoma secara histologis terdiri dari follikular, pleksiform, acanthomatous, sel granular dan tipe sel basal.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> Tipe Folikular</span></b></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Ameloblastoma tipe folikular menunjukan gambaran histologi yang tipikal dengan adanya sarang-sarang folikular dari sel-sel tumor yang terdiri dari sebuah lapisan periferal dari sel-sel kolumnar atau kuboidal dan sebuah massa sentral dari sel yang tersusun jarang yang menyerupai retikulum stellata. Degenerasi dari jaringan yang berbentuk seperti retikulum stellata itu akan menghasilkan pembentukan kista.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiekPtfFRXmLfTbdd0iiq38nWqn2FXvM4V01mwoyDa-PHNhFwfgNWE0FDFEc6XldtjbsyrH08J4uiQlJkWBbEqVCVSP8UhoLkQts2t4HEjl9QUmI78CoH0zIGzTes2x-PTUgomgmEfXTx4K/s1600/Picture4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Ameloblastoma Adalah" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiekPtfFRXmLfTbdd0iiq38nWqn2FXvM4V01mwoyDa-PHNhFwfgNWE0FDFEc6XldtjbsyrH08J4uiQlJkWBbEqVCVSP8UhoLkQts2t4HEjl9QUmI78CoH0zIGzTes2x-PTUgomgmEfXTx4K/s320/Picture4.png" title="Ameloblastoma Adalah" width="320" /></span></a></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Gambar 4 : Ameloblastoma tipe follikular</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tipe Pleksiform</span></b></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></b></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 24px;">Ameloblastoma tipe pleksiform ditandai dengan kehadiran sel tumor yang berbentuk seperti pita yang tidak teratur dan berhubungan satu sama lain. Stroma terbentuk dari jaringan ikat yang longar dan edematous fibrous yang mengalami degenerasi kistik</span><span style="line-height: 150%;">.</span></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVyNHxOBNOAigvYOQ7QsAQtXWp8Ei9ozhWOjWSHUEfxRRZPtol6wocp1vCyEuY-mAsq02vtb-qn_MOPkaZsF029pbxH3jig9jYocqdjvSymEFpjUJ3rGpt9G7RAR4Yeyuc5GSTqfyKrWQp/s1600/Picture5.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Ameloblastoma Adalah" border="0" height="174" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVyNHxOBNOAigvYOQ7QsAQtXWp8Ei9ozhWOjWSHUEfxRRZPtol6wocp1vCyEuY-mAsq02vtb-qn_MOPkaZsF029pbxH3jig9jYocqdjvSymEFpjUJ3rGpt9G7RAR4Yeyuc5GSTqfyKrWQp/s320/Picture5.png" title="Ameloblastoma Adalah" width="320" /></span></a></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Gambar 5: Ameloblastoma tipe pleksiform</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tipe Acanthomatous</span></b></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Ameloblastoma tipe ini ditandai dengan karakteristik adannya squamous metaplasia dari retikulum stelata yang berada diantara pulau-pulau tumor. Kista kecil terbentuk di tengah sarang sellular. Stroma terdiri dari jaringan ikat yang fibrous dan padat.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdGwz4ois93YseqlWgWRRdUoMvu4fPQsd5UCjzVbcQOujmqRhlCiw84cXFnAv7uvLymItat7egw-OfZ_G72b5lncsaCheLpSD1OjU53Pa-5CeEW-rpktkowfZukpncaklP3uLoPV9g2pbk/s1600/Picture6.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Ameloblastoma Adalah" border="0" height="218" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdGwz4ois93YseqlWgWRRdUoMvu4fPQsd5UCjzVbcQOujmqRhlCiw84cXFnAv7uvLymItat7egw-OfZ_G72b5lncsaCheLpSD1OjU53Pa-5CeEW-rpktkowfZukpncaklP3uLoPV9g2pbk/s320/Picture6.png" title="Ameloblastoma Adalah" width="320" /></span></a></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Gambar 6: Tipe acanthomatous</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tipe Sel Granular</span></b></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada ameloblatoma tipe sel granular ditandai dengan adanya transformasi dari sitoplasma biasanya berbentuk seperti sel retikulum stelata, sehingga memberikan gambaran yang sangat kasar, granular dan eosinofilik. Tipe ini sering melibatkan periferal sel kolumnar dan kuboidal. Hartman melaporkan 20 kasus dari ameloblastoma tipe sel granular dan menekankan bahwa tipe sel granular ini cenderung merupakan lesi agresif ditandai dengan kecenderungan untuk rekurensi bila tidak dilakukan tindakan bedah yang tepat pada saat operasi pertama. Sebagai tambahan, beberapa kasus dari tumor ini dilaporkan pernah terjadi metastasis.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghkbKwHutsMbMKC7TKcAwmGCqrVIPUz2eBS2eRhvDDUZ3PGgINoUXJLs4Qs9i1KVu17G1vQ1AZK0Ivo9xoeFOpSz0_wO1fKI8j2F-AQevj0vl_PIVTfnOv1IvjO4MPx5cTCKH7M-fqJx7d/s1600/Picture7.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Ameloblastoma Adalah" border="0" height="216" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghkbKwHutsMbMKC7TKcAwmGCqrVIPUz2eBS2eRhvDDUZ3PGgINoUXJLs4Qs9i1KVu17G1vQ1AZK0Ivo9xoeFOpSz0_wO1fKI8j2F-AQevj0vl_PIVTfnOv1IvjO4MPx5cTCKH7M-fqJx7d/s320/Picture7.png" title="Ameloblastoma Adalah" width="320" /></span></a></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Gambar 7: Tipe sel granular</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></b></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tipe Sel Basal</span></b></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Ameloblastoma tipe sel basal ini mirip karsinoma sel basal pada kulit. Sel epithelial tumor lebih primitif dan kurang kolumnar dan biasanya tersusun dalam lembaran-lembaran, lebih banyak dari tumor jenis lainnya. Tumor ini merupakan tipe yang paling jarang dijumpai.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhc3ZhjMT08ixw_hdAOWmqOwZT_gQUZBaufvJ700VFfbqTp12DT1ikFFOZk7mnFH_wH2PeqK8sfINYgxt0_ckD-XtbvhoEZ0USD3VTC1YIg-H8Rx3Aag0B_9l5m4JH1mmW0UkFV9clZ9eo/s1600/Picture8.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Ameloblastoma Adalah" border="0" height="238" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhc3ZhjMT08ixw_hdAOWmqOwZT_gQUZBaufvJ700VFfbqTp12DT1ikFFOZk7mnFH_wH2PeqK8sfINYgxt0_ckD-XtbvhoEZ0USD3VTC1YIg-H8Rx3Aag0B_9l5m4JH1mmW0UkFV9clZ9eo/s320/Picture8.png" title="Ameloblastoma Adalah" width="320" /></span></a></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Gambar 8: Tipe sel basal </span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<h3 style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Gambaran Radiologis</span></b></h3>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Secara radiologis, gambaran ameloblastoma muncul sebagai gambaran radiolusensi yang multiokular atau uniokular.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Multiokular</span></b></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada tipe ini, tumor menunjukkan gambaran bagian-bagian yang terpisah oleh septa tulang yang memperluas membentuk masa tumor.7 Gambaran multiokular ditandai dengan lesi yang besar dan memberikan gambaran seperti soap bubble.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Ukuran lesi yang sebenarnya tidak dapat ditentukan karena lesi tidak menunjukkan garis batasan yang jelas dengan tulang yang normal. Resopsi akar jarang terjadi tapi kadang-kadang dapat dilihat pada beberapa lesi yang tumbuh dengan cepat.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjd0O-4pe_F8s9hRqwd5ZorjTEaN-AEHF3Mzi8WNsGevErsZ_7CobUorwDEAhY24nuNfWxi22apkrxfqUhV_7ToRTtPqwbRHpWXU7c9tYuZp_HacNjeAL5M6rnp_P8SN-JgO5mLzKycxISx/s1600/Picture9.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Ameloblastoma Adalah" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjd0O-4pe_F8s9hRqwd5ZorjTEaN-AEHF3Mzi8WNsGevErsZ_7CobUorwDEAhY24nuNfWxi22apkrxfqUhV_7ToRTtPqwbRHpWXU7c9tYuZp_HacNjeAL5M6rnp_P8SN-JgO5mLzKycxISx/s320/Picture9.png" title="Ameloblastoma Adalah" width="278" /></span></a></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Gambar 9: Multiokular ameloblastoma</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Uniokular</span></b></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada tipe lesi uniokular biasanya tidak tampak adanya karakteristik atau gambaran yang patologis. Bagian periferal dari lesi biasanya licin walaupun keteraturan ini tidak dijumpai pada waktu operasi. Pada lesi lanjut akan mengakibatkan pembesaran rahang dan penebalan tulang kortikal dapat dilihat dari gambaran roentgen.</span></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQCykWRC_bsKgu9rgs6cO65ap5lJiXTV1B76dLMEFROb9LY3JI7oaRCk8TqOjkAmXEF0SN-XiRSS4qkAfMg6D81GTF0L0nl4IP12XriSwE93CCjFmnjna3V8zNmo9WBlZsw2Nv0SUItjeu/s1600/Picture10.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Ameloblastoma Adalah" border="0" height="183" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQCykWRC_bsKgu9rgs6cO65ap5lJiXTV1B76dLMEFROb9LY3JI7oaRCk8TqOjkAmXEF0SN-XiRSS4qkAfMg6D81GTF0L0nl4IP12XriSwE93CCjFmnjna3V8zNmo9WBlZsw2Nv0SUItjeu/s320/Picture10.png" title="Ameloblastoma Adalah" width="320" /></span></a></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Gambar 10: Ameloblastoma tipe uniokular</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<h3 style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Perawatan</span></b></h3>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Perawatan tumor ini beragam mulai dari kuretase sampai reseksi tulang yang luas, dengan atau tanpa rekonstruksi. Radioterapi tidak diindikasikan karena lesi ini radioresisten. Pada beberapa literatur juga ditemukan indikasi untuk dielektrokauterisasi, bedah krio dan penggunaan agen sklorosan sebagai pilihan perawatan. Pemeriksaan kembali (follow up pasca operasi) penting karena hampir 50% kasus rekurensi terjadi pada lima tahun pertama pasca operasi.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Perawatan untuk tumor ini harus dieksisi dan harus meliputi neoplasma sampai jaringan sehat yang berada di bawah tumor. Setelah itu, harus dilanjutkan dengan elektrodesikasi atau dengan dirawat lukanya dengan larutan Karnoy.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Kemungkinan untuk terjadi rekurensi ada dan pasien harus diinstruksikan untuk mengikuti pemeriksaan secara berkala sampai bertahun-tahun setelah operasi. Iradiasi paska operasi ditujukan untuk mengurangi insidensi rekurensi dan harus dilakukan secara rutin.14 Kebanyakan ahli bedah melakukan reseksi komplit pada daerah tulang yang terlibat tumor dan kemudian dilakukan bone graft. Tumor ini tidak bersifat radiosensitif tapi Andra (1949) melaporkan bahwa terapi dengan X-ray dan Radium mempunyai efek dalam menghambat pertumbuhan lesi ini. Waldron dan Worman (1931) melakukan enukleasi pada ameloblastoma yang kecil, sementara sebagian penulis merekomendasikan reseksi total maupun reseksi sebagian untuk kasus yang lebih besar. Bagaimanapun, ahli bedah yang pertama kali melakukan operasi kasus ameloblastoma memiliki kesempatan terbaik untuk mengobati pasien. Byars dan Sarnat (1945) menyimpulkan bahwa ameloblastoma harus dienukleasi bila uniokular, dikauterisasi dengan panas atau bahan kimia dan jika multiokular direseksi dengan mengikutkan sedikit tulang yang normal jika ekstensif. Rankow dan Hickey (1954) meninjau ulang 29 kasus ameloblastoma dan menemukan bahwa insidensi terjadi rekurensi sebanyak 91% jika dilakukan kuretase lokal, sementara tidak terjadi rekurensi jika dilakukan reseksi (18 kasus).</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><b>Beberapa prosedur operasi yang mungkin digunakan untuk mengobati ameloblastoma antara lain:</b></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></b></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> Enukleasi</span></b></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Enukleasi merupakan prosedur yang kurang aman untuk dilakukan. Weder (1950) pada suatu diskusi menyatakan walaupun popular, kuretase merupakan prosedur yang paling tidak efisien untuk dilakukan. Enukleasi menyebabkan kasus rekurensi hampir tidak dapat dielakkan, walaupun sebuah periode laten dari pengobatan yang berbeda mungkin memberikan hasil yang salah. Kuretase tumor dapat meninggalkan tulang yang sudah diinvasi oleh sel tumor.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Teknik enukleasi diawali dengan insisi, flap mukoperiostal dibuka. Kadang-kadang tulang yang mengelilingi lesi tipis. Jika dinding lesi melekat pada periosteum, maka harus dipisahkan. Dengan pembukaan yang cukup, lesi biasanya dapat diangkat dari tulang. Gunakan sisi yang konveks dari kuret dengan tarikan yang lembut. Saraf dan pembuluh darah biasanya digeser ke samping dan tidak berada pada daerah operasi. Ujung tulang yang tajam dihaluskan dan daerah ini harus diirigasi dan diperiksa. Gigi-gigi yang berada di daerah tumor jinak biasanya tidak diperlukan perawatan khusus. Jika devitalisasi diperlukan, perawatan endodontik sebelum operasi dapat dilakukan.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Eksisi Blok</span></b></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Kebanyakan ameloblastoma harus dieksisi daripada dienukleasi. Eksisi sebuah bagian tulang dengan adanya kontinuitas tulang mungkin direkomendasikan apabila ameloblastomanya kecil. Insisi dibuat pada mukosa dengan ukuran yang meliputi semua bagian yang terlibat tumor. Insisi dibuat menjadi flap supaya tulang dapat direseksi di bawah tepi yang terlibat tumor. Lubang bur ditempatkan pada outline osteotomi, dengan bur leher panjang Henahan. Osteotom digunakan untuk melengkapi pemotongan. Sesudah itu, segmen tulang yang terlibat tumor dibuang dengan tepi yang aman dari tulang yang normal dan tanpa merusak border tulang.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Setelah meletakkan flap untuk menutup tulang, dilakukan penjahitan untuk mempertahankan posisinya. Dengan demikian eksisi tidak hanya mengikutkan tumor saja tetapi juga sebagian tulang normal yang mengelilinginya. Gigi yang terlibat tumor dibuang bersamaan dengan tumor. Gigi yang terlibat tidak diekstraksi secara terpisah.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgupLJ4ROZhqu2slwJy-81BXuuPS1CZcR9mg9BpEWfEYzqaq3jdVL2mH0wSkzTNXIVJjP08JIVF4b4Spn23lH92U1Xhk9jEqXLiJ08XdGuFCBbE7uoPWse1WrgIs0ijlvk3YS7aPIJ2FLnV/s1600/Picture11.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Ameloblastoma Adalah" border="0" height="258" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgupLJ4ROZhqu2slwJy-81BXuuPS1CZcR9mg9BpEWfEYzqaq3jdVL2mH0wSkzTNXIVJjP08JIVF4b4Spn23lH92U1Xhk9jEqXLiJ08XdGuFCBbE7uoPWse1WrgIs0ijlvk3YS7aPIJ2FLnV/s320/Picture11.png" title="Ameloblastoma Adalah" width="320" /></span></a></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Gambar 11: Eksisi Blok</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Hemimandibulektomi</span></b></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Merupakan pola yang sama dengan eksisi blok yang diperluas yang mungkin saja melibatkan pembuangan angulus, ramus atau bahkan pada beberapa kasus dilakukan pembuangan kondilus. Pembuangan bagian anterior mandibula sampai ke regio simfisis tanpa menyisakan border bawah mandibula akan mengakibatkan perubahan bentuk wajah yang dinamakan ” Andy Gump Deformity”.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Reseksi mandibula dilakukan setelah trakeostomi dan diseksi leher radikal (bila diperlukan) telah dilakukan. Akses biasanya diperoleh dengan insisi splitting bibir bawah.17 Bibir bawah dipisahkan dan sebuah insisi vertikal dibuat sampai ke dagu. Insisi itu kemudian dibelokkan secara horizontal sekitar ½ inchi dibawah border bawah mandibula. Kemudian insisi diperluas mengikuti angulus mandibula sampai mastoid. Setelah akses diperoleh, di dekat foramen mentale mungkin saja dapat terjadi pendarahan karena adanya neurovascular.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEit0MUBztqU616GY07ipVe0j29sIKlP5X4pJJ5AJDqkm5pz2MhQ1YReRjccr4o9pi8PIySAf17lXtybdhf1yX00eUaKvgyG9GMfdypycpav33GxWvVfy42-eQSgfM7sRV5ildmM-_DrWbxw/s1600/Picture12.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Ameloblastoma Adalah" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEit0MUBztqU616GY07ipVe0j29sIKlP5X4pJJ5AJDqkm5pz2MhQ1YReRjccr4o9pi8PIySAf17lXtybdhf1yX00eUaKvgyG9GMfdypycpav33GxWvVfy42-eQSgfM7sRV5ildmM-_DrWbxw/s320/Picture12.png" title="Ameloblastoma Adalah" width="215" /></span></a></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Gambar 12: Pola Insisi pada Hemimandibulektomi</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Permukaan dalam mandibula secara perlahan-lahan dibuka dengan mendiseksi mukosa oral. Dengan menggunakan gigli saw pemotongan dilakukan secara vertikal di daerah mentum. Hal ini akan memisahkan mandibula secara vertikal. Mandibula terbebas dari otot yang melekat antara lain muskulus depressor labii inferior, depressor anguli oris dan platysma. Bagian mandibula yang akan direseksi dibebaskan dari perlekatannya dari mukosa oral dengan hati-hati. Setelah itu, komponen rahang yang mengandung massa tumor dieksisi dengan margin yang cukup.18 Bagian margin dari defek bedah harus dibiopsi untuk pemeriksaan untuk menentukan apakah reseksi yang dilakukan cukup atau tidak. Jika bagian itu bebas dari tumor, bagian ramus dan kondilus mandibula harus dipertahankan untuk digunakan pada rekonstruksi yang akan datang. Ramus paling baik dipotong secara vertikal. Ketika mandibula disartikulasi, maka ada resiko pendarahan karena insersi temporalis dan otot pterygoid lateral dipisahkan. Hal ini dapat dihindari dengan membiarkan kondilus dan prosessus koronoid berada tetap in situ. Setelah hemimandibulektomi, penutupan luka intraoral biasanya dilakukan dengan penjahitan langsung.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjF2_hhlSd1AOw5m3J6j1CErhaQNWt9Wl2xUsRK1sinHrXRWV9konLyMymIlBDhyphenhyphenITkzur6U7Q_Ms0mQkGAn4L1QXyCjwEnZLyY-z_p0ckpdhY2alZmiCrdVQbtd048MejnoUukUDId-nI5/s1600/Picture13.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Ameloblastoma Adalah" border="0" height="146" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjF2_hhlSd1AOw5m3J6j1CErhaQNWt9Wl2xUsRK1sinHrXRWV9konLyMymIlBDhyphenhyphenITkzur6U7Q_Ms0mQkGAn4L1QXyCjwEnZLyY-z_p0ckpdhY2alZmiCrdVQbtd048MejnoUukUDId-nI5/s400/Picture13.png" title="Ameloblastoma Adalah" width="400" /></span></a></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Gambar 13: Tipe umum dari reseksi mandibula A. Dengan keterlibatan kondilus B.Tanpa pembuangan kondilus</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Hemimaksilektomi</span></b></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Akses ke maksila biasnya diperoleh dengan insisi Weber Fergusson. Pemisahan bibir melalui philtrum rim dan pengangkatan pipi dengan insisi paranasal dan infraorbital menyediakan eksposure yang luas dari wajah dan aspek lateral dari maksila dan dari ethmoid.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh706UFJiHQp1u-CbBjctLjGdSTc2L1CiVdBqWcsLJHOFGADyk9yyuX2-UMT5itEQOtMMneJArg9RbylTuAzlNtKi5AWUhydtBU0bJ7GXDEzbtGHgOJepjieocY7h7ULTHI38PQdepSdfGa/s1600/Picture14.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Ameloblastoma Adalah" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh706UFJiHQp1u-CbBjctLjGdSTc2L1CiVdBqWcsLJHOFGADyk9yyuX2-UMT5itEQOtMMneJArg9RbylTuAzlNtKi5AWUhydtBU0bJ7GXDEzbtGHgOJepjieocY7h7ULTHI38PQdepSdfGa/s320/Picture14.png" title="Ameloblastoma Adalah" width="288" /></span></a></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Gambar 14: Pola Insisi Weber Fergusson</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Setelah diperoleh eksposure yang cukup, dilakukan pemotongan jaringan lunak dan ekstraksi gigi yang diperlukan. Kemudian dilakukan pemotongan dengan oscillating saw dari lateral dinding maksila ke infraorbital rim kemudian menuju kavitas nasal melalui fossa lakrimalis. Dari kavitas nasal dipotong menuju alveolar ridge. Setelah itu, dilakukan pemotongan pada palatum keras. Kemudian pemotongan lateral dinding nasal yang menghubungkan lakrimal dipotong ke nasofaring dengan mengunakan chisel dan gunting Mayo dan kemudian dilakukan pemotongan posterior. Pembuangan spesimen dan packing kavitas maksilektomi yang tepat diperlukan untuk mengkontrol pendarahan.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinGMAZ5iNltQ5roaNbvMUnVUXiIQch1lW5a4Q6GYFN3eFVif-DG9_3tQLzHUFE7BORu76epZgfBK0hnFoXhE468dLcPJzTfFLou8tTWeRBubIRcQD5uRdEtmuGtG0RsTJb3uwW504m1u3w/s1600/Picture15.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Ameloblastoma Adalah" border="0" height="304" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinGMAZ5iNltQ5roaNbvMUnVUXiIQch1lW5a4Q6GYFN3eFVif-DG9_3tQLzHUFE7BORu76epZgfBK0hnFoXhE468dLcPJzTfFLou8tTWeRBubIRcQD5uRdEtmuGtG0RsTJb3uwW504m1u3w/s320/Picture15.png" title="Ameloblastoma Adalah" width="320" /></span></a></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Gambar 15: Pemotongan tulang pada subtotal maksilektomi </span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Setelah hemostasis terjadi, manajemen maksilektomi yang tepat dapat membantu ahli prostodonsia untuk merehabilitasi pasien. Semua bagian tulang yang tajam dihaluskan. Prosesus koronoid harus diangkat, karena dekat dengan margin lateral defek yang akan menyebabkan penutup protesa lepas ketika mulut dibuka. </span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Flap yang ada pada mukosa dikembalikan menutupi margin medial tulang. Skin graft kemudian dijahit ke tepi luka, lebih baik hanya lembaran tunggal. Permukaan dibawah flap pipi, tulang, otot periorbita dan bahkan dura semuanya ditutup. Graft dipertahankan dengan packing iodoform gauze yang diisi benzoin tincture. Packing yang cukup digunakan untuk mengisi kembali kontur pipi. Obturator bedah yang sudah dibuat oleh ahli prostodonsi direline dengan soft denture reliner sehingga dapat mendukung packing dan menutup defek. Obturator dapat dipasangkan ke gigi-gigi secara fixed atau tidak, tergantung kondisi individual pasien. Flap pipi kemudian dikembalikan dan menutup lapisan.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<h3 style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Rekontruksi pasca bedah</span></b></h3>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></b></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pemakaian protesa obturator</span></b></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pemasangan protesa palatal secara imidiate telah menjadi perawatan standard setelah dilakukan maksilektomi atau palatektomi, kecuali digunakan rekonstruksi free flap. Cacat bedah dapat memberikan efek samping terhadap kesehatan fungsional dan psikologis pasien. Tujuan dari rekonstruksi adalah untuk mengembalikan fungsi bicara, fungsi pencernaan, menyediakan dukungan terhadap bibir dan pipi dan membangun kembali proyeksi midfacial.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pasien yang menjalani reseksi maksila akan direhabilitasi dalam tiga fase masng-masing fase memerlukan protesa obturator yang akan mendukung kesembuhan pasien. Ketiga obturator protesa ini adalah obturator bedah, obturator interim, dan obturator definitif.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Obturator Bedah</span></b></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Rehabilitasi prostodontik dimulai dengan obturator bedah yang mana dimasukkan pada waktu bedah untuk membantu mempertahankan packing, mencegah kontaminasi oral dari luka bedah dan skin graft dan memungkinkan pasien untuk berbicara dan menelan selama periode postoperasi inisial.21 Protesa ini akan digunakan kira-kira 5 sampai 10 hari. 20</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Obturator Interim</span></b></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Obturator bedah akan dikonversi menjadi obturator interim dengan penambahan bahan-bahan lining untuk adaptasi terhadap defek. Protesa interim ini secara periodik akan direadaptasi dan direline kembali untuk menyesuaikan terhadap perubahan dimensional selama proses penyembuhan jaringan defek. Proses ini akan meningkatkan kenyamanan dan fungsional pasien.21 Tujuan dari obturator ini adalah mengembalikan fungsi bicara dengan mengembalikan kontur palatal. Protesa ini akan digunakan sekitar dua sampai enam bulan.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Obturator Defenitif</span></b></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Obturator defenitif akan dibuat ketika penyembuhan jaringan dan kontraksi telah selesai. Pembuatan protesa defenitif sebelum kontur jaringan stabil memerlukan penyesuaian termasuk perubahan posisi gigi atau penyesuaian terhadap bagian perifer protesa.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzg6o-gOjDBocOby4Aa-WlO4S8zFGsDauYq3ZPstGK6NbJKVL8goZSq_WlVU_4iZETUVVjfJ6tmGhd_Btnd0HlNPzrzXJDnPvZBiw_BkmUWrTZKE0WPPQfScDsRvBmGnUSfDk73FxR8piS/s1600/Picture16.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Ameloblastoma Adalah" border="0" height="235" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzg6o-gOjDBocOby4Aa-WlO4S8zFGsDauYq3ZPstGK6NbJKVL8goZSq_WlVU_4iZETUVVjfJ6tmGhd_Btnd0HlNPzrzXJDnPvZBiw_BkmUWrTZKE0WPPQfScDsRvBmGnUSfDk73FxR8piS/s320/Picture16.png" title="Ameloblastoma Adalah" width="320" /></span></a></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Gambar 16: Obturator A. Defek palatal, B. Obturator bedah, C. Obturator interim, D.Obturator defenitif</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pengunaan plat</span></b></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tujuan dari rekonstruksi mandibula adalah membangun kontinuitas mandibula, membangun osseus alvelolar bases dan koreksi terhadap defek jaringan lunak. Pada umumnya kehilangan mandibula yang diakibatkan karena proses patologis akan meninggalkan jaringan lunak yang akan sembuh. Bila dilakukan mandibulektomi akan menghasilkan defek tulang yang besar dan jaringan lunak.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Defek pada mandibula bagian lateral lebih dapat ditoleransi dan tidak membutuhkan rekonstruksi. Kebalikannya defek pada anterior mandibula akan menimbulkan kecacatan fungsional dan kosmetik yang parah. Waktu yang tepat untuk melakukan rekonstruksi masih diperdebatkan.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada literatur disebutkan ada berbagai macam metode yang digunakan untuk mengembalikan defek pada mandibula. Metode ini dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori dasar yaitu bahan alloplastik, bahan alloplastik dengan tulang dan tulang autogenous. Bahan alloplastik telah digunakan secara luas pada rekonstruksi mandibula dalam bentuk kawat atau plat, material organik (kalsium aluminat, kalsium apatit, kalsium sulfat) dan bahan sintetik (metilmetakrilat, proplas dan teflon). Dari semuanya, plat rekonstruksi biasanya dibuat dari stainless steel, AO Plates (Arbeitsgemeinschaft fur Ostheosynthefragen Plate) , vitallium dan titanium (titorp plates). Komplikasi yang umum terjadi meliputi ekstrusi/ekspose plat, kehilangan sekrup, dan fraktur plat.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><b>Plat rekonstruksi mandibula memiliki keuntungan dari segi:</b></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> Tidak membutuhkan donor</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> Pengeluaran</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> Kontur yang baik</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> Kemampuan untuk membentuk kondilus.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb-IekqYvIYRhm6ykiClFYI3ss0TMy7CZv3MPOtbhvrJLMHhlnwMRk8H-Dwwkpng3cE0B31O2U_RzWpXYNI9Y66Y-hPFRDG7XcKceHMMYT4TR0F6vUUy4ueDKFvBepqVePZJueMio4FaHX/s1600/Picture17.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Ameloblastoma Adalah" border="0" height="275" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb-IekqYvIYRhm6ykiClFYI3ss0TMy7CZv3MPOtbhvrJLMHhlnwMRk8H-Dwwkpng3cE0B31O2U_RzWpXYNI9Y66Y-hPFRDG7XcKceHMMYT4TR0F6vUUy4ueDKFvBepqVePZJueMio4FaHX/s320/Picture17.png" title="Ameloblastoma Adalah" width="320" /></span></a></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Gambar 17. Plat AO</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Ameloblastoma Adalah</b></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<br /></div>
