Posted by drg. Adi Pratama
» Selasa, 10 September 2013
Berikut ini adalah beberapa Metode Perhitungan Ortodontik yang dapat kita lakukan untuk melakukan rencana perawatan ortodontik. Metode Perhitungan Ortodontik ini mencakup metode nance, metode huckaba, metode moyers, metode pont, metode korkhaus, metode howes, metode kesling, dan sekilas tentang determinasi lengkung.
METODE NANCE
- 1934, Pasadena, California, America
- Dasar : Adanya hubungan antara jumlah mesiodistal gigi desidui denga gigi pengganti.
- Tujuan : Untuk mengetahui apakah gigi tetap yang akan tumbuh cukup tersedia/lebih/kurang ruang.
- Gigi-gigi yangg dipakai sebagai dasar :
- c m1 m2 dan gigi pengganti 3 4 5
- Lee Way Space : selisih ruang antara ruang yang tersedia dan ruang yang digunakan
- Masing-masing sisi: RA : 0,9 mm
- RB : 1,7 mm
METODE HUCKABA
PROSEDUR
I. Persiapan
- Model RA dan RB
- Ro foto regio III, IV, V
- Alat : jangka sorong
II. Cara
1.Ukur c m1 m2 dr model, langsung.
RA kanan-kiri, RB kanan-kiri, kemudian dijumlahkan.
2. Ukuran jumlah mesio-distal 3 4 5 yang belum tumbuh dari rongen foto di regio III, IV, V, RA-RB kanan kiri, kemudian dijumlahkan.
Akurasi hasil ro foto perlu, tidak distorsi. Bila perlu dari msg2 regio III, IV, V, atau dibatasi tiap 2 gigi, satu ro foto.
-Bandingkan hasil 1 dan 2, kemungkinan:
a. Hasil 1 = 2 —- cukup
b. Hasil 1 > 2 —- lebih
c. Hasil 1 < 1=”2″>2 —- molar adjustment
pengaturan gigi anterior
c. 1<2>Ro foto Nance mutlak
- agenesis 3, 4, 5
- patologi
- resorbsi akar, dll
-Akurasi besar md masing-masing gigi 3, 4, 5
Rumus: (y)(x1)
x = ————-
(y1)
x = gigi tetap yg dicari
y = besar gigi susu diukur dari model studi
y1=besar gigi susu diukur dari ro foto
x1=besar gigi tetap diukur dari ro foto
METODE MOYERS
Oleh: Moyers, Jenkins, dan staf Ortodonsi Univ Michigan.
Pemakaian ro foto tidak mutlak.
Keuntungan :
- Kesalahan sedikit & ralat kecil, diketahui dgn
tepat.
- Dpt dikerjakan ahli/bukan ahli
- Tidak butuh banyak waktu
- Tidak perlu alat khusus
- Dpt dikerjakan dalam mulut/model
- Baik RA/RB.
- Dasar : adanya korelasi antara satu kelompok gigi dengan kelompok lain.
Kelompok gigi yang dipakai sebagaipedoman
21 12
Alasan :
1. Gigi tetap yang tumbuh paling awal
2. Mudah diukur dengan tepat intraoral/extraoral
3. Ukuran tidak bervarisi banyak dibandingkan RA
PROSEDUR
A. Siapkan: -model RA & RB
-jangka sorong
-tabel kemungkinan
B. RB: misal sisi kanan dulu
1. Ukur lebar mesiodistal 21 12, jumlahkan
2. Tentukan jml ruang yg diperl kalau gigi tersebut diatur dalam susunan yang baik,
- caranya: Beri tanda, Cari ruang yang disediakan untuk 3 4 5 ka/ki , Brp ruang 3 4 5 yg seharusnya, Lihat tabel RA,Bandingkan,Kemungkinan hasilnya?
Perbedaan:
1. Tabel kemungkinan dipakai RA
2. Overjet harus dipertimbangkan
METODE PONT
- Dasar: dalam lengkung gigi (dental arch) dengan susunan gigi teratur terdapat hubungan antara jumlah lebar mesio-distal ke 4 gigi insisivus atas dengan lebar lengkung interpremolar pertama & intermolar pertama
Susunan normal à ideal :
-gigi2 yang lebar butuh suatu lengk yang lebar
-gigi2 yang kecil butuh suatu lengk yang kecil
-ada keseimb. ant besar gigi dengan lengkung gigi
Dasar:
Untuk mengetahui apakah suatu lengkung gigi mengalami kontraksi/distraksi/normal
Kontraksi = kompresi = intraversion
àsebag/seluruh dental arch lebih mendekati bidang midsagital.
