Tujuan pembuatan Gigi Tiruan Sebagian Lepasan ( GTSL ) adalah :
· mengembalikan fungsi pengunyahan/ mastikasi
· mengembalikan fungsi keindahan atau estetik
· mengembalikan fungsi bicara atau phonetik
· membantu mempertahankan gigi yang masih tinggal
· memperbaiki oklusi
· meningkatkan distribusi beban kunyah
· Kesehatan umum pasien dan kebersihan mulut pasien baik.
Keuntungan Gigi Tiruan Sebagian Lepasan ( GTSL ) adalah
:
1. Pasien dapat memakai dan
melepas sendiri sehingga mudah dan cepat dalam membersihkannya.
2. Mudah dipreparasi bila ada
kerusakan.
3. Harganya relatif murah jika
dibandingkan dengan GTC.
Macam – macam Gigi Tiruan Sebagian Lepasan ( GTSL )GTS :
1. Berdasarkan jaringan pendukungnya :
a. tooth supported : dukungannya berupa gigi asli
b. mucosa supported : dukungannya berupa mukosa ujung bebas
c. mucosa and tooth supported : dukungannya berupa mukosa
ujung bebas dan gigi asli (Victor, 1975)
2. Berdasarkan saat pemasangannya :
a. immediate protesa : segera dipasang setelah pencabutan
b. conventional protesa : tidak segera dipasang setelah pencabutan
3. Berdasarkan bahan yang digunakan:
a. Frame atau metal protesa
b. Akrilik protesa
c. Vulcanite protesa (Itjiningsih, 1980)
4. Berdasarkan ada / tidaknya sayap/ wing
bagian bukal :
a. Open face,
dibuat tanpa gusi tiruan/wing di bagian bukal/ labial (umumnya untuk
gigi anterior)
b. Close face,
dibuat dengan gusi tiruan/wing di bagian bukal/ labial (umumnya untuk
gigi posterior)
5. Berdasarkan letak dari daerah yang tidak bergigi menurut
Kennedy, cit. Soelarko R. M. dan Wachijaati H., (1980):
- Klas I
Mempunyai daerah tanpa gigi yang terletak di bagian posterior dari gigi
yang tertinggal pada kedua belah sisi (bilateral
Free end).
- Klas II
Mempunyai daerah tanpa gigi yang terletak di bagian posterior dari gigi
yang tertinggal tetapi hanya pada satu sisi saja (unilateral free end).
- Klas III
Daerah yang tidak bergigi terletak di antara gigi yang masih ada di
bagian posterior (bounded saddle).
- Klas IV
Daerah yang tidak bergigi terletak di bagian anterior dan melewati median
line.
Bila daerah tak bergigi tambahan oleh Kennedy disebut sebagai modifikasi
kecuali kelas IV tidak ada modifikasi
6. Berdasarkan letak sadel dan free end
menurut Applegate Kennedy
a. Klas
I
Daerah tanpa gigi terletak di
bagian posterior dari gigi tertinggal pada kedua sisi rahang (bilateral free end)
b. Klas
II
Daerah tanpa gigi terletak di
bagian posterior dari gigi yang tertinggal tetapi hanya pada satu sisi rahang (unilateral free end)
c. Klas
III
Daerah tidak bergigi terletak
di antara gigi yang masih ada; kedua gigi tetangga tidak mampu memberi dukungan
pada gigi tiruan
d. Klas
IV
Daerah tidak bergigi terletak
di bagian anterior dan melewati garis median
e. Klas
V
Daerah tidak bergigi
paradental di mana gigi asli anterior tidak dapat dipakai sebagai gigi penahan
f. Klas
VI
Daerah tidak bergigi
paradental dengan kedua gigi tetangga asli dapat dipakai sebagai penahan.
7. Berdasarkan letak klamer menurut
Miller:
- Klas I
Menggunakan dua
buah klamer dimana klamer-klamer tersebut lurus berhadapan dan tegak lurus
median line.
b. Klas II
Menggunakan dua buah
klamer yang letaknya saling berhadapan dan membentuk garis diagonal serta
melewati median line.
- Klas III
Menggunakan tiga buah
klamer yang letaknya sedemikian rupa sehingga apabila klamer-klamer itu
dihubungkan dengan suatu garis, merupakan suatu segitiga yang terletak di
tengah gigi tiruan.
- Klas IV
Menggunakan empat buah
klamer yang letaknya sedemikian rupa sehingga apabila klamer-klamer itu
dihubungkan dengan suatu garis lurus, merupakan suatu segi empat yang terletak
di tengah gigi tiruan.