drg. Adi Pratamahttp://www.blogger.com/profile/11619603784247579819noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5181445556211213958.post-51453097047697447242015-09-18T13:55:00.000+07:002015-10-01T11:26:01.269+07:00Resin Akrilik Dalam Kedokteran Gigi<h2>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><a href="http://adifkgugm.blogspot.com//2015/09/resin-akrilik-dalam-kedokteran-gigi.html" target="_blank">Resin Akrilik Dalam Kedokteran Gigi</a></span></h2>
<div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgehxyJSO5aG6WIuU4rYCPNI2vHY-Tkl6335O5qz0kLO-G3FmntgmIy9pkWHT-hpt9dDC3cEmugS2Eg96XlPxADTIdyOu2lQdaDosOe5juBtEDU0hZv3Crv8Ulf-TrYEjlIClweBNHD1pmg/s1600/download.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Resin Akrilik Dalam Kedokteran Gigi" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgehxyJSO5aG6WIuU4rYCPNI2vHY-Tkl6335O5qz0kLO-G3FmntgmIy9pkWHT-hpt9dDC3cEmugS2Eg96XlPxADTIdyOu2lQdaDosOe5juBtEDU0hZv3Crv8Ulf-TrYEjlIClweBNHD1pmg/s1600/download.jpg" title="Resin Akrilik Dalam Kedokteran Gigi" /></span></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Resin akrilik atau biasa disebut akrilik berasal dari bahasa latin yaitu acrolain yang berarti bau yang tajam. Akrilik merupakn suatau senyawa yang berasal dari Asam Acrolain atau gliserin aldehida yang secara kimia dikenal sebagai polymetil metakrilat. Polymetil metakrilat ini adalah senyawa yang dapat kita sintesis dari bahn-bahan berikut antara lain: minyak bumi, gas bumi atau arang batu. Akrilik atau resin akrilik yang dipakai dalam bidang kedokteran gigi ini terdiri komposisi berupa cairan (monomer) monometil metakrilat dan dalam bentuk bubuk (polimer) polimetil metakrilat.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Secara umum, penggunaan resin akrilik dalam bidang kedokteran gigi ini biasa digunakan sebagai bahan denture base, orthodontik base, basis gigi tiruan, pembuatan anasir gigi tiruan (artificial teeth) dan bias juga digunakan sebagai bahan restorasi untuk mengganti gigi yang rusak.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Resin akrilik yang digunakan dalam bidang kedokteran gigi harus memiliki syarat-syarat agar tidak merugikan bagi operator (doktr gigi), laboran maupun pasien yang memakainya. Syarat-syarat tersebut ntara lain adalah sebagai berikut :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<ul>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tidak toksik dan tidak mengiritasi</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tidak larut dalam saliva dan mengabsorbsi</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Mempunyai modulus elastisitas tinggi</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Mempunyai proporsional limit tinggi</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Mempunyai kekuatab impak tinggi</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Mempunyai fatique strength tinggi</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Keras serta memiliki daya tahan yang baik terhadap abrasi</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Estetik cukup baik</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Radio-opacity</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Mudah direparasi apabila patah</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Mempunyai densitas rendah untuk memudahakn retansi dalam mulut</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Mudah dibersihkan</span></li>
</ul>
<div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Sifat sifat fisik resin akrilik</b> adalah sifat resin akrilik yang dapat dilihat dalam wujud fisiknya. Sifat fisik resin antara lain adalah :</span></div>
<div>
<ul>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Resin memiliki kekerasan (hardness)sebesar 16-22 KHN yang berarti resin akrilik sangat mudah terkikis dan tergores.</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Penghantaran panas, resin akrilik mempunyai sifat penghantar panas dan listrik rendah dibandingkan dengan logam. Penghantar panasnya sebesar 5,7 x 10 kal/detik/cm/oC/cm.</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Akrilik mengalami pengerutan waktu proses polimerisasi dan pendinginannya.</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Akrilik menyerap air sebesar 0,45 mgcm.</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Akrilik tidak larut dalam pelarut asam, basa lemah dan pelarut organik tapi larut dalam keton dan ester.</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Daya adhesi antara resin akrilik terhadap logam rendah sehingga memerlukan suatu ikatan mekanis seperti undercut atau permukaan yang kasar.</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Sifat estetika cukup memuaskan, karena akrilik dapat diberi warna sesuai kebutuhan.</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Akrilik tidak mempunyai warna dan bau serta tidak menimbulkan gejala-gejala alergi sehingga jaringan mulut dapat menerima dengan baik.</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Akrilik mempunyai sifat cold flow, yaitu apabila akrilik mendapat beban atau tekanan yang terus memerus dan kemudian tekanan ditiadakan, maka akan berubah bentuk secara permanen</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Retak (crazing), dapat timbul retak retak di permukaan akrilik. Hal ini bisa disebabkan tensile stress yang menyebabkan terpisahnya molekul molekul polimer</span></li>
</ul>
</div>
<div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Sifat kimia resin akrilik</b> adalah sifat resin akrilik yang dilihat berdasarkan struktur kimianya. Resin akrilik memiliki sifat kimia yaitu </span></div>
<div>
<ul>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">resin akrilik tidak dapat berpolimerisasi secara sempurna sehingga dari reaksi polimerisasi yang terjadi selalu di dapatkan sisa-sisa monomer yang bila diaplikasikan dalam rongga mulut dapat menyebabkan iritasi pada jaringan.</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">resin akrilik merupakan bahan yang memiliki system yang stabil artinya tidak berubah warnanya, yang mengindikasikan bahwa bahan tahan terhadap ekspansi termis dan bahan ini mudah dibentuk.</span></li>
</ul>
<div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
</div>
<div>
<div>
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Macam – macam resin akrilik berdasarkan reaksinya yaitu :</span></b></div>
<div>
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></b></div>
<h3>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">Head Cured Acrylic Resin</span></h3>
<div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Resin akrilik dimana dalam pengolahannya membutuhkan curing / pemasakan dengan panas agar diperoleh polimerisasi yang sempurna. Adapun komposisinya ada dua yaitu:</span></div>
<div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Powder</span></b></div>
<div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Polimer, polimethyl metacrylate, baik serbuk yang diperoleh dari polimerisasi methyl metacrylate dalam air maupun pertikel yang tidak teratur bentuknya yang diperolah dengan cara menggerinda batangan polimer.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Initiator peroksida berupa 0,2 – 0,5 % benzoil peroksida. Pigmen tercampur dalam partikel polimer sebanyaj 1%</span></div>
<div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Liquid</span></b></div>
<div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Monomer methyl metacrylate, stabilizer sekitar 0,006 % hydroquinone untuk mencegah berlangsungnya polimerisasi selama penyimpanan. Kadang – kadang terdapat bahan untuk memacu cross link seperti ethylene glycol dimetacrilat.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<h3>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"> Self Cured Acrylic Resin</span></h3>
<div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Akrilik ini juga dinamakan autopolymerizing ,dapat juga disebut chemical activated materials. Pada pengolahannya tidak membutuhkan panas.Komposisinya sama dengan bahan heat cured hanya pada self cured cairannya mengandung bahan activator. Zat activator ini umumnya golongan amina organic, dalam hal ini dapat digunakan dimethyl paratoluidine ataupun amina tertier. Akrilik self cured digunakan untuk bahan restorasi, bahan pengisi yang aktif yaitu dipergunakan dalam pembentukan sendok cetak khusus untuk pengambilan cetakan, reparasi gigi tiruan, relining dan rebasing, pada alat orthodonsia yang removable dan untuk penambahan post-dam pada landasan gigi tiruan atas.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Perbandingan bahan akrilik heat cured dengan bahan akrilik self cured sebagai berikut :</span></div>
<div>
<ul>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Komposisinya sama tapi pada bahan self cured cairannya mengandung bahan activator seperti dimethyl paratoluidin.</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Porositas bahan self cured lebih besar daripada heat cured, meskipun ini tidak mudah dilihat pada resin yang diberi pigmen. Hal ini disebabkan oleh karena terlarutnya udara dalam monomer yang tidak larut dalam polimer pada suhu kamar.</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Secara umum bahan self cured mempunyai berat molekul rata-rata lebih rendah dan mengandung lebih banyak sisa monomer yaitu sekitar 2-5 %.</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Bahan sel cured tidak sekuat heat cured, transverse strength bahan ini kira-kira 80% dari bahan heat cured. Ini mungkin berkaitan dengan berat molekulnya yang lebih ringan.</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Mengenai sifat-sifat rheologynya, bahan heat cured lebih baik dari self cured karena bahan self cured menunjukkan distorsi yang lebih besar dari pemakaian. Pada pengukuran creep bahan polimetil metakrilat, polimer heat cured mempunyai deformasi awal yang lebih kecil juga lebih sedikit creep dan lebih cepat kembali dibandingkan dengan bahan self cured.</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Stabilitas warna bahan self cured jelek, bila dipakai activator amina tertiar dapat terjadi penguningan setelah beberapa lama.</span></li>
</ul>
<div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<h3>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">Light Cured Acrylic Resin</span></h3>
<div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Reaksi polimerisasi free radikal addition dapat dilakukan dengan menggunakan sinar tampak (visible light). Dengan cara ini terjadinya polimerisasi tidak mengalami hambatan, terutama oleh karena adanya oksigen pada bagian permukaan akrilik. Alat yang digunakan adalah curing unit, didalamnya terdapat empat buah lampu halogen yang dapat menghasilakan panjang gelombang 400-500 nm.</span></div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<div>
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Manipulasi resin akrilik</span></b></div>
<div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam proses manipulasi, perbandingan monomer dan polimer akan menentukan struktur resin. Makin banyak polimer yang dipakai proses polimernya makin lambat dan pengeruta makin berkurang. Perbandingan yang sesuai antara polimer : monomer = 3:1 (menurut volume) atau 2:1 (menurut berat).</span></div>
<div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tahap awal dari manipulasi gips adalah dengan mencampurkan perbandingan antara monomer dan monomer secara tepat dilakukan di dalam tempat (mixing jar) yang terbuat dari keramik atau gelas yang tidak tembus cahaya. Hal ini dilakukan dengan maksud agar tidak terjadi polimerisasi awal atau dini. Setelah polimer dicampur dengan monomer akan terjadi reaksi dengan tahap-tahap sebagai berikut :</span></div>
<div>
<ul>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tahap I : adonan seperti pasir (sandy stage)</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tahap II: adonan seperti Lumpur basah (mushy stage)</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tahap III: adonan apabila disentuh dengan jari/alat bersifat lekat, apabila ditarik membentuk serat (strangy stage). Butir-butir polimer mulai larut, monomer bebas meresap ke dalam polimer</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tahap IV: adonan bersifat plastis (dough stage). Pada tahap ini sifat lekat hilang dan adonan mudah dibentuk sesuai dengan bentuk yang kita inginkan.</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tahap V: kenyal seperti karet (rubbery stage). Pad tahap ini telah banyak monomer yang menguap, terutama pada permukaannya sehingga terjadi permukaan yang kasar.</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tahap VI: kaku dan keras (rigid stage). Pada tahap ini adonan telah menjadi keras dan getas pada permukaannya, sedang keadaan di bagian dalam adukan masih kenyal. (Combe, 1992 : 270-278). Dan yang harus diperhatikan dalam manipulasi ini adalah operator harus menggunakan masker, sebab jika terlalu banyak menghirup monomer tidak baik untuk kesehatan paru-paru.</span></li>
</ul>
</div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Pengisian ruang cetak atau mould space dengan resin akrilik </b> </span></div>
<div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Ruang cetak adalah ruang/rongga yang telah disiapkan untuk diisi dengan akrilik. Ruang tersebut dindingnya dibatasi oleh gips dan gips tersbut tetanam dalam kuvet. Sebelum ronggs diisi dengan akrilik terlebih dahulu diolesi dengan bahan separator/ pemisah yang umumnya menggunakan could mould seal (CMS). Ruang cetak diisi dengan akrilik pada waktu adonan mencapai tahap plastis (dough stage). Sewaktu melakukan pengisian ke dalam cetakan pelu diperhatikan :</span></div>
<div>
<ul>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Cetakan terisi penuh.</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Sewaktu dipress terdapat tekanan yang cukup pada cetakan, ini dapat dicapai dengan cara mengisikan dough sedikit lebih banyak ke dalam cetakan. Selama polimerisasi terjadi kontraksi yang mengakibatkan berkurangnya tekanan di dalam cetakan. Pengisian yang kurang dapat menyebabkan terjadi shrinkage porosity, selain itu porus disebabkan oleh karena adonan gips kurang pengetukan atau diketuk sehingga masih ada udara yang terjebak.</span></li>
</ul>
</div>
<div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Setelah pengisian maka diperlukan pengepressan menggunakan alat hydroulic bench press. Tahap selanjutnya adalah perendaman dalam air dingin selama 8 jam, untuk menyempurnakan dan mempercepat polimerisasi maka setelah pengisian dan pengepressan perlu dilakukan pemasakan yaitu di dalam boiling water (air panas) (Combe,1992 :168,170,272 dan Phillips, 1991 : 215,216 ).</span></div>
</div>
<div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Resin Akrilik Dalam Kedokteran Gigi</span></b></div>
<div>
<br /></div>
</div>
</div>
drg. Adi Pratamahttp://www.blogger.com/profile/11619603784247579819noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5181445556211213958.post-34691511520262526432015-09-17T23:39:00.002+07:002015-10-01T11:26:12.657+07:00Etiologi Resorpsi Akar Interna dan Resorpsi Akar Eksterna serta Patogenesisnya<h2 style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><a href="http://adifkgugm.blogspot.com//2015/09/etiologi-resorpsi-akar-interna-dan.html" target="_blank">Etiologi Resorpsi Akar Interna dan Resorpsi Akar Eksterna serta Patogenesisnya</a></span></h2>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam ilmu kedokteran gigi, resorpsi akar adalah pengrusakan atau penghancuran yang menyebabkan hilangnya struktur gigi. Hal ini disebabkan oleh kerja sel tubuh yang menyerang bagian dari gigi. Bila kerusakan meluas ke seluruh gigi, dinamakan resorpsi gigi. Kerusakan akar yang parah dapat terjadi bila kerusakan sudah mencapai pulpa, sehingga sangat sulit untuk dirawat dan biasanya memerlukan ekstraksi gigi. Resorpsi akar terjadi akibat diferensiasi makrofag menjadi odontoklas yang akan meresorpsi sementum permukaan akar serta dentin akar. Tingkat keparahannya bervariasi dapat dilihat dari bukti-bukti berupa lubang mikroskopis yang dapat menyebabkan kehancuran pada permukaan akar.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Resorpsi akar dapat disebabkan oleh tekanan pada permukaan akar gigi. Tekanan tersebut dapat berasal dari trauma, erupsi gigi ektopik yang mengenai akar gigi tetangga, infeksi, beban oklusal yang berlebihan , pertumbuhan tumor yang agresif, maupun yang tidak dapat diketahui penyebabnya atau idiopatik. Menurut Weiland, penyebab yang paling umum adalah kekuatan ortodonti. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Akar gigi dilindungi oleh sementum. Sementum merupakan struktur yang menyerupai tulang. Namun sementum lebih resisten terhadap resorpsi daripada tulang. Ada sejumlah teori yang menjelaskan mengapa ini terjadi. Hipotesis yang paling umum adalah bahwa sementum lebih keras dan lebih termineralisasi dibandingkan dengan tulang. Sementum juga bersifat antiangiogenik, sehingga dapat mencegah akses osteoklas. Walaupun demikian, bila kekuatan besar diberikan pada apeks gigi, sementum juga dapat mengalami resorpsi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<h3 style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">RESORBSI INTERNAL PADA GIGI</span></h3>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Definisi</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Resorbsi internal adalah destruksi gigi yang diawali pada daerah yang berdekatan dengan pulpa pada dinding internal dentin dan berkembang kearah luar, yang akhirnya menembus permukaan eksternal dari mahkota ke akar.2 Paling banyak kasus resorbsi internal tidak diketahui penyebabnya ( idiopatik ). Walaupun faktor-faktor pendukung tidak diketahui, proses yang terlihat dihubungkan dengan inflamasi pulpa, saat ini dipercaya bahwa resorbsi internal disebabkan oleh pulpitis irreversible kronis.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Etiologi</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>1. Trauma </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Beberapa penyelidik melaporkan bahwa trauma sering dicurigai sebagai faktor awal resorbsi internal.3 Trauma dapat disebabkan oleh pukulan suatu benda, preparasi mahkota dengan panas yang ekstrim tanpa semprotan air yang cukup. Panas diperkirakan akan menghancurkan lapisan predentin. Resorbsi internal dapat terbatas pada mahkota atau akar gigi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam kasus gigi trauma, perdarahan intra pulpa dapat berkembang, bekuan darah yang terbentuk kemudian diganti dengan jaringan granular yang menekan dinding saluran akar.Dengan aktivasi sel-sel mesenkim non-differentiated dari jaringan pulpa maka sel-sel tersebut akan berdiferensiasi menjadi dentinoclast, sel yang bertanggung jawab untuk resorpsi jaringan keras gigi. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieG9rp1JUg1PKX00eGD3Rh3VLYTpzVN6M_561Z3yclc5DzVC2kVt9dGXY7he930TetzS0t04nNArCU1W33ZRxTNAvlzcHEKD570moMtdQ9-SxpG4q085XW-ay1kLDX4C7IA56jgsDN4aLr/s1600/Picture2.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Resorpsi Akar Interna dan Resorpsi Akar Eksterna" border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieG9rp1JUg1PKX00eGD3Rh3VLYTpzVN6M_561Z3yclc5DzVC2kVt9dGXY7he930TetzS0t04nNArCU1W33ZRxTNAvlzcHEKD570moMtdQ9-SxpG4q085XW-ay1kLDX4C7IA56jgsDN4aLr/s200/Picture2.png" title="Resorpsi Akar Interna dan Resorpsi Akar Eksterna" width="104" /></span></a></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeBmG6D3sU_nWq6tOpbuOqMKRhqXiX-iXrhH9l7sIYlb9-hVlKe5fdV5GXzi2yszMOATR1Mzrx2KgwFkA352gXYNwdn_0kUAUKzcQYKfk8iOU3jLsQL-Xx2eAPZYocyDhkn37hXwj-r6KL/s1600/Picture3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img alt="Resorpsi Akar Interna dan Resorpsi Akar Eksterna" border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeBmG6D3sU_nWq6tOpbuOqMKRhqXiX-iXrhH9l7sIYlb9-hVlKe5fdV5GXzi2yszMOATR1Mzrx2KgwFkA352gXYNwdn_0kUAUKzcQYKfk8iOU3jLsQL-Xx2eAPZYocyDhkn37hXwj-r6KL/s200/Picture3.png" title="Resorpsi Akar Interna dan Resorpsi Akar Eksterna" width="104" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZ7O1VCUurbo33FeYeqEBRPagW3xhOQ_nAo9JKv-Aa7_h5WWXkgVNHXOWHCtUOcITyRIMnuPIQYdTfAsLcu8HBan3mKQVZBGsl20j2nO0lokILeeFBiYnrVJYPekZxy27U8HeO60J5pAXo/s1600/Picture4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img alt="Resorpsi Akar Interna dan Resorpsi Akar Eksterna" border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZ7O1VCUurbo33FeYeqEBRPagW3xhOQ_nAo9JKv-Aa7_h5WWXkgVNHXOWHCtUOcITyRIMnuPIQYdTfAsLcu8HBan3mKQVZBGsl20j2nO0lokILeeFBiYnrVJYPekZxy27U8HeO60J5pAXo/s200/Picture4.png" title="Resorpsi Akar Interna dan Resorpsi Akar Eksterna" width="104" /></a></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Trauma tiba-tiba pada gigi menghasilkan hemorrhage intrapulpa yang terorganisasi ( contohnya : ditempati oleh jaringan granulasi ). Proliferasi jaringan granulasi menekan dinding dentin sehingga pembentukan predentin berhenti dan mulai resorbsi.1 Berbagai aspek resorbsi internal telah banyak dipelajari, namun mekanisme pasti masih menjadi spekulasi. Saluran akar menyediakan atmosfer yang baik untuk pertumbuhan dari jaringan keras sel yang meresorbsi, hal ini dapat terjadi setelah proses trauma. Perubahan sirkulasi mempengaruhi metabolisme sel menjadi derajat yang lebih luas. Resorbsi akar ternyata lebih sering tejadi di dekat pembuluh darah. Hal ini juga telah diobservasi, bahwa hiperemi aktif dan didukung tekanan oksigen yang tinggi menyebabkan aktifitas odontoklas.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>2. Inflamasi</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcWllNCgmIbJwRQTYItQyiqhLyjixVanhDDKZEcXc9iJjNHi7JtTjMS0CWt4E8hyO9ZtkqwjFYgtkXRjpb0TEskAUKSesGjy34yxkniutOIgZ7GYPPZhiJ1W1AzNko8OBF-iLuxT54hZkC/s1600/Picture5.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Resorpsi Akar Interna dan Resorpsi Akar Eksterna" border="0" height="251" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcWllNCgmIbJwRQTYItQyiqhLyjixVanhDDKZEcXc9iJjNHi7JtTjMS0CWt4E8hyO9ZtkqwjFYgtkXRjpb0TEskAUKSesGjy34yxkniutOIgZ7GYPPZhiJ1W1AzNko8OBF-iLuxT54hZkC/s320/Picture5.png" title="Resorpsi Akar Interna dan Resorpsi Akar Eksterna" width="320" /></span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Resorps akar internal yang disebabkan oleh inflamasi. Saluran akar nekrotik dan terdapat mikroorganisme. Rongga resorpsi mengandung sel odontoclast. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Jaringan pulpa yang terinfeksi memberikan stimulasi bagi sel peresorpsi, bakteri mungkin masuk ke pulpa melalui tubulus dentin, karies gigi, retak dan kanal lateral. Ada suatu pendapat mengatakan bahwa resorpsi internal terjadi apabila terjadi kerusakan pada selubung organic, predentin, dan odontoblast yang mengelilingi saluran akar.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Inflamasi pulpa dapat menyebabkan resorpsi internal apabila inflamasi menyebabkan kematian odontoblas sehingga peradangan terus berlanjut ke dentin, sedangkan pulpa masih mempertahankan vitalitasnya. Sel peresorpsi datang dan berkontak dengan predentin atau dentin. Berdasarkan beberapa penelitian mengaatakan bahwa terdapat beberapa bakteri yang mampu mengaktifkan RANKL dan osteoklas. Resorpsi internal menyebar ke segala arah secara simetris ke dalam dentin yang mengelilingi pulpa. Awal mulainya resorpsi internal, berbentuk seperti lingkaran penuh dan terus menyebar ke arah koronal dan apical apabila inflamasi berkembang. Mikroba merupakan stimulus yang diperlukan untuk resorpsi akar internal.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada daerah resorbsi terdapat aktifitas odontoblas, telah diresorbsi sangat luas. Yang tersisa hanya selapis email yang sangat tipis dan daerah resorbsi dipenuhi dengan jaringan granulasi hipervaskular. Jika resorbsi terjadi pada bagian korona gigi, memungkinkan darah terlihat sangat jelas, maka pink spot akan muncul pada mahkota gigi melalui enamel yang translusen.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjniLk9fBN6bKrvrIUUpSH8qseCGUBWUsvy29zJud7eFr3PXCEjVRNLpZQMqF9U_8smhh4fSO6Y5THeqARO-c01NHMy2kHaSvo5QsjjDf5c1C3YJ4Mop6Q5OD3WNNG4b4iHf_VWHWPpQyq2/s1600/Picture6.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Resorpsi Akar Interna dan Resorpsi Akar Eksterna" border="0" height="257" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjniLk9fBN6bKrvrIUUpSH8qseCGUBWUsvy29zJud7eFr3PXCEjVRNLpZQMqF9U_8smhh4fSO6Y5THeqARO-c01NHMy2kHaSvo5QsjjDf5c1C3YJ4Mop6Q5OD3WNNG4b4iHf_VWHWPpQyq2/s320/Picture6.png" title="Resorpsi Akar Interna dan Resorpsi Akar Eksterna" width="320" /></span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Resorpsi akar internal ditandai oleh teresorpsinya aspek internal akar melalui sel raksasa bernukleus banyak yang berdekatan dengan jaringan granulasi di dalam pulpa. Jaringan inflamasi kronis adalah hal yang biasa terjadi di dalam pulpa, namun amat jarang yang menyebabkan aktivasi sel klastik penyebab proses resorpsi. Ada beberapa hipotesis yang berbeda mengenai jaringan granulasi pulpa terlibat dalam resorpsi internal. Hipotesis yang paling banyak diterima adalah yang menyatakanbahwa jaringan pulpa yang terinfeksi bagian koronalnya akhirnya akan membentuk jaringan granulasi di daerah apikal (Simon dkk, 1994; Levin dan Trope, 2002).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebagai tambahan, meskipun ada jaringan granulasi di dalam pulpa resorpsi akarinternal baru akan terjadi apabila lapisan odontoblastik dan predentin hilang atau berubah (Simon dkk, 1994). </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Resorpsi internal biasanya asimtomatik dan biasanya diketahui pertama kalimelalui evaluasi radiografis rutin. Rasa sakit dapat muncul bila terjadi perforasi dan jaringan granulasi terpapar cairan mulut . Resorpsi internal yang terjadi pada mahkota gigi dapat terlihat secara klinis sebagai daerah yang kemerah-merahan, disebut pinkspot. Daerah kemerahan ini menggambarkan jaringan granulasi yang terlihat melalui daerah mahkota yang terresorpsi (Grossman dkk.,1995) Untuk mengaktivasi resorpsi internal, setidaknya ada bagian pulpa yang masih vital sehingga kadang-kadang masih ada respon positif pada tes sensitifitas pulpa. Pada beberapa kasus bagian koronal pulpa mengalami nekrosis sedangkan bagian apikalnya masih vital (Chivian dkk, 1998, Levin dan Trope, 2002). 7</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Seperti defek resorpsi inflamasi lainnya, gambaran histologis resorpsi internaladalah jaringan granulasi dengan sel raksasa bernukleus banyak. Daerah pulpa yang nekrosis ditemukan berada kearah koronal dari jaringan granulasi. Tubulus dentinalis mengandung mikroorganisme serta terlihat hubungan antara daerah nekrosis dan jaringan granulasi (Chivian dkk., 1998) </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>3. Bahan kimia</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3i5Ij5Fw93M-Q2HT-vvXhcpZasWFOnJbAnv89nkDIr06SXjgyxQCgPxUvfoJFpyvpmYYcVvjSrrusYisY0bMFQnftmdXRf0sWdahg3xSbGNQTIyEBtlGtVHdWh6T-jFJZGketHvWSaKxX/s1600/Picture7.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Resorpsi Akar Interna dan Resorpsi Akar Eksterna" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3i5Ij5Fw93M-Q2HT-vvXhcpZasWFOnJbAnv89nkDIr06SXjgyxQCgPxUvfoJFpyvpmYYcVvjSrrusYisY0bMFQnftmdXRf0sWdahg3xSbGNQTIyEBtlGtVHdWh6T-jFJZGketHvWSaKxX/s1600/Picture7.png" title="Resorpsi Akar Interna dan Resorpsi Akar Eksterna" /></span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> Internal resorpsi mungkin hasil dari stimulasi oleh kalsium hidroksida yang sangat alkali, pada perawatan pulotomi. Sifat alkali dari Calsium hidroksida dapat menyebabkan metaplasia dalam jaringan pulpa, yang mengarah pada pembentukan odontoclast. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>4. Idiopatik</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Idiopatik resorpsi internal adalah resorpsi yang penyebabnya tidak jelas atau tidak diketahui. Resorpsi internal menyebabkan bertambahnya ukuran pulpa. Resorpsi dapat terus berlanjut keluar permukaaan pulpa, sehingga dapat menyebabkan fraktur spontan. Internal idiopatik biasanya melibatkan satu gigi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Gambaran klinis</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Resorpsi akar internal adalah kasus yang jarang terjadi pada gigi permanen.Ketika resorpsi internal terjadi, ada gambaran khas yaitu perbesaran rongga saluran akar berbentuk oval. Resorpsi eksternal yang lebih sering terjadi kadang-kadang salah didiagnosis sebagai resorpsi internal (Gartner dkk, 1976; Levin dan Trope, 2002) hal ini disebabkan karena resorpsi eksternal dapat terjadi di sembarang permukaan luar gigi sehingga gambaran radiografis resorpsi tampak superimposed terhadap saluran akar (Gartner dkk,1976).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Menurut Bellizzi dan Ciao (1980) pada tahun 1829 Bell adalah orang pertamayang melaporkan tentang resorpsi internal, sedangkan Fothergill adalah yang pertama kali menyatakan bahwa resorpsi internal sebagai bintik merah muda (pink spot). Resorpsi internal harus dibedakan dengan resorpsi eksternal. Alat diagnostik utama adalah radiograf yang baik. Menurut Hovland dan Dumsha (2000) perbedaan gambaran radiografi antara resorpsi internal dan resorpsi eksternal adalah: </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<ul>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">tepi kerusakan resorpsi internal halus dan tegas, sebaliknya tepi resorpsi eksternal kasar, berbeda-beda kepadatannya dan mempunyai penampilan “moth eaten”(seperti dimakan ngengat);</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">kebanyakan kerusakan resorpsi internal simetris. Resorpsi eksternal biasanya asimetris;</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">pada resorpsi internal konfigurasi anatomi saluran akar berubah dan ukurannya bertambah. Pada resorpsi eksternal saluran akar tidak berubah dan garis bentuknya dapat diikuti melalui kerusakan resorpsi, kecuali apabila resorpsinya terlalu dalam dan telah menginvasi saluran akar.</span></li>
