-Eksplorasi saluran akar untuk mencari jalan masuk ke saluran akar melalui orifice dengan smooth broach atau jarum miller.
-Ekstirpasi jaringan pulpa saluran akar dengan cara jarum ekstirpasi / barbed broach dimasukkan sedalam 2/3 panjang saluran akar Kemudian putar 180° searah jarum jam lalu ditarik keluar .
PENGUKURAN PANJANG KERJA
Metode pengukuran yang digunakan ialah metode radiograf secara langsung
Caranya:
1.Mengukur panjang gigi estimasi pada radiograf diagnostik (radiograf preoperatif) pasien, yaitu dari foramen apikal sampai ke titik referensi.
2.Panjangnya kemudian dikurangi 1mm, sebagai faktor pengaman, karena kemungkinan terjadi distorsi pada waktu pengambilan radiograf
3.Ukur instrumen (file atau reamer) yang akan dipakai untuk mengukur panjang kerja kemudian diberi stopper.
4.Masukkan instrumen tadi ke dalam saluran akar hingga stopper terletak pada titik referensinya.
5.Buat radiograf lagi
6.Ukur selisih instrumen dengan foramen apikalis pada radiograf. Selisih ini kemudian ditambahkan panjang instrumen yang masuk saluran akar. Angka ini merupakan panjang gigi
7.Dari perhitungan di atas didapatkan:
Panjang kerja = panjang gigi – 1 mm
Panjang kerja ini yang akan digunakan untuk preparasi saluran akar.
Preparasi Saluran Akar secara STEP-BACK
a.Preparasi tahap pertama (1/3 apikal)
• Tentukan initial file yang merupakan file terbesar yang dapat masuk saluran akar sesuai dengan PK sebelum saluran akar di preparasi. Pasang rubber stop pada file mulai nomor kecil pada gigi sampai batas rubber stop. Bila terasa longgar masukkan file nomor berikutnya begitu seterusnya hingga file tidak dapat masuk sesuai PK nya.
• File yang masuk tepat sesuai dengan PK, diputar lalu tarik secara reaming (bolak-balik) ¼-½ putaran 2-3 kali hingga terasa longgar.
•Irigasi, kemudian masukkan file nomer yang lebih besar lalu irigasi lagi dengan NaOCl 2,5%.
•Lakukan hingga 3 no diatasnya dengan PK sama dengan rekapitulasi file dengan ukuran yang lebih kecil
•File terakhir adalah MAF yang besarnya minimal 3 nomor di atas initial file.
b.Preparasi tahap dua / Badan saluran akar
•Masukkan file satu nomer di atas MAF dengan mengurangi PK sebanyak 1 mm kemudian rekap dengan MAF dan PK semula lalu irigasi.
•Masukkan file dengan nomer lebih besar dan PK dikurangi 1 mm.Rekap dengan MAF dan PK semula lalu irigasi
•Lakukan preparasi sampai 3 sd 4 nomer di atas MAF dengan mengurangi 1 mm setiap kenaikan nomer file lakukan rekapitulasi dengan MAF dengan PK awal setiap pergantian nomer file yang lebih besar dan diirigasi.
•Irigasi dilakukan setiap pergantian instrumen dengan bahan irigasi : NaOCl 5% dan H2O2 3%. Cara peggunaan bahan irigasi bergantian diawali dan diakhiri dengan NaOCl 5%.
c.Finishing
•Bagian tengah saluran akar dipreparasi dengan hedstroem file
•Bagian koronal dipreparasi dG gates glidden drill utk membentuk coronal flaring (corong) dapat diganti dengan hedstroem file
•Preparasi saluran diakhiri dengan K file untuk menghaluskan dinding saluran akar.
•Saluran akar dikeringkan dengan paperpoint
Obturasi
Obturasi siap dilakukan setelah saluran akar dibersihkan dan dipreparasi sesuai dengan ukuran dan kelembaban yang optimum. Menurut Grossman, material saluran akar dibagi menjadi material plastis, solid, semen, dan pasta. Grossman juga menyatakan bahwa terdapat 10 syarat material saluran akar yang ideal, yang berlaku untuk material metal, plastis dan semen, yaitu:
1. harus mudah dimasukkan ke saluran akar
2. harus dapat mengisi dinding lateral saluran akar
3. mengalami pengerutan setelah dimasukkan kedalam saluran akar
4. Harus tahan terhadap kelembaban
5. Bersifat bakteriostatik, atau dapat menghambat pertumbuhan bakteri.
6. Bersifat radiopak
7. tidak member perwarnaan terhadap struktur gigi
8. tidak mengiritasi jaringan periradikular
9. bersifat steril
10. Mudah dikeluarkan dari saluran akar jika dibutuhkan
Tehnik Pengisian Saluran Akar
Gigi Sulung
Teknik single cone
Teknik pengisian saluran akar untuk teknik preparasi secara konvensional
Tahapan :
- Pencampuran pasta saluran akar petunjuk pabrik
- Pasta diulaskan pada jarum lentulo dan guttap point untuk kemudian dimasukan kedalam saluran akar yang telah dipreparasi jarum lentulo sesuai panjang kerja dan diputar berlawanan jarum jam.