Distraksi = extraversion
sebagian/seluruh dental arch lebih menjauhi bidang midsagital
Derajat kontraksi/distraksi
-mild degree: hanya 5mm
-medium degree: antara 5-10mm
-extreme degre.e: >10mm
Hubungan dirumuskan:
1.Utk lengk gigi yg normal, jumlah mesiodistal 4 insisivus atas tetap kali 100, dibagi jarak transversal interpremolar atas merupakan indeks premolar (Indeks Premolar = 80)
Indeks Premolar = ΣI x 100 = 80
jarak P1-P1
jarak P1-P1 = Σ x 100
80
2. jumlah lebar mesiodistal 4 insisivus tetap atas kali 100, dibagi jarak transversal intermolar pertama tetap atas merupakan indeks molar (Indeks Molar = 64)
Indeks Molar = ΣI x 100 = 64
jarak M1-M1
jarak M1-M1 = ΣI x 100 =64
3. jarak insisivus tetap atas & premolar adalah jarak pada garis sagital antata titik pertemuan insisivus tetap sentral & titik dimana garis sagital tersebut memotong garis transversal yang menghubungkan premolar pertama atas pada palatum.
MEODE KORKHAUS
Pengukuran lebar mesiodistal Insisivus:
-diameter yang paling lebar dari masing-masing gigi insisivus
-alat : jangka sorong
Pengukuran jarak inter P1 atas :
-jarak antara tepi yang plg distal daricekung mesial pada
permukaan oklusal P1 atas
-sudut distobukal pad atonjol bukal P1 bawah
Pengukuran jarak inter M1 atas :
-jrk ant cekung mesial pada permukaan oklusal M1 atas
-titik tertinggi tonjol tengah pada tonjol bukal M1 bwh
Menentukan jarak inter P1 dan inter M1 :
1. Mengukur langsung dari model (sesungguhnya)
2. Dari perhitungan rumus (seharusnya)
3. Dari tabel Korkhaus (sebagai bandingan)
Cara memakai tabel Korkhaus :
1. Jmlhkan lebar mesiodistal 4 Insisivus atas tetap,masing-masing diukur dari model.
2. Cari ukuran tersebut dalam tabel.
METODE HOWES
Dasar :
1. Ada hubungan lebar lengkung gigi & lengkap perimeter
2. Ada hub lengkung basal & lengkung koronal dan Keseimbangan lengkung basal & lebar mesiodistal gigi.
Bila gigi dipertahankan dalam lengkung, seharusnya lebar inter P1 sekurang2nya = 43% dari ukuran mesio-distal gigi M1 – M1
- lebar inter P1 : dari titik bagian dalam puncak
tonjol bukal P1
Ukrn lengk gigi : distal M1 kanan – distal M1 kiri
(mesiodistal 654321 123456)
Indeks Howes : (P1 – P1) = 43%(M1 – M1)
Shrsnya lebar interfossa canina sekrg2nya = 44% lebar mesiodistal gigi anterior – M2
Fossa canina terletak pada apeks P1
Indeks Howes = Interfossa canina = 44%
jumlah M1 – M1
Kasus2 dengan lebar interfossa canina :
- ant 37%-44% lebar M1-M1 à kasus meragukan
à pencabutan gigi atau pelebaran.
- <>44% 44% <44%>43%
METODE KESLING
Adalah suatu cara yang dipakai sebagai pedoman untuk menentukan/menyusun suatu lengkung gigi dr model
aslinya dengan membelah/memisahkan gigi-giginya kemudian disusun kembali pada basal arch-nya baik
RA/RB dalam bentuk lengkung yangg dikehendaki sesuai posisi aksisnya.