</ul>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Resorpsi internal dapat terjadi baik pada mahkota maupun saluran akar gigibahkan dapat meluas sampai melibatkan seluruh gigi, bisa merupakan suatu proses yang lambat, progresif, intermitten yang berkembang meliputi waktu 1-2 tahun, atau dapat juga berkembang secara cepat dan melubangi gigi dalam beberapa bulan (Grossman dkk, 1995).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<h3 style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">RESORBSI EKSTERNAL PADA GIGI</span></h3>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Definisi</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Resorpsi akar dapat disebabkan oleh beberapa hal, baik umum maupun lokal. Adanya perubahan keseimbangan antara osteoblas dan osteoklas pada ligamen periodontal dapat menghasilkan sementum tambahan pada permukaan akar (hipersementosis) atau menyebabkan hilangnya sementum bersama dengan dentin, yang dinamakan resorpsi eksternal. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Etiologi</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Resorpsi dapat didahului oleh peningkatan suplai darah ke suatu daerah yang berdekatan dengan permukaan akar. Proses inflamasi mungkin disebabkan oleh infeksi, kerusakan jaringan pada ligamen periodontal, atau gingivitis hiperplastik pasca trauma dan epulis. Osteoklas diduga berasal dari derivat monosit darah. Inflamasi meningkatkan permeabilitas dari pembuluh darah, sehingga memungkinkan pelepasan monosit yang akan bergerak ke tulang atau permukaan akar yang cedera. Penyebab lain dari resorpsi meliputi tekanan, bahan kimia, penyakit sistemik dan gangguan endokrin. Menurut Tronstad, resorpsi akar eksternal dapat dibagi menjadi enam jenis.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>1. Resorpsi Permukaan</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Resorpsi permukaan merupakan temuan patologis yang umum terjadi pada permukaan akar. Aktivitas osteoklas merupakan respon terhadap injuri pada ligamen periodontal atau sementum. Resorpsi permukaan biasanya dapat dilihat melalui scanning electron microscopy (SEM). Permukaan akar menunjukkan resorption lacunae superficial. Kondisi ini dapat mengalami perbaikan spontan berupa pembentukan sementum baru.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>2. Resorpsi akibat inflamasi</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Resorpsi akibat inflamasi diduga terjadi karena infeksi jaringan pulpa. Daerah yang terinfeksi biasanya berada di sekitar forfamen apikal dan canalis lateralis. Sementum, dentin, dan jaringan periodontal yang berdekatan juga dapat terlibat. Pada pemeriksaan radiografi terlihat adanya gambaran radiolusen pada daerah tersebut. Saluran akar dan tubulus dentin terinfeksi dan nekrosis, serta respon inflamatori dengan aktivitas osteoklas terjadi di dentin dan tulang. Pertambahan aktivitas osteoklas yang berada di dentin pada sebelah kanan menunjukkan pengaruh bakteri yang berada pada tubulus dentin.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>3. Resorpsi penggantian </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Resorpsi ini biasanyan terjadi pada trauma yang berat. Resorpsi penggantian sering terjadi setelah replantasi, terutama bila replantasi terlambat dilakukan. Cedera pada permukaan akar biasanya berat, sehingga penyembuhan dengan sementum tidak dapat terjadi, yang menyebabkan kontak langsung antara tulang alveolar dan permukaan akar. Proses ini bersifat reveribel pada permukaan akar yang terlibat kurang dari 20%. Karena osteoklas berkontak langsung dnegan dentin, maka resorpsi dapat terus berlangsung tanpa stimulasi hinggsa tulang alveolar menggantikan dentin. Istilah ankylosis dapat digunakan karena tulang alveolar melekat langsung ke dentin. Secara radiografis, ruang ligamen periodontal tidak akan terlihat karena penggabungan tulang dengan dentin. Pada kasus ini, saluran akar harus diobturasi untuk mencegah terjadinya resorpsi akar akibat infeksi pulpa.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>4. Resorpsi akara akibat tekanan</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tekanan pada akar gigi dapat menyebabkan resorpsi yang merusak jaringan ikat diantara dua permukaan, tekanan dapat disebabkan karena gigi yang erupsi atau impaksi, pergerakan orthodonti, trauma karena oklusi, atau jaringa patologis seperti kista atau neoplasma. Resorpsi akibat tekanan misalnya akibat perawatan ortho dapat terjadi pada apeksi gigi, dengan cedera berasal dari tekanan pada sepertiga apeks sewaktu menggerakkan gigi.7 Akibatnya dapat tekanan berlebihan selama perawatan orthodontni dapat menyebabkan terjadinya resorpsi akar. Osteoklas dapat meluas sampai ke dentin dan menegenai tubulus dentin tanpa adanya bakteri.8Menurut Newma, gigi yang paling sering mengalami resorpsi akibat tekanan adalah insisivus karena gigi insisivus lebih sering digerakkan. Tekanan yang diberikan dapat membangkitkan pelepeasan sel-sel monosit dan pembentukan osteoklas sehingga terjadi resorpsi. Apabila penyebab tekanan dihilangkan, maka resorpsi dapat dihentikan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>5. Resorpsi sistemik</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Resorpsi ssitemik adalah resorpsi yang diakibatkan adanya gangguan sistemik. Jenis ini dapat terjadi pada sejumlah penyakit dan gangguaan endokrin, seperti : paget’s disease. Calcinosis, Gaucher’s disease dan Turner’s Syndrome. Selain itu, resorpsi ini dapat terjadi pada pasien yang menjalani terapi radiasi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>6. Resorpsi idiopatik</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Etiologi resorpsi akar idiiopatik sampai saat ini masih belum diketahui secara jelas. Kasus ini dapat terjadi pada satu gigi ataupun beberapa gigi. Laju resorpsi yang lambat (bertahun-tahun), sampai cepat dan agresif (beberapa bulan) yang memlibatkan sejumlah besar kerusakan jaringan. Letak dan bentuk defek resorpsi juga bervariasi. Resorpsi idiopatik dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu resorpsi apikal, dan resorpsi servikal. Resorpsi apikal biasanya lambat dan dapat berenti secara spontan, yang mungkin akan mempengaruhi satu atau beberapa gigi, dengan pemendekan akar secara bertahap, dan apeksi gigi tetap bulat. Sedanglan resorpsi servikal, terdapat pada bagian servikal gigi. Defek dapat melebar dan membentuk lengkungan dangkal.5 Tipe ini dapat juga disebut sebagai resorpsi perifer, resorpsi tersembunyi, pseudo pink spot, atau ekstrakanal invasif. Defek dapat dijumpai pada permukaan eksternal gigii yang kemudian berlanjut ke dentin berupa ramifikasi. Hal ini tidak memepengaruhi dentin dan predentin sekitar pulpa. Resorpsi tipe ini sering dianggap keliru sebagai resorpsi internal.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Resorpsi servikal dapat disebabkan karena inflamasi kronis ligamen periodontal atau trauma. Resorpsi servikal paling banyak ditanganii dengan pembedahan atau pembuangan jaringan granulasi. Defek tersebut lalu dibentuk untuk direstorasi. Resorpsi akar idiopatik yang terdapat pada beberapa gigi biasanya asimptomatik. Resorpsi ini dapat diketahui dari pemeriksaan radiografi. Beberapa pasien pada pemeriksaan klinis mengeluhkan giginya goyang , restoras lepas, dan nyeri yang berhubungan dengan gigi dan jaringan sekitarnya, namun nyeri terhadap perkusi dan palpasi bukan merupakan gejala awal. Penyebab resorpsi ini tidak tunggal, melainkan beberkaitan dengan kondisi lain seperti adanya inflamasi periapikal, tumor, atau kista, kekuatan mekanis yang berlebihan atau reimplantasi gigi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Patogenesis</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Osteoklas berinti sel raksasa yang bertanggung jawab untuk resorpsi tulang. Mereka dibentuk oleh fusi sel prekursor mononuklear (gambar A) yang tiba di lokasi resorpsi melalui aliran darah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_Wkea-D_X0BedHB9rbaNOlG14HprZf2fYOeZTYy9oA00JrEIAicJhTRrZ3ePQUfPaPmqw_JWwgY-SmLRwgW3Nj8p_eZ6scTLLsY0oJCaC-NTgfUPXpVswhQnijnnteqVEX5oMnXg3ggyp/s1600/Picture8.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Resorpsi Akar Interna dan Resorpsi Akar Eksterna" border="0" height="211" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_Wkea-D_X0BedHB9rbaNOlG14HprZf2fYOeZTYy9oA00JrEIAicJhTRrZ3ePQUfPaPmqw_JWwgY-SmLRwgW3Nj8p_eZ6scTLLsY0oJCaC-NTgfUPXpVswhQnijnnteqVEX5oMnXg3ggyp/s320/Picture8.jpg" title="Resorpsi Akar Interna dan Resorpsi Akar Eksterna" width="320" /></span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Diferensiasi mereka berada di bawah dua kendali faktor yang diproduksi oleh sel-sel sumsum tulang stroma atau ditemukan pada osteoblas dewasa.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Dua faktor tersebut adalah RANK (reseptor penggerak faktor nuklir kappa B) ligan (RANKL) dan osteoprotegerin (OPG). Reseptor RANKL adalah RANK dan terlokalisasi pada permukaan osteoklas progenitor (gambar B) .</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Oleh karena itu, kontak fisik antara osteoblas atau sel stroma dan osteoklas progenitor sangat penting untuk interaksi langsung RANKL dan RANK untuk pembentukan osteoklas dan aktivasi 8. OPG bertindak sebagai reseptor umpan yang dapat mengikat RANKL dan mengganggu kemampuannya untuk mengikat reseptor RANK, sehingga pembentukan osteoklas terhambat. Dengan demikian, baik RANKL dan OPG memainkan peran penting dalam osteoclastinogenesis</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Organel sel dari osteoklas yang terdiri dari banyak inti , beberapa kompleks Golgi, mitokondria, retikulum endoplasma kasar dan struktur vesikuler.Membran sel osteoklas berdekatan dengan permukaan jaringan yang memiliki serangkaian jari-seperti proyeksi (ruffled border). Pada pinggiran ruffled border ini, membran plasma apposed ,permukaan tulang dan sitoplasma saling berdekatan tanpa organel sel, yang diperkaya dalam aktin, vinculin, dan talin, fibriler protein kontraktil. Hal ini disebut sebagai zona bening (yakni membantu untuk melampirkan sel ke tulang<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>protein matriks ekstraselular seperti osteopontin di permukaan tulang berfungsi sebagai pengikat osteoklas. Molekul osteopontin mengandung domain yang berbeda, dengan satu domain mengikat tulang dan domain lain mengikat reseptor integrin dalam membran plasma osteoklas.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Secara morfologis, odontoblas dan osteoklas memiliki sifat enzimatik dan pola resorpsi yang sama, namun ukuran dan inti odontoblas lebih kecil sehingga membentuk kekosongan resorpsi dibandingkan osteoklas.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Proses resorpsi terjadi dalam dua tahap:. Degradasi struktur mineral anorganik diikuti oleh disintegrasi dari matriks organic. Degradasi struktur kristal anorganik dibawa oleh enzim seperti asam fosfatase dan karbonik anhidrase II ke dalam osteoklas. Enzim disintesis dalam retikulum endoplasma kasar, diangkut ke kompleks Golgi dan pindah ke ruffled border dalam vesikel transportasi di mana mereka melepaskan isinya ke dalam kompartemen disegel berdekatan dengan permukaan tulang5. anhidrase karbonat II enzim mengkatalisis intraseluler konversi CO 2 sampai H 2 CO 3 , yang menyediakan sumber dari H + ion yang akan dipompa ke daerah subosteoclastic melalui pompa proton yang terkait dengan ruffled border 1d Gambar . Disintegrasi matriks organik dibawa oleh proteinase sistein, kolagenase dan enzim metaloproteinase matriks. Enzim sistein proteinase yang bertindak pada pH asam lebih dekat ke ruffled border, sedangkan kolagenase dan matriks metaloproteinase enzim aktif pada permukaan tulang resorbing mana pH lebih dekat dengan netral karena kapasitas dapar garam tulang melarutkan1. produk degradasi anorganik dan organik kemudian menjalani endositosis di ruffled border , kemudian mereka translokasi dalam vesikula transportasi dan pelepasan ekstraselular mereka terjadi di sepanjang membran berlawanan ruffled border (transcytosis). </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<h3 style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">Daftar Pustaka</span></h3>
<div style="text-align: justify;">
<ol>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Fuss Z, Tsesis I, Lin S. Root resorption-diagnosis,classification and treatment choices based on stimulation factors. DentTraumatol 2003.</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Markuss H, Unni E. Internal Inflammatory Root Resorption : The Unknown Resorption of The Tooth. Endodontic Tropics 2006, 14;60-79</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Cohen S, Burns RC, 1984. Pathways of the pulp. 8th edition, Toronto : The CV Mosby Company.</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Gutmann JL, et all, 1992. Problem solving in endodontics prevention, identification, and management. 2nd edition, Toronto : Mosby Year Book.</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Sommer RF, et all, 1962. Clinical endodontics a manual of scientific endodontics. 2nd edition, Philadelphia : WB Saunders Company.</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Ne RF, Witherspoon DE, Gutmann JL. Gigi resorpsi. Quintessence Int. 1999; 30 :9-25. [ PubMed ]</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Harokopakis-Hajishengallis E. resorpsi akar fisiologis di gigi primer:. peristiwa molekuler dan histologis . J Oral Sci 2007; 49 . :1-12 [ PubMed ]</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Patel S, S Kanagasingam, Pitt Ford T. Eksternal serviks resorpsi:. Review . J Endod 2009, 35 . :616-25[ PubMed ]</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Patel S, Ricucci D, Durak C, Tay F. internal resorpsi akar:. Review . Endod J 2010; 36 . :1107-21[ PubMed ]</span></li>
<li><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Nanci A, Whitson WS, Bone BP. Dalam: Histologi Oral Ten Cate:. Pembangunan, Struktur, dan Fungsi ed 6. Nanci A, editor. St Louis: CV Mosby; 2003. hlm 122-30.</span></li>
</ol>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Etiologi Resorpsi Akar Interna dan Resorpsi Akar Eksterna serta Patogenesisnya</span></b></div>
</div>
drg. Adi Pratamahttp://www.blogger.com/profile/11619603784247579819noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5181445556211213958.post-22381276538032305212015-09-17T23:17:00.000+07:002015-09-17T23:17:46.036+07:00Mekanisme Erupsi Gigi Permanen<h2>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><a href="http://adifkgugm.blogspot.co.id/2015/09/mekanisme-erupsi-gigi-permanen.html" target="_blank">Mekanisme Erupsi Gigi Permanen</a></span></h2>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Erupsi gigi dapat diartikan sebagai gerakan gigi, dari arah aksial ke posisi fungsional dari tulang rahang. Proses erupsi berlangsung hingga gigi bertemu gigi antagonisnya ( mencapai okllusi). Fase Erupsi gigi terbagi tas beberapa tahapan yaitu tahapan pre-erupsi, intraosseous, penetrasi jaringan mukosa, pre-oklusal dan post oklusal. Pada tahap pre-erups, mahkota gigi terbentuk dan posisi gigi pada tulang rahang relatif stabil. Ketika akar gigi mulai terbentuk, gigi mulai bergerak dari dalam rahang menuju cavitas oral ( tahap intraosseous ). Jalan Erupsi untuk gigi dewasa tidak hanya melalui tulang tetapi juga melalui akar dari gigi desidui. Secara umum, tahap penetrasi mukosa pada erupsi gigi terjadi ketika ½ sampai ¾ akar gigi sudah terbentuk. Tahap preoklusi berlangsung relatif singkat (hanya beberapa bulan) sedangkan tahap postoklusi berlangsung lebih lama mencapai beberapa tahun (Koch, 2001). </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Proses erupsi gigi permanen selain gigi molar permanen, melibatkan gigi desidui, yaitu gigi desidui tanggal yang digantikan oleh gigi permanen. Resorpsi tulang dan akar gigi desidui mengawali pergantian gigi desidui oleh gigi permanennya. Resoprsi akar gigi desidui dimulai di bagian akar gigi desidui yang paling dekat dengan benih gigi permanen. Tahap awal erupsi gigi permanen akan menghasilkan tekanan erupsi yang akan menyebabkan resorpsi akar gigi desidui. Namun, folikel gigi dan retikulum stelata yang merupakan bagian dari komponen gigi juga berperan dalam resorpsi akar gigi desidui. (Harokopakis-Hajishengalis,2007) </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Erupsi gigi permanen tidak terlepas dari proses seluler dan molekuler. Sel-sel retikulum stelata dari gigi permanen yang sedang terbentuk mensekresi parathyroid hormone (PTH)-related protein (PTHrP), yaitu suatu molekul pengatur pembentukan yang dibutuhkan untuk erupsi gigi. PTHrP yang disereksi kemudian terikat dalam suatu fungsi parakrin pada reseptor PTHrP yang diekspresikan oleh sel-sel dalam folikel gigi. Interleukin 1a juga disereksi oleh epitel stelata dan dengan cara yang sama terikat pada reseptor IL-1a yang ditemukan pada folikel gigi. Akibatnya, sel-sel folikel gigi yang terstimulasi ini akan mensereksi faktor-faktor perekrut monosit, seperti colony-stimulating factor-1, monocyte chemotactic protein-1 atau vascular endothelial growth factor. Kemudian, di bawah pengaruh faktor-faktor tersebut, monosit dibawa dari daerah di dekat folikel gigi yang kaya pembuluh darah dan diletakkan di daerah koronal.( (Harokopakis-Hajishengalis,2007)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeFVtnkgM5C_9YwIEGBM1N9BdGhM9SnEzLEZ0cYbd9ZiwP41v6QoAoLsjrv9dGALuwt0AgXdy9Wvc5sxlGoGb8cVmKd6rFZnhuya9Gy-NXLIff1dIwlll0f-bJDc_dDB8s33XJuWHLtXv7/s1600/Picture1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Mekanisme Erupsi Gigi Permanen" border="0" height="245" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeFVtnkgM5C_9YwIEGBM1N9BdGhM9SnEzLEZ0cYbd9ZiwP41v6QoAoLsjrv9dGALuwt0AgXdy9Wvc5sxlGoGb8cVmKd6rFZnhuya9Gy-NXLIff1dIwlll0f-bJDc_dDB8s33XJuWHLtXv7/s320/Picture1.png" title="Mekanisme Erupsi Gigi Permanen" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Gambar 1 :</b> Skema proses molekuler dan seluler saat inisiasi proses resorpsi akar gigi sulung. (Harokopakis-Hajishengalis,2007)</span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Erupsi gigi permanen tidak terlepas dari proses seluler dan molekuler. Sel-sel retikulum stelata dari gigi permanen yang sedang terbentuk mensekresi parathyroid hormone (PTH)-related protein (PTHrP), yaitu suatu molekul pengatur pembentukan yang dibutuhkan untuk erupsi gigi. PTHrP yang disereksi kemudian terikat dalam suatu fungsi parakrin pada reseptor PTHrP yang diekspresikan oleh sel-sel dalam folikel gigi. Interleukin 1a juga disereksi oleh epitel stelata dan dengan cara yang sama terikat pada reseptor IL-1a yang ditemukan pada folikel gigi. Akibatnya, sel-sel folikel gigi yang terstimulasi ini akan mensereksi faktor-faktor perekrut monosit, seperti colony-stimulating factor-1, monocyte chemotactic protein-1 atau vascular endothelial growth factor. Kemudian, di bawah pengaruh faktor-faktor tersebut, monosit dibawa dari daerah di dekat folikel gigi yang kaya pembuluh darah dan berada di daerah koronal. (Harokopakis-Hajishengalis,2007)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<h4 style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Teori mekanisme erupsi gigi dapat dibagi dalam 2 kelompok, yaitu :</span></h4>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Gigi didorong atau didesak keluar sebagai hasil dari kekuatan yang dihasilkan dari bawah dan disekitarnya, seperti pertumbuhan tulang alveolar, akar, tekanan darah atau tekanan cairan dalam jaringan (proliferasi).</span></li>
<li><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Gigi mungkin keluar sebagai hasil dari tarikan jaringan penghubung di sekitar ligamen periodontal.</span></li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pergerakan gigi ke arah oklusal berhubungan dengan pertumbuhan jaringan ikat di sekitar soket gigi. Proliferasi aktif dari ligamen periodontal akan menghasilkan tekanan di sekitar kantung gigi yang mendorong gigi ke arah oklusal. Tekanan erupsi pada tahap ini semakin bertambah seiring meningkatnya permeabilitas vaskular disekitar ligamen periodontal yang memicu keluarnya cairan secara difus dari dinding vaskular sehingga terjadi penumpukkan cairan di sekitar ligamen periodontal yang kemudian menghasilkan tekanan erupsi. Faktor lain yang juga berperan dalam menggerakkan gigi ke arah oklusal pada tahap ini adalah perpanjangan dari pulpa, di mana pulpa yang sedang berkembang pesat ke arah apikal dapat menghasilkan kekuatan untuk mendorong mahkota ke arah oklusal. (Bercovitz, 2009).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span>
drg. Adi Pratamahttp://www.blogger.com/profile/11619603784247579819noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5181445556211213958.post-55089257909933815982014-12-11T23:54:00.002+07:002015-09-10T02:56:28.179+07:00Efek Bruxism Pada Jaringan Periodontal<h2>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><a href="http://adifkgugm.blogspot.com/2014/12/efek-bruxism-pada-jaringan-periodontal.html" target="_blank">Efek Bruxism Pada Jaringan Periodontal</a></span></h2>
<h3>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">Bruxism Pada Jaringan Periodontal</span></h3>
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIfWco3IEnJ7rpmttHR7nMC57GK4bbE-MGCpNJKpn7OJ8jOCVVTuCwScMHNRL1RZMkfX3-HqexIlqvIAX6XvONH0kVxCtxelFAtyE_lLoUc22ucyz_zsjgVadovUl_sl7dT-zv_v0lcKG9/s1600/1418308193118.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Efek Bruxism Pada Jaringan Periodontal" border="0" height="227" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIfWco3IEnJ7rpmttHR7nMC57GK4bbE-MGCpNJKpn7OJ8jOCVVTuCwScMHNRL1RZMkfX3-HqexIlqvIAX6XvONH0kVxCtxelFAtyE_lLoUc22ucyz_zsjgVadovUl_sl7dT-zv_v0lcKG9/s1600/1418308193118.jpg" title="Efek Bruxism Pada Jaringan Periodontal" width="320" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pelebaran
Ligamen Periodontal Akibat Bruxism</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada penderita bruxism dapat
memberikan efek negatif pada jaringan periodontal, efek yang ditimbulkan
berupa:<o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="a">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pelebaran
ligamen periodonsium di puncak alveolar dan pelebaran di seluruh ligamen
periodonsium. Fenomena ini menggambarkan kapasitas jaringan periodonsium
untuk menyesuaikan peningkatan gaya oklusi. Peningkatan gaya oklusi yang
berlebihan ini tidak akan menjadi lesi destruktif bila gaya oklusal dapat
diubah.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pemakaian permukaan
oklusal yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan permukaan oklusal yang
melebar pada permukaan bukolingual. Keadaan ini dapat menyebabkan daya
ungkit yang mendesak gigi sehingga tidak bisa ditahan oleh akar, gaya-gaya
yang ditimbulkan pada fungsi normal seperti makan dan menelan diarahkan
pada sumbu gigi. Lain halnya gaya yang ditimbulkan oleh bruxism,
seringkali mempunyai komponen horizontal, oleh karena itu gaya yang
ditimbulkan saat bruxism lebih besar tiga kali dibandingkan gaya normal.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Luka pada
jaringan periodonsium terjadi akibat traumatik oklusi yang dsebabkan
karena pasien bruxism dengan tonjolan mahkota gigi yang tajam, bila
tekanan kesamping diberikan kepadapada ujung tonjolan pada mahkota gigi
tersebut, akibatnya tekanan pada tonjolan mahkota gigi pada jaringan
periodonsium lebih berat dibandingkan dengan tekanan pada ujung tonjolan
pada mahkota gigi. Biasanya disalurkan ke luar jaringan pendukung gigi.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tekanan bukolingual
mempunyai pengaruh besar dibandingkan dengan tekanan mesiodistal, tapi apabila
gigi dengan tekanan mesiodistal tidak mempunyai dukungan interproximal
dari kontak yang normal dan tekanan yang diberikan pada beberapa gigi
hilang atau oklusi yang tidak sesuai, kemungkinan luka pada jaringan
periodonsium akibat bruxism meningkat.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Maloklusi lebih
banyak terjadi pada penderita bruxism disebabkan karena tekanan oklusal
yang lebih berat pada satu sisi dibandikan sisi lain.<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 32px;"><b>Efek Bruxism Pada Jaringan Periodontal</b></span></div>
</div>
drg. Adi Pratamahttp://www.blogger.com/profile/11619603784247579819noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5181445556211213958.post-39061576977413339492014-11-17T20:32:00.000+07:002015-09-10T02:57:00.986+07:00Apa Itu Bruxism?<h2>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">Apa Itu Bruxism?</span></h2>
<h3>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">Penjelasan tentang Bruxism</span></h3>
<h3>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"> </span></h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUb91bnQlSDWkzkcBcLJ93ZdYGos4zu_ndfj4KhaklQ_xtDyJ2YcgzXviYmfyLtK_DrvnktDOPmruXrr14mME45A55ziQulGdEnLc8dWDIyuCtRQDuuLZTByK0uY9EaJJ4mlmUg_i8vlqy/s1600/bruxism.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Bruxism" border="0" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUb91bnQlSDWkzkcBcLJ93ZdYGos4zu_ndfj4KhaklQ_xtDyJ2YcgzXviYmfyLtK_DrvnktDOPmruXrr14mME45A55ziQulGdEnLc8dWDIyuCtRQDuuLZTByK0uY9EaJJ4mlmUg_i8vlqy/s1600/bruxism.jpg" title="Bruxism" width="320" /></a></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<h3 style="text-align: justify;">
</h3>
<div align="JUSTIFY" style="page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><span style="color: black;"><span style="font-weight: normal;"><b><a href="http://adifkgugm.blogspot.com/2014/11/apa-itu-bruxism.html" target="_blank">Apa Itu Bruxism?</a></b> - Istilah
bruxism berasal dari kata Greek (brychein), yang berarti </span></span><span style="color: black;"><i><span style="font-weight: normal;">to
gnash the teeth</span></i></span><span style="color: black;"><span style="font-weight: normal;">
atau mengerotkan gigi-gigi, fenomena bruxism yang tercatat yaitu
kira-kira pada 600-200 BC ( Ahlberg, 2008). Definisi bruxism menurut
</span></span><span style="color: black;"><i><span style="font-weight: normal;">The
Academy of Prosthodontics, </span></i></span><span style="color: black;"><span style="font-weight: normal;">2005
yaitu parafunsional </span></span><span style="color: black;"><i><span style="font-weight: normal;">grinding
</span></i></span><span style="color: black;"><span style="font-weight: normal;">dari
gigi-gigi, suatu kebiasaan yang tanpa disadari dan berulang atau
tidak beraturan (spasmodik), non fungsional </span></span><span style="color: black;"><i><span style="font-weight: normal;">grinding</span></i></span><span style="color: black;"><span style="font-weight: normal;">
atau </span></span><span style="color: black;"><i><span style="font-weight: normal;">clenching,
</span></i></span><span style="color: black;"><span style="font-weight: normal;">selain
dari gerakan pengunyahan mandibula yang akan mengarah ke trauma
oklusal, situasi ini disebut pula sebagai neurosis oklusal. Sedangkan
definisi bruxsim menurut </span></span><span style="color: black;"><i><span style="font-weight: normal;">American
Academy of Orofacial Pain</span></i></span><span style="color: black;"><span style="font-weight: normal;">,
2008 bruxism adalah </span></span><span style="color: black;"><span style="font-style: normal;"><span style="font-weight: normal;">aktivitas
parafungsional diurnal atau nokturnal yang mencakup </span></span></span><span style="color: black;"><i><span style="font-weight: normal;">clenching,
bracing, gnashing and grinding </span></i></span><span style="color: black;"><span style="font-style: normal;"><span style="font-weight: normal;">pada
gigi.</span></span></span></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><span style="font-style: normal;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-weight: normal;">
</span></span></span></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-style: normal; font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Bruxism
adalah istilah yang digunakan untuk mengindikasikan kontak
nonfungsional gigi yang meliputi clenching, grinding, dan tapping
dari gigi dapat terjadi selama siang hari atau malam hari dan
berlangsung secara sadar dan tidak sadar. terjadi dalam kondisi sadar
dengan adanya ketidaknormalan fungsi pada otak (Singh, 2007 ;
Rosenthal, 2007; Herrera dkk., 2006). Menurut Rao (2008) bruxism
terjadi sekitar 15% pada anak-anak dan orang dewasa.Bruxism dapat
menyebabkan beberapa komplikasi dental, oral, maupun fasial. Kondisi
ini sering merupakan sumber sakit kepala, kerusakan gigi yang
membutuhkan perawatan restoratif, penyebab kegagalan implan, dan
bahkan rasa sakit pada leher dan TMJ (Rosenthal, 2007; Herrera dkk.,
2006). </span></span>
</span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" style="page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilHi3UUztTk6_mlAGenOvHwo_NzG5MqqPXTj00t7KG3A3vctPqL9sjaVyQZ8RyJ00FUacJ9SqcDkFKp7Y8h8ClBQ6bhGA61uc0miekxC_MHZDlodi0LcOAvXGUCR8ntV_9SNfKq6Gco6tx/s1600/bruxism.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Apa Itu Bruxism?" border="0" height="192" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilHi3UUztTk6_mlAGenOvHwo_NzG5MqqPXTj00t7KG3A3vctPqL9sjaVyQZ8RyJ00FUacJ9SqcDkFKp7Y8h8ClBQ6bhGA61uc0miekxC_MHZDlodi0LcOAvXGUCR8ntV_9SNfKq6Gco6tx/s1600/bruxism.jpg" title="Apa Itu Bruxism?" width="320" /></a></span></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div align="JUSTIFY" style="page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"> </span><br />
<div align="JUSTIFY" style="page-break-inside: avoid; widows: 136;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><span style="color: black;"><span style="font-style: normal;"><span style="font-weight: normal;">Berbagai
teori dikemuka</span></span></span><span style="color: black;"><span lang="id-ID"><span style="font-style: normal;"><span style="font-weight: normal;">ka</span></span></span></span><span style="color: black;"><span style="font-style: normal;"><span style="font-weight: normal;">n
untuk menjelaskan adanya kontroversi </span></span></span><span style="color: black;"><span lang="id-ID"><span style="font-style: normal;"><span style="font-weight: normal;">etiologi</span></span></span></span><span style="color: black;"><span style="font-style: normal;"><span style="font-weight: normal;">
bruxism yang telah berlangsung bertahun-tahun. </span></span></span><span style="color: black;"><span lang="id-ID"><span style="font-style: normal;"><span style="font-weight: normal;">
Nadler (1957) membagi etiologi bruxism menjadi empat yaitu (1) faktor
lokal, suatu gangguan oklusal ringan, usaha yang dilakukan pasien
tanpa sadar untuk memperbanyak jumlah gigi yang berkontak atau reaksi
atas adanya iritasi lokal, (2) faktor sistemik, gangguan
gastrointestinal, defisiensi nutrisi dan alergi atau gangguan
endokrin telah dilaporkan menjadi salah satu faktor penyebab, (3)
faktor psikologis, tekanan emosi yang tidak dapat di tunjukan oleh
pasien seperti rasa takut, marah, dan penolakan, perasaan tersebut
disembunyikan dan</span></span></span></span><span style="color: black;"> secara
tidak sepenuhnya sadar diekspresikan melalui berbagai cara seperti
menggeretakkan gigi, (4) faktor pekerjaan, seperti para pembuat
arloji, orang-orang yang suka mengunyah permen karet, tembakau atau
benda-benda lain seperti pensil atau tusuk gigi. (Singh, 2007; Ghom
and Mhaske, 2009; Rao 2008). </span></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="page-break-inside: avoid; widows: 136;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><span style="color: black;"> </span>
</span></div>
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-style: normal; font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 136;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> Berdasarkan
telaah literatur terdapat dua kelompok faktor penyebab bruxism yaitu
periferal (morfologis) dan sentral (physiopatologis dan psikologis).
Saat ini, bruxism lebih mengarah ke etiologi sentral daripada
periferal ( Lobbezoo, 2001). Hasil riset ahir-ahir ini
mengindikasikan adanya faktor genetik berperan sebagai etiologi
bruxism ( Hublin dkk, 2003 ). Berbagai studi memperlihatkan pula
berbagai faktor resiko yang memperburuk bruxism sperti merokok,
kafein dan konsumsi alkohol ( Ohayon dkk, 2001 ).</span></span></div>
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-style: normal; font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 136;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" style="page-break-inside: avoid; widows: 136;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><span style="color: black;"><span lang="id-ID"><span style="font-weight: normal;"> Dokter
gigi diklinik perlu perhatian untuk mengenal kelainan psikis dan
psikiatrik, seperti kecemasan atau kecemasan patologis, kondisi hati
(</span></span></span><span style="color: black;"><span lang="id-ID"><i><span style="font-weight: normal;">mood</span></i></span></span><span style="color: black;"><span lang="id-ID"><span style="font-weight: normal;">)
dan kelainan personaliti. Pada kondisi tersebut seorang psikolog
sangat diperlukan. Menurut Lavigne, dkk. 2008, untuk memahami
penyebab bruxism adalah sangat sulit untuk mengisolir peran stres dan
kecemasan dari perubahan yang terjadi pada autonomik dan kegiatan
motorik. Adanya keberagaman psikososial dan penanda biologis akan
saling mempengaruhi, sehingga sulit untuk mendapatkan deskripsi yang
jelas, sederhana dan sahih hubungan sebab diantara stres, kecemasan
dan bruxism.</span></span></span></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="page-break-inside: avoid; widows: 136;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="page-break-inside: avoid; widows: 136;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><span lang="id-ID"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-weight: normal;">
</span></span></span></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><span lang="id-ID"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-weight: normal;">Fenomena
bruxism yang tercatat yaitu kira-kira pada 600-200 BC. Fenomena
bruxism telah mempengaruhi banyak orang di seluruh dunia. Di Amerika
Serikat diduga sebanyak 45 juta orang memiliki tanda dan gejala dari
bruxism (sewaktu tidur) dan 20% dari penduduk mengalami bruxism
sewaktu bangun ( Lavigne dkk, 2008 ). Prevalensi bruxism berkisar
antara 14% - 20% pada anak-anak, 5% - 8% pada orang dewasa dan
menurun menjadi 3% pada orang usia diatas 60 tahun ( Gloroa dkk, 1981
). Tidak terdapat perbedaan predileksi jenis kelamin, artinya bruxism
dapat dialami oleh baik laki-laki maupun perempuan ( Lavigne dkk,
1994 ).</span></span></span></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span>
</span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
</span><br />
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Bruxism
yang terjadi pada saat masa kanak-kanak akan menimbulkan erupsi yang
tidak sempurna pada gigi posterior dan juga menyebabkan menurunnya
petumbuhan vertikal dari maksila posterior, selain itu berakibat
atrisi pada gigi anterior yang akan menyebabkan turunnya dimensi
vertical sehingga bermanifestasi pada deep overbite gigi anterior
(Bishara,2001).</span></span></div>
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> Bruxism
akan mengahasilkan erupsi yang tidak komplit pada gigi posterior
sehingga menurunkan petumbuhan vertical dari maksila posterior dan
proses pembentukan alveolar mandibula yang menghasilkan kenaikan
overbite anterior. Gigi yang terkikis pada penderita bruxism
menyebabkan pengurangan jarak antara rahang atas dan rahang bawah,
sehingga mengurangi dimensi vertikal (Ghom and Mhaske, 2009).
Penurunan dimensi vertikal bermanifestasi pada deep-overbite pada
gigi anterior (Bishara, 2001).</span></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span>
</span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" style="page-break-inside: avoid; widows: 136;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7JsZzo8owhSZqGxcKeWKvkal2xQj1mEV75m6M0_InjqNCaCUZQbjzwFMy-Rngm0dGDyhRlZcLoDFRsvaC0WOWzd9eF4_Ccu2J2HlniJnF93lln_4WwU8yZ8Bk97Mm9dS3XnA8eeuKm0i9/s1600/bruxism.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Apa Itu Bruxism?" border="0" height="158" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7JsZzo8owhSZqGxcKeWKvkal2xQj1mEV75m6M0_InjqNCaCUZQbjzwFMy-Rngm0dGDyhRlZcLoDFRsvaC0WOWzd9eF4_Ccu2J2HlniJnF93lln_4WwU8yZ8Bk97Mm9dS3XnA8eeuKm0i9/s1600/bruxism.jpg" title="Apa Itu Bruxism?" width="320" /></a></span></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div align="JUSTIFY" style="page-break-inside: avoid; widows: 136;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><span style="color: black;"><span lang="id-ID"><span style="font-weight: normal;"> </span></span></span>
</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><span style="color: black;"><span lang="id-ID"><span style="font-style: normal;"><span style="font-weight: normal;">Menurut
</span></span></span></span><span style="color: black;"><span lang="en-US"><span style="font-style: normal;"><span style="font-weight: normal;">Cawson
dkk, 2002 terdapat beberapa tanda klinis yang dapat kita jumpai pada
penderita bruxism, yaitu:</span></span></span></span></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" lang="en-US" style="font-style: normal; font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">a.
Biasanya terlihat pada permukaan kunyah seperti insisal,
oklusal, dan proksimal.</span></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" lang="en-US" style="font-style: normal; font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">b.Biasanya
menyebabkan permukaan melengkung sampai rata, mahkotanya memendek dan
permukaan enamel oklusal/ insisal menghilang. Menyebabkan tepi enamel
menjadi tajam. </span></span>
</span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><span style="color: black;">c. Pada
gigi anterior, ujung insisal tampak melebar. Pada gigi posterior,
bagian yang mengalami efek bruxism terutama adalah cusp.</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" lang="en-US" style="font-style: normal; font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">d.
Pada gigi rahang atas, yang paling mudah terkena efek bruxism adalah
cusp lingual, sementara pada gigi rahang bawah adalah cusp bukal.
Jika sudah terkena dentin, warna menjadi kekuning-kuningan serta
terbuka. </span></span>
</span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" lang="en-US" style="font-style: normal; font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">e.
Keausan batas (facet) meluas lebih cepat karena faktor fisiologis.</span></span></div>
<div align="JUSTIFY" lang="en-US" style="font-style: normal; font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span>
</span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
</span><br />
<div align="JUSTIFY" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 136;">
</div>
<div align="JUSTIFY" style="page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><span style="color: black;"><span lang="id-ID"><span style="font-weight: normal;">Menurut
</span></span></span><span style="color: black;"><span lang="id-ID"><span style="font-style: normal;"><span style="font-weight: normal;">Lobbezoo,
2001 bruxism dapat dikategorikan menjadi 3 macam berdasarkan faktor
penyebabnya, yaitu:</span></span></span></span></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-style: normal; font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<b><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">a.
Faktor Periferal ( morfologis )</span></span></b></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" style="page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><span style="color: black;"><span style="font-weight: normal;"> Faktor
periferal pada waktu lalu dipertimbangkan sebagai </span></span><span style="color: black;"><span lang="id-ID"><span style="font-weight: normal;">etiologi</span></span></span><span style="color: black;"><span style="font-weight: normal;">
utama bruxism. Ramfjorf (1961) menyarankan bahwa bruxism dapat
dihilangkan dengan penyesuaian oklusal. Tapi </span></span><span style="color: black;"><span lang="id-ID"><span style="font-weight: normal;">dari
</span></span></span><span style="color: black;"><span style="font-weight: normal;">berbagai
studi menunjukkan bahwa hubungan antara bruxism dan faktor oklusal
adalah lemah atau tidak ada ( </span></span><span style="color: black;"><span lang="id-ID"><span style="font-weight: normal;">Manfredini
dkk, 2004 ). Sementara itu, Michelotti dkk, 2005, dalam
eksperimennya, bahwa suprakontak nyata berhubungan dengan pengurangan
kegiatan elektomiografi (EMG) ketika bangun. Hasil </span></span></span><span style="color: black;"><span lang="id-ID"><i><span style="font-weight: normal;">double-blind
randomized controlled studies</span></i></span></span><span style="color: black;"><span lang="id-ID"><span style="font-weight: normal;">
di Finland menunjukkan bahwa interferensi oklusal artifisial
tampaknya mengganggu keseimbangan oromotor pada mereka dengan
kelainan temporomandibular ( Niemi dkk, 2006 ). Artikel tinjauan
Luther, 2007 menyatakan tidak ada bukti bahwa interferens oklusal
sebagai etiologi bruxism, atau penyesuaian oklusal dapat mencegahnya. </span></span></span></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><span style="color: black;"><span lang="id-ID"><span style="font-weight: normal;"> </span></span></span>
</span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<b><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">b.
Faktor Pathophysiologi</span></span></b></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" style="page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><span style="color: black;"><span lang="id-ID"><span style="font-weight: normal;"> Pathophysiologi
dari bruxism sewaktu tidur tampaknya belum dapat dijelaskan
sepenuhnya, tetapi mungkin disebabkan mulai dari faktor psikososial
seperti stres, kecemasan, respon yang eksesif sampai </span></span></span><span style="color: black;"><span lang="id-ID"><i><span style="font-weight: normal;">microarousals.</span></i></span></span><span style="color: black;"><span lang="id-ID"><span style="font-weight: normal;">
</span></span></span><span style="color: black;"><span lang="id-ID"><i><span style="font-weight: normal;">Microarousals
</span></i></span></span><span style="color: black;"><span lang="id-ID"><span style="font-weight: normal;">didefinisi
sebagai periode singkat (3-15 detik) dari aktivitas cortikal sewaktu
tidur, yang berhubungan peningkatan aktivitas sistem syaraf
sympatetik. Hampir 80% episod bruxism terjadi dalam kelompok, sewaktu
tidur dan berhubungan dengan microarousal. Mengerotkan gigi didahului
urutan kejadian psikologis: peningkatan aktivitas sympatetik (pada 4
menit sebelum mengerot dimulai), diikuti aktivasi cortikal (1 menit
sebelumnya) dan peningkatan ritme jantung dan tonus otot pembukaan
mulut (1 detik sebelumnya) ( Kato dkk 2001 )</span></span></span></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" style="page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><span style="color: black;"><span style="font-style: normal;"><span style="font-weight: normal;"> Bukti
terbaru yang mendukung hipotesis bahwa bruxism dimediasi secara
sentral dibawah rangsangan autonom dan otak. Bukti mendukung peran
syaraf sentral dan sistem syaraf autonom pada awal aktivitas
oromandibular bruxism selama tidur malam ( </span></span></span><span style="color: black;"><span lang="id-ID"><span style="font-style: normal;"><span style="font-weight: normal;">Lavigne
dkk, 2007 ).</span></span></span></span></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<b><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">c.
Faktor Psikologis</span></span></b></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" style="page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><span lang="id-ID"><span style="font-weight: normal;">Studi
oleh Lobbezoo dan Naeije, 2001 menyatakan bahwa pengalaman stres dan
faktor psikososial berperan penting pada penyebab bruxism. Menurut
literatur berdasarkan laporan sendiri </span></span></span><span style="color: black;"><span lang="id-ID"><i><span style="font-weight: normal;">(self-reported</span></i></span></span><span style="color: black;"><span lang="id-ID"><span style="font-weight: normal;">)
dan observasi klinik adanya keausan gigi adalah satu cara untuk
menilai bruxism dalam hubungannya dengan kecemasan dan stres ( Janal
dkk, 2007 ). Tetapi, ada keterbatasan dari metoda tersebut, karena
keausan gigi digambarkan sebagai indikator yang lemah dari konsep
bruxism dan tidak membedakan clenching dan grinding ( Marbach dkk,
1990 ). Besarnya keausan gigi dipengaruhi oleh kepadatan email atau
kualitas saliva dan efektivitas lubrikasinya ( Lavigne dkk, 2003 ). </span></span></span></span>
</span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span>
</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span>
</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
</div>
<div align="JUSTIFY" style="page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><span lang="id-ID"><span style="font-weight: normal;">Untuk
mendiagnosis bruxism sebagai dokter gigi perlu melihat tanda –
tanda klinis dan perubahan pada gigi dan rongga mulut pada beberapa
kunjungan. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah keadaan bruxism ini
memerlukan medikasi tau tidak. Apabila dicurigai bruxism maka kita
dapat mengajukan pertanyaan seputar </span></span></span><span style="color: #212121;"><span lang="id-ID"><span style="font-style: normal;"><span style="font-weight: normal;">kesehatan
gigi umum , obat-obatan , rutinitas sehari-hari pasien dan kebiasaan
tidur. </span></span></span></span></span>
</span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-style: normal; font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: #212121; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> Untuk
mengevaluasi sejauh mana tingkat bruxism dapat dulakukan pemeriksaan
sebagai berikut:</span></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-style: normal; font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: #212121; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">a.
Pemeriksaan untuk mengetahui apakah terdapat nyeri atau tidak pada
otot rahang</span></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-style: normal; font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><a href="https://www.blogger.com/null" name="tw-target-text1"></a>
<span style="color: #212121;">b.
Kelainan gigi yang jelas , seperti patah atau hilang gigi atau
keselarasan gigi yang buruk</span></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-style: normal; font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: #212121; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">c.
Pemeriksaan keadaan gigi dan jaringan pendukung gigi yang rusak
dengan menggunakan sinar x</span></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" style="page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><span style="color: black;"><span lang="id-ID"><span style="font-weight: normal;">d.
Pada pemeriksaan</span></span></span><span style="color: #333333;"><span lang="en-US"><span style="font-style: normal;"><span style="font-weight: normal;">
radiografis pada penderita bruxism dapat ditemui:</span></span></span></span></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<ul>
<li><div align="JUSTIFY" lang="en-US" style="font-style: normal; font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Terjadi
penebalan di lamina dura</span></span></div>
</li>
<li><div align="JUSTIFY" lang="en-US" style="font-style: normal; font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: #333333; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Biasanya
pada bagian mahkota gigi mengalami keausan atau bahkan hilang.</span></span></div>
</li>
</ul>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" style="page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><span lang="id-ID"><span style="font-weight: normal;">e.
Pada pemeriksaan mikroskopis akan dijumpai</span></span></span><span style="color: #333333;"><span lang="id-ID"><span style="font-style: normal;"><span style="font-weight: normal;">
goresan-goresan parallel dengan satu arah pada permukaan yang datar
dan ada batas pada setiap seginya.</span></span></span></span><span lang="id-ID">
</span></span>
</span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="RIGHT" style="page-break-inside: avoid; widows: 2;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span>
</span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div align="CENTER" lang="id-ID" style="page-break-inside: avoid; widows: 4;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>DAFTAR
PUSTAKA</b></span></span></div>
<div align="CENTER" lang="id-ID" style="page-break-inside: avoid; widows: 4;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" style="page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><span lang="id-ID"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-weight: normal;">Ahlberg
K. Self-reported bruxism. Academic dissertation. Department of
Stomatognathic Physiology and Prosthetic Dentistry . Institute of
Dentistry. Faculty of Medicine. University of Helsinki. Finland.
2008.</span></span></span></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" style="page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><span style="color: black;"><span lang="id-ID"><span style="font-style: normal;"><span style="font-weight: normal;">Cawson,
R.A. Odell, E.W. </span></span></span></span><span style="color: black;"><span lang="id-ID"><i><span style="font-weight: normal;">Cawson’s
Essential of Oral Pathology and Oral Medicine</span></i></span></span><span style="color: black;"><span lang="id-ID"><span style="font-style: normal;"><span style="font-weight: normal;">7th
ed. London. Churchill Livingstone.2002</span></span></span></span></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" style="page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><span lang="id-ID"><span style="font-style: normal;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-weight: normal;">de
la Hoz-Aizpurua JL, Díaz-Alonso E, LaTouche-Arbizu R, Mesa-Jimé-nez
J. Sleep bruxism. Conceptual review and update. Med Oral Patol Oral
Cir Bucal. 2011 Mar 1;16 (2):e231-8. </span></span></span></span></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><span style="color: black;"><span lang="id-ID"><span style="font-style: normal;"><span style="font-weight: normal;"> </span></span></span></span>
</span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-style: normal; font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Gloroa
AG. Incidence ofdiurnal and nocturnal bruxism. J Prosthet Dent 1981
may;45(5):545-9</span></span></div>
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-style: normal; font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Herrera,
M., Valencia, I., Grant, M., Metroka, D., Chialastri, A., Kothare, S.
V., Bruxism in </span></span>
</span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> Children:
Effect on Sleep Architecture and Daytime Cognitive Performance and
Behavior, SLEEP, Vol. 29(9): 1143-8.</span></span></div>
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Hublin
C, Kaprio J. Genetic aspect and genetic epidemiology of parasomnia.
Sleep Med Rev. 2003;7:413-21</span></span></div>
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Janal
MN, Raphael KG, Klausner JJ, Teaford MF. The role of tooth-grinding
in the maintenance of myofacial face pain: a test of alternative
models. Pain Med. 2007;8:468-496</span></span></div>
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Kato
T, Rompre P, Montplaisir JY, Sessle BJ, lavigne GJ. Sleep bruxism an
oromotor activity secondary to microaurosal. J Dent Res.