Menurut
Austin dan Lidge (1957) gigi tiruan mempunyai beberapa komponen. Komponen Gigi Tiruan Sebagian Lepasan ( GTSL ) bahan akrilik antara lain :
1. Basis
Suatu bagian GTSL yang terbuat dari akrilik untuk mendukung gigi tiruan
dan memindahkan tekanan oklusal ke jaringan di bawahnya.
2. Cangkolan atau klamer
Bagian GTSL yang terletak di abutment dan terbuat dari kawat tahan karat. Fungsi dari
klamer yaitu mencegah pergerakan gigi tiruan ke arah oklusal dan mencegah
tekanan oklusal yang berlebihan pada jaringan di bawahnya. Retainer ada dua
macam yaitu : a. Retainer langsung (direct retainer), yaitu bagian dari
gigi tiruan yang menahan terlepasnya GTSL secara langsung, berupa lengan retentive
; b. Retainer tidak langsung (indirect retainer), yaitu bagian dari gigi
tiruan yang menahan GTSL secara tidak langsung, berupa lengan pengimbang,
sandaran/ rest (bagian dari cangkolan yang bersandar pada bidang oklusal
atau incisal gigi pegangan yang memberikan dukungan vertikal terhadap gigi
tiruan).
3. Gigi pengganti
Bagian GTSL yang mengganti gigi yang hilang.
Faktor –
faktor yang perlu diperhatikan menentukan disain GTSL adalah sebagai berikut :
1. Retensi
Daya
perlawanan terhadap lepasnya protesa atau gigi tiruan ke arah oklusal. Faktor
pemberi retensi antara lain kualitas klamer, oclusal rest , contour,
landasan denture, oklusi, adhesi, tekanan atmosfer, dan surface
tension.
2. Stabilisasi
Perlawanan
atas ketahanan terhadap perpindahan tempat GTSL dalam arah horizontal dalam keadaan berfungsi. Stagnasi ditentukan oleh tiga titik sandaran yang harus
meliputi luas permukaan yang sebesar – besarnya agar beban yang diterima
protesa setiap unit bisa sekecil mungkin. Dalam hal ini semua bagian cengkeram
berfungsi kecuali bagian terminal/ ujung lengan retentive. Gigi yang
mempunyai stabilisasi pasti mempunyai retensi, sedangkan gigi yang mempunyai
retensi belum tentu mempunyai stabilisasi.
3. Estetika
Dalam
prostodonsia, yang berhubungan dengan permukaan GTSL adalah :
a. Penempatan klamer harus
sedemikian rupa sehingga tidak terlihat dalam
posisi bagaimanapun.
b. Gigi tiruan harus tampak asli
dan pantas untuk tiap – tiap pasien meliputi warna dan inklinasi/ posisi gigi.
c. Gambaran counturing harus sesuai
dengan keadaan pasien.
d. Perlekatan gigi diatas ridge.
Syarat – syarat pemilihan gigi
abutmen yang digunakan sebagai pegangan klamer adalah :
1. Gigi pilar harus cukup kuat.
a. Akarnya panjang
b. Masuk kedalam prosesus alveolaris
dalam dan tidak longgar
c. Makin banyak akar makin kuat
d. Gigi pilar tidak boleh goyang
e. Tidak ada kelainan jaringan
periodontal pada gigi penyangga.
2. Bentuk mahkota sedapat mungkin sesuai dengan macam klamer yang
digunakan.
3. Kedudukan gigi tersebut
hendaknya tegak lurus dengan prosesus alveolaris, gigi yang letaknya rotasi
atau berputar tidak baik untuk pilar.
4. Gigi tersebut masih vital atau tidak
mengalami perawatan.
5. Bila memerlukan dua klamer atau
lebih maka hendaknya dipilihkan gigi yang letaknya sejajar.
Untuk
mendapatkan GTSL yang baik dalam memenuhi fungsinya maka pengetahuan yang dimiliki operator harus memadai disamping itu perlu kerjasama yang baik dengan
pasien. Jika pasien sadar akan arti pentingnya GTSL maka hal ini akan sangat
mendukung keberhasilan dari perawatan tersebut.
Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam pembuatan GTSL adalah :
1. harus tahan lama
2. dapat mempertahankan dan
melindungi gigi yang masih ada dan jaringan sekitarnya.
3. tidak merugikan pasien
4. mempunyai konstruksi dan
desain yang harmonis
Pada
akhirnya pembuatan GTSL sangat tergantung pada peran serta pasien untuk mau dan dapat beradaptasi dalam pemakaiannya.
Penjelasan Singkat Gigi Tiruan Sebagian Lepasan (GTSL)