- Cara ini berguna sebagai suatu pertolongan praktis yang dapat dipakai untuk menentukan diagnosis, rencana perawatan maupun prognosis perawatan suatu kasus secara individual. Karena cara ini mampu untuk mendiagnosis, maka disebut : DIAGNOSTIC SET UP MODEL Karena model yang telah disusun kembali dalam lengk gigi tersebut merupakan gambaran suatu hasil perawatan maka disebut : PROGNOSIS SET UP MODEL
Prosedur
1. siapkan model kasus RA-RB.
2. fiksasi pada okludator yang sesuai, dengan dibuat
kedudukan basis dari model sejajar dengan bidang
oklusal (model RB). Seharusnya bidang oklusal dengan bidang mandibula (mandibulair plane) membentuk sudut rata2 15°
3. kmd dimulai memotong/memisahkan gigi-gigi dari model tersebut pada aproksimal kontaknya dengan suatu pisau/gergaji, caranya:
a. buat lubang dg gergaji ± 3mm di atas
gingival margin (fornix) ant 1 1.
b. dari lubang ini buat irisan arah horisontal
kanan-kiri misalnya sampai M1
c. buat irisan vertikal pada aproksimal M2-M1
d. beri tanda msg2 gigi agar tidak keliru.
- e. buat irisan vertikal pd setiap aproksimal.
f. pisahkan masing-masing gigi.
g. susun kembali gigi-gigi tersebut dalam lengkung yang dikehendaki dengan pelekatan wax.
Akan terlihat:
- cukup ruang
- kurang ruang pencabutan 1 / 2 gigi : P1/P2
RA : 1. cara sama
2. mengikuti RB
3. overjet, overbite dipertimbangkan
- Untuk mengetahui diskrepansi ukuran mesio-distal gigi (kebutuhan ruang) setelah lengkung ideal dirancang seideal mungkin dari lengkung mula-mula.
- Merupakan saalh satu penetapan kebutuhan ruang untuk pengaturan gigi-gigi dalam perawatan ortodontik.
- Dikembangkan di klinik bagian orto FKG-UGM, & merrpakan penyederhanaan dari metode analisis Set Up Model oleh Kesling (1956).
- Prinsip dasar = Metode Kesling, yaitu menetapkan diskrepansi antara lengkung gigi yang direncanakan dengan besar gigi yang akan ditempatkan pada lengkung tersebut pada saat melakukan koreksi maloklusi.
Perbedaannya adalah:
Kesling : langsung pd model
Determinasi Lengkung : tidak langsung yiaitu dengan mengukur panjang lengkung ideal yang direncanakan pada plastik transparan di atas plat gelas,kemudian dibandingkan dengan jumlah lebar mesiodistal gigi yang akan ditempatkan pada lengkung tersebut.
Bahan dan Alat yg digunakan :
1. model studi
2. plat gelas tebal 2mm
3. plastik transparan
4. kawat tembaga 0,7mm
5. spidol F 2 warna
6. kaliper geser 0,05mm
7. alkohol / thinner
8. kapas
Cara Kerja :
A. Penapakan lengkung pra koreksi (lengkung awal/ lengkung mula2)
1. menapak lengkung awal RA
2. menapak lengkung awal RB
3. mengecek ketepatan hasil penapakan
B. Penapakan lengkung pasca koreksi (lengkung ideal)
1. membuat lengkung ideal RA
2. membuat lengkung ideal RB
C. Pengukuran diskrepansi lengkung
1. mengukur diskrepansi lengkung RA
2. mengukur diskrepansi lengkung RB
D. Menetapkan cara pencarian ruang
Carey apabila kekurangan ruang tiap sisi lengkung didapatkan :
1. > ½ lebar gigi P1 maka cabut gigi P1 pd sisi tsb
2. > ¼ – ½ lebar gigi P1 dianjurkan:
- pencabutan satu P1 pada salah satu sisi lengkung jika
ada pergeseran median line.
- pencabutan dua P2 ka-ki jika lengkung gigi sudah
simetris
- ekspansi kombinasi grinding jika lengkung
gigi kontraksi
3. < ¼ lebar gg P1 dpt dilakukan : – penggrindingan gigi anterior jika pasien tidak rentan karies – ekspansi jika lengkung gigi kontraksi
Semoga penjelasan singkat tersebut dapat membantu. Metode Perhitungan Ortodontik