2001;80(10):1940</span></span></div>
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Lavigne
GJ, Montplaisir Jy. Restless legs syndrome and sleep bruxism:
prevalence and association among Canadians. Sleep. 1994; 17(8):
739-43.</span></span></div>
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Lavigne
GJ, Kato T, Kolta A, Sessle BJ. Neurobiological mechanism involved in
sleep bruxism. Crit Rev Oral Biol. Med. 2003;14:30-46.</span></span></div>
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Lavigne
GJ, Huynh N, Kato T, Okura K, Yao D, et al. Genesis of sleep bruxism:
otor and autonomic-cardiac interaction. Arch Oral Biol.
2007;52:361-381.</span></span></div>
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Lavigne
GJ, Khoury S, Abe S, Yamaguchi T, Raphael K. Bruxism physiology and
pathology: an overview for clinicians. J Oral Rehab.
2008;35:476-494.</span></span></div>
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Lobbezoo
F, Neije M. Bruxism is mainly regulated centrally not peripherally. J
Oral Rehabil. 2001;28:1085-91.</span></span></div>
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Luther
F. TMD and occlusion part II. Damned if we dont? Functional occlusal
problems: TMD epidemiology in a wilder context. Br Dent J
2007;13:202(1):1-6.</span></span></div>
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Manfredini
D, landi N, Tognini F, montagnani G, Brosco M. Psyhic and occlusal
factorsin bruxism. Aust Dent J 2004a;49:84-9.</span></span></div>
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Marbach
J, raphael G. Dohrendwend P, Lennon C. The validity of tooth grinding
measures:etiology of pain dysfunction syndrome revisited. J Am Dent
Assoc. 1990;120:327-333.</span></span></div>
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Michelotti
A, Farella M, Gallo LM, Veltri A, Palla S, Martma R. Effect of
occlusal interference on habitual activity of human masseter. J Dent
Res. 2005;84:644-648.</span></span></div>
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Niemi
PM, Alanen P, Kylmälä M, Jämsä T, Alanen P. Psychological factors
and responses to artificial interferences in subjects with and
without a history of temporomandibular disorder. Acta Odontol Scand
2006;64:300-5.</span></span></div>
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Ohayon
MM, Li KK, Guilleminault C. Risk factors for sleep bruxism in the
general population. Chest. 2001;119:53-61.</span></span></div>
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" style="page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><span lang="id-ID"><span style="font-weight: normal;">Rao
A. 2008, Principles and Practice of Pedodontics, 2</span></span></span><span style="color: black;"><sup><span lang="id-ID"><span style="font-weight: normal;">nd</span></span></sup></span><span style="color: black;"><span lang="id-ID"><span style="font-weight: normal;">
edition, Jaypee Brothers Medical </span></span></span></span>
</span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> Publishers
(P) Ltd, New Delhi, hal. 148.</span></span></div>
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" style="page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><span style="color: black;"><span lang="id-ID"><span style="font-weight: normal;">Rosenthal,
Larry, 2007, Successful Management of Bruxism, diunduh tanggal 10
oktober 2014 dari
</span></span></span><span style="color: navy;"><span lang="zxx"><u><a href="http://www.tridentlab.com/pdfs/2007_Spring_Perspectives2.pdf"><span style="font-weight: normal;">http://www.tridentlab.com/pdfs/2007_Spring_Perspectives2.pdf</span></a></u></span></span></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" style="page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><span style="color: black;"><span lang="id-ID"><span style="font-weight: normal;">Singh
G. 2007. Textbook of Orthodontics. 2</span></span></span><span style="color: black;"><sup><span lang="id-ID"><span style="font-weight: normal;">nd</span></span></sup></span><span style="color: black;"><span lang="id-ID"><span style="font-weight: normal;">
ed. Jaypee Brothers Medical Puliblisher (P) Ltd.: India. p. 581-2.</span></span></span></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Singh
S. 2009. Deleterious Effects Of Oral Habits. Indian Journal of Dental
Sciences. 1(2): 15- 20</span></span></div>
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">The
Academy of Prosthodontics, “The glossary of prosthodontics terms
8th edition,” Journal of Prosthetic Dentistry, vol. 94, no. 1,
pp. 10–29, 2005.</span></span></div>
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">The
Glossary of Prosthodontic Terms. J Prosthet Dent. 2005;94:10-92.</span></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span>
</span><br />
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span>
</span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;">
</span>
</span><br />
<div align="JUSTIFY" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
</div>
<div align="JUSTIFY" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b>Apa Itu Bruxism?</b></span>
</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span>
</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span>
</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 8;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></span>
</div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span>
<br />
<div align="JUSTIFY" style="font-weight: normal; page-break-inside: avoid; widows: 136;">
</div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
</span></span>drg. Adi Pratamahttp://www.blogger.com/profile/11619603784247579819noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5181445556211213958.post-44017321955658152792014-06-05T00:49:00.001+07:002015-09-10T02:57:38.512+07:00Etiologi Maloklusi Dalam Ortodontik Kedokteran Gigi<h2>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif; font-size: small;">
Etiologi Maloklusi Dalam Ortodontik Kedokteran Gigi</span></h2>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxz-ROfMO2hdRjIAQK6g8_kj3aP3FOnJXlasJ4o_8rjI3d0rmWRCj1nqdD5fxmkp8TPxBniF7iY9gDG2I_AUO4hLHowJ1RWU99Cfac07UfUHpk4MIzV8MwkOnsD-cDANVcYUG1ntGGX4_P/s1600/Etiologi+Mal+Oklusi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black; font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><img alt="Etiologi Maloklusi Dalam Ortodontik Kedokteran Gigi" border="0" height="222" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxz-ROfMO2hdRjIAQK6g8_kj3aP3FOnJXlasJ4o_8rjI3d0rmWRCj1nqdD5fxmkp8TPxBniF7iY9gDG2I_AUO4hLHowJ1RWU99Cfac07UfUHpk4MIzV8MwkOnsD-cDANVcYUG1ntGGX4_P/s1600/Etiologi+Mal+Oklusi.jpg" title="Etiologi Maloklusi Dalam Ortodontik Kedokteran Gigi" width="320" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><b><a href="http://adifkgugm.blogspot.com/2014/06/etiologi-maloklusi-dalam-ortodontik.html" target="_blank">Etiologi Maloklusi Dalam Ortodontik Kedokteran Gigi</a></b> - Sobat blogger, kali ini saya akan membahas mengenai <b>etiologi maloklusi</b> dalam ortodontik, simak penjabarannya sebagai berikut.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l4 level1 lfo17; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><b><span lang="EN-US">a. </span></b><b><span lang="EN-US">Pendahuluan</span></b></span></div>
<div class="MsoBodyText">
<span lang="EN-US" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Kebanyakan dari maloklusi yang memerlukan
perawatan ortodonsia disebabkan oleh karena dua kemungkinan :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US"><span style="line-height: 150%;">1.</span> </span><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Perbedaan
antara ukuran gigi-gigi dan ukuran rahang yang menampung gigi tersebut.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="SV"><span style="line-height: 150%;">2.</span> </span><span lang="SV" style="line-height: 150%;">Pola tulang muka yang tidak selaras.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Untuk
mempermudah mengetahui etiologi dari maloklusi dibuat klasifikasi dari penyebab
kelainan maloklusi tersebut. </span><span lang="EN-US">Terdapat
dua pembagian pokok klasifikasi maloklusi :<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="NO-BOK"><span style="line-height: 150%;">1.</span> </span><span lang="NO-BOK" style="line-height: 150%;">Faktor Ekstrinsik atau disebut faktor sistemik atau
faktor umum<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US"><span style="line-height: 150%;">2.</span> </span><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Faktor
Intrinsik atau faktor lokal<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">b.
Penyajian<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US"><span style="line-height: 150%;">1.</span> </span><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Faktor
Ekstrinsik<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 28.3pt; mso-list: l2 level1 lfo4; tab-stops: list 32.15pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US">a. </span><span lang="EN-US">Keturunan (hereditair)<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 28.3pt; mso-list: l2 level1 lfo4; tab-stops: list 32.15pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US">b. </span><span lang="EN-US">Kelainan bawaan
(kongenital) misal : sumbing, tortikollis, kleidokranial diostosis, cerebral
plasi, sifilis dan sebagainya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 28.3pt; mso-list: l2 level1 lfo4; tab-stops: list 32.15pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US">c. </span><span lang="EN-US">Pengaruh lingkungan<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 42.45pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US"><span style="line-height: 150%;">·</span> </span><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Prenatal,
misalnya : trauma, diet maternal, metabolisme maternal dan sebagainya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 42.45pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="SV"><span style="line-height: 150%;">·</span> </span><span lang="SV" style="line-height: 150%;">Postnatal,
misalnya : luka kelahiran, cerebal palsi, luka TMJ dan sebagainya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 28.3pt; mso-list: l2 level1 lfo4; tab-stops: list 32.15pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US">d. <span style="line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Predisposisi ganguan
metabolisme dan penyakit<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 42.45pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US"><span style="line-height: 150%;">·</span> </span><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Gangguan
keseimbangan endokrin<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 42.45pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US"><span style="line-height: 150%;">·</span> </span><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Gangguan
metabolisme<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 42.45pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US"><span style="line-height: 150%;">·</span> </span><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Penyakit
infeksi<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 28.3pt; mso-list: l2 level1 lfo4; tab-stops: list 32.15pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US">e. </span><span lang="EN-US">Kekurangan nutrisi
atau gisi<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 28.3pt; mso-list: l2 level1 lfo4; tab-stops: list 32.15pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US">f. </span><span lang="EN-US">Kebiasaan
jelek (bad habit) dan kelainan atau penyimpangan fungsi.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 42.45pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US"><span style="line-height: 150%;">·</span> </span><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Cara
menetek yang salah<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 42.45pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US"><span style="line-height: 150%;">·</span> </span><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Mengigit
jari atau ibu jari<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 42.45pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US"><span style="line-height: 150%;">·</span> </span><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Menekan
atau mengigit lidah<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 42.45pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US"><span style="line-height: 150%;">·</span> </span><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Mengigit
bibir atau kuku<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 42.45pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US"><span style="line-height: 150%;">·</span> </span><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Cara
penelanan yang salah<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 42.45pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US"><span style="line-height: 150%;">·</span> </span><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Kelainan
bicara<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 42.45pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US"><span style="line-height: 150%;">·</span> </span><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Gangguan
pernapasan (bernafas melalui mulut dan sebagainya)<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 42.45pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US"><span style="line-height: 150%;">·</span> </span><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Pembesaran
tonsil dan adenoid<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 42.45pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US"><span style="line-height: 150%;">·</span> </span><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Psikkogeniktik
dan bruksisem<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 28.3pt; mso-list: l2 level1 lfo4; tab-stops: list 32.15pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US">g. </span><span lang="EN-US">Posture tubuh<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 28.3pt; mso-list: l2 level1 lfo4; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US">h. </span><span lang="EN-US">Trauma dan kecelakaan<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US"><span style="line-height: 150%;">2.</span> </span><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Faktor
Intrinsik :<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 32.15pt; mso-list: l0 level1 lfo8; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US">a. </span><span lang="EN-US">Kelainan jumlah gigi<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 32.15pt; mso-list: l0 level1 lfo8; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US">b. </span><span lang="EN-US">Kelainan ukuran gigi<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 32.15pt; mso-list: l0 level1 lfo8; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US">c. </span><span lang="EN-US">Kelainan bentuk<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 32.15pt; mso-list: l0 level1 lfo8; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US">d. </span><span lang="EN-US">Kelainan frenulum
labii<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 32.15pt; mso-list: l0 level1 lfo8; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US">e. </span><span lang="EN-US">Prematur los<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 32.15pt; mso-list: l0 level1 lfo8; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US">f. </span><span lang="EN-US">Prolong
retensi<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 32.15pt; mso-list: l0 level1 lfo8; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US">g. </span><span lang="EN-US">Kelambatan tumbuh gigi
tetap<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 32.15pt; mso-list: l0 level1 lfo8; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US">h. </span><span lang="EN-US">Kelainan jalannya
erupsi gigi<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 32.15pt; mso-list: l0 level1 lfo8; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US">i.<span style="line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Ankilosis<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 32.15pt; mso-list: l0 level1 lfo8; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US">j.<span style="line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Karies
gigi<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 32.15pt; mso-list: l0 level1 lfo8; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US">k. </span><span lang="EN-US">Restorasi gigi yang
tidak baik<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l9 level1 lfo12; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><b><span lang="EN-US">FAKTOR
EKSTRINSIK<o:p></o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt; text-align: justify; text-indent: -21pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US"><span style="line-height: 150%;">a.</span> </span><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Faktor
keturunan atau genetik<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent">
<span lang="EN-US" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Faktor keturunan atau genetik
adalah sifat genetik yang diturunkan
dari orang tuanya atau generasi sebelumnya. Sebagai contoh adalah
ciri-ciri khusus suatu ras atau bangsa misalnya bentuk kepala atau profil muka
sangat dipengaruhi oleh ras atau suku induk dari individu tersebut yang
diturunkan dari kedua orang tuanya. Bangsa yang merupakan prcampuran dari
bermacam-macam ras atau suku akan dijumpai banyak maloklusi</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt; text-align: justify; text-indent: -21pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US"><span style="line-height: 150%;">b.</span> </span><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Kelainan
bawaan <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.0pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Kelainan
bawaan kebanyakan sangat erat hubungannya dengan faktor keturunan misalnya
sumbing atau cleft : bibir sumbing atau hare lip, celah langit-langit (cleft
palate).<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.15pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US"><span style="line-height: 150%;">·</span> </span><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Tortikolis
: adanya kelainan dari otot-otot daerah leher sehingga tidak dapat tegak
mengkibatkan asimetri muka.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.15pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US"><span style="line-height: 150%;">·</span> </span><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Kleidokranial
disostosis adalah tidak adanya
tulang klavikula baik sebagian atau seluruhnya, unlateral atau bilateral,
keadaan ini diikuti dengan terlambatnya penutupan sutura kepala, rahang atas
retrusi dan rahang bawah protrusi.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.15pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US"><span style="line-height: 150%;">· </span> </span><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Serebral
palsi adalah adanya kelumpuhan atau gangguan koordinasi otot yang disebabkan
karena luka didalam kepala yang pada umumnya sebagai akibat kecelakaan pada
waktu kelahiran. Adanya gangguan fungsi pada otot-otot pengunyahan, penelanan,
pernafasan dan bicara akan mengakibatkan oklusi gigi tidak normal.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 35.15pt; mso-list: l5 level1 lfo10; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US" style="mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">· </span><span lang="EN-US">Sifilis : akibat penyakit sifilis
yang diderita orang tua akan menyebabkan terjadinya kelainan bentuk dan
malposisi gigi dari bayi yang dilahirkan</span></span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt; text-align: justify; text-indent: -21pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US"><span style="line-height: 150%;">c.</span> </span><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Gangguan
keseimbangan endokrine<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 21.0pt; text-indent: .3pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Misal : gangguan parathyroid, adanya hipothiroid akan menyebabkan
kritinisme dan resorpsi yang tidak normal sehingga menyebabkan erupsi lambat
dari gigi tetap.</span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt; text-align: justify; text-indent: -21pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US"><span style="line-height: 150%;">d.</span> </span><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Kekurangan
nutrisi dan penyakit<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 21.0pt; text-indent: .3pt;">
<span lang="SV" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Misal : Rickets (kekurangan vitamin D),
Scorbut (kekurangan vitamin C), beri-beri (kekurang vitamin B1) mengakibatkan
maloklusi yang hebat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif; mso-ansi-language: SV;">Ciri-ciri
faktor oklusi yang diturunkan (herediter)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="SV"><span style="line-height: 150%;">1.</span> </span><span lang="SV" style="line-height: 150%;">Kedudukan dan penyesuaian antara otot-otot perioral
dengan bentuk dan ukuran lidah
mempengaruhi keseimbangan oklusi (oklusi normal). Adanya penyesuaian antara
bentuk muka, bentuk dan ukuran rahang dan lidah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l13 level1 lfo11; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">2. </span><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Sifat-sifat mukosa, ukuran, bentuk lidah dan frenulum.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif; mso-ansi-language: SV;">Sifat mukosa : keras, lunak, kencang atau lembek mempengaruhi erupsi gigi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif; mso-ansi-language: SV;">Frenulum labii dapat mengakibatkan celah
gigi dan mempengaruhi kedudukan bibir.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif; mso-ansi-language: SV;">Frenulum buccinator mengakibatkan rotasi gigi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="SV"><span style="line-height: 150%;">3.</span> </span><span lang="SV" style="line-height: 150%;">Ukuran gigi-gigi dan lebar serta penjang lengkung rahang
dapat mengakibatkan gigi berjejal atau bercelah. Misalnya makrodontia,
mikrodomtia. Lebar dan panjang lengkung rahang, penyesuaian antara rahang atas
dan rahang bawah mengakibatkan terjadinya mandibuler retrusi atau prognatism.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l3 level1 lfo13; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><b><span lang="EN-US">FAKTOR
INTRINSIK ATAU LOKAL<o:p></o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 14.15pt; mso-list: l10 level1 lfo14; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US">a. </span><span lang="EN-US">Kelainan jumlah gigi<b><o:p></o:p></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 32.15pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US"><span style="line-height: 150%;">1.</span> </span><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Super
numerary gigi (gigi kelebihan)<b><o:p></o:p></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 32.15pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Lebih
banyak terjadi pada rahang atas, kedudukan dekat midline (garis mediana)
sebelah palatival gigi seri rahang atas disebut mesiodens. Bentuknya biasanya
konus kadang-kadang bersatu (fused) dengan gigi pertama kanan atau kiri,
jumlahnya pada umumnya sebuah tapi kadang-kadang sepasang. Gigi supernumery
kadang-kadang tidak tumbuh (terpendam atau impected) sehingga menghalangi
tumbuhnya gigi tetap didekatnya atau terjadi kesalahan letak (malposisi). Oleh
karena itu pada penderita yang mengalami kelambatan atau kelainan tumbuh dari
gigi seri rahang atas perlu dilakukan Ro photo.<b><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 32.15pt; mso-list: l6 level1 lfo15; tab-stops: list 32.15pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US">2. </span><span lang="EN-US">Agenese
dapat terjadi bilateral atau unilateral
atau kadang-kadang unilateral dengan partial agenese pada sisi yang lain<b><o:p></o:p></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 32.15pt; text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif; mso-ansi-language: SV;">Lebih banyak terjadi dari pada gigi supernumerary. Dapat terjadi pada
rahang atas maupun rahang bawah tetapi lebih sering pada rahang bawah. Urutan
kemungkinan terjadi kekurangan gigi
adalah sebagai berikut :<b><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l8 level1 lfo16; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US">- </span><span lang="EN-US">Gigi
seri II rahang atas ( I<sub>2 </sub>)<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l8 level1 lfo16; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US">-<span style="line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Gigi
geraham kecil II rahang bawah ( P<sub>2</sub> ) <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US"><span style="line-height: 150%;">-</span> </span><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Gigi
geraham III rahang atas dan rahang bawah<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-list: l8 level1 lfo16; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US">-<span style="line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Gigi
geraham kecil II ( P<sub>2</sub> ) rahang bawah<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="NO-BOK"><span style="line-height: 150%;">-</span> </span><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Pada
kelainan jumlah gigi kadang diikuti dengan adanya kelainan bentuk atau ukuran
gigi. </span><span lang="NO-BOK" style="line-height: 150%;">Misalnya bentuk pasak dari gigi seri II (peg shaps
tooth).<o:p></o:p></span></span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="NO-BOK" style="line-height: 150%;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 14.15pt; mso-list: l10 level1 lfo14; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US">b. <span style="line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Kelainan ukuran gigi<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 14.15pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Salah satu
penyebab utama terjadinya malposisi adalah gigi sendiri yaitu ukuran gigi tidak
sesuai dengan ukuran rahang, ukuran gigi lebih lebar atau sempit dibandingkan
dengan lebara lengkung rahang sehingga
meyebabkan crowded atau spasing.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 14.15pt; mso-list: l10 level1 lfo14; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US">c. <span style="line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Kelainan bentuk gigi<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 14.15pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Kelainan
bentuk gigi yang banyak dijumpai adalah adanya peg teeth ( bentuk pasak) atau
gigi bersatu (fused). Juga perubahan bentuk gigi akibat proses atrisi (karena
fungsi) besar pengaruhnya terhadap terjadinya maloklusi, terutama pada gigi
sulung (desidui).<o:p></o:p></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 14.15pt; mso-list: l10 level1 lfo14; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US">d. </span><span lang="EN-US">Kelainan frenulum
labii<o:p></o:p></span></span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 14.15pt; mso-list: l10 level1 lfo14; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US">e. </span><span lang="EN-US">Premature los<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 14.15pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Fungsi
gigi sulung (desidui) adalah : pengunyahan, bicara, estetis<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 14.15pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Juga yang
terutama adalah menyediakan ruang untuk gigi tetap, membantu mempertahankan
tinggi oklusal gigi-gigi lawan (antagonis), membimbing erupsi gigi tetap dengan
proses resopsi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 14.15pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Akibat
premature los fungsi tersebut akan terganggu atau hilang sehingga dapat
mengkibatkan terjadinya malposisi atau maloklusi.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 14.15pt; mso-list: l10 level1 lfo14; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US">f. </span><span lang="EN-US">Kelambatan
tumbuh gigi tetap (delayed eruption)<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 14.15pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Dapat
disebabkan karena adanya gigi supernumerary, sisa akar gigi sulung atau karena
jaringan mucosa yang terlalu kuat atau keras sehingga perlu dilakukan eksisi.