- Guttap point ( trial foto disterilkan dengan alcohol 70% dan dikeringkan
- Kering ( diulas dengan pasta ) masuk ke dalam saluran akar.
- Guttap point di potong 1-2mm dibawah orifice dengan ekskavator yang ujungnya telah di panasi dengan Bunsen burner hingga membara.
Gigi Permanen
Teknik Kondensasi Lateral
Dengan teknik preparasi saluran akar secara step back
Sering digunakan hampir semua keadaan kecuali pada saluran akar yang sangat bengkok / abnormal
Tahapan :
- Pencampuran pasta
- Guttap point trial disterilkan 70% alcohol dan dikeringkan
- Guttap point nomor 25 (MAF) diulasi dengan pasta ke saluran akar sesuai dengan tanda yang telah dibuat dan ditekan kearah lateral menggunakan spreader.
- Ke dalam saluran akar diberi guttap tambahan, setiap memasukan guttap di tekan ke arah lateral sampai saluran akar penuh dan spreader tidak dapat masuk dalam saluran akar
- Guttap point dipotong 1-2mm dibawah orifice dengan eskavator yang telah dipanasi
Teknik Kondensasi Vertical (Gutta perca panas)
Untuk pengisian saluran akar dengan teknik step back.
Menggunakan pluger yang dipanaskan, dilakukan penekanan pada guttap perca yang telah dilunakan dengan panas kearah vertical dan dengan demikian menyebabkan guttap perca mengalir dan mengisi seluruh lumen saluran akar
Tahapan :
- Suatu kerucut guttap perca utama sesuai dengan instrument terakhir yang digunakan dipaskan pada saluran dengan cara step back
- Dinding saluran dilapisi dengan lapis tipis semen
- Kerucut disemen
- Ujung koronal kerucut dipotong dengan instrument panas
- Pembawa panas segera didorong ke dalam 1/3 koronal guttap perca. Sebagian terbakar oleh pluger bila diambil dari saluran akar.
- Condenser vertical dengan ukuran yang sesuai dimasukan dan tekanan vertical dikenakan pada guttap perca yang telah dipanasi untuk mendorong guttap perca yang menjadi plastis ke arah apikal
- Apikalis panas berganti oleh pembawa panas dan condenser diulangi sampai guttap perca plastis menutup saluran aksesori besar dan mengisi luman saluran dalam 3 dimensi – foramen apikal. Bagian sisa saluran diisi dengan potongan tambahan guttap perca panas.
Metode seksional (teknik pluger)
Dapat digunakan untuk mengisi saluran kearah apikal dan lateral
Teknik menggunakan suatu bagian kerucut guttap perca untuk mengisi suatu bagian 1/3 saluran akar / ujung apikal
Tahapan :
- Dinding saluran akar dilapisi semen
- Pluger saluran dimasukan sampai 3-4mm dari apeks dipanaskan dalam sterilitator garam panas (1011)
- Kerucut guttap perca dipotong beberapa bagian sesuai dengan ukuran saluran yang telah dipreparasi dengan panjang 3-4mm
- Potong apikal ditempelkan pada pluger yang telah dipanasi, dimasukan ke dalam saluran pada kedalaman yang sebelumnya telah diukur dan ditekan kea rah vertical
- Pluger dilepas dengan hati-hati untuk mencegah ke luarnya bagian guttap perca yang dimasukan
- Dibuat radiograf untuk memeriksa posisi dan kesesuaian bagian yang dikondensasi
- Bagian berikutnya dimasukan kedalam eukaliptol, dipanaskan tinggi diatas nyala api dan ditambahkan pada bagian sebelumnya dengan tekanan vertical untuk memampatkan pengisi
Metode kompaksi
- Menggunakan panas untuk mengurangi viskositas guttap perca dan menaikan plastisitasnya
- Digunakan untuk pengisi saluran yang lurus
- Menggunakan metode step back
Metode Inverted cone
- Digunakan terbatas pada gigi dengan saluran kecil, berkelok-kelok, yang tidak dapat diisi dengan kerucut guttap perca secara lepas
Metode Role Gutta perca
- Untuk mengisi saluran kecil bahan tersebut yang bengkok