Penanganan Perdarahan Pasca Pencabutan Gigi - Tindakan ekstraksi gigi merupakan suatu tindakan yang
sehari-hari kita lakukan sebagai dokter gigi. Walaupun demikian tidak jarang
kita temukan komplikasi dari tindakan ekstraksi gigi yang kita lakukan. Karenanya
kita perlu waspada dan diharapkan mampu mengatasi kemungkinan-kemungkinan
komplikasi yang dapat terjadi.
Salah satu komplikasi ekstraksi gigi yang dapat
terjadi adalah perdarahan pasca ekstraksi. Dalam mengatasi perdarahan pasca
ekstraksi ini, tindakan yang paling utama adalah pencegahan, tetapi bila tetap
terjadi kita harus mampu mengatasinya.
Mengingat komplikasi perdarahan pasca ekstraksi gigi
dapat disebabkan oleh faktor lokal maupun faktor sistemik, maka pencegahan
merupakan hal yang penting. Hal ini terutama apabila perdarahan terjadi karena
faktor sistemik seperti kelainan darah (blood dyscrasia), hipertensi, gangguan
pembekuan darah, dan apabila pasien mengkonsumsi obat-obatan yang mempengaruhi
pembekuan darah, dan lain-lain.
Bila perdarahan pasca ekstraksi terjadi karena faktor
lokal, sebagai seorang dokter gigi kita harus mampu mengatasinya dengan baik.
Prinsip-prinsip penatalaksanaan perdarahan pasca ekstraksi karena faktor-faktor
lokal adalah dengan melakukan penekanan atau penjahitan yang baik, dan apabila
diperlukan dengan pemberian obat-obatan hemostatic agent baik lokal maupun
sistemik.
Pendahuluan
Ekstraksi gigi adalah tindakan yang paling sederhana
di bidang Bedah Mulut dan merupakan tindakan yang sehari-hari dilakukan oleh
seorang dokter gigi. Walaupun merupakan tindakan yang biasa dilakukan, tetapi
kemungkinan terjadinya komplikasi pasca pencabutan gigi dapat terjadi setiap
saat.
Salah satu komplikasi yang mungkin dapat terjadi pasca
ekstraksi gigi adalah perdarahan. Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa
perdarahan pasca ekstraksi dapat terjadi karena faktor lokal maupun karena
faktor sistemik. Sebagai seorang dokter gigi, kita dituntut untuk mempunyai
pengetahuan dan kemampuan yang memadai dalam melakukan pencegahan dan penatalaksanaannya.
Penanganan Perdarahan Pasca Pencabutan Gigi umumnya disebabkan oleh faktor lokal, seperti :
- trauma
yang berlebihan pada jaringan lunak
- mukosa
yang mengalami peradangan pada daerah ekstraksi
- tidak
dipatuhinya instruksi pasca ekstraksi oleh pasien
- tindakan
pasien seperti penekanan soket oleh lidah dan kebiasaan menghisap-hisap
- kumur-kumur
yang berlebihan
- memakan
makanan yang keras pada daerah ekstraksi
Faktor lokal
Setelah tindakan ekstraksi gigi yang menimbulkan
trauma pada pembuluh darah, hemostasis primer yang terjadi adalah pembentukan
platelet plug (gumpalan darah) yang meliputi luka, disebabkan karena adanya
interaksi antara trombosit, faktor-faktor koagulasi dan dinding pembuluh darah.
Selain itu juga ada vasokonstriksi pembuluh darah. Luka ekstraksi juga memicu
clotting cascade dengan aktivasi thromboplastin, konversi dari prothrombin
menjadi thrombin, dan akhirnya membentuk deposisi fibrin.
Perdarahan pasca ekstraksi gigi biasanya disebabkan
oleh faktor lokal, tetapi kadang adanya perdarahan ini dapat menjadi tanda
adanya penyakit hemoragik.
Beberapa penyakit sistemik yang mempengaruhi
terjadinya perdarahan
1. Penyakit kardiovaskuler
Pada penyakit kardiovaskuler, denyut nadi pasien
meningkat, tekanan darah pasien naik menyebabkan bekuan darah yang sudah terbentuk
terdorong sehingga terjadi perdarahan.
2. Hipertensi
Bila anestesi lokal yang kita gunakan mengandung
vasokonstriktor, pembuluh darah akan menyempit menyebabkan tekanan darah
meningkat, pembuluh darah kecil akan pecah, sehingga terjadi perdarahan.
Apabila kita menggunakan anestesi lokal yang tidak mengandung vasokonstriktor,
darah dapat tetap mengalir sehingga terjadi perdarahan pasca
ekstraksi. Penting juga ditanyakan kepada pasien apakah dia mengkonsumsi
obat-obat tertentu seperti obat antihipertensi, obat-obat pengencer darah, dan
obat-obatan lain karena juga dapat menyebabkan perdarahan.
3. Hemofilli
Pada pasien hemofilli A (hemofilli klasik) ditemukan
defisiensi factor VIII. Pada hemofilli B (penyakit Christmas) terdapat
defisiensi faktor IX. Sedangkan pada von Willebrand’s disease terjadi kegagalan
pembentukan platelet, tetapi penyakit ini jarang ditemukan
4. Diabetes Mellitus
Bila DM tidak terkontrol, akan terjadi gangguan
sirkulasi perifer, sehingga penyembuhan luka akan berjalan lambat, fagositosis
terganggu, PMN akan menurun, diapedesis dan kemotaksis juga terganggu karena
hiperglikemia sehingga terjadi infeksi yang memudahkan terjadinya perdarahan.