Kadang-kadang hilang terlalu awal (premature los) gigi sulung akan mempercepat
erupsinya gigi tetap penggantinya, tetapi dapat pula menyebabkan terjadinya
penulangan yang berlebihan sehingga perlu pembukaan pada waktu gigi permanen
akan erupsi, sehingga gigi tetap penggantinya dapat dicegah.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 14.15pt; mso-list: l10 level1 lfo14; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US">g. </span><span lang="EN-US">Kelainan jalannya
erupsi gigi<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 14.15pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Merupakan
akibat lebih lanjut dari gangguan lain. Misalnya adanya pola herediter dari
gigi berjejal yang parah akibat tidak seimbangnya lebar dan panjang lengkung
rahang dengan elemen gigi yaitu adanya : persistensi atau retensi,
Supernumerary, pengerasan tulang, tekanan-tekanan mekanis : pencabutan, habit
atau tekanan ortodonsi, faktor-faktor idiopatik (tidak diketahui)<o:p></o:p></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 14.15pt; mso-list: l10 level1 lfo14; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US">h. </span><span lang="EN-US">Ankilosis<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 14.15pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Ankilosis
atau ankilosis sebagian sering terjadi
pada umur 6 – 12 tahun. Ankilosis terjadi oleh karena robeknya bagian dari membrana
periodontal sehingga lapisan tulang
bersatu dengan laminadura dan cemen. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 14.15pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Ankilosis
dapat juga disebabkan oleh karena gangguan endokrin atau penyakit-penyakit
kongenital (misal : kleidokranial disostosis yang mempunyai predisposisi
terjadi ankilosis, kecelakaan atau
trauma).<o:p></o:p></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 14.15pt; mso-list: l10 level1 lfo14; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US">i. </span><span lang="EN-US">Karies
gigi<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 14.15pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Adanya
karies terutama pada bagian aproksimal dapat mengakibatkan terjadinya
pemendekan lengkung gigi sedang karies beroklusal mempengaruhi vertikal dimensi. Adanya keries gigi pada
gigi sulung mengakibatkan berkurangnya tekanan pengunyahan yang dilanjutkan ke
tulang rahang, dapat mengakibatkan rangsangan pertumbuhan rahang berkurang
sehingga pertumbuhan rahang kurang sempurna.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 14.15pt; mso-list: l10 level1 lfo14; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span lang="EN-US">j. </span><span lang="EN-US">Restorasi
gigi yang tidak baik<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 14.15pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Terutama
tumpatan aproksimal dapat menyebabkan gigi elongasi, sedangkan tumpatan oklusal
dapat menyebabkan gigi ektrusi atau rotasi.<o:p></o:p></span></div>
<div>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Nah, itulah penjelasan singkat tentang <b>Etiologi Maloklusi Dalam Ortodontik Kedokteran Gigi</b>, semoga dapat membantu.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<b><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Etiologi Maloklusi Dalam Ortodontik Kedokteran Gigi</span></b></div>
drg. Adi Pratamahttp://www.blogger.com/profile/11619603784247579819noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5181445556211213958.post-34740058638510761972014-05-26T22:41:00.001+07:002015-09-10T02:58:16.003+07:00Gigi Goyah dan Cara Mengatasinya<h2>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
Gigi Goyah dan Cara Mengatasinya</span></h2>
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada postingan kali ini saya akan menjelaskan tentang <b><a href="http://adifkgugm.blogspot.com/2014/05/gigi-goyah-dan-cara-mengatasinya.html" target="_blank">gigi goyah dan bagaimana cara mengatasi</a></b> hal tersebut. Nah, mungkin anda bisa sampai ke blog saya ini karena anda sendiri sedang mengalami <b>gigi goyah</b> dan bingung dengan penyebabnya, padahal kondisi gigi anda saat in sehat dan tidak ada gigi yang berlubang. Baiklah, akan saya jelaskan bahwa gigi goyah itu disebabkan oleh kerusakan jaringan pendukung gigi ( jaringan periodontal ) yang diawali oleh penumpukan kalkulus atau karang gigi. Sebab lain <b>gigi goyah</b> adalah penyakit sitemik seperti penyakit kencing manis atau diabetes melitus.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: black; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_wdR2Zl6cTS4Jbjr6oaSgFMH6dr5pxXEXZcm3dqb_R2LCzKOUaWlmICGZG-F3V3y5SPgACJGp6VEqYmY7NW5xZULqYxv7GCs3J16l8f4R-TWzeedZMlimhyz36DR3CQrDp5j8wM6Srrga/s1600/Gigi+Goyah+dan+Cara+Mengatasinya.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Gigi Goyah dan Cara Mengatasinya" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_wdR2Zl6cTS4Jbjr6oaSgFMH6dr5pxXEXZcm3dqb_R2LCzKOUaWlmICGZG-F3V3y5SPgACJGp6VEqYmY7NW5xZULqYxv7GCs3J16l8f4R-TWzeedZMlimhyz36DR3CQrDp5j8wM6Srrga/s1600/Gigi+Goyah+dan+Cara+Mengatasinya.JPG" title="Gigi Goyah dan Cara Mengatasinya" /></a></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Karang gigi dapat menyebabkan <b>gigi goyah</b> disebabkan oleh dua faktor, yakni faktor mekanis dan faktor bakteri. Faktor mekanis yang saya makasud di sini adalah dengan adanya karang gigi di dalam sulkus gusi dapat menyebabkan trauma mekanis terhadap gusi, desakan yang diakibatkan dari karang gigi dapat menjadikan perlekatan gusi dan gigi menjadi tidak baik. Hal kedua adalah karena faktor bakteri yang terdapat di karang gigi. Karang gigi itu berasal dari plak, plak adalah lapisan tipis pada permukaan gigi yang terbentuk terus menerus dan di dalamnya terdapat bakteri. Apabila tidak dibersihkan secara tuntas plak lama kelamaan akan mengalami pengerasan, itulah yang disebut karang gigi. Lapisan kasar pada karang gigi juga dapat menjadikan karang gigi sebagai tempat yang ideal untuk perkembangan bakteri. Produk - produk yang dihasilkan bakteri inilah yang kemudian dapat merusak jaringan pendukung gigi. Ketika jaringan pendukung gigi rusak maka lama kelamaan jaringan tidak dapat "mencengkeram" gigi dengan baik dan menimbulkan <b>kegoyahan gigi</b>.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Untuk pencegahan gigi goyah sebaiknya kita membersihkan gigi secara berkala terutama saat sebelum tidur. Kemudian lakukan scaling ( pembersihan karang gigi ) secara teratur ke dokter gigi. Nah, apabila anda sudah terlanjur mengalami <b>gigi goyah</b> ada baiknya anda konsultasi ke dokter gigi spesialis periodontal. Untuk wilayah yogyakarta dapat saya rekomendasikan ke <b>Dr. drg. Ahmad Syaify, Spp. Perio (K).</b> Beliau adalah ahli bedah perio dan kecantikan terkemuka di yogyakarta. Anda bisa melihat profil beliau di <a href="http://adifkgugm.blogspot.com/2014/04/klinik-gigi-praktek-dokter-gigi-jogja.html"><b style="background-color: white; line-height: 26px; text-indent: 1px;">Klinik Gigi Jogja</b><span style="background-color: white; line-height: 26px; text-indent: 1px;"> / </span></a><b style="background-color: white; line-height: 26px; text-indent: 1px;"><a href="http://adifkgugm.blogspot.com/2014/04/klinik-gigi-praktek-dokter-gigi-jogja.html">Praktek Dokter Gigi Jogja</a>.</b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 26px; text-indent: 1px;">Itulah penjelasan singkat dari saya tentang <b>Gigi Goyah dan Cara Mengatasinya</b>. Semoga postingan ini dapat bermanfaat bagi anda.</span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
<b style="background-color: white; line-height: 26px; text-align: justify; text-indent: 1px;"></b></span><br />
<h3>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b style="background-color: white; line-height: 26px; text-align: justify; text-indent: 1px;">Gigi Goyah dan Cara Mengatasinya</b></span></h3>
</div>
drg. Adi Pratamahttp://www.blogger.com/profile/11619603784247579819noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5181445556211213958.post-89254918993986761662014-05-20T23:42:00.003+07:002015-09-10T02:59:23.857+07:00Klasifikasi Applegated Kennedy, Pengembangan Dari Klasifikasi Kennedy<h2 style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">Klasifikasi Applegated Kennedy</span></h2>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white;">Nah, sobat blogger setelah sebelumnya saya telah menjelaskan secara singkat tentang </span><b><a href="http://adifkgugm.blogspot.com/2014/05/klasifikasi-kennedy-dalam-prostodonsia.html" target="_blank">Klasifikasi Kennedy</a></b><span style="background-color: white;">, kali ini saya akan menjelaskan tentang </span><b><a href="http://adifkgugm.blogspot.com/2014/05/klasifikasi-applegated-kennedy.html" target="_blank">Klasifikasi Applegated Kennedy</a></b><span style="background-color: white;">. </span><b>Klasifikasi Applegated Kennedy </b><span style="background-color: white;">ini merupakan modifikasi dari </span><b>Klasifikasi Kennedy </b><span style="background-color: white;">yang telah dipakai bertahun - tahun oleh dunia kedokteran gigi. Applegated melakukan modifikasi klasifikasi ini untuk melakukan perubahan - perubahan tertentu demi perbaikan. Hal tersebut dilakukan </span><span style="line-height: 19.4375px;"> untuk lebih mendekatkan prosedur klinis dengan pembuatan desain dengan klasifikasi yang dipakai. </span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 19.4375px;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="background-color: white; color: black; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcIkSy9p9HEzXMUx7L7jbFtFU87W3j1NzCLLe8O-E7CjIuaw0NaOxvVUCNW8xMFXzI6jdBTobrD6heZxtPGXEjAPI7SU3fOk-erw-gj3PYSpD9LVw8IwJWbCIn6P2oQOCXUQn8MFmLScag/s1600/klasifikasiapllegatedkennedy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Klasifikasi Applegated Kennedy" border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcIkSy9p9HEzXMUx7L7jbFtFU87W3j1NzCLLe8O-E7CjIuaw0NaOxvVUCNW8xMFXzI6jdBTobrD6heZxtPGXEjAPI7SU3fOk-erw-gj3PYSpD9LVw8IwJWbCIn6P2oQOCXUQn8MFmLScag/s1600/klasifikasiapllegatedkennedy.jpg" title="Klasifikasi Applegated Kennedy" width="320" /></a></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 19.4375px;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 19.4375px;"><b>Applegated</b> menjelaskan bahwa dengan </span><span style="line-height: 19.4375px;">keadaan tidak bergigi yang serupa, mungkin saja membutuhkan perawatan prostodontik yang berbeda, karena hal ini tergantung pula dari kondisi jaringan yang belum tentu sama. Karena itu, sangat masuk akal, bila dalam penerapan klasifikasi dipertimbangkan hal-hal lain yang lebih hakiki daripada sekedar melihat ruang kosong yang ditinggalkan gigi.</span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 19.4375px;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 19.4375px; text-align: start;">Sejauh ini, pertimbangan-pertimbangan yang diberikan kepada keadaan-keadaan gigi dan jaringan pendukungnya tidak memadai, karena penekanan lebih banyak diberikan kepada ruang-ruang kosong yang sudah ditinggalkan gigi. Atas dasar pemikiran inilah, <b>Applegate </b>kemudian memperbaiki <b>Klasifikasi Kennedy</b> yang kemudian dikenal sebagai <b>Klasifikasi Applegate-Kennedy</b>. </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 19.4375px; text-align: start;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b style="line-height: 19.4375px;">Klasifikasi Applegate-Kennedy</b><span style="line-height: 19.4375px; text-align: start;"> membagi rahang yang sudah kehilangan sebagian giginya menjadi 6 kelas dengan rincian sebagai berikut:</span></span></div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div>
<div style="line-height: 19.4375px; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white;">1. Kelas I </span><span style="text-align: justify;">Applegate-Kennedy</span></span></b></div>
</div>
<div style="line-height: 19.4375px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Daerah yang tidak bergigi sama dengan <b>klasifikasi Kennedy</b>. Keadaan ini sering dijumpai pada rahang bawah dan biasanya telah beberapa tahun kehilangan gigi. Secara klinis dijumpai :</span></div>
<ol style="line-height: 19.4375px; margin: 1.2em 0px 1.8em 10px; padding: 0px;">
<li style="margin: 0px 0px 0.5em 16px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Derajat resorpsi residual ridge bervariasi.</span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.5em 16px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Tenggang waktu pasien tidak bergigi akan mempengaruhi stabilitas gigi tiruan</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
yang akan dipasang.</div>
</span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.5em 16px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Jarak antar lengkung rahang bagian posterior biasanya sudah mengecil.</span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.5em 16px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Gigi asli yang masih tinggal sudah migrasi ke dalam berbagai posisi.</span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.5em 16px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Gigi antagonis sudah ekstrusi dalam berbagai derajat.</span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.5em 16px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Jumlah gigi yang masih tertinggal bagian anterior umumnya sekitar 6-10 gigi saja.</span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.5em 16px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Ada kemungkinan dijumpai kelainan Sendi Temporo Mandibula.</span></li>
</ol>
<div style="line-height: 19.4375px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Indikasi Pelayanan Prostodontik Kelas I : Gigi tiruan sebagian lepasan dengan desain bilateral dan perluasan basis distal.</span></div>
<div style="line-height: 19.4375px; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div style="line-height: 19.4375px; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white;"><b>2. Kelas II</b> </span><b><span style="text-align: justify;">Applegate-Kennedy</span></b></span></div>
</div>
<div style="line-height: 19.4375px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white;">Daerah tidak bergigi sama dengan kelas II </span><b>klasifikasi Kennedy</b><span style="background-color: white;">. Kelas ini sering tidak diperhatikan pasien. Secara klinis dijumpai keadaan :</span></span></div>
<ol style="line-height: 19.4375px; margin: 1.2em 0px 1.8em 10px; padding: 0px;">
<li style="margin: 0px 0px 0.5em 16px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Resorbsi tulang alveolar terlibat lebih banyak.</span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.5em 16px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Gigi antagonis relatif lebih ekstrusi dan tidak teratur.</span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.5em 16px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Ekstrusi menyebabkan rumitnya pembuatan restorasi pada gigi antagonis ini.</span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.5em 16px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada kasus ekstrim, karena tertundanya pembuatan gigi tiruan (protesa) untuk Jangka waktu lama, kadang-kadang perlu pencabutan satu atau lebih gigi antagonis. Karena pengunyahan satu sisi, sering dijumpai kelainan Sendi Temporo Mandibula.</span></li>
</ol>
<div style="line-height: 19.4375px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Indikasi Pelayanan Prostodontik Kelas II : Gigi tiruan sebagian lepasan disain bilateral perluasan basis distal.</span></div>
<div style="line-height: 19.4375px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="line-height: 19.4375px; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white;"><b>3. Kelas III</b> </span><b><span style="text-align: justify;">Applegate-Kennedy</span></b></span></div>
</div>
<div style="line-height: 19.4375px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Keadaan tidak bergigi paradental dengan kedua gigi tetangga, tidak lagi mampu memberi dukungan kepada gigi tiruan (protesa) secara keseluruhan. Secara klinis dapat dijumpai keadaan :</span></div>
<ol style="line-height: 19.4375px; margin: 1.2em 0px 1.8em 10px; padding: 0px;">
<li style="margin: 0px 0px 0.5em 16px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Daerah tidak bergigi sudah panjang.</span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.5em 16px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Bentuk dan panjang akar gigi kurang memadai.</span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.5em 16px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Tulang pendukung mengalami resorpsi servikal dan atau disertai goyangnya gigi</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
secara berlebihan.</div>
</span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.5em 16px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Beban oklusal berlebihan.</span></li>
</ol>
<div style="line-height: 19.4375px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Indikasi Pelayanan Prostodontik Kelas III : Gigi tiruan sebagian lepasan dukungan gigi dengan desain bilateral.</span></div>
<div style="line-height: 19.4375px; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div style="line-height: 19.4375px; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white;"><b>4. Kelas IV </b></span><b><span style="text-align: justify;">Applegate-Kennedy</span></b></span></div>
</div>
<div style="line-height: 19.4375px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Daerah tidak bergigi sama dengan klas IV <b>Klasifikasi Kennedy</b>. Pada umumnya untuk klas ini dapat dibuat gigi tiruan sebagian lepasan, bila :</span></div>
<ol style="line-height: 19.4375px; margin: 1.2em 0px 1.8em 10px; padding: 0px;">
<li style="margin: 0px 0px 0.5em 16px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tulang alveolar sudah banyak hilang, seperti pada kasus akibat trauma.</span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.5em 16px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Gigi harus disusun dengan “overjet” besar, sehingga dibutuhkan banyak gigi</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
pendukung.</div>
</span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.5em 16px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Dibutuhkan distribusi merata melalui lebih banyak gigi penahan, pada pasien</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
dengan daya kunyah besar.</div>
</span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.5em 16px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Diperlukan dukungan dan retensi tambahan dari gigi penahan.</span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.5em 16px; padding: 0px;"><div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Mulut pasien depresif, sehingga perlu penebalan sayap untuk memenuhi faktor</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><div style="text-align: justify;">
estetik.</div>
</span></li>
</ol>
<div style="line-height: 19.4375px; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Indikasi pelayanan Prostodontik Kelas IV :</span></div>
</div>
<ul style="line-height: 19.4375px; list-style: none; margin: 1.2em 0px 1.8em 10px; padding: 0px;">
<li style="background-image: url(http://s0.wp.com/wp-content/themes/pub/notepad/img/bullet.png); background-position: 0px 0.5em; background-repeat: no-repeat; margin: 0px; padding: 0px 0px 0.5em 16px; text-align: justify;"><span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Geligi tiruan cekat, bila gigi gigi tetangga masih kuat.</span></li>
<li style="background-image: url(http://s0.wp.com/wp-content/themes/pub/notepad/img/bullet.png); background-position: 0px 0.5em; background-repeat: no-repeat; margin: 0px; padding: 0px 0px 0.5em 16px; text-align: justify;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white;">Geligi tiruan sebagian lepasan dengan desain bilateral dan dukungan gigi atau </span><span style="background-color: white;">jaringan atau kombinasi.</span></span></li>
<li style="background-image: url(http://s0.wp.com/wp-content/themes/pub/notepad/img/bullet.png); background-position: 0px 0.5em; background-repeat: no-repeat; margin: 0px; padding: 0px 0px 0.5em 16px; text-align: justify;"><span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada kasus meragukan, sebaiknya dibuat Gigi Tiruan Sebagian Lepasan.</span></li>
</ul>
<div style="line-height: 19.4375px; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white;"><b>5. Kelas V</b> </span><b><span style="text-align: justify;">Applegate-Kennedy</span></b></span></div>
</div>
<div style="line-height: 19.4375px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white;">Daerah tak bergigi paradental, dimana gigi asli anterior tidak dapat dipakai sebagai gigi penahan atau tak mampu menahan daya kunyah. Kasus seperti ini banyak dijumpai pada rahang atas, karena gigi caninus yang dicabut karena malposisi atau terjadinya kecelakaan. </span><span style="background-color: white;">Gigi bagian anterior kurang disukai sebagai gigi penahan, biasanya karena salah satu alasan berikut ini :</span></span></div>
<ol style="line-height: 19.4375px; margin: 1.2em 0px 1.8em 10px; padding: 0px;">
<li style="margin: 0px 0px 0.5em 16px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Daerah tak bergigi sangat panjang.</span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.5em 16px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Daya kunyah pasien berlebihan.</span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.5em 16px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Bentuk atau panjang akar gigi penahan kurang memadai.</span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.5em 16px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tulang pendukung lemah.</span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.5em 16px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Penguatan dengan splin tidak diharapkan, dan sekalipun dilakukan tetap tidak memberikan dukungan yang memadai, tetapi tetap dirasakan perlunya mempertahankan geligi yang masih tinggal ini.</span></li>
</ol>
<div style="line-height: 19.4375px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Indikasi Pelayanan Prostodontik Kelas V : Geligi tiruan sebagian lepasan dengan desain bilateral dan prinsip basis berujung bebas tetapi di bagian anterior.</span></div>
<div style="line-height: 19.4375px; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div style="line-height: 19.4375px; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white;"><b>6. Kelas VI </b></span><b><span style="text-align: justify;">Applegate-Kennedy</span></b></span></div>
</div>
<div style="line-height: 19.4375px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Daerah tak bergigi paradental dengan ke dua gigi tetangga gigi asli dapat dipakai sebagai gigi penahan. Kasus seperti ini sering kali merupakan daerah tak bergigi yang terjadi pertama kalinya dalam mulut. Biasanya dijumpai keadaan klinis :</span></div>
<ol style="line-height: 19.4375px; margin: 1.2em 0px 1.8em 10px; padding: 0px;">
<li style="margin: 0px 0px 0.5em 16px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Daerah tak bergigi yang pendek.</span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.5em 16px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Bentuk atau panjang akar gigi tetangga memadai sebagai pendukung penuh.</span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.5em 16px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Sisa prosesus alveolaris memadai.</span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.5em 16px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Daya kunyah pasien tidak besar.</span></li>
</ol>
<div style="line-height: 19.4375px; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Indikasi Pelayanan Prostodontik Kelas VI :</span></div>
</div>
<ul style="line-height: 19.4375px; list-style: none; margin: 1.2em 0px 1.8em 10px; padding: 0px;">
<li style="background-image: url(http://s0.wp.com/wp-content/themes/pub/notepad/img/bullet.png); background-position: 0px 0.5em; background-repeat: no-repeat; margin: 0px; padding: 0px 0px 0.5em 16px; text-align: justify;"><span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> Geligi tiruan cekat.</span></li>
<li style="background-image: url(http://s0.wp.com/wp-content/themes/pub/notepad/img/bullet.png); background-position: 0px 0.5em; background-repeat: no-repeat; margin: 0px; padding: 0px 0px 0.5em 16px; text-align: justify;"><span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Geligi tiruan sebagian lepasan dukungan gigi dan desain unilateral (protesa sadel).</span></li>
</ul>
<div style="line-height: 19.4375px; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam Pemilihan geligi tiruan lepasan dalam hal ini didasarkan pada :</span></div>
</div>
<ul style="line-height: 19.4375px; list-style: none; margin: 1.2em 0px 1.8em 10px; padding: 0px;">
<li style="background-image: url(http://s0.wp.com/wp-content/themes/pub/notepad/img/bullet.png); background-position: 0px 0.5em; background-repeat: no-repeat; margin: 0px; padding: 0px 0px 0.5em 16px; text-align: justify;"><span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Usia pasien masih muda.</span></li>
<li style="background-image: url(http://s0.wp.com/wp-content/themes/pub/notepad/img/bullet.png); background-position: 0px 0.5em; background-repeat: no-repeat; margin: 0px; padding: 0px 0px 0.5em 16px; text-align: justify;"><span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Mencegah ekstrusi gigi antagonis.</span></li>
<li style="background-image: url(http://s0.wp.com/wp-content/themes/pub/notepad/img/bullet.png); background-position: 0px 0.5em; background-repeat: no-repeat; margin: 0px; padding: 0px 0px 0.5em 16px; text-align: justify;"><span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pulpa gigi masih lebar.</span></li>
<li style="background-image: url(http://s0.wp.com/wp-content/themes/pub/notepad/img/bullet.png); background-position: 0px 0.5em; background-repeat: no-repeat; margin: 0px; padding: 0px 0px 0.5em 16px; text-align: justify;"><span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Kesehatan pasien tidak memungkinkan dilakukannya preparasi segera.</span></li>
<li style="background-image: url(http://s0.wp.com/wp-content/themes/pub/notepad/img/bullet.png); background-position: 0px 0.5em; background-repeat: no-repeat; margin: 0px; padding: 0px 0px 0.5em 16px; text-align: justify;"><span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Kendala waktu untuk pembuatan gigi tiruan cekat.</span></li>
<li style="background-image: url(http://s0.wp.com/wp-content/themes/pub/notepad/img/bullet.png); background-position: 0px 0.5em; background-repeat: no-repeat; margin: 0px; padding: 0px 0px 0.5em 16px; text-align: justify;"><span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pasien menolak pembuatan geligi tiruan cekat.</span></li>
<li style="background-image: url(http://s0.wp.com/wp-content/themes/pub/notepad/img/bullet.png); background-position: 0px 0.5em; background-repeat: no-repeat; margin: 0px; padding: 0px 0px 0.5em 16px; text-align: justify;"><span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Keadaan sosial ekonomi pasien tak menunjang.</span></li>
</ul>
<div style="line-height: 19.4375px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Selain ke enam kelas tersebut di atas, <b>Klasifikasi Aplegate-Kennedy</b> mengenal juga modifikasi untuk daerah tak bergigi tambahan :</span></div>
<ul style="line-height: 19.4375px; list-style: none; margin: 1.2em 0px 1.8em 10px; padding: 0px;">
<li style="background-image: url(http://s0.wp.com/wp-content/themes/pub/notepad/img/bullet.png); background-position: 0px 0.5em; background-repeat: no-repeat; margin: 0px; padding: 0px 0px 0.5em 16px; text-align: justify;"><span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> Bila tambahan ini terletak di anterior, maka disebut kelas…. modifikasi A.</span></li>
<li style="background-image: url(http://s0.wp.com/wp-content/themes/pub/notepad/img/bullet.png); background-position: 0px 0.5em; background-repeat: no-repeat; margin: 0px; padding: 0px 0px 0.5em 16px; text-align: justify;"><span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada penambahan yang terletak di posterior, sebutan menjadi kelas… modifikasi P.</span></li>
<li style="background-image: url(http://s0.wp.com/wp-content/themes/pub/notepad/img/bullet.png); background-position: 0px 0.5em; background-repeat: no-repeat; margin: 0px; padding: 0px 0px 0.5em 16px; text-align: justify;"><span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Untuk penambahan ruangan yang lebih dari satu, dimuka huruf petunjuk modifikasi diberi tambahan angka Arab sesuai jumlahnya.</span></li>
</ul>
<div style="line-height: 19.4375px; margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Contoh : Kelas II Modifikasi 2A (atau 1P atau 2A & 3P dan seterusnya)</span></div>
</div>
<div style="margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white; line-height: 19.4375px;">Itulah </span><span style="line-height: 19.4375px;"><b>Klasifikasi Applegated Kennedy</b> yang merupakan pengembangan dari <b>Klasifikasi Kennedy</b>. Semoga postingan saya kali ini dapat membantu anda untuk lebih memahami klasifikasi kehilangan gigi dalam prostodonsia kedokteran gigi. </span></span></div>
</div>
<div style="margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 19.4375px;"><br /></span></div>
</div>
<div style="margin-bottom: 1em; padding: 0px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 19.4375px;"><b></b></span><br />
<h3>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 19.4375px;"><b>Klasifikasi Applegated Kennedy, Pengembangan Dari Klasifikasi Kennedy</b></span></h3>
</div>
</div>
</div>
drg. Adi Pratamahttp://www.blogger.com/profile/11619603784247579819noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5181445556211213958.post-189499784272259082014-05-20T23:15:00.004+07:002015-09-10T02:59:45.885+07:00Klasifikasi Kennedy Dalam Prostodonsia Kedokteran Gigi<h2>
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">Klasifikasi Kennedy</span></h2>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Apa kabar sobat blogger? Nah, pada kesempatan ini saya akan sedikit menjelaskan tentang klasifikasi kehilangan gigi dalam prostodonsia kedokteran gigi. Klasifikasi kehilangan gigi yang akan saya terangkan ini adalah klasifikasi yang dibuat dan dipopulerkan oleh </span><b style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Dr. Edward Kennedy</b><span style="background-color: white; font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"> pada tahun 1925. Klasifikasi Kennedy ini adalah klasifikasi kehilangan gigi yang paling pupuler dan banyak digunakan oleh dokter gigi.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="background-color: white; color: black; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5IPyxUX_GlIgO0VzyCUggawH0-YEWUFM_krkhmXloVAlFrNpl2xMtLcu5O54q-acvt01mGf6E8WXjtNAUuB-9Bto6FW2jKoNFsiXobrovX_OIPoTBf2XsJoxgkfWdzCkoFbHK-rUygw9b/s1600/klasifikasikennedy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Klasifikasi Kennedy Dalam Prostodonsia Kedokteran Gigi" border="0" height="189" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5IPyxUX_GlIgO0VzyCUggawH0-YEWUFM_krkhmXloVAlFrNpl2xMtLcu5O54q-acvt01mGf6E8WXjtNAUuB-9Bto6FW2jKoNFsiXobrovX_OIPoTBf2XsJoxgkfWdzCkoFbHK-rUygw9b/s1600/klasifikasikennedy.jpg" title="Klasifikasi Kennedy Dalam Prostodonsia Kedokteran Gigi" width="320" /></a></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><a href="http://adifkgugm.blogspot.com/2014/05/klasifikasi-kennedy-dalam-prostodonsia.html" target="_blank">Klasifikasi Kennedy</a></b> ini dapat <span style="line-height: 19.4375px;">menunjukan dengan jelas dan cepat jenis-jenis keadaan tidak bergigi memungkinkan perbedaan antara geligi tiruan sebagian lepasan yang didukung gigi atau yang didukung gigi dan jaringan bukan gigi dan dapat menjadi petunjuk pembuatan desain geligi tiruan serta klasifikasi ini dapat diterima secara luas. </span><b>Klasifikasi Kennedy</b><span style="line-height: 19.4375px;"> ini membagi semua keadaan tak bergigi menjadi empat macam keadaan.</span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 19.4375px;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 19.4375px;">Berikut Pembagian <b>Klasifikasi Kennedy Dalam Prostodonsia Kedokteran Gigi</b>: </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 19.4375px;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 19.4375px;"><b>1. Klas I</b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 19.4375px;"><b><br /></b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEAhwqQUD37w2nyAzKuOVXcWv9P0pzRIVKVejPvbIlTLrZd6fa1bALU5LFwwEqkvWWzpMioc4f-zCbnrby9qtcEEJYqB14Ojxo-TE2wal1umtSiuBD5PUqkBg2JcdVzmn0a-uYN3QW9l4z/s1600/klasifikasikennedy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="background-color: white; color: black; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Klasifikasi Kennedy Dalam Prostodonsia Kedokteran Gigi" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEAhwqQUD37w2nyAzKuOVXcWv9P0pzRIVKVejPvbIlTLrZd6fa1bALU5LFwwEqkvWWzpMioc4f-zCbnrby9qtcEEJYqB14Ojxo-TE2wal1umtSiuBD5PUqkBg2JcdVzmn0a-uYN3QW9l4z/s1600/klasifikasikennedy.jpg" title="Klasifikasi Kennedy Dalam Prostodonsia Kedokteran Gigi" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 19.4375px;"><b><br /></b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 21px; text-indent: 1px;">Daerah tanpa gigi terletak di bagian posterior dari gigi tertinggal pada kedua sisi rahang (</span><i style="line-height: 21px; text-indent: 1px;">bilateral free end</i><span style="line-height: 21px; text-indent: 1px;">).</span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 19.4375px;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 19.4375px;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 19.4375px;"><b>2. Klas II</b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 19.4375px;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5FpSfUR_EkGNbJX3SSOlQXeoHbTQfzn76EKWwVPES6a09Vx-5erkdBB6tMosJOIYe3EHf_exixIUmkV7V4e8bQx_XvZ1f-km2FozjkMXialZhtzTGb7SUJxO3riaKYh4xmmSPmnq_2t8q/s1600/klasifikasikennedy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="background-color: white; color: black; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Klasifikasi Kennedy Dalam Prostodonsia Kedokteran Gigi" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5FpSfUR_EkGNbJX3SSOlQXeoHbTQfzn76EKWwVPES6a09Vx-5erkdBB6tMosJOIYe3EHf_exixIUmkV7V4e8bQx_XvZ1f-km2FozjkMXialZhtzTGb7SUJxO3riaKYh4xmmSPmnq_2t8q/s1600/klasifikasikennedy.jpg" title="Klasifikasi Kennedy Dalam Prostodonsia Kedokteran Gigi" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 19.4375px;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 21px; text-indent: 1px;">Daerah tanpa gigi terletak di bagian posterior dari gigi yang tertinggal tetapi hanya pada satu sisi rahang </span><i style="line-height: 21px; text-indent: 1px;">(unilateral free end).</i></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<i style="line-height: 21px; text-indent: 1px;"><span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<i style="line-height: 21px; text-indent: 1px;"><span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify; text-indent: 1px;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 21px;"><b>3. Klas III</b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify; text-indent: 1px;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 21px;"><b><br /></b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh03JIGWJ-BJITw2ISAj369Df_oJ54S_GSaW85G0k78pYO-ovqSeFO19RVqGa7eN_urkA2zeVEq5bilMMw-GKdH8-2F28AmJYDpPIFQhUisFalCW-i7GH1FrCCU9coywRUkFXMTQTvLW4ko/s1600/klasifikasikennedy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="background-color: white; color: black; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Klasifikasi Kennedy Dalam Prostodonsia Kedokteran Gigi" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh03JIGWJ-BJITw2ISAj369Df_oJ54S_GSaW85G0k78pYO-ovqSeFO19RVqGa7eN_urkA2zeVEq5bilMMw-GKdH8-2F28AmJYDpPIFQhUisFalCW-i7GH1FrCCU9coywRUkFXMTQTvLW4ko/s1600/klasifikasikennedy.jpg" title="Klasifikasi Kennedy Dalam Prostodonsia Kedokteran Gigi" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify; text-indent: 1px;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 21px;"><b><br /></b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify; text-indent: 1px;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 21px;">Daerah tidak bergigi terletak di antara gigi yang masih ada; kedua gigi tetangga tidak mampu memberi dukungan pada gigi tiruan.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify; text-indent: 1px;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 21px;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify; text-indent: 1px;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 21px;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify; text-indent: 1px;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 21px;"><b>4. Klas IV</b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify; text-indent: 1px;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 21px;"><b><br /></b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDn2y0PH6FwCeaWP9y3Pdc-pmXxY4aV0habG4E3fxfZ4KxOi0bBtl87gb9szPfmEc2PKUGS0QY2Voq3rsoxwPFkBsTIyg3-gpHoUXAXa-0krzxgC_3RNbbX-4FWbMLRIvUrCyltoly5NT5/s1600/klasifikasikennedy.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="background-color: white; color: black; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Klasifikasi Kennedy Dalam Prostodonsia Kedokteran Gigi" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDn2y0PH6FwCeaWP9y3Pdc-pmXxY4aV0habG4E3fxfZ4KxOi0bBtl87gb9szPfmEc2PKUGS0QY2Voq3rsoxwPFkBsTIyg3-gpHoUXAXa-0krzxgC_3RNbbX-4FWbMLRIvUrCyltoly5NT5/s1600/klasifikasikennedy.jpg" title="Klasifikasi Kennedy Dalam Prostodonsia Kedokteran Gigi" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify; text-indent: 1px;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 21px;">Daerah tidak bergigi terletak di bagian anterior dan melewati garis median.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify; text-indent: 1px;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 21px;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify; text-indent: 1px;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 21px;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify; text-indent: 1px;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 21px;">Nah, itulah <b>Klasifikasi Kennedy</b> yang biasa digunakan dalam <b>prostodonsia kedokteran gigi</b>. Untuk lebih mudah mengingatnya telah saya sertakan contoh dengan gambar kehilangan di atas. Semoga penjelasan singkat saya tentang <b>Klasifikasi Kennedy </b>ini dapat membantu anda.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify; text-indent: 1px;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 21px;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify; text-indent: 1px;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 21px;"><b></b></span></div>
<h3>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 21px;"><b>Klasifikasi Kennedy Dalam Prostodonsia Kedokteran Gigi</b></span></h3>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify; text-indent: 1px;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 21px;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify; text-indent: 1px;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 21px;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify; text-indent: 1px;">
<span style="background-color: white; color: #555555; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;"><br /></span></div>
drg. Adi Pratamahttp://www.blogger.com/profile/11619603784247579819noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5181445556211213958.post-70847490831454881872014-05-13T22:33:00.001+07:002015-09-10T03:00:07.574+07:00Cabut Gigi Atas Menyebabkan Kebutaan?<h2 style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> <b>Cabut Gigi Atas Menyebabkan Kebutaan?</b></span></h2>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Nah, sobat blogger pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang mitos yang sering beredar di masyarakat kita tentang pencabutan gigi atas yang dapat menyebabkan kebutaan. Mitos ini berkembang cukup luas di masyarakat, yang menyebabkan masyarakat jadi enggan untuk mencabutkan giginya yang sudah tidak bisa dirawat lagi. Untuk itu saya katakan bahwa mitos <b><a href="http://adifkgugm.blogspot.com/2014/05/cabut-gigi-atas-menyebabkan-kebutaan.html" target="_blank">cabut gigi atas menyebabkan kebutaan</a></b> itu adalah<b> SALAH</b>.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: black; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVAIw7vhwrVqqZdn8KciIOC1LSVKAvWuglX-Ig1IQcTb500jScG8G9hiXTaHiksmPHuZUCjcfnGby3WifxbVu-OOWBpYuwB1-taiIwTifzPaL9fT_gRslfH4BrS7epMapidfApzOTpvUOf/s1600/cabutgigimenyebabkanbuta.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Cabut Gigi Atas Menyebabkan Kebutaan?" border="0" height="211" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVAIw7vhwrVqqZdn8KciIOC1LSVKAvWuglX-Ig1IQcTb500jScG8G9hiXTaHiksmPHuZUCjcfnGby3WifxbVu-OOWBpYuwB1-taiIwTifzPaL9fT_gRslfH4BrS7epMapidfApzOTpvUOf/s1600/cabutgigimenyebabkanbuta.jpg" title="Cabut Gigi Atas Menyebabkan Kebutaan?" width="320" /></a></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white; line-height: 18px; text-align: left;"><b>Pencabutan gigi</b> yang dilakukan sembarangan memang bisa membahayakan. Namun, tidak sampai menyebabkan kebutaan, hanya yang dikhawatirkan adalah terjadinya infeksi yang mengakibatkan bengkak. </span><span style="background-color: white; line-height: 19.600000381469727px;">Kemungkinan yang dapat terjadi adalah adanya infeksi sebelum atau sesudah pencabutan gigi, dimana infeksi menyebar sampai ke organ mata. Perlu ditekankan disini bahwa tidak hanya pencabutan gigi yang memiliki resiko seperti ini, setiap tindakan operatif pada daerah kepala memiliki resiko serupa.</span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 19.600000381469727px;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; line-height: 19.600000381469727px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Untuk mengantisipasi resiko infeksi, sebelum tindakan operatif apapun, termasuk daerah kepala, khususnya pencabutan gigi, dilakukan pemeriksaan untuk memastikan tidak ada infeksi dan peradangan disekitar area tindakan. Bila terdapat infeksi dan peradangan maka sebelumnya harus ditangani dengan pemberian obat. Setelah tindakan <b>cabut gigi</b>, diberikan juga obat sebagai antisipasi munculnya infeksi, mengingat infeksi sangat mudah menyebar melalui pembuluh darah yang terbuka.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 19.600000381469727px;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white; line-height: 19.600000381469727px;">Dilihat dari sisi anatomi, tidak ada keterkaitan langsung antara saraf mata dan gigi. Kedua saraf keluar dari otak dalam keadaan terpisah melewati jalur yang berbeda pula. Sehingga dapat dikatakan bahwa </span><b style="background-color: white; line-height: 19.600000381469727px;">pencabutan gigi</b><span style="background-color: white; line-height: 19.600000381469727px;"> itu sendiri tidak terkait langsung dengan komplikasi yang melibatkan organ mata.</span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 19.600000381469727px;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 19.600000381469727px;">Secara anatomis dapat saya jelaskan dari gambar berikut:</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 19.600000381469727px;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9j1YRzhDTwkoKSAxckGenYwc-jwnPTrYHsl23A1xxmNGTl2AIegABCKZR3UtFhka9oUyONNILkjdNU3Sie9XC3DmSZOV-RguajlB1-6vsgFnn4FEX5hfLNoy3bkH97XR1K1ro6yeP8f3e/s1600/cabutgigimenyebabkanbuta.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Cabut Gigi Atas Menyebabkan Kebutaan?" border="0" height="282" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9j1YRzhDTwkoKSAxckGenYwc-jwnPTrYHsl23A1xxmNGTl2AIegABCKZR3UtFhka9oUyONNILkjdNU3Sie9XC3DmSZOV-RguajlB1-6vsgFnn4FEX5hfLNoy3bkH97XR1K1ro6yeP8f3e/s1600/cabutgigimenyebabkanbuta.jpg" title="Cabut Gigi Atas Menyebabkan Kebutaan?" width="320" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 19.600000381469727px;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; line-height: 20px;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Gambar di atas merupakan ilustrasi persarafan kraniofasial oleh Nervus Trigerminus. Nervus Trigerminus memiliki 3 cabang saraf, yaitu: </span></div>
<div style="background-color: white; line-height: 20px;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; line-height: 20px;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">1. Nervus Ophtalmicus (<b>V1</b>); menginervasi daerah sekitar mata</span></div>
<div style="background-color: white; line-height: 20px;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">2. Nervus Maxillaris (<b>V2</b>); menginervasi gigi- geligi rahang atas dan jaringan sekitarnya</span></div>
<div style="background-color: white; line-height: 20px;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">3. Nervus Mandibularis (<b>V3</b>); menginervasi gigi-geligi rahang bawah dan jaringan sekitarnya.</span></div>
<div style="background-color: white; line-height: 20px;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; line-height: 20px;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Walaupun berasal dari induk saraf yang sama, kerusakan pada salah satu cabang saraf tidak mempengaruhi fungsi cabang saraf yang lain karena daerah yang diinervasi pun berbeda.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Nah, mungkin itu penjelasan singkat dari saya tentang mitos <b>cabut gigi atas dapat menyebabkan kebutaan.</b></span></div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<h3>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Cabut Gigi Atas Menyebabkan Kebutaan?</span></h3>
drg. Adi Pratamahttp://www.blogger.com/profile/11619603784247579819noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5181445556211213958.post-42542920425887179712014-04-02T20:38:00.002+07:002022-10-13T03:02:05.384+07:00Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja<h2>
<span face=""trebuchet ms", sans-serif" style="font-size: small;">Klinik Gigi Jogja</span></h2>
<h3>
<span face=""trebuchet ms", sans-serif" style="font-size: small;">Praktek Dokter Gigi Jogja</span></h3>
<div>
<span face=""trebuchet ms", sans-serif"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span face=""trebuchet ms", sans-serif"><b>Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja</b> - Halo sobat blogger, apa kabar? Nah, pada kesempatan kali ini saya akan share <b>klinik gigi / praktek dokter gigi di wilayah jogja / yogyakarta</b>. Bagi temen-temen yang ada di wilayah jogja dan membutuhkan perawatan dokter gigi mungkin ini akan membantu anda dalam merawatkan gigi.</span></div>
<div>
<span face=""trebuchet ms", sans-serif"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span face=""trebuchet ms", sans-serif">Dibawah ini <b>klinik gigi jogja</b> / <b>praktek dokter gigi di jogja</b> yang saya rekomendasikan. Rekomendasi saya tentang <b>klinik gigi / praktek dokter gigi</b> berikut berdasarkan kompetensi, keramahan, fasilitas, lokasi, dan tingkat kepuasan pasien yang baik, jadi saya tidak asal merekomdensaikan <b>klinik gigi</b> / <b>praktek dokter gigi </b>tersebut.</span></div>
<div>
<span face=""trebuchet ms", sans-serif"><br /></span></div>
<div>
<span face=""trebuchet ms", sans-serif"><b>Klinik Gigi Jogja</b> / <b>Praktek Dokter Gigi Jogja</b>: </span><br />
<span face=""trebuchet ms", sans-serif"><br /></span></div>
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9oLeQ79V0EV65E_0Fm1FTT3GQcsV2yxXjs-o8hsEL5NdrMlNfaovP-n2K4fctEIjnH3x32rzMhWaQtNm9Kyw-ntsV4S3Pwt22iwVBcMpVUF60gd2LSgiJSfVmJ_US2Y_daon-i7YV3itm/s1600/IMG_2701.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9oLeQ79V0EV65E_0Fm1FTT3GQcsV2yxXjs-o8hsEL5NdrMlNfaovP-n2K4fctEIjnH3x32rzMhWaQtNm9Kyw-ntsV4S3Pwt22iwVBcMpVUF60gd2LSgiJSfVmJ_US2Y_daon-i7YV3itm/s320/IMG_2701.JPG" title="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" width="253" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span face=""trebuchet ms", sans-serif"><br /></span></div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGZlioFxRYKhlFkSzAuOzqDTJtjJJH3vVVTLCBeq3HIjk_BNhghuaQIyMdZNPXuRyYcdyQBhnX744IBfR-X4Mr-2CLE5Mxh4E_x0Cc56ifCYDa7Hx6FtkQBUPpK68ehFCQAWrblg9f9Zk5/s1600/klinik+gigi+jogja.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span face=""trebuchet ms", sans-serif"></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b><span face=""trebuchet ms", sans-serif">Dr. drg. H. Ahmad Syaify, Sp. Perio (K).</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b><span face=""trebuchet ms", sans-serif"><br /></span></b></div>
<div style="background-color: white; clear: both; color: #222222; text-align: justify;">
<span face=""trebuchet ms", sans-serif"><b>Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi </b>Ahmad Syaify ini berlokasi di Perum. Nogotirto, Jl. Murai G-85, Ringroad Barat, Sleman, Yogyakarta. Dokter gigi Ahmad Syaify adalah dosen tetap di Bagian Periodonsia FKG UGM dan mantan Direktur RSGM Prof. Soedomo Yogyakarta, selain itu beliau sebagai Ketua Senat FKG UGM dan Anggota Senat UGM, Wakil Ketua IPERI Pusat, Ketua PDGI Sleman, dan Pengurus PMI Yogyakarta. Untuk kompetensi beliau mungkin tidak perlu diragukan lagi, beliau adalah <b>dokter gigi</b> yang handal di bidangnya. Dalam segi keramahan dan interaksi dengan pasien, <b>dokter gigi</b> yang satu ini sudah terkenal ramah dan dapat diajak konsultasi via SMS ataupun BBM. Ruang praktek dan ruang tunggu yang nyaman dan elegan, dihiasi sejumlah lukisan karya beliau sendiri, para perawat gigi yang trampil dan berpengalaman juga merupakan nilai plus <b>Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi </b>Ahmad Syaify ini.</span><span style="text-align: center;"> </span><br />
<span style="text-align: center;"><br /></span>
<span face=""trebuchet ms", sans-serif"><b><span style="text-align: center;">Suasana Ruang Tunggu Di </span>Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Ahmad Syaify</b></span><br />
<span style="text-align: center;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhSeMhnD9_0nY1TyMQ0zRcTqx2a3Aq0oceqmmdozF7N0DMkmFKxpJBZ_74-vtQBUpAYc3fi6tO2Sxw0-qaSJm0dVfRDCg05iv8xyXCdgRWOuM5R-kKghac_eJD9ia6VWCVPgaNkgSkoEhI/s1600/2016_0822_10073900.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhSeMhnD9_0nY1TyMQ0zRcTqx2a3Aq0oceqmmdozF7N0DMkmFKxpJBZ_74-vtQBUpAYc3fi6tO2Sxw0-qaSJm0dVfRDCg05iv8xyXCdgRWOuM5R-kKghac_eJD9ia6VWCVPgaNkgSkoEhI/s320/2016_0822_10073900.jpg" title="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh58RS6o5OnKkOq7zVvHeZvY4WN_jZZcESxLWBWuuzopzkM3uP8Vbz7UKsRwsyaZuQmKoaQ2jW0pRw6BpmtCYAK3PlXL_zgf9Lhl4lDP-NaknFMoW0Zi9DIqyluIVYFExguRZrE6EMgYFCt/s1600/2016_0822_10084800.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh58RS6o5OnKkOq7zVvHeZvY4WN_jZZcESxLWBWuuzopzkM3uP8Vbz7UKsRwsyaZuQmKoaQ2jW0pRw6BpmtCYAK3PlXL_zgf9Lhl4lDP-NaknFMoW0Zi9DIqyluIVYFExguRZrE6EMgYFCt/s320/2016_0822_10084800.jpg" title="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTmhaboB0VGEPZJYgaux-fbKdIipi4sPpeVdvNQm_vZSiFlzlu7HMYnOjgCCyJIWHXUk3spl5-jom8-q_kEEkNpxv7FiN8RfCSylnX-9cN53i6W-szxdhnTz02U3qfPOYRwRQ7dQB1a6nr/s1600/2016_0822_10092400.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTmhaboB0VGEPZJYgaux-fbKdIipi4sPpeVdvNQm_vZSiFlzlu7HMYnOjgCCyJIWHXUk3spl5-jom8-q_kEEkNpxv7FiN8RfCSylnX-9cN53i6W-szxdhnTz02U3qfPOYRwRQ7dQB1a6nr/s320/2016_0822_10092400.jpg" title="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqUQeMoZ-mraNxxK_0CopFqbW1z04wPMBP0GOzKOw3svY2o54XWdPH5GsjrksIBJX8wMQezDH8w-0MnJ1JnY52gNCFpHvE2opFm__UsncsYXU6IaHOKjaNy1ALWCNJuN_TdSaF0kZIIus-/s1600/2016_0822_10101600.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqUQeMoZ-mraNxxK_0CopFqbW1z04wPMBP0GOzKOw3svY2o54XWdPH5GsjrksIBJX8wMQezDH8w-0MnJ1JnY52gNCFpHvE2opFm__UsncsYXU6IaHOKjaNy1ALWCNJuN_TdSaF0kZIIus-/s320/2016_0822_10101600.jpg" title="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPOsIUb9eWKxRl9ZfaPpndDU-cKNbkCuU97GBvgv0ZeQzVHYymmR7iYZU4rRp6M6eglO4frQxDlNDlFZKk5eGRMEzblpiJnJ8VXPYUJbA5Z5dNcH5b3Dz5w1ZkfHfgPvjUw3xZIaczGtcN/s1600/2016_0822_10103300.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPOsIUb9eWKxRl9ZfaPpndDU-cKNbkCuU97GBvgv0ZeQzVHYymmR7iYZU4rRp6M6eglO4frQxDlNDlFZKk5eGRMEzblpiJnJ8VXPYUJbA5Z5dNcH5b3Dz5w1ZkfHfgPvjUw3xZIaczGtcN/s320/2016_0822_10103300.jpg" title="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8IvQPutmkmqG6tuvimr6LTEYAJsTnz96xpWOfAhXG1Pib9hfqLF8T82iKmqPCaBVdQ9HbTQyz27tKUI5DS9a8nQtudUwCm-ix4J4WGnxdNJ-lgUcSx8Pgyt-6rffSRrZLA4yws32fNo_n/s1600/2016_0822_10120300.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8IvQPutmkmqG6tuvimr6LTEYAJsTnz96xpWOfAhXG1Pib9hfqLF8T82iKmqPCaBVdQ9HbTQyz27tKUI5DS9a8nQtudUwCm-ix4J4WGnxdNJ-lgUcSx8Pgyt-6rffSRrZLA4yws32fNo_n/s320/2016_0822_10120300.jpg" title="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_32O8MPsmbV56q5O8gya6H-OhrwWWE7iUcHRNpIXgC_1qX4zFIyskN7dR1WGXyOPleTdSWUUihzj0lRVOxTSux5ZVubkmosBNqJayw3VZQPnD6k7Uw40q-k2qsDCdlVLEMjL80MTmIA3J/s1600/2016_0822_10125000.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_32O8MPsmbV56q5O8gya6H-OhrwWWE7iUcHRNpIXgC_1qX4zFIyskN7dR1WGXyOPleTdSWUUihzj0lRVOxTSux5ZVubkmosBNqJayw3VZQPnD6k7Uw40q-k2qsDCdlVLEMjL80MTmIA3J/s320/2016_0822_10125000.jpg" title="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b>Beginilah Suasana Di Dalam Kedua Ruang Praktek Dokter Gigi Ahmad Syaify</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnrAVNaVgGVfPhcwVrFt26eBhF8gaPzRfK0qAuN1_L-M-W3_8HwA27SY1Fz8PgtNeMwAPEswhOak4WbKqOHaFQ1Y7TXkFZXbOlWbFcGT-Y08Q3kFo53W601e69j-TCVnS_gV8cCFJ0fslN/s1600/2016_0822_10143700.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnrAVNaVgGVfPhcwVrFt26eBhF8gaPzRfK0qAuN1_L-M-W3_8HwA27SY1Fz8PgtNeMwAPEswhOak4WbKqOHaFQ1Y7TXkFZXbOlWbFcGT-Y08Q3kFo53W601e69j-TCVnS_gV8cCFJ0fslN/s320/2016_0822_10143700.jpg" title="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgX5RhihcVbkCCtMXuSVI5tSqs2dHC2q5TqMyrAiF6y8LGo7t-7Pw1C_9DDIErS2y_lVS-bgWPD606puBhq1T2FBLYCQLBqgZ7wqhdGmt_nyo2I0Sc6WWiIKgb5UBFFIobl8EGPs5YZnIiY/s1600/2016_0822_10151500.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgX5RhihcVbkCCtMXuSVI5tSqs2dHC2q5TqMyrAiF6y8LGo7t-7Pw1C_9DDIErS2y_lVS-bgWPD606puBhq1T2FBLYCQLBqgZ7wqhdGmt_nyo2I0Sc6WWiIKgb5UBFFIobl8EGPs5YZnIiY/s320/2016_0822_10151500.jpg" title="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhod_k3d1qK-qkQ4xBbQZnX8SVgbH3ImTOt8I7Ucb3AMvZ6EnsyK0QpT4qUyQeAPhcu97GK-dY1A0zH6z6lCqgOEhoJTFgxl0HGtYEVT8v0Pp6hDnWGnTrN7NcJwiv7swsVWnY8-guYiH4S/s1600/2016_0822_10160100.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhod_k3d1qK-qkQ4xBbQZnX8SVgbH3ImTOt8I7Ucb3AMvZ6EnsyK0QpT4qUyQeAPhcu97GK-dY1A0zH6z6lCqgOEhoJTFgxl0HGtYEVT8v0Pp6hDnWGnTrN7NcJwiv7swsVWnY8-guYiH4S/s320/2016_0822_10160100.jpg" title="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJENG3x5-uQCA_bx2kfHuI33W1JZs36eQRv5exk08josSAJKJDbT9F8-3_Rc991ZvrxrXEc0IOAatcOqFcThTVpsm44KvliDMnT75YWtbwyY_F47zseP9rRL0yF24dRaf8o_1iahSYRz7h/s1600/2016_0822_10195500.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJENG3x5-uQCA_bx2kfHuI33W1JZs36eQRv5exk08josSAJKJDbT9F8-3_Rc991ZvrxrXEc0IOAatcOqFcThTVpsm44KvliDMnT75YWtbwyY_F47zseP9rRL0yF24dRaf8o_1iahSYRz7h/s320/2016_0822_10195500.jpg" title="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI0LGhqRw8hPkl764v84dIFLG0pL7mT4DhQE4bZ-VGUAGaXp1f2h0rjgMikHVEYZlsp_SvHXIKWMl7q7ZL95qzk5FFyX97UqxUuk-Skttv2TtxvTbhRVDqA0XYFVYDCWgPJg86v9TB7e9V/s1600/2016_0822_10210000.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI0LGhqRw8hPkl764v84dIFLG0pL7mT4DhQE4bZ-VGUAGaXp1f2h0rjgMikHVEYZlsp_SvHXIKWMl7q7ZL95qzk5FFyX97UqxUuk-Skttv2TtxvTbhRVDqA0XYFVYDCWgPJg86v9TB7e9V/s320/2016_0822_10210000.jpg" title="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