5. Malfungsi Adrenal
Ditandai dengan pembentukan glukokortikoid berlebihan
(Sindroma Cushing) sehingga menyebabkan diabetes dan hipertensi.
6. Pemakaian obat antikoagulan
Pada pasien yang mengkonsumsi antikoagulan (heparin
dan walfarin) menyebabkan PT dan APTT memanjang. Perlu dilakukan konsultasi
terlebih dahulu dengan internist untuk mengatur penghentian obat-obatan sebelum
pencabutan gigi.
Pencegahan kemungkinan komplikasi perdarahan karena
faktor-faktor sistemik
1. Anamnesis yang baik dan riwayat penyakit yang
lengkap
Kita harus mampu menggali informasi riwayat penyakit pasien yang memiliki
tendensi perdarahan yang meliputi :
- bila
telah diketahui sebelumnya memiliki tendensi perdarahan
- mempunyai
kelainan-kelainan sistemik yang berkaitan dengan gangguan hemostasis
(pembekuan darah)
- pernah
dirawat di RS karena perdarahan
- spontaneous
bleeding, misalnya haemarthrosis atau menorrhagia dari penyebab kecil
- riwayat
keluarga yang menderita salah satu hal yang telah disebutkan di atas,
dihubungkan dengan riwayat penyakit dari pasien itu sendiri
- mengkonsumsi
obat-obatan tertentu seperti antikoagulan atau aspirin
- Penyebab
sistemik seperti defisiensi faktor pembekuan
herediter,misalnya von Willebrand’s syndrome dan hemofilia
Kita perlu menanyakan apakah pasien pernah diekstraksi sebelumnya, dan
apakah ada riwayat prolonged bleeding (24-48 jam) pasca ekstraksi. Penting
untuk kita ketahui bagaimana penatalaksanaan perdarahan pasca ekstraksi gigi
sebelumnya. Apabila setelah diekstraksi perdarahan langsung berhenti dengan
menggigit tampon atau dengan penjahitan dapat disimpulkan bahwa pasien tidak memiliki
penyakit hemoragik. Tetapi bila pasca ekstraksi gigi pasien sampai dirawat atau
bahkan perlu mendapat transfusi maka kita perlu berhati-hati akan adanya
penyakit hemoragik.
Bila ada riwayat perdarahan dalam (deep haemorrhage) didalam otot,
persendian atau kulit dapat kita curigai pasien memiliki defek pembekuan darah
(clotting defect). Adanya tanda dari purpura pada kulit dan mukosa mulut
seperti perdarahan spontan dari gingiva, petechiae .
Penanganan Perdarahan Pasca Pencabutan Gigi
Yang pertama harus kita lakukan adalah tetap bersikap tenang dan jangan
panik. Berikan penjelasan pada pasien bahwa segalanya akan dapat diatasi dan
tidak perlu khawatir. Alveolar oozing adalah normal pada 12-24 jam pasca
ekstraksi gigi. Penanganan awal yang kita lakukan adalah melakukan penekanan
langsung dengan tampon kapas atau kassa pada daerah perdarahan supaya terbentuk
bekuan darah yang stabil. Sering hanya dengan melakukan penekanan, perdarahan
dapat diatasi.
Jika ternyata perdarahan belum berhenti, dapat kita lakukan penekanan
dengan tampon yang telah diberi anestetik lokal yang mengandung vasokonstriktor
(adrenalin). Lakukan penekanan atau pasien diminta menggigit tampon selama 10
menit dan periksa kembali apakah perdarahan sudah berhenti. Bila perlu, dapat
ditambahkan pemberian bahan absorbable gelatine sponge (alvolgyl / spongostan)
yang diletakkan di alveolus serta lakukan penjahitan biasa.
Bila perdarahan belum juga berhenti, dapat kita lakukan penjahitan pada
soket gigi yang mengalami perdarahan tersebut. Teknik penjahitan yang kita
gunakan adalah teknik matras horizontal dimana jahitan ini bersifat kompresif
pada tepi-tepi luka. Benang jahit yang digunakan umumnya adalah silk 3.0,
vicryl® 3.0, dan catgut 3.0.
perdarahan yang sangat deras misalnya pada terpotongnya arteri, maka kita
lakukan klem dengan hemostat lalu lakukan ligasi, yaitu mengikat pembuluh darah
dengan benang atau dengan kauterisasi.
Pada perdarahan yang masif dan tidak berhenti, tetap bersikap tenang dan
siapkan segera hemostatic agent seperti asam traneksamat. Injeksikan asam
traneksamat secara intravena atau intra muskuler.
Kesimpulan
Pencabutan gigi merupakan tindakan yang sering dilakukan oleh dokter gigi,
sebelum melakukan tindakan tersebut sebaiknya kita lakukan anamnesis serta
pemeriksaan klinis yang cermat pada pasien. Lakukan tindakan ekstraksi gigi
dengan hati-hati serta hindari penggunaan alat yang berlebihan. Komplikasi
paling sering adalah perdarahan pasca ekstraksi.
Apabila setelah ekstraksi gigi terjadi perdarahan, kita harus bersikap
tenang dan mampu berpikir jernih untuk menganalisis penyebab perdarahan. Lihat
kondisi pasien, cek tanda vital, dan bila semua dalam keadaan normal, segera
periksa daerah yang mengalami perdarahan. Bersihkan soket secara cermat dan
lakukan tindakan sesuai kondisi yang ada.
Semoga penjelasan singkat tentang Penanganan Perdarahan Pasca Pencabutan Gigi dapat membantu. Penanganan Perdarahan Pasca Pencabutan Gigi.