</div>
<div style="background-color: white; clear: both; color: #222222; text-align: justify;">
<span face=""trebuchet ms", sans-serif"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; clear: both; color: #222222; text-align: justify;">
<span face=""trebuchet ms", sans-serif">Perawatan gigi yang dapat anda lakukan di <b>Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi </b>Ahmad Syaify ini bermacam-macam, mulai dari tambal gigi, cabut gigi, <a href="http://adifkgugm.blogspot.com/2013/10/memasang-behel-gigi-di-tukang-gigi.html" target="_blank">pasang behel gigi</a>, pebersihan karang gigi, memutihkan gigi dan lain-lain seperti perawatan gigi pada umumnya. </span><br />
<div style="text-align: center;">
<span face=""trebuchet ms", sans-serif"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-nRCojEEHVgw6QdQjWFQ6p4kIST6SHGbcoKW18p4ftPzpVYDRlwU5zHEam6kDq-3oK2bgyZkBclxC3dnHWcTPB-_9cmXsF-Pyf2KH_STDzYI9zm_7BjCWe3rBqXrbaSlODoLT32pKdOKP/s1600/IMG_4877.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="208" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-nRCojEEHVgw6QdQjWFQ6p4kIST6SHGbcoKW18p4ftPzpVYDRlwU5zHEam6kDq-3oK2bgyZkBclxC3dnHWcTPB-_9cmXsF-Pyf2KH_STDzYI9zm_7BjCWe3rBqXrbaSlODoLT32pKdOKP/s320/IMG_4877.png" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxq8wmTylUjtTdaLg20qdHHtRYDvAae4DkioRrAJVbc5WAZCOemXqPnwqweGyCZpm00vHz1BYv9-crRRja80D0sto-tLuC7GGhJ3vh0kpeHQNur8OFMczoNzeuwZilGKVuPI9u4NAouwBT/s1600/klinikgigi.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxq8wmTylUjtTdaLg20qdHHtRYDvAae4DkioRrAJVbc5WAZCOemXqPnwqweGyCZpm00vHz1BYv9-crRRja80D0sto-tLuC7GGhJ3vh0kpeHQNur8OFMczoNzeuwZilGKVuPI9u4NAouwBT/s1600/klinikgigi.jpg" title="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEho86LoPViEv6kCLOaXch8pS9YW2hOccD9kPMT7SOYjkJvt5ARn59c8IS0n1Zv4EzEDedNwis07KmpQ26jjwZ9vZmSxuS-cJoQSM_MZuyWetCnOiamnpd5f0JmSkBsoP2o6A_mcvZnVEIro/s1600/IMG_2699.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEho86LoPViEv6kCLOaXch8pS9YW2hOccD9kPMT7SOYjkJvt5ARn59c8IS0n1Zv4EzEDedNwis07KmpQ26jjwZ9vZmSxuS-cJoQSM_MZuyWetCnOiamnpd5f0JmSkBsoP2o6A_mcvZnVEIro/s320/IMG_2699.JPG" title="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" width="288" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZNl1Bvk4wrHziF1ThTjUdcI-JwEya5CJ2vSisPqTrNq0MaRS4B2sPBepfQ9vwbuxx7h1pCXVwfkChUsSBcORvmqxj31cBTxXWNOJxd71XZHX4par4RVwI02Bmm1mr_6YblQJtSZn5rYrl/s1600/IMG_3777.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZNl1Bvk4wrHziF1ThTjUdcI-JwEya5CJ2vSisPqTrNq0MaRS4B2sPBepfQ9vwbuxx7h1pCXVwfkChUsSBcORvmqxj31cBTxXWNOJxd71XZHX4par4RVwI02Bmm1mr_6YblQJtSZn5rYrl/s320/IMG_3777.JPG" title="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" width="240" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHv5avyyZzOrprQuSk2IZ6nEB-SGRGLrw57XEs_GemK3_-TDE0AcMtvzjS2SX4kdIY56vBfXcaVzgnYu815lzMJMkg0VdGRKghD7ELocB62kOrF6nQZyOU2STJDeQi7NJlaVKM3UAfOhNg/s1600/IMG_2700.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHv5avyyZzOrprQuSk2IZ6nEB-SGRGLrw57XEs_GemK3_-TDE0AcMtvzjS2SX4kdIY56vBfXcaVzgnYu815lzMJMkg0VdGRKghD7ELocB62kOrF6nQZyOU2STJDeQi7NJlaVKM3UAfOhNg/s320/IMG_2700.JPG" title="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" width="272" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<br /></div>
<div style="background-color: white; clear: both; color: #222222; text-align: justify;">
<span face=""trebuchet ms", sans-serif">Perawatan utama di <b>Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi </b>Ahmad Syaify ini adalah bedah perio dan kecantikan, karena beliau adalah spesialis periodontik ternama di Indonesia, terbukti beliau dipercaya menjabat sebagai</span><span face=""trebuchet ms", sans-serif"> </span><b style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">Wakil Ketua IPERI</b><span face=""trebuchet ms", sans-serif"> ( Ikatan Periodontologi Indonesia ), sebagai tim implant RSGM Prof Soedomo FKG UGM, dan Praktisi implant RS JIH. Bedah perio dan kecantikan adalah perawatan pada jaringan pendukung gigi, seperti gusi, tulang alveolar, dan jaringan periodontal. Untuk kasus - kasus seperti mengencangkan gigi yang goyah, bleaching gusi (mempercantik warna gusi), kecantikan gusi, pembengkakan gusi karena penyakit sistemik, pembengkakan gusi karena infeksi, dan perawatan lain - lain yang melibatkan gusi beliau bisa saya katakan "masternya" di jogja. Tak heran jika banyak tokoh maupun selebritis yang mempercayakan perawatan gigi di tempat prakteknya. </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxq8wmTylUjtTdaLg20qdHHtRYDvAae4DkioRrAJVbc5WAZCOemXqPnwqweGyCZpm00vHz1BYv9-crRRja80D0sto-tLuC7GGhJ3vh0kpeHQNur8OFMczoNzeuwZilGKVuPI9u4NAouwBT/s1600/klinikgigi.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span face=""trebuchet ms", sans-serif"></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span face=""trebuchet ms", sans-serif"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span face=""trebuchet ms", sans-serif" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVkI7JaZm3MX2bXirq7d6RLiwl2tfG-NrG3Kp69JACKhjslmVVpTPz-VYSSQKk7Xt_2icEuVwXqie1T_v-AeijPTvWQMnFcn9YyXvW57RJfBNOwsuCmYHW4B-oR5APif_1aYGscVyMHyqH/s1600/klinikgigi.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" border="0" height="316" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVkI7JaZm3MX2bXirq7d6RLiwl2tfG-NrG3Kp69JACKhjslmVVpTPz-VYSSQKk7Xt_2icEuVwXqie1T_v-AeijPTvWQMnFcn9YyXvW57RJfBNOwsuCmYHW4B-oR5APif_1aYGscVyMHyqH/s1600/klinikgigi.jpg" title="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" width="320" /></a></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiduXoUOhmFL9U3kP_W7Lb2845Cid-gspwp2q63tintGNkoob-Ijmc1erGXMfYZmvkzRsjke04jeABChQSW_VhzUk8l3Y_E8gvKSNPdhhSUNTD79zZN3TTXp5uL4EWfKxOgplk7n28CeRAk/s1600/11703194_10205980187898202_268336006722536899_n.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" border="0" height="254" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiduXoUOhmFL9U3kP_W7Lb2845Cid-gspwp2q63tintGNkoob-Ijmc1erGXMfYZmvkzRsjke04jeABChQSW_VhzUk8l3Y_E8gvKSNPdhhSUNTD79zZN3TTXp5uL4EWfKxOgplk7n28CeRAk/s320/11703194_10205980187898202_268336006722536899_n.jpg" title="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhybn4ixGcVal604pV4g_U57znIC9s0TEa4tCVce5mu3Fxe9-gWnjYsAzmD2tYkImYIR94kBTqcVUXNXn4x2pI-qRRUCcwOMRxEfDEKhcIKdr1-LlV9L8t6CVEO96gLcik3dJKsezxPbHda/s1600/IMG_3779.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhybn4ixGcVal604pV4g_U57znIC9s0TEa4tCVce5mu3Fxe9-gWnjYsAzmD2tYkImYIR94kBTqcVUXNXn4x2pI-qRRUCcwOMRxEfDEKhcIKdr1-LlV9L8t6CVEO96gLcik3dJKsezxPbHda/s320/IMG_3779.JPG" title="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" width="240" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span face=""trebuchet ms", sans-serif"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span face=""trebuchet ms", sans-serif" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvHjgQsia7q5Bmd0bxUNJYS7AQzdyBghElkuaQakH3g9JB42x9JuqLZ7Ykd_BdBR3tK1nXDEya8Kkq5SZ-O0BB1E0l79T4KI4ljcd_yCO7bgzsL0DJzpTU_Z6kDGRJQUnh8Od3ikSSWxaX/s1600/klinikgigi.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" border="0" height="310" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvHjgQsia7q5Bmd0bxUNJYS7AQzdyBghElkuaQakH3g9JB42x9JuqLZ7Ykd_BdBR3tK1nXDEya8Kkq5SZ-O0BB1E0l79T4KI4ljcd_yCO7bgzsL0DJzpTU_Z6kDGRJQUnh8Od3ikSSWxaX/s1600/klinikgigi.jpg" title="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" width="320" /></a></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhubzjchLwpmNKhzGAOdpVwArxP7_xLxA8HdlZA8zYtBzwixISefTrQUg8Wu2Qwz7c9tWDJDVY1IzYhGqMFyFnKY-bUAT8XSLlft5VdLU3d0Cqcmlj0E9GDMCxRVWnGMKJ8uKqWOxjAkLGJ/s1600/IMG_6971.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhubzjchLwpmNKhzGAOdpVwArxP7_xLxA8HdlZA8zYtBzwixISefTrQUg8Wu2Qwz7c9tWDJDVY1IzYhGqMFyFnKY-bUAT8XSLlft5VdLU3d0Cqcmlj0E9GDMCxRVWnGMKJ8uKqWOxjAkLGJ/s1600/IMG_6971.JPG" title="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyWmMFNCTTfymlOm7y2VNmVrhV1X5MfiQPoXCSGLuE0MwE6Q8K6Sq7NE7Mn4Ih96g-Pq2rqiueSMj1SFRwgC7r4h3gZMMI3MK1xg9g7r47BwVw1Lk0qtJ87OuLNR2oXsLlmCYV0QV9XjHF/s1600/IMG_6973.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyWmMFNCTTfymlOm7y2VNmVrhV1X5MfiQPoXCSGLuE0MwE6Q8K6Sq7NE7Mn4Ih96g-Pq2rqiueSMj1SFRwgC7r4h3gZMMI3MK1xg9g7r47BwVw1Lk0qtJ87OuLNR2oXsLlmCYV0QV9XjHF/s1600/IMG_6973.JPG" title="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhe0AEu2iYfkoPPQrznOobO9EZz6ph2jVBv5C7PaL83gpK0GG3G1gAm0LgT1LvCLRIA6vUJJfpTAvkKHzozNZ9-yhP8FAbSkwTkLNLuKNvEhPhxewY-6BsftBx_vsP1qEQAL5KcDZ-U0jhI/s1600/IMG_6972.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhe0AEu2iYfkoPPQrznOobO9EZz6ph2jVBv5C7PaL83gpK0GG3G1gAm0LgT1LvCLRIA6vUJJfpTAvkKHzozNZ9-yhP8FAbSkwTkLNLuKNvEhPhxewY-6BsftBx_vsP1qEQAL5KcDZ-U0jhI/s1600/IMG_6972.JPG" title="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span face=""trebuchet ms", sans-serif" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLtCGyaD-kgbjS8yNfqcN5xc8v6ABnEZxuA9ipnRZroKjLjeoMP7M3vKlefdWZxyq87iteN_BVJymaA6sGbugq_8viyhm0vVLxPqAQVd1fTI9Fc9Ar1s29sOJ_nFe-QsKQGm9idOa5KUOT/s1600/IMG_6958.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLtCGyaD-kgbjS8yNfqcN5xc8v6ABnEZxuA9ipnRZroKjLjeoMP7M3vKlefdWZxyq87iteN_BVJymaA6sGbugq_8viyhm0vVLxPqAQVd1fTI9Fc9Ar1s29sOJ_nFe-QsKQGm9idOa5KUOT/s1600/IMG_6958.JPG" title="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" width="180" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4qOgPXK262CjNMtNSyvCHsqAZwTDj0d4XDGfFMPkVF2JLd2ox6CA0q3qGU0E4bckK2O9359fKBIi9mZym1Oa4f7G_8PKjhzkAzEoMAXPVfQx8YGO93BBMlUHzCDgMvEDC7KCIjcecgLZ0/s1600/IMG_6959.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4qOgPXK262CjNMtNSyvCHsqAZwTDj0d4XDGfFMPkVF2JLd2ox6CA0q3qGU0E4bckK2O9359fKBIi9mZym1Oa4f7G_8PKjhzkAzEoMAXPVfQx8YGO93BBMlUHzCDgMvEDC7KCIjcecgLZ0/s1600/IMG_6959.JPG" title="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" width="180" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRMO7c18y9VUpI1LGJHGwtJQp033FySDaXR_d1JdEMkvaU26sBTqzw20nn7ABDdVQkbBbHLZZUIZFJIjRwKTasN-qvWz6AXrmQNVO0QATfHq8NnG2ucV-f8y140WKYWfSkxeS-Mu21bKJh/s1600/IMG_6968.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRMO7c18y9VUpI1LGJHGwtJQp033FySDaXR_d1JdEMkvaU26sBTqzw20nn7ABDdVQkbBbHLZZUIZFJIjRwKTasN-qvWz6AXrmQNVO0QATfHq8NnG2ucV-f8y140WKYWfSkxeS-Mu21bKJh/s1600/IMG_6968.JPG" title="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-_hMNoGD47MtRJCop1-ZjFGscavRjJT4HoOMl5qC3TM2fccX4ie-ekqIcoPEowbhiGFTc4h8hyphenhyphengPcEr9E6h2viuel2tlO2dy5p3gKCEh8agS0gK7h66RFkwEriZBqhxZD1QLEePbcJ3m4/s1600/klinikgigi.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-_hMNoGD47MtRJCop1-ZjFGscavRjJT4HoOMl5qC3TM2fccX4ie-ekqIcoPEowbhiGFTc4h8hyphenhyphengPcEr9E6h2viuel2tlO2dy5p3gKCEh8agS0gK7h66RFkwEriZBqhxZD1QLEePbcJ3m4/s1600/klinikgigi.jpg" title="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoPgvTDMcdXrxs9Sa8hAwyyRNsONf_Q4NcL_6XUXjNTfT95kFhnfy8n3OVqLtOWpHwcTFR2jd4lWP4zP7ii-hWxFgdjQDcK5Ac0UdzJkeG9BioqRbxdrofyOMxQfslC0NWw2-bDzun8OfV/s1600/klinikgigi.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoPgvTDMcdXrxs9Sa8hAwyyRNsONf_Q4NcL_6XUXjNTfT95kFhnfy8n3OVqLtOWpHwcTFR2jd4lWP4zP7ii-hWxFgdjQDcK5Ac0UdzJkeG9BioqRbxdrofyOMxQfslC0NWw2-bDzun8OfV/s1600/klinikgigi.jpg" title="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKFQzcZqQDK4eAKwTqtcMxXUG-3V_Ik2SlOWbYi8764C97XWNRXnPaTV42EDP3maskbI1SKklTUvvsQV-TC1v5W5LghNGQo_Uaxo78UJiS-3pVy8__dRJjgtEzyGOVoaP3lhM3JfFPI1F8/s1600/IMG_6969.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKFQzcZqQDK4eAKwTqtcMxXUG-3V_Ik2SlOWbYi8764C97XWNRXnPaTV42EDP3maskbI1SKklTUvvsQV-TC1v5W5LghNGQo_Uaxo78UJiS-3pVy8__dRJjgtEzyGOVoaP3lhM3JfFPI1F8/s1600/IMG_6969.JPG" title="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5Jd8ZE6qlURUvINHs7s2pC4E9V5jmRivm7pGNIbtuy2KNP6GQKUXd7w6VL1lVzxerVtmbcBVbPBBijkgA8_1t4J_jS5c-Unil7IPQ0fWpAL1DXX-AYK_pUD5FegvCG7IEpjyoyKx8ES8U/s1600/IMG_6970.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5Jd8ZE6qlURUvINHs7s2pC4E9V5jmRivm7pGNIbtuy2KNP6GQKUXd7w6VL1lVzxerVtmbcBVbPBBijkgA8_1t4J_jS5c-Unil7IPQ0fWpAL1DXX-AYK_pUD5FegvCG7IEpjyoyKx8ES8U/s1600/IMG_6970.JPG" title="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span face=""trebuchet ms", sans-serif"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; clear: both; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<span face=""trebuchet ms", sans-serif">Berikut adalah cuplikan testimoni dari Bapak Slamet Rahardjo yang tela melakukan perawatan gigi dan mulut di praktek dokter gigi Ahmad Syaify:</span><br />
<span face=""trebuchet ms", sans-serif"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/s9xXlqDd1sc/0.jpg" frameborder="0" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/s9xXlqDd1sc?feature=player_embedded" width="320"></iframe><br />
<span face=""trebuchet ms", sans-serif"><br /></span>
<span face=""trebuchet ms", sans-serif"><br /></span>
<span face=""trebuchet ms", sans-serif">Bagi temen-temen yang ingin melakukan perawatan kedokteran gigi di <b>Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi </b>Ahmad Syaify, berikut detail alamat dan kontak </span><b style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi </b><span face=""trebuchet ms", sans-serif">nya</span><b style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">:</b><br />
<b style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></b>
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCaEJZdHRUBG-Ulp5DDaBqvj94fbl13CP4bknzi4n6wKUH4gdyBvbeEHJqYIrRMYMJrV1TPThFUYkrVW_S014pmfQV8AQ3VSSEVtgYgF0wE6uUv4kNPrJskCZR4lrciLJbXS1LY5dGkkCU/s1600/IMG_2694.JPG" style="font-family: "Times New Roman"; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCaEJZdHRUBG-Ulp5DDaBqvj94fbl13CP4bknzi4n6wKUH4gdyBvbeEHJqYIrRMYMJrV1TPThFUYkrVW_S014pmfQV8AQ3VSSEVtgYgF0wE6uUv4kNPrJskCZR4lrciLJbXS1LY5dGkkCU/s320/IMG_2694.JPG" title="Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja" width="320" /></a></div>
</div>
<div style="background-color: white; clear: both; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<b style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></b></div>
<div style="background-color: white; clear: both; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<div style="color: #333333; font-family: "times new roman"; font-size: 16px; text-align: start;">
<div style="background-color: #f7f7f8; color: #1c1e21; font-family: "helvetica neue", helvetica, arial, sans-serif; font-size: 17px; text-align: start;">
<div style="background-color: #f7f7f8; color: #1c1e21; font-family: "helvetica neue", helvetica, arial, sans-serif; font-size: 17px; text-align: start;">
<div>
<span style="font-weight: 700;">Alamat:</span> Perum. Nogotirto, Jl. Murai G-85, Ringroad Barat, Sleman, Yogyakarta.</div>
<div>
<span style="font-weight: 700;">Telepon:</span> (0274) 584567 / 082135967266</div>
<div>
<span style="font-weight: 700;">Whatsapp / SMS:</span> 082135967266 / 0816672420 / 081297896161</div>
<div>
<span style="font-weight: 700;">Jam Praktek:</span> Setiap Hari ( Pukul 08.00 – 21.00 WIB )</div>
</div>
<div style="background-color: #f7f7f8; color: #1c1e21; font-family: "helvetica neue", helvetica, arial, sans-serif; font-size: 17px; text-align: start;">
<span style="font-weight: 700;">Website:</span> <a href="https://doktergigijogja.com/">doktergigijogja.com</a></div>
</div>
</div>
</div>
<div style="background-color: white; clear: both; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<span face=""trebuchet ms", sans-serif"><br /></span>
<span face=""trebuchet ms", sans-serif">Anda bisa dengan mudah mencarinya melalui google map berikut ini:</span><br />
<span face=""trebuchet ms", sans-serif"><br /><iframe height="480" src="https://www.google.com/maps/d/embed?mid=zNFKqQyd8sNQ.ki8Rh8X4Jyo8&hl=en_US" width="640"></iframe></span>
<span face=""trebuchet ms", sans-serif"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; clear: both; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<span face=""trebuchet ms", sans-serif"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; clear: both; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<span face=""trebuchet ms", sans-serif">Selain itu, beliau juga praktek di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Prof. Soedomo FKG UGM Yogyakarta di Klinik Alamanda ( VIP Class ).</span><br />
<span face=""trebuchet ms", sans-serif"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/buKDNMspXZs/0.jpg" frameborder="0" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/buKDNMspXZs?feature=player_embedded" width="320"></iframe></div>
<span face=""trebuchet ms", sans-serif"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; clear: both; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: center;">
<span face=""trebuchet ms", sans-serif"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; clear: both; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<span face=""trebuchet ms", sans-serif">Nah, itulah </span><b style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja </b><span face=""trebuchet ms", sans-serif">yang dapat saya rekomendasikan kepada teman-teman. Semoga dapat membantu anda merawatkan gigi dan mulut yang bermasalah.</span><br />
<span face=""trebuchet ms", sans-serif"><br /></span><br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span face=""trebuchet ms", sans-serif"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span face=""trebuchet ms", sans-serif"><b>Klinik Gigi / Praktek Dokter Gigi Jogja</b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span face=""trebuchet ms", sans-serif"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<!--Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2F1.bp.blogspot.com%2F-ykXqSWZ43iM%2FUzwO6L6kRuI%2FAAAAAAAAA4g%2FL6-lDoqC5LY%2Fs1600%2Fklinikgigi.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-_hMNoGD47MtRJCop1-ZjFGscavRjJT4HoOMl5qC3TM2fccX4ie-ekqIcoPEowbhiGFTc4h8hyphenhyphengPcEr9E6h2viuel2tlO2dy5p3gKCEh8agS0gK7h66RFkwEriZBqhxZD1QLEePbcJ3m4/s1600/klinikgigi.jpg"--><!--Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2F1.bp.blogspot.com%2F-dc99J3tkImI%2FUzwMXBLX-VI%2FAAAAAAAAA34%2FHCW0yItzv7s%2Fs1600%2Fklinikgigi.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxq8wmTylUjtTdaLg20qdHHtRYDvAae4DkioRrAJVbc5WAZCOemXqPnwqweGyCZpm00vHz1BYv9-crRRja80D0sto-tLuC7GGhJ3vh0kpeHQNur8OFMczoNzeuwZilGKVuPI9u4NAouwBT/s1600/klinikgigi.jpg"-->drg. Adi Pratamahttp://www.blogger.com/profile/11619603784247579819noreply@blogger.com0Nogotirto, Gamping, Sleman, Yogyakarta, Indonesia-7.7633873304618417 110.33632099628448-7.763510330461842 110.33616349628448 -7.7632643304618414 110.33647849628449tag:blogger.com,1999:blog-5181445556211213958.post-8629295392115164042014-03-29T08:59:00.002+07:002020-05-29T00:09:27.885+07:00Lama Merapikan Gigi<h2>
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif; font-size: small;">Lama Merapikan Gigi</span></h2>
<h3>
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif; font-size: small;">Berapa Lamakah Waktu Yang Dibutuhkan Untuk Merapikan Gigi?</span></h3>
<div>
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">Kondisi gigi yang sehat, putih, dan rapi tidak dipungkiri merupakan dambaan setiap orang. Kesadaran di masyarakat terhadap kesehatan gigi dan mulut di era modern seperti sekarang ini pun terlihat meningkat. Salah satu perawatan kesehatan gigi yang paling populer adalah perawatan ortodontik atau perawatan untuk merapikan gigi. Nah, yang akan kita bahas kali ini adalah seputar perawatan ortodontik, yaitu </span><b style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><a href="http://adifkgugm.blogspot.com/2014/03/lama-merapikan-gigi.html" target="_blank">lama merapikan gigi</a></b><span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: black; font-family: "trebuchet ms", sans-serif; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggtKXdlYmU9w32HVSr449a9ZOaRa6_F8HnXVPaNZnHM_Yh15oBE9pMZyG7iBtS8nR2Y9-n0x-_Xfsvs7r64nd20JN4O22mnd7ht0JdOntD7BZJjwaOiJj1DsvgRpJLbCtqIeAMmrrnRzO_/s1600/lamamerapikangigi.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Lama Merapikan Gigi" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggtKXdlYmU9w32HVSr449a9ZOaRa6_F8HnXVPaNZnHM_Yh15oBE9pMZyG7iBtS8nR2Y9-n0x-_Xfsvs7r64nd20JN4O22mnd7ht0JdOntD7BZJjwaOiJj1DsvgRpJLbCtqIeAMmrrnRzO_/s1600/lamamerapikangigi.jpg" title="Lama Merapikan Gigi" /></a></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">Banyak email yang masuk ke tempat saya yang menanyakan tentang <b>lama merapikan gigi, </b>pada kesempatan ini akan saya bahas tentang faktor yang mempengauhi <b>lama merapikan gigi</b>. Untuk <b>lama merapikan gigi</b> / waktu yang dibutuhkan untuk merapikan gigi, sebenarnya tidak dapat dinilai atau dipastikan dengan angka yang pasti. Hal ini dikarenakan untuk merapikan gigi, kita perlu melihat beberapa faktor yang berkaitan dengan perawatannya.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">Beberapa faktor yang mempengaruhi <b>lama merapikan gigi</b> antara lain:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">1. Tingkat Keparahan Maloklusi Gigi</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">Hal pertama yang mempengaruhi<b> lama merapikan gigi</b> adalah tingkat keparahan maloklusi gigi. Maloklusi dalam bahasa awam dapat disebut kondis gigi yang tidak rapi. Nah, semakin besar tingkat keparahan gigi tersebut maka waktu yang dibutuhkan untuk merapikan giginya pun semakin panjang. Untuk menilai kondisi keparahan maloklusi gigi, biasanya dokter gigi telah memiliki kriteria tertentu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">2. Usia Pasien</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">Hal kedua yang mempengaruhi <b>lama merapikan gigi</b> adalah usia dari pasien itu sendiri. Tidak dipungkiri bahwa usia merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi <b>lamanya waktu untuk merapikan gigi</b>. Pasien dengan usia muda / usia pertumbuhan biasanya memiliki progres yang lebih baik dari pasien dengan usia lebih tua.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><b>3. Jenis Perawatan Ortodontik</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">Hal ketiga yang juga mempengaruhi <b>lama merapikan gigi</b> adalah jenis perawatan ortodontik yang diberikan kepada pasien. Mungkin belum banyak yang tau bahwa perawatan / alat ortodontik secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua, yang pertama alat lepasan (<span style="background-color: white; line-height: 18.2px;">removable) dan yang kedua adalah alat cekat (fix) yang biasa dikenal dengan behel gigi / kawat gigi. Alat ortodontik lepasan, biasanya akan membutuhkan waktu yang lebih <b>lama untuk merapikan gigi</b> dibandingkan alat cekat / behel gigi.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><span style="background-color: white; line-height: 18.2px;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><span style="background-color: white; line-height: 18.2px;"><b>4. Motivasi Pasien</b></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><span style="background-color: white; line-height: 18.2px;">Nah, hal lain yang mempengaruhi<b> lama merapikan gigi</b> adalah motivasi pasien. Untuk merapikan gigi, diperlukan juga motivasi dari diri pasien. Pasien dengan motivasi tinggi yang rajin untuk kontrol perawatan ortodontiknya biasanya membutuhkan waktu yang relatif singkat dibandingkan pasien yang malas / jarang untuk mengontrol giginya. Menurut saya pribadi mungkin motivasi inilah yang dapat dikatakan faktor utama yang berpengaruh terhadap <b>lamanya perawatan ortodontik</b>.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><span style="background-color: white; line-height: 18.2px;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><span style="background-color: white; line-height: 18.2px;">Mungkin itu beberapa faktor dari saya yang dapat berpengaruh terhadap <b>lama merapikan gigi</b>. Apabila ada kesalahan dari tulisan saya di atas mohon dikoreksi, dan apabila ada pertanyaan dapat ditanyakan di form komentar di bawah ini. Terimakasih sudah mampir ke blog saya, semoga tulisan tentang<b> lama merapikan gigi</b> di atas dapat membantu.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><span style="background-color: white; line-height: 18.2px;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><span style="background-color: white; line-height: 18.2px;"><div class="separator" style="clear: both; font-family: "Times New Roman"; text-align: justify;"><span style="font-family: "helvetica neue", arial, helvetica, sans-serif;">Untuk pemasangan behel gigi, berikut dokter gigi yang saya rekomendasikan di wilayah Palembang:</span></div><div class="separator" style="clear: both; font-family: "Times New Roman"; text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEjqnPZwb5QT6A_AvBkB0OjDDTIH4ttpCSXtI2HuMrV7oQbvEKeh0kX3GV6SFnV__KqCWefNVL8qfkhqviMVrp18K0EbyUVyzdTRSFsrrcOhILziC-LcjJVv6HiOENpAkVXgQa837GGKID-wXcpg9crODi1y2F1j-2VkVTKaWa5TRWzVrwuq=s2048" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="432" data-original-width="768" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEjqnPZwb5QT6A_AvBkB0OjDDTIH4ttpCSXtI2HuMrV7oQbvEKeh0kX3GV6SFnV__KqCWefNVL8qfkhqviMVrp18K0EbyUVyzdTRSFsrrcOhILziC-LcjJVv6HiOENpAkVXgQa837GGKID-wXcpg9crODi1y2F1j-2VkVTKaWa5TRWzVrwuq=s320" width="320" /></a></div><span style="font-family: "helvetica neue", arial, helvetica, sans-serif;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; font-family: "Times New Roman"; text-align: center;"><span style="font-family: "helvetica neue", arial, helvetica, sans-serif;"><b>drg. Adi Pratama</b></span></div><div class="separator" style="clear: both; font-family: "Times New Roman"; text-align: justify;"><div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #3d3d3d; font-family: rubik, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><b style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><u style="border: 0px; box-sizing: inherit; font: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Klinik Mitra Palembang</u></b></div><div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #3d3d3d; font-family: rubik, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><b style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Alamat:</b> Jalan Dr. M. Isa No. 142, Palembang (Sebelah Samsung)</div><div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #3d3d3d; font-family: rubik, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><b style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Jadwal:</b> Senin - Sabtu (Kecuali Hari Libur)</div><div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #3d3d3d; font-family: rubik, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">(Pagi: 09:00-12:00) (Sore: 17.00-20.00)</div><div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #3d3d3d; font-family: rubik, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="border: 0px; box-sizing: inherit; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kontak WA:</strong> 0812 1917 9191</div><div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: inherit; color: #3d3d3d; font-family: rubik, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><b>website: <a href="doktergigipalembang.id">doktergigipalembang.id</a></b></div><div><br /></div></div></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
drg. Adi Pratamahttp://www.blogger.com/profile/11619603784247579819noreply@blogger